Untuk melakukan kegiatan testing dan review terhadap performa E-marketing pada website, akan dilakukan tahap control dan monitoring secara berkala dengan menggunakan tools-tools tertentu yang dapat melihat dan mengukur kinerja website yang mendukung sistem E-marketing seperti menggunakan Google Analytic, Google Web Master tools, Google Keyword Tools, SEOQuake, dan sebagainya. Sebelum dilakukannya testing, sebaiknya dari pihak developer maupun perusahaan untuk mengetahui dan menguji coba terlebih dahulu, apakah website dapat berfungsi dengan baik atau tidak? Apakah desain, fitur dan kontennya yang dibuat sudah memenuhi kebutuhan customer? Karena, bila website dan juga metode E-marketing yang dibangun tidak didukung oleh konten yang berkualitas, maka kinerja website tidak akan dapat berfungsi secara maksimal dan optimal, bahkan akan tidak sesuai dengan yang diharapkan sebelumnya, yaitu adanya new visitors yang mengunjungi website akan segera “kabur” meninggalkan website sebelum menjelajahi seluruh isi konten dari website. Selain itu juga perlu diperhatikan kecepatan akses, loading, dan juga grafik yang dipakai ringan, dan tidak terlalu berat untuk diakses sehingga customer tidak menunggu lama ketika mengunjungi website.
Dalam tingkat Bounce Rate atau Drop Off yang tinggi sangat perlu diperhatikan, terutama untuk meminimalkan tingkat Bounce Rate juga hambatan dalam website dengan memastikan semua fitur yang ada dapat berfungsi dan bekerja secara baik serta bebas dari
kesalahan-kesalahan teknis seperti error maupun bug. Disamping itu pihak developer harus terbuka dalam menerima kritik dan saran dari user, terutama user yang masih berada ditahap novice atau newbie sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal.
Setelah melakukan pengujian pada kinerja dan fungsionalitas dari website , maka kegiatan dan aktivitas E-marketing baru dapat dilaksanakan. Dengan melaksanakan kegiatan E-marketing yang sudah diterapkan melalui kerangkan RACE (Reach, Act, Convertion, Engage). Salah satu kegiatan E-marketing yang dapat dilakukan oleh developer yaitu dengan melaksanakan Search Engine Optimization(SEO). Search Engine Optimization bertujuan untuk memaksimalkan kegiatan Reach dengan mengukur jumlah traffic dan new visitors. Bila jumlah traffic dan new visitors yang ada pada website tinggi, maka semakin luas peluang promosi perusahaan disampaikan kepada banyak orang.
Search Engine Optimization (SEO) dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1) Secara Offsite (Off Page Optimization)
- Menyebarkan Url link website melalui blog atau forum diskusi juga pada social media.
Cara ini dilakukan ketika kita mengunjungi suatu blog atau thread, kita memberikan komentar dan mencantumkan alamat website kita. Namun harus diperhatikan tidak boleh memberikan komentar berupa SPAM, seperti hanya mengucapkan komentar pendek atau langsung memberikan Url link website kita sehingga memenuhi thread orang lain.
Semakin banyak link yang disebar maka semakin besar kemungkinan link tersebut terindeks dalam crawler dari search engine tersebut, semakin besar jumlah indeks dari suatu link di search engine tersebut maka semakin besar kemungkinan orang bisa menemukan informasi mengenai website pada search engine. Banyaknya penyebaran link external juga berpengaruh pada page
rank suatu website, satu hal yang perlu diingat jangan sampai kita melakukan cara-cara illegal seperti SPAM dalam penyebaran link website hanya untuk mengejar traffic dan jumlah indeks di search engine.
- Buatlah external link perlahan tapi pasti dengan membuat link yang berkualitas, update selalu isi dan konten dalam website yang dapat menciptakan kesan website menarik untuk dikunjungi, juga returning visitors yang tinggi. Apabila hanya menyebarkan link tanpa didukung isi website yang bagus dan berkualitas, penurunan visitor website dan jumlah traffic dapat menurun, juga bounce rate yang tinggi.
