• Tidak ada hasil yang ditemukan

Melakukan Pemilahan Calon Benih

Dalam dokumen Melakukan pengolahan calon benih (Halaman 85-95)

BAB III MELAKUKAN SORTASI

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam melakukan sortasi

3. Melakukan Pemilahan Calon Benih

a. Pengertian dan Tujuan Pemilahan Calon Benih

Calon benih yang dihasilkan dari ekstraksi/perontokan dan pengeringan masih banyak mengalami pencampuran dengan bahan-bahan yang berasal dari bagian tanaman yang berupa daging buah, kulit buah, tangkai/batang tanaman, daun, gulma, biji dari varietas tanaman lain, biji-biji cacat, biji-biji berukuran kecil, biji-biji rusak, biji hampa, biji-biji busuk, biji-biji yang tidak sesuai dengan deskripsi yang ditanam yang terbawa pada waktu ekstraksi/perontokan, batu, kerikil dan pasir. Jika calon benih ini dibiarkan tetap tercampur dengan biji-biji yang tidak dikehendaki maka calon benih secara perlahan akan mudah mengalami serangan hama dan penyakit sehingga dalam waktu singkat biji-biji akan menjadi rusak dan dapat menurunkan nilai kualitasnya. Oleh karena itu calon benih setelah diekstraksi/dirontokkan perlu dipilah-pilah dari segala macam bahan pencampurnya.

Pemilahan calon benih merupakan kegiatan untuk memisahkan calon

benih dari segala macam kotoran dan sifat karakter morfologinya sesuai dengan yang dipersyaratkan dari sekelompoknya.

Maka dari itu pemilahan benih dapat diartikan sebagai kegiatan pemisahan benih berdasarkan tingkat kesehatan, kebernasan, bentuk ukuran dan warna.

Pemillahan calon benih dalam sortasi benih tanaman bertujuan untuk mendapatkan nilai calon benih bersih dari segala kotoran yang tercampur dengan tingkat karakter morfologinya sesuai dengan deskrepsi benih yang ditanam yang secara fisik dapat menunjukkan berkualitas dan siap untuk disertifikasi.

b. Persyaratan Pemilahan Calon Benih

Calon benih yang berasal dari ekstraksi/perontokan yang masih tercampur dengan segala macam material sebelum dipilah penting diketahui terlebih

Judul Modul : Melakukan Pengolahan Calon Benih

Buku Informasi - Versi 2019 Halaman 72 dari 89

dahulu ciri-ciri dari sifat karakter secara fisiknya, mengingat pemilahan calon benih berhubungan erat dengan pengendalian mutu benih.

Berdasarkan sifat karakter benih secara fisik yang dipersyaratkan dapat menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:

1) Calon benih bersih dari kotoran

Benih berstandar menghendaki tingkat kebersihan yang tinggi terhadap benih tanaman lain, gulma, kotoran dari sisa-sisa bagian tanaman lain, butiran tanah, pasir dan kerikil. Apabila benih bersih tidak akan mudah terserang hama dan penyakit sehingga nilai dapat terkendali dari deteriorasi benih sehingga bila diproduksi akan menunjukkan sifat-sifat viabilitasnya tinggi.

2) Calon benih berisi atau bernas

Benih bernas adalah benih yang berisi atau tidak hampa. Untuk mengetahui secara pasti dari benih bernas dapat melalui penimbangan benih. Jika ditimbang menunjukkan berat benih standar maka benih tersebut baik, dapat juga melalui perendaman pada air, jika benih terendam berarti benih bernas. Namun ada jenis benih tertentu walaupun terapung benih tersebut tetap bernas.

Benih bernas biasanya berat, benih berat mengandung cadangan makanan lebih banyak dibandingan dengan benih hampa, sehingga jika disemai akan memberikan pertumbuhan kecambah lebih besar. Standar yang digunakan untuk mengukur benih bernas adalah dengan penetapan berat 1000 butir benih.

Biasanya dilakukan penimbangan untuk benih-benih 1000 butir. Kemudian dari hasil penimbangan dibandingkan dengan standar berat benih 1000 butir yang dapat dilihat pada tabel benih.

