• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Melaksanakan Audit

Selama melaksanakan audit, auditor secara ekstensif harus mencari fakta – fakta yang berhubungan dengan masalah yang teridentifikasi dalam auditee selama survei pendahuluan. Dalam audit internal, auditor mengandalkan pada pengajuan pertanyaan dan observasi. Pendekatan yang biasa dilakukan adalah mengembangkan kuesioner untuk auditee dan menggunakannya sebagai dasar untuk mewawancarai personil auditee. Dari pengajuan pertanyaan, auditor berharap akan memperoleh pendapat, komentar, dan usulan tentang pemecahan masalah. Melalui pengamatan, auditor dapat mendeteksi kondisi dan keadaan yang menyebabkan permasalahan terjadi. d. Laporan audit

Hasil dari keseluruhan tahapan audit sebelumnya ini merupakan dasar dalam membuat kesimpulan audit dan rumusan rekomendasi yang akan diberikan auditor sebagai solusi atas permasalahan –

permasalahan yang ditemukan. Laporan ini akan diberikan kepada pihak yang berkepentingan.

C. Sarana dan Prasarana

1. Sarana

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2008), sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat untuk mencapai maksud atau tujuan; alat; media. Sarana dapat berbentuk peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama atau pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan dan juga dalam rangka kepentingan yang berhubungan dengan organisasi kerja. Sarana dapat ditunjukan pada benda – benda yang bergerak atau secara langsung dapat digunakan oleh individu atau kelompok.

2. Prasarana

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2008: 1099), Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek dan sebagainya). Prasarana dapat ditunjukan pada benda – benda yang tidak dapat bergerak atau secara tidak langsung individu atau kelompok telah menggunakannya.

3. Sarana dan Prasarana

Fungsi sarana dan prasarana dapat berbeda sesuai dengan lingkup dan penggunaanya, namun mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana (Maulidi Achmad: 2016).

Tujuan sarana dan prasarana pada umumnya adalah menciptakan kenyamanan, menciptakan kepuasan, mempercepat dan memudahkan proses kerja, meningkatkan produktivitas, dan hasil lebih berkualitas. Sarana dan prasarana perbengkelan peralatan berat ada berbagai macam, antara lain:

a. Peralatan Perbengkelan

Menurut Maran (2007) Peralatan bengkel merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pelaksanaan kerja seorang mekanik. Peralatan bengkel memiliki banyak jenis, ukuran alat, dan berbagai merek. Seorang mekanik harus memperhatikan peralatan bengkel apakah dalam kondisi yang baik dan bersih sebeleum dan sesudah digunakan. Peralatan juga harus dibersihkan, ditata dan disimpan setelah digunakan. Peralatan bengkel memiliki banyak jenis antara lain alat potong, alat pelumas, alat bertenaga, alat angkat, alat reparasi bodi, alat perbaikan ban, alat perbaikan ac (Air Conditioner), alat perkakas pengelasan, dan alat tangan.

b. Mesin Perbengkelan

Mesin merupakan suatu alat yang merubah energi listrik, air, udara, dan yang lainnya menjadi energi kinetik/gerak. Mesin memiliki banyak macam, contohnya mesin las, mesin bor meja, mesin gerinda, gergaji mesin, mesin press hidrolik, kompresor, mesin penghisap debu, dan lain-lain.

c. Perabotan dan Perlengkapan Kantor

Menurut Bhavati (2014) Perabotan kantor adalah benda-benda kantor yang umumnya terbuat dari bahan yang kuat seperti kayu atau baja yang digunakan untuk pekerjaan tata usaha. Perabotan kantor memiliki berbagai macam antara lain meja kantor, kursi, lemari, hiasan kantor, dan perabot kantor tempelan.