2) Secara On Site (On Page Optimization)
- Score page suatu website dalam search engine ditentukan paling banyak dari seberapa baiknya On Page Optimization yang diterapkan dalam website tersebut. Upaya ini dapat dilakukan dengan memperbaiki meta keyword atau meta description selain dengan upaya penyebaran link ke berbagai social media dan blog untuk meningkatkan score SEO.
On page optimization merupakan dasar search engine dalam mengelompokkan website ke dalam indeks. Memperbanyak jumlah external link sebagai langkah memaksimalkan SEO off page, hanya merupakan langkah tambahan yang bisa menunjang posisi website dalam SERP(Search Engine Result Page). Dengan kata lain jika score SEO on page tinggi hanya dengan sedikit backlink, website tersebut dapat mengalahkan keunggulan website lain.
Kita harus selalu ingat untuk membuat page title (title dari page yang sering muncul pada tab browser.) yang baik dan menarik perhatian ketika halaman tersebut muncul pada hasil pencarian search engine. Isi dari page title dengan keyword yang relevan dengan panjang sekitar 50-60 karakter termasuk spasi.
Kotak merah pada gambar diatas adalah contoh title page pada halaman home dari aplikasi website CV. Karya Prima. Dengan title ”Karya Prima – Offset Printing” untuk menjelaskan mengenai website milik perusahaan tersebut. Jangan lupa untuk memberi title page yang baik dan dengan kalimat yang dapat menarik minat visitors, karena dengan adanya title pada suatu page website maka menggambarkan isi dari page website tersebut kepada para pengguna search engine. Sehingga para pengguna search engine bisa menilai apakah informasi page tersebut memuat informasi yang dibutuhkan atau tidak.
Dari title yang tertera dalam search engine result page, bisa dilihat bahwa page ini menjelaskan mengenai nama perusahaan, deskripsi mengenai perusahaan dan informasi mengenai CV. Karya Prima.
Cara melakukan pengisian title sebuah page html adalah: <html>
<head>
<title> Karya Prima – Offset Printing </title> </head>
Selain pengisian meta keywords dan meta description yang sesuai juga relevan perlu diperhatikan untuk mempermudah search engine dalam mengindeks page website dan tentunya memperkuat posisi website dalam search engine rank. Deskripsi yang ditulis dalam meta description yang ditampilkan dalam search engine sebagai deskripsi singkat mengenai isi konten page tersebut. Sedangkan meta keywords merupakan daftar keywords yang dipakai dalam search engine untuk mengelompokkan kategori-kategori page. Tiap page dalam website perlu memiliki description dan keywords yang relevan, agar setiap kali diindeks oleh search engine, setiap kontennya dapat secara mudah dikelompokkan, karena memiliki deskripsi yang unik. Disamping itu dapat membantu search engine dan searcher dalam mengetahui informasi juga isi dari website tersebut.
Kotak merah diatas menunjukkan meta description dari halaman yang terdapat pada website. Meta keywords dalam website digunakan crawler untuk mengelompokkan page tersebut kedalam SERP sesuai dengan keyword yang telah didaftarkan. Sebagai contoh, untuk page pada gambar diatas meta keyword yang digunakan adalah: www.karyaprimaop.com, karya prima, karyaprimaop, karya prima op, percetakan, cetak, dengan meta description: “Karya prima merupakan perusahaan yang bergerak di bidang percetakan. Perusahaan ini mengerjakan kebutuhan cetak seperti brosur, buku, kotak, hang tag, dll.”