3) Calon benih berwarna cerah

Warna benih dapat mengidentifikasikan kualitas suatu benih. Benih yang baik, menunjukkan warna kulit yang cerah atau terang sesuai dengan warna aslinya. Biasanya calon benih yang terkontaminasi

Judul Modul : Melakukan Pengolahan Calon Benih

Buku Informasi - Versi 2019 Halaman 73 dari 89

dengan patogen akan memberikan warna yang lebih kusam atau tidak sesuai warna dasar aslinya.

4) Calon berukuran normal dan seragam

Ukuran benih yang dimaksud adalah besar kecilnya volume setiap butir benih. Benih yang baik adalah benih yang memiliki ukuran normal, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Selain ukuran normal, benih harus memiliki keseragaman dalam ukuran. Benih berukuran normal dan seragam merupakan benih yang berkualitas karena memiliki struktur embrio dan cadangan makanan yang cukup sehingga dapat melanjutnya kehidupannya.

c. Tahapan-Tahapan Pemilahan Calon Benih

Biasanya calon benih setelah diekstraksi/dirontokkan dan dikeringnya material yang mencampurinya bemacam-macam jenisnya sehingga untuk mempermudah pemilahannya maka perlu dilakukan sesuai dengan jenis kotorannya.

Pemilahan calon benih dilakukan secara bertahap, terutama jika prosesnya dilakukan secara mekanis.

Adapun tahapan-tahapan kegiatan pemilahan benih dari segala pencampurnya dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

(1) Precleaning (pembersihan awal)

Setelah perontokan/ekstraksi dapat terjadi benih masih tercampur dengan benda yang relatif besar yang dikhawatirkan mengganggu kerja mesin yang digunakan selanjutnya dapat menyumbat /menutup conveyor atau saringan . Oleh karena itu pada tahap ini yang dipisahkan benda yang relatif besar dari pada ukuran benih. Apabila dalam pengamatan tidak tampak adanya benda yang besar maka proses ini tidak perlu dilakukan.

(2) Basic Cleaning (pembersihan lanjutan)

Mesin yang digunakan dalam tahap ini secara prinsip adalah sama dengan mesin yang digunakan dalam tahap precleaning, hanya ukuran saringannya lebih halus. Pelaksanaan tahapan ini bertujuan

Judul Modul : Melakukan Pengolahan Calon Benih

Buku Informasi - Versi 2019 Halaman 74 dari 89

untuk memisahkan materi yang masih tercampur dengan benih setelah proses precleaning.

(3) Post Cleaning (Pembersihan Terakhir)

Tahapan pembersihan dan pemilahan ini jarang dilakukan, karena pada umumnya benih telah cukup bersih setelah proses basic cleaning. Post cleaning hanya dilakukan jika setelah proses basic cleaning masih terdapat materi/kotoran yang memiliki ukuran dan bentuk yang sama dengan benih, sehingga tidak dapat dipisahkan melalui tahap basic cleaning. Biasanya menggunakan mesin yang dapat digunakan untuk memisahkan materi/kotoran berdasarkan warna, berat jenis benih, serta ukuran secara teliti. Proses ini dinamakan separation and grading. Bila benih selesai diproses hingga tahap ini, maka benih akan memiliki persentase kemurnian benih yang sangat tinggi.

d. Metode Pemilahan Calon Benih

Umumnya pada waktu melakukan pemilihan calon benih yang sesuai dengan kreteria yang diharap, calon benih sebelumnya dilakukan pembersihan segala macam kotoran pencampurnya.

Pemilahan calon benih dapat dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain dapat dilakukan dengan menggunakan tangan, menggunakan peralatan sederhana, dan menggunakan mesin.

1) Pemilahan Calon Benih Menggunakan Tangan

Pemilahan calon benih menggunakan tangan ini dilakukan untuk calon benih yang kotorannya sedikit dengan cara memisahkan calon benih yang memenuhi persyaratan dengan yang tidak memenuhi secara langsung menggunakan tangan, atau bila calon benihnya kecil dapat dibantu menggunakan kuas untuk memisah-misahkan benih.