Perlengkapan kantor yaitu benda-benda yang akan habis pemakainnya sehari-hari di kantor. Benda ini biasanya digunakan untuk kegiatan tulis menulis dan biasanya tidak tahan lama. Pengertian habis bukan berarti tidak ada bekasnya namun bisa masih ada tapi tidak dapat digunakan kembali. Contoh perlengkapan kantor antara lain macam-macam kertas (HVS, folio, karton, dorslagh, karbon dll), tinta, lem, staples dan lain-lain.

d. Teknologi Perkantoran

Teknologi perkantoran adalah teknologi yang diaplikasikan dalam kegiatan perkantoran yaitu digunakan untuk mencatat, menghimpun, mengolah, memperbanyak, mengirim, dan menyimpan bahan – bahan keterangan secara efisien dengan menggunakan mesin – mesin kantor. Contoh teknologi perkantoran yaitu telepon genggam, faksimile, mesin fotokopi, printer, scanner, overhead projcetor, komputer, internet dan lain-lain.

e. Bengkel

Menurut KBBI (2008) bengkel adalah tempat memperbaiki mobil, sepeda, dan sebagainya. Bengkel biasanya digunakan sebagai tempat merawat/memelihara, memperbaiki, memodifikasi peralatan dan mesin. f. Kantor

Menurut Denyer dalam Moekijat (1978: 22) kantor adalah setiap tempat, dimana biasanya pekerjaan kantor dilakukan, dengan nama apapun juga diberikan kepada tempat tersebut. Kantor juga sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan seperti pengumpulan, pencatatan, pengolahan, dan pendistribusian data. Kantor memiliki beberapa fungsi yang di antaranya adalah, menerima informasi, merekam informasi, mengatur informasi, memberi informasi serta melindungi aset atau harta.

g. Gudang

Menurut Apple (1990:242) dalam Riadi, gudang adalah tempat yang dibebani tugas untuk menyimpan barang yang akan dipergunakan dalam produksi, sampai barang tersebut digunakan sesuai kebutuhan. Gudang berfungsi untuk menyimpan produk dan perlengkapan produksi lainnya dan menyediakan informasi mengenai status serta kondisi material/produk yang disimpan di gudang sehingga informasi tersebut mudah diakses oleh siapapun yang berkepentingan.

D. Langkah – Langkah Penelitian

Penelitian ini dimulai dengan mengamati sarana dan prasarana perusahaan dan mengetahui Standard Operating Procedure (SOP) yang digunakan oleh perusahaan. Berdasarkan sarana dan prasarana perusahaan dan SOP yang dilaksanakan perusahaan tersebut, dilakukan audit internal sarana dan prasarana yang akan menghasilkan temuan – temuan audit untuk dilaporkan. Atas hasil akhir dari temuan – temuan audit yang dilaporkan, nantinya akan diberikan rekomendasi dan perbaikan pada sarana dan prasarana perusahaan supaya menjadi semakin baik.

Gambar I: Langkah – Langkah Penelitian Sarana dan Prasarana

Standard Operating Procedure (SOP)

Pelaksanaan Audit Internal Sarana dan

Prasarana

Melaporkan Temuan

Rekomendasi dan Perbaikan

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian studi kasus yaitu penelitian terhadap objek tertentu sehingga dari penelitian ini hanya berlaku untuk objek penelitian atau perusahaan yang diteliti saja.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2016 hingga Januari 2017. Penelitian dilakukan di PT. Sinar Mas Sentosa yang berlokasi di jalan raya Sungai Hitam nomor 99 Kelurahan pasar pedati, Kecamatan pondok kelapa, Bengkulu Tengah, Bengkulu.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah manajer dan karyawan PT. Sinar Mas Sentosa, sedangkan yang menjadi objek penelitan ini adalah sarana dan prasarana yang ada di perusahaan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya (Jogiyanto 2013:

109-110). Pendekatan ini hanya mengamati suatu proses, kondisi kejadian – kejadian atau perilaku manusia. Peneliti melakukan pengamatan pada sarana dan prasarana yang ada di perusahaan.

2. Wawancara

Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden (Jogiyanto 2013: 114). Peneliti menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh data mengenai gambaran umum perusahaan dari manajer dan keadaan sarana dan prasarana dari karyawan di PT. Sinar Mas Sentosa.

3. Check list

Check list adalah pengumpulan data dengan cara membuat sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai (Arikunto, 2006: 152). Peneliti akan menggunakan checklist untuk mencocokan kesesuaian antara keadaan sarana dan prasarana dengan SOP yang digunakan yaitu bersumber pada Bayangkara (2016), Woods (2007), Waworuntu (1994), Moekijat (1978), Maran (2007) dan Daryanto (2010).

E. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian, teknik analisis yang akan dilakukan adalah dengan melakukan proses audit internal sarana dan prasarana di PT. Sinar Mas Sentosa. Tahap – tahap pelaksanaan audit internal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan Survei Pendahuluan

Pada tahap awal, dilaksanakan audit internal yang dimulai dengan studi pendahuluan terhadap sarana dan prasarana untuk mengidentifikasi objek yang memiliki potensi untuk dilakukannya audit internal. Manfaat dari survei pendahuluan ini adalah memperoleh pemahaman mengenai perusahaan seperti gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, visi, misi dan informasi mendasar lainnya. Pada tahapan ini, diperoleh pemahaman mengenai risiko manajemen atas sarana dan prasarana perusahaan. Risiko dengan skala kecil hingga besar dapat terjadi pada perusahaan penyewaan alat berat yang membutuhkan modal yang besar. Risiko manajemen dapat terjadi dikarenakan penyimpangan ataupun kesalahan yang dilakukan manajemen yang berdampak pada sarana dan prasarana PT. Sinar Mas Sentosa yang mengakibatkan terjadinya kerugian bagi perusahaan seperti tool box yang berisikan scrub, mur dan sebagainya, tidak disimpan ditempat penyimpanan yang semestinya, akan mudah sekali terjadi penyimpangan.

Pada langkah ini, dilakukan juga pendataan peralatan berat yang dimiliki PT. Sinar Mas Sentosa berdasarkan tujuh klasifikasi fungsional alat berat. Data peralatan berat yang dimiliki PT. Sinar Mas Sentosa dapat dilihat pada tabel 1.

Klasifikasi Fungsional Alat Berat Jenis Alat Berat Alat pengolah lahan Dozer, Motor grader

Alat penggali Excavator

Alat pengangkut material Dump truck, water tank Alat pemindahan material Wheel loader

Alat pemadat Walles, tandem roller, three wheel roller, vibro

Alat pemrosesan material -

Alat penempatan akhir material Motor grader Tabel 1: Alat Berat PT. Sinar Mas Sentosa

Analisis data yang akan dilakukan untuk tahap ini yaitu mendiskripsikan keadaan sarana dan prasarana. Bagaimana keadaan sarana dan prasarana yang ada di PT. Sinar Mas Sentosa dideskripsikan berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan subjek.

2. Merencanakan Audit

Pada tahap ini, dijabarkan SOP yang digunakan perusahaan dalam standar sarana dan prasarananya serta pengembangan program audit yang dibuat sesuai dengan keadaan auditee yang ditemui pada tahap survei pendahuluan. Penjabaran SOP ini disebut Daftar pertanyaan check list. Daftar pertanyaan check list akan dibagi menjadi dua macam, yaitu sarana dan prasarana. Pada pertanyaan untuk sarana akan dibagi menjadi empat kategori yaitu peralatan bengkel, mesin perbengkelan, perabotan

dan perlengkapan perkantoran, dan teknologi perkantoran. Sedangkan pada pertanyaan untuk prasarana akan dibagi menjadi tiga kategori yaitu bengkel, kantor, dan gudang. Analisis data yang dilakukan untuk tahap ini adalah pembuatan kertas kerja audit dan program audit sarana dan prasarana PT. Sinar Mas Sentosa.

Dalam menyusun program audit, penulis mengambil pertanyaan dari sumber yaitu Bayangkara (2016) yang menjadi dasar dalam pembuatan pertanyaan. Selain itu, ada sumber lainnya yaitu Woods (2007), Waworuntu (1994), Moekijat (1978), Maran (2007) dan Daryanto (2010).

3. Melaksanakan Audit

Pada tahap ini, diaplikasikan rencana-rencana yang telah dibuat. Peneliti mencocokan check list yang berisi pertanyaan SOP perusahaan dengan keadaan sebenarnya sarana dan prasarana di PT. Sinar Mas Sentosa. Check list pertanyaan pada kolom “Ya”, berarti pertanyaan dalam SOP dilaksanakan pada sarana dan prasarana. Sedangkan check list pertanyaan pada kolom “Tidak” berarti pernyataan dalam SOP tidak dilaksanakan pada sarana dan prasarana. Check list pernyataan SOP akan dijumlahkan dan dikelompokkan berapa banyak jawaban “YA” dan “Tidak”. Hasil tersebut akan dianalisis untuk mengetahui bagaimana keadaan sarana dan prasarana PT. Sinar Mas Sentosa.