<html> <head>
<meta name="keywords" content="www.karyaprimaop.com, karya prima, karyaprimaop, karya prima op, percetakan, cetak." />
<meta name="description" content=" Karya prima merupakan perusahaan yang bergerak di bidang percetakan. Perusahaan ini mengerjakan kebutuhan cetak seperti brosur, buku, kotak, hang tag, dll." />
<title> Karya Prima - Offset Printing </title> </head>
Penggunaan kata kunci yang berulang-ulang dalam meta keywords sebaiknya dihindari, karena dapat membuat density kata kunci menjadi tinggi, juga berakibat buruk pada page rank karena dapat dinilai sebagai SPAM. Perlu diketahui keyword density disarankan minimal 3% dan maksimal 5%. Tingkat dari keyword density dalam sebuah website bisa diukur melalui tools software SEOQuake.
Search engine seperti google pada prinsipnya dapat menaikkan rank posisi website dengan cara di klik dan juga lamanya waktu website diakses oleh user. Untuk itu pembuatan judul artikel dan isi yang menarik merupakan hal yang penting, juga perhatikan konsistensi fitur dan konten website serta page satu dengan yang lainnya. Semakin tinggi pages per visitors, average time on site, tingkat bounce rate yang kecil dan semakin tinggi tingkat CTR dalam website maka akan semakin tinggi tingkat page rank website dalam SERP.
Setelah melakukan search engine optimization maka perlu diadakannya monitoring secara berkala terhadap posisi page rank website, juga mencari keyword yang potensial agar mudah ditemukan searcher dan untuk bisa mempertahankan bahkan memperbaiki kualitas SERP dari suatu website.
Banyak sekali tools yang dapat digunakan untuk mengukur performa SEO dan monitoring terhadap kualitas SERP, page rank dan parameter lainnya untuk optimalisasi juga memaksimalkan kualitas SEO pada website. Misalnya sepert kita ingin mengukur dan mengetahui performa CTR, Bounce Rate, Average Time On Site, serta Page Per Visitors yang dapat diukur, juga dengan menyisipkan kode tracking dari Google Analytic didalamnya, dimana kode tersebut diberikan saat pertama kali registrasi website pada Google Analytics. Berikut adalah penjelasan mengenai pengukuran performa SEO pada website www.karyaprimaop.com dengan menggunakan beberapa tools.
1) Menggunakan SEOQuake:
Contohnya, melakukan pencarian pada search engine Google, dengan kata kunci “www.karyaprimaop.com“ ternyata muncul hasil sebagai berikut:
Aplikasi website www.karyaprimaop.com berada di page 1, dan sudah menempati urutan pertama, jumlah page rank masih nol namun terindeks oleh google 7 kali, setelah
beberapa minggu mengupayakan SEO dan beberapa testing. Hal ini wajar saja karena website ini baru saja diluncurkan untuk itu kedepannya perlu adanya peningkatan kegiatan SEO juga perbaikan peringkat website dalam SERP.
Selain itu SEOQuake juga dapat mengetahui keyword density yang terjadi dalam suatu website, dan berikut contoh laporan SEOQuake mengenai keyword density pada website www.karyaprimaop.com.
2) Menggunakan Google Analytics
Melakukan analisa menggunakan Google Analytics dapat dimanfaatkan untuk mengukur keberhasilan penerapan dan pelaksanaan taktik E-marketing yang telah dilakukan perusahaan. Disamping itu kita juga dapat memantau berapa banyak orang yang sudah mengakses website kita, darimana saja orang berkunjung dan page apa saja yang paling banyak diminati oleh pengunjung web. Dengan adanya monitoring maka kita dapat mengetahui apa yang menarik dan tidak menarik perhatian pengunjung.
Dari hasil laporan Google Analytics melalui penelitian selama beberapa minggu, terdapat jumlah kunjungan sebesar 32 visits yang 18 diantaranya merupakan unique visitors. Untuk jumlah Bounce rate yang terjadi secara keseluruhan sebesar 15,62% , hal ini dapat terjadi dikarenakan kurang menariknya konten dalam website. Hal ini juga perlu diwaspadai karena tingkat bounce rate yang tinggi dapat menurunkan page rank website dalam SERP.