2) Pemilahan Calon Benih Menggunakan Alat Sederhana

Beberapa jenis pemilahan benih dengan alat sederhana dapat dilakukan dengan dengan cara antara lain :

Judul Modul : Melakukan Pengolahan Calon Benih

Buku Informasi - Versi 2019 Halaman 75 dari 89

(1) Pemilahan Calon Benih Menggunakan Nyiru Atau

Penampi.

Metode pemilahan benih secara manual dengan menggunakan alat penampi. Biasany diawali dengan memisahkan calon benih dari benda-benda ringan dengan cara benih ditebarkan di atas penampi kemudian penampi digerakkan sesuai keberadaan pencampur di dalamnya dengan cara :

Menampih benih ke atas ke bawah

Benih yang ditebarkan di atas tampih diangkat ke udara berkali-kali hingga material yang berat akan tetap jatuh ke penampi sedangkan material yang lebih ringan akan jatuh ke lantai. Metode ini dapat dipadukan dengan hembusan udara (angin) untuk membuang kotoran yang relatif ringan akan terbawa oleh aliran angin.

Menampih secara miring

Benih yang telah ditebarkan di atas tampih digoyang-goyangkan secara miring sehingga benih akan terpisah dengan kotorannya di bagian pinggir benih

Jika material pencampur masih ada bisa menggunakan tangan untuk memilah calon benih yang memenuhi persyaratan.

(2) Pemilahan Calon Benih Menggunakan Aliran Udara

Metode ini dilakukan dengan menggunakan Kipas angin yang diletakkan dengan jarak tertentu di tempat tertentu yang digunakan untuk memisahkan benih hampa dengan benih bernas dengan cara menjatuhkan benih dari ketinggian tertentu. Pada waktu benih dijatuhkan benih hampa yang ringan akan terbawa oleh aliran angin

(3) Pemilahan Menggunakan Ayakan.

Pemilahan secara manual mengguankan ayakan sangat mudah dan sederhana. Kunci keberhasilan dari metode ini adalah ukuran diameter ayakan yang harus disesuaikan dengan ukuran benih.

Judul Modul : Melakukan Pengolahan Calon Benih

Buku Informasi - Versi 2019 Halaman 76 dari 89

Secara manual ayakan dapat digerakkan dan digoyan-goyang mengguankan tangan sehingga material yang lebih kecil dari ukuran ayakan akan tetap tertinggal di ayakan, sedangkan material yang berukuran lebih besar akan diam di ayakan.

3) Pemilahan Calon Benih Menggunakan Mesin

(a) Pemilahan Calon Benih Menggunakan Winnower Machine.

Winnower machine merupakan alat pemilahan calon benih yang paling sederhana, secara prinsip alat ini bekerja dengan menggunakan aliran udara yang berasal dari blower untuk memisahkan materi-materi yang ringan /halus, Benih dijatuhkan dengan volume dan kecepatan tertentu dari atas, kemudian dari samping ada blower yang meniup benih yang jatuh tersebut sehingga material yang ringan dan yang berat akan jatuh di tempat yang terpisah. Alat ini hanya dapat digunakan sampai pada tahap basic cleaning, namun untuk benih tertentu pembersihan benih dengan alat ini dipandang cukup memadai. Apabila masih terdapat bahan pencampur yang memiliki sifat yang tidak sama dengan calon benih maka perlu dilanjutkan ke mesin yang dapat digunakan untuk memisahkannya, misalnya : warnanya.

(b) Pemilahan Calon Benih Menggunakan Air Screen Cleaner.

Air Screen Cleaner merupakan alat pemilahan calon benih digunakan untuk memisahkan calon benih dari berdasarkan ukuran, bentuk, dan berat jenis. Saringan yang digunakan pada alat ini terdiri atas satu set ayakan dengan bentuk lubang dan ukuran yang berbeda-beda, tergantung pada bentuk dan ukuran materi yang tercampur serta bentuk calon benih yang akan dipilah.