Hasil audit internal dilakukan berdasarkan check list yaitu berapa banyak pertanyaan jawaban “Tidak” ini dianalisis seberapa besar

penyimpangan yang terjadi diperusahaan dan apa penyebab terjadinya penyimpangan tersebut. Besar kecilnya sebuah penyimpangan ini dapat merugikan perusahaan. Penyimpangan ini memiliki risiko yang harus diatasi, antara lain risiko rendah, risiko sedang, dan risiko tinggi.

Pada tahapan ini, diajukan pertanyaan kepada subyek penelitian. Daftar pertanyaan check list yang telah dibuat pada tahap perencanaan audit. Pertanyaan dibagi menjadi dua macam, yaitu sarana dan prasarana. Daftar pertanyaan untuk sarana akan dibagi menjadi empat kategori yaitu peralatan bengkel, mesin perbengkelan, perabotan dan perlengkapan perkantoran, dan teknologi perkantoran. Sedangkan pada pertanyaan untuk prasarana akan dibagi menjadi tiga kategori yaitu bengkel, kantor, dan gudang.

4. Laporan Audit

Pada tahap ini, dibuat laporan audit internal berdasarkan informasi yang telah diperoleh sesuai dengan tahapan – tahapan audit yang dilakukan. Laporan audit ini berisi hasil audit yang termasuk temuan audit dan rekomendasi perbaikan yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Laporan ini dapat dijadikan saran yang digunakan oleh pihak manajemen untuk melakukan perbaikan terhadap berbagai temuan masalah. Dengan demikian diharapkan manajemen perusahaan dapat memperbaiki sarana dan prasarana perusahaan.

27 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

PT. Sinar Mas Sentosa didirikan di Bengkulu berdasarkan Akta Notaris Rizfitriani Alamsyah, SH tanggal 29 Maret 2005. Perusahaan berkedudukan di Bengkulu yang berlokasi di Jl. Raya Sungai Hitam No. 99 Bengkulu Tengah. Perusahaan ini bergerak dibidang pembangunan baik di sektor Pemerintah maupun Swasta dalam Heavy Equipment Rental & General Contractor.

Seiring dengan pesatnya perkembangan pembangunan di Indonesia dan khususnya wilayah Provinsi Bengkulu, PT. Sinar Mas Sentosa juga ikut berpartisipasi mendorong pembangunan tersebut dengan menyediakan alat-alat berat yang berkualitas dan didukung dengan tenaga-tenaga handal dibidangnya. Dengan terjalinnya hubungan kerjasama yang baik dengan relasi, PT.Sinar Mas Sentosa kian berkembang hingga saat ini.

Dengan beberapa unit alat berat yang dimiliki oleh PT. Sinar Mas Sentosa. Perusahaan ini mulai berkembang dan banyak dipercaya oleh relasi-relasi yang ada di Provinsi Bengkulu maupun luar Provinsi Bengkulu. PT. Sinar Mas Sentosa banyak dipercaya oleh Perusahaan sektor Perkebunan, Tambang maupun sektor lainnya. Relasi PT. Sinar Mas Sentosa telah banyak bekerja sama oleh PT. Desaria Plantation Mining, PT. Bio Nusantara Teknologi, PT. Sandabi Indah Lestari, PT. bumi Raflesia

Indah, PT. Cahaya Sawit Lestari, PT. Citra Selaras, PT. Cendana Prioritas Lestari, PT. Hasfarm, PT. Waskita Karya, PT. Tansri Majid Energi, PT. Teja Jaya Mandiri dan lain-lain.

PT. Sinar Mas Sentosa telah memiliki berbagai alat berat dan alat penunjang lainya yang cukup memadai. Dengan dukungan tenaga-tenaga Mekanik yang berpengalaman, Tenaga Operator dan Helper yang handal, serta didukung tenaga profesional lainnya, perusahaan ini siap melayani kebutuhan konsumen penyewa alat berat. Baik untuk kegiatan Perkebunan, Pertambangan maupun proyek-proyek lainnya.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Hal ini berfungsi untuk menjelaskan bagaimana setiap pekerjaan atau tanggungjawab akan dibagi dan dikelompokkan secara formal.

Semakin besar perusahaan maka kegiatan operasional perusahaan akan semakin kompleks sehingga perlu koordinasi yang baik antara bagian satu dengan yang lainnya dalam melaksanakan pekerejaannya demi tercapai tujuan perusahaan. Dengan adanya struktur perusahaan, akan mempertegas

wewenang dalam baik perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian, serta pengawasan aktivitas perusahaan.