Sementara aliran udara yang dialirkan hanya dapat membuang kotoran/material yang ringan. Namun demikian alat ini belum

Judul Modul : Melakukan Pengolahan Calon Benih

Buku Informasi - Versi 2019 Halaman 77 dari 89

dapat digunakan untuk memisahkan benih berdasarkan panjang benih sehingga perlu dilengkapi lagi dengan alat lain yang dapat memisahkan benih berdasarkan panjang benih.

Pada saat menggunakan air screen cleaner, hal yang harus diperhatikan dalam pemisahan, yaitu kecepatan pengayakan jangan terlalu cepat dan jangan terlalu lambat. Jika pengayakan terlalu cepat, ada kemungkinan masih ada bagian materi yang belum terpisah, dan jika gerakan ayakan terlalu cepat bisa menimbulkan tenaga benturan yang besar sehingga dapat merusak benih (benih akan mengalami memar).

(c) Pemilahan Calon benih menggunakan Gravity Separator.

Gravity Separator merupakan alat pemilahan calon benih yang digunakan untuk memisahkan materi berdasarkan berat jenis. Alat ini terdiri dari lempeng yang berlubang-lubang dan dapat digerakkan seperti gerakan mengayak, dari bagian bawah dialirkan udara dengan tekanan tertentu sehingga akan terjadi pemisahan materi dari benih, yaitu materi yang mempunyai berat jenis lebih besar daripada benih , kea rah kanan. Mesin yang digunakan biasanya Gravity separator. Gravity separator adalah alat untuk memisahkan materi/kotoran yang memiliki ukuran dan bentuk yang hampir sama dengan benih yang akan dibersihkan, namun berat jenisnya berbeda. Materi yang dapat dipisahkan antara lain:

- Benih yang terserang hama

Benih yang terserang hama biasanya mempunyai ukuran yang sama dengan benih yang sehat, namun karena endosperm/embrionya telah habis dimakan hama atau rusak maka berat jenisnya menjadi lebih ringan/turun.

Judul Modul : Melakukan Pengolahan Calon Benih

Buku Informasi - Versi 2019 Halaman 78 dari 89

Benih yang terserang cendawan atau mengalami pembusukan biasanya masih memiliki ukuran yang sama tetapi berat jenisnya berbeda.

- Benih hampa

Benih yang hampa meskipun memiliki ukuran yang sama namun berat jenisnya lebih rendah daripada benih yang bernas/padat berisi.

- Partikel-partikel tanah

Partikel-partikel tanah, kadang memiliki ukuran yang sama dengan benih, namun memiliki berat jenis yang lebih besar daripada benih.

- Biji lain

Biji lain seringkali memiliki ukuran yang sama dengan benih yang akan di dibersihan dan dipilih tetapi jarang yang memiliki berat jenis yang sama..

(d) Pemilahan Calon Benih Menggunakan Belt Grader

Alat ini terdiri atas sabuk/belt dan feeder tempat memasukkan benih. Belt terbuat dari kanvas atau karet yang digerakkan dan digetarkan dengan mesin fibrator. Sudut kemiringan belt dapat diatur sesuai dengan benih yang dibersihkan dan dipilah Benih yang berbentuk bulat atau memiliki permukaan halus dapat bergerak ke bawah/jatuh, sedangkan materi kotoran atau benih yang mempunyai permukaan kasar akan terbawa oleh belt ke atas.

(e) Melakukan Pemilahan Calon Benih

Secara prosedur melakukan pemilahan calon benih dapat dilakukan dengan beberapa tahapan kegiatan antara lain :

(1) Mengidentifikasi kotoran pencampur calon benih

Sebelum pemilahan calon benih dilakukan terhadap sekelompok calon benih dari hasil ekstraksi/perontokan dan pengeringan,

Judul Modul : Melakukan Pengolahan Calon Benih

Buku Informasi - Versi 2019 Halaman 79 dari 89

terlebih dahulu kotoran pencampur yang ada didalam kelompoknya diidentifikasi dan hasilnya akan dimanfaatkan untuk menentukan metode dan jenis peralatan yang tepat untuk digunakan agar dapat diperoleh hasil calon benih yang tepat sesuai yang dipersyaratkan dengan nilai mutu benih.