Pada gambar 2 dibawah ini merupakan struktur organisasi PT. Sinar Mas Sentosa, dengan kekuasaan tertinggi dipegang oleh komisaris yaitu Bapak Budi Suryanto yang membawahi direktur yaitu Bapak Jili. Perusahaan ini memiliki empat bidang pekerjaan yaitu bagian keuangan, bagian lapangan, mekanik, dan bagian gudang. Masing-masing bidang dijabat oleh dua orang karyawan yang bertanggungjawab atas pekerjaannya dan membawahi operator-operator yang dapat dilihat pada tabel dua dibawah ini.

Gambar 2 : Struktur Organisasi PT. SINAR MAS SENTOSA

Sumber : PT. Sinar Mas Sentosa

DIREKTUR JILI

Ka. ADM & KEUANGAN BOBBY BUDIANTO ADMINISTRASI 1. TOFIYAN MULYANI 2. VERAWATI AINI DIVISI LAPANGAN 1. SUMARDI 2. PARMIN MEKANIK 1. MULYADI 2. BUDI BAGIAN GUDANG 1. DONI SAPUTRA 2. SURYONO OPERATOR-OPERATOR (Daftar Nama Terlampir) KOMISARIS

Tabel 2: Daftar Nama-Nama Operator

NO. NAMA OPERATOR UNIT ALAT

1. Gultom Excavator

2. Asturi Excavator

3. Rozi Excavator

4. Eko Widiyanto Excavator

4. Alim Excavator 5. Duha Excavator 6. Suryadi Excavator 7. Solihin Excavator 8. Kasminto Vibro 9. Untung Vibro

10. Afri (Ucil) Vibro

11. Sugiyanto Vibro 12. Udin Dozer 13. Roni Dozer 14. Brandon Dozer 15. Prapto Dozer 16. Awang Dozer 17. Sriyono Dozer 18. Suratman Dozer

19. Herman Wheel Loader

20. Subhan Wheel Loader

21. Aan Wheel Loader

22. Arifin Wheel Loader

23. Ariel Tandem Roller

24. Win Tandem Roller

25. Dwi Tandem Roller

26. Aan Motor Grader

27. Komsan Motor Grader

28. Burhan Motor Grader

29. Fredy Tronton

30. Bodeng Tronton

31. Budi Andika Tronton

32. Yudi Tronton

33. Nanang Tronton

34. Unyil (Agus) Tronton

C. Jenis Peralatan Berat yang Disewakan

PT. Sinar Mas Sentosa menyewakan berbagai macam peralatan berat yang dikelompokkan sesuai dengan jenisnya. Peralatan berat yang disewakan terdapat di tabel 3 dibawah ini:

No. Jenis Alat Berat Jumlah unit

1 Excavator 9 2 Dozer 7 3 Vibro 4 4 Motor Grader 3 5 Wheel Loader 1 6 Tandem Roller 2 7 Tronton 6

33 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Melaksanakan Survei Pendahuluan

Pada tahap ini, dilakukan observasi dan wawancara dengan auditee dengan menjelaskan sasaran dan cakupan audit. Peneliti juga menginformasikan bahwa dalam pelaksanaan audit, akan melakukan diskusi dengan staf dan karyawan untuk menjadi narasumber selama audit berlangsung. Selain itu, juga didapatkan informasi mengenai gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, jenis peralalatan berat yang disewakan dan beberapa informasi mendasar lainnya.

Pada tahap ini, juga diperoleh informasi mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki oleh PT. Sinar Mas Sentosa. Berikut adalah informasi mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki oleh PT. Sinar Mas Sentosa:

1. Sarana

a. Peralatan perbengkelan

Peralatan perbengkelan yang dimiliki PT. Sinar Mas Sentosa sangatlah beragam, dimulai dari berbagai macam kunci, obeng, tang, palu, gergaji, dongkrak, crane, katrol, dan masih banyak lagi alat yang digunakan dalam perbengkelan. Penggunaan alat yang tidak sesuai dan pemaksaan penggunaan yang seharusnya tidak dipakai lagi karena sudah rusak, dapat berisiko kecelakaan kerja yang dapat mengancam jiwa mekanik atau pengguna alat. Semua peralatan

haruslah dirawat dengan teliti dan cermat untuk mengindari risiko kesalahan dan kerusakan pada peralatan perbengkelan maupun alat berat yang harus diperbaiki. Selain itu, peralatan perbengkelan harus disimpan di tempat yang telah ditentukan dan aman, untuk menghindari risiko terjadi kehilangan peralatan, dimana harga setiap peralatan perbengkelan itu mahal.

b. Mesin perbengkelan

Mesin perbengkelan yang dimiliki PT. Sinar Mas Sentosa sangatlah beragam, dimulai dari mesin bor, mesin gerinda, kompresor, molen, generator set, asphalt sprayer, mesin las, dan masih banyak mesin yang digunakan. Mesin – mesin ini haruslah dilakukan perawatan untuk menghindari risiko terjadinya kerusakan dan agar mesin tetap awet. Selain itu, setiap mesin harus memiliki instruksi atau pedoman dalam pengoperasiannya yang bertujuan untuk menghindari risiko terjadinya kesalahan pengoperasian dan risiko kecelakaan kerja. Setiap mesin harus disimpan di tempat yang telah ditentukan bertujuan untuk menghindari risiko kehilangan, mengingat modal untuk mendapatkan mesin itu cukup mahal.

c. Perabotan dan perlengkapan kantor

Perabotan dan perlengkapan kantor diperlukan oleh sekretaris dalam menyelesaikan tugas secara efektif dan efisien. Perabotan kantor terdiri dari meja tulis, meja komputer, kursi, lemari arsip dan lemari buku. Sedangkan perlengkapan kantor terdiri dari buku catatan,

kertas HVS, map folio, pulpen, pensil, tempat peralatan kantor, alat – alat kantor, tempat sampah dan lain-lain. Perlengkapan kantor haruslah selalu terpenuhi karena beresiko terhentinya proses administrasi kantor dan penyelesaian administrasi kantor menjadi tidak efisien dan efektif. Perabotan kantor juga haruslah dalam kondisi yang baik karena dapat beresiko kurang efisiennya penyelesain tugas.

d. Teknologi perkantoran

Teknologi perkantoran berguna untuk meningkatkan efisiensi, mengembangkan komunikasi, dan melipatgandakan informasi yang diakses. Teknologi perkantoran ini terdiri dari faksimile, mesin fotokopi, scanner, printer, komputer, laptop, dan internet. Benda – benda elektronik ini beresiko terjadi pencurian data ataupun benda elektroniknya jika tidak memiliki sistem keamanan yang baik. Selain itu, beresiko terjadinya kerusakan jika teknologi ini tidak dilakukan perawatan dan juga tidak dikenalinya perintah dan cara pengoperasiannya.

2. Prasarana a. Bengkel

Bengkel digunakan sebagai tempat parkir, perbaikan dan perawatan alat berat. Luas bengkel PT. Sinar Mas Sentosa sekitar 750 M². Keadaan bengkel dalam kondisi yang cukup memadai untuk dilakukannya kegiatan operasional. Pada bengkel terdapat pula

resiko yaitu terjadinya genangan air dan tanah menjadi lembek pada saat cuaca hujan, yang menghambat bahkan tidak berjalannya kegiatan perbaikan dan perawatan alat berat.

b. Kantor

Kantor berfungsi sebagai tempat atau ruangan kerja untuk

memberikan sistem pelayanan yang berupa komunikasi dan penyimpanan data. PT. Sinar Mas Sentosa memiliki dua kantor yaitu kantor untuk staff karyawan dan kantor untuk manajemen tingkat atas. Kondisi kantor yang dimiliki perusahaan dalam kondisi yang kurang memadai karena kebersihan yang kurang terjaga dan akses keluar masuk yang bebas oleh individu. Hal ini dapat menimbulkan risiko penyakit yang melanda karyawan, berkurangnya kenyamanan konsumen dan kehilangan peralatan dan perlengkapan kantor.

c. Gudang

Gudang berfungsi sebagai ruang penyimpanan berbagai macam barang seperti persediaan suku cadang alat berat, peralatan perbengkelan, dan lain – lain. Lokasi gudang sudah baik tetapi kondisi gudang kurang memadai karena kebersihan yang tidak terjaga dan bangunan lama yang tidak pernah di perbaiki. Hal ini dapat menimbulkan risiko yaitu kerusakan bangunan yang berdampak pada barang – barang yang disimpan di dalam gudang dan kurangnya kenyamanan karyawan.

B. Merencanakan Audit

Dokumen terkait