Umumnya kotoran pencampur yang terbawah oleh benih terdiri dari :

a Benih yang tidak masuk dalam katagori kreteria calon benih

yang dipersyaratkan terdiri dari :

 Benih tanaman lain (gulma, jenis dan varietas benih tanaman lain )

 Benih Keriput

 Benih Terserang hama atau penyakit

 Ukuran benih tidak normal

 Bentuk benih tidak normal

 Warna benih kusam

b Kotoran benih/ material pencampur.

Kreteria kotoran benih/material lain yang biasa tercampur dalam calon benih disekelompoknya antara lain :

 Batu

 Pasir

 Benih hampa

 Potongan kulit buah, ranting, daun, daging buah, dsb

(2) Menentukan peralatan pemilahan calon benih

Banyak sedikiitnya calon benih yang akan dipilih dan dipisah sangat mempengaruhi efektifitas dan efisien dari penggunaan metode dan peralatan disamping mempertimbangkan sifat karakter morfologi calon benih dan sifat bahan pencampur. Calon benih yang akan dipilih dalam jumlah banyak/produksi yang berskala besar akan lebih efektif dengan menggunakan metode peralatan mesin sedangkan calon benih dalam jumlah

Judul Modul : Melakukan Pengolahan Calon Benih

Buku Informasi - Versi 2019 Halaman 80 dari 89

sedikit lebih baik menggunakan metode dengan peralatan manual.

(3) Membersihkan peralatan pemilahan benih

Peralatan yang sudah ditentukan untuk memilah calon benih sebelum digunakan terlebih dahulu dibersihkan dari segala kotoran yang terbawah agar hasil calon benih yang dipilah tidak tercampur dengan kotoran.

(4) Memisahkan calon benih dari kotoran pencampur

Calon Benih yang tersedia dipilah sesuai dengan metode dan peralatan yang dipilih dengan mempertimbangkan sifat karakter morfologinya dengan kreteria calon benih yang diprasyaratkan antara lain :

 Jenis dan varietas calon benih harus sesuai dengan deskrepsi benih yang ditanam

 Calon benih sehat

 Calon benih bernas

 Calon benih berukuran normal

 Calon benih berbentuk normal

 Calon benih berwarna normal

Dari sekian jumlah calon benih yang sudah memenuhi kreteri persyaratan dari sekelompoknya, kemudian dipisah dan ditempat terpisah dari segala kotoran pencampurnya.

(5) Menimbang calon benih hasil pemilahan

Setelah proses kegiatan pemilahan selesai, Calon benih yang dihasilkan kemudian dilakukan penimbangan. Hasil penimbangan ini akan digunakan sebagai data akhir untuk menghitung nilai rendemen dari proses pengolahan benih.

(6) Menghitung Rendemen benih

Rendemen merupakan data perhitungan hasil akhir calon benih dari suatu proses pengolahan benih yang sudah berupa calon benih bersih dari segala macam kotoran pencampur kemudian

Judul Modul : Melakukan Pengolahan Calon Benih

Buku Informasi - Versi 2019 Halaman 81 dari 89

dibandingkan dengan calon benih sebelum dilakukan proses pengolahan masih berupa bahan calon benih yang tersedia berasal dari hasil pemanenan.

Rendemen benih adalah angka perbandingan antara perolehan calon benih kering dan bersih dari segala macam pencampur hasil pengolahan benih terhadap calon benih yang masih bersatu dengan buahnya atau dengan malainya dari hasil pemanenan.

Adapun tujuan menghitung rendemen ini untuk mengetahui penyusutan calon benih dari bahan yang tersedia yang dihasilkan dari pemanenan hingga menjadi calon benih yang sudah siap disertifikasi.

Rendemen hasil pengolahan benih ini dapat dihtung dengan menggunakan rumas sebagai berikut :

E R = --- X 100% H Keterangan R = Rendemen (%)

E = Berat calon benih hasil prngolahan benih (kg)

H = Berat Bahan calon benih sebelum dilakukan pengolahan benih(kg)

Dalam dokumen Melakukan pengolahan calon benih (Halaman 85-95)

Dokumen terkait