Untuk laporan mengenai new visitor dan returning visitor, terlihat bahwa jumlah returning visitor sebesar 43,8% lebih kecil dari pada jumlah new visitor yang sebesar 56,3%. Untuk mempertahankan returning visitor, hal ini perlu dioptimalkan dan dikembangkan kembali dengan cara meningkatkan konten pada website semenarik mungkin dan meningkatkan pelayanan yang lebih baik.
Laporan mengenai average visit duration sejumlah 14 menit 18 detik, jumlah rata-rata page per visit 6,34% dan jumlah page view dari 32 kunjungan sebesar 203. Selain itu dengan tools Google Analytics kita dapat mengetahui asal negara visitors, bahasa yang digunakan visitors, visitors flow, media browser yang dipakai, service provider, dan dari mana saja sumber traffic menuju website perusahaan.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai manfaat tools Google Analytics yang lainnya:
Dari hasil laporan diatas mengenai negara asal visitors terdapat 28 kali kunjungan dari negara Indonesia dimana 20 kali dari Jakarta, 6 kali dari unkown city, 1 kali dari Tangerang dan 1 kali dari Surabaya, dan 4 kali kunjungan dari negara United States dimana 1 kali dari Birmingham, 1 kali dari San Jose, 1 kali dari Torrance, dan 1 kali dari Tyler.
Bahasa yang dipakai oleh visitors paling banyak memakai English-US sebanyak 98,88% dan English-GB sebanyak 3,12%. Oleh karena adanya perbedaan bahasa yang digunakan dan wilayah visitors yang berbeda-beda, akan lebih baik jika website juga harus dilengkapi dengan fitur multiple language untuk peningkatan infrastruktur dan pelayanan perusahaan.
Laporan mengenai visitors flows terdapat laporan mengenai banyaknya homepage yang diakses juga visitors yang langsung keluar ketika berada di homepage sebelum menjelajahi seluruh isi konten website. Analisa ini dapat menjadi laporan detail untuk perbaikan konten, informasi dan mengurangi tingkat bounce rate perusahaan kedepannya.
Dengan menggunakan data ini, perusahaan dapat mengetahui teknologi yang dipakai user dalam mengakses website perusahaan. Juga mengetahui serta menguji performa website apakah bisa diakses melalui browser seperti chrome atau mozilla firefox dan apakah dapat diakses melalui mobile phone seperti android, apple dan blackberry, agar tidak terjadi kesalahan fitur yang mengakibatkan visitors tidak bisa mengakses website perusahaan.
Selain itu Google Analytics dapat dipakai untuk mengetahui dari mana saja sumber traffic yang datang menuju website perusahaan. Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa mayoritas sumber traffic yang didapatkan website bersumber dari external link (referall traffic) yang berasal dari link yang disebar melalui facebook.com dan kaskus.co.id. Sisanya bersumber dari direct traffic dimana visitor mengunjungi website tanpa perantara link apapun (mengetik langsung link Url website yang didapatkan secara offline).
Dengan adanya data ini juga dapat diketahui oleh perusahaan mengenai jalur penyebaran link manakah yang lebih optimal dan jalur mana yang dapat mendatangkan banyak traffic. Selain itu ketika pengunjung membuka website, hal utama yang perlu diperhatikan adalah kecepatan dalam membuka website. Umumnya pengunjung akan langsung keluar dari website ketika mereka menunggu terlalu lama. Untuk itu cara mengetahui kecepatan loading atau akses website perusahaan dapat diukur menggunakan tools.pingdom.com.
Berikut hasil penggunaaan tools untuk mengukur load time of a web page dengan menggunakan tools.pingdom.com:
Dari hasil pengukuran diatas terlihat bahwa load time dari website www.karyaprimaop.com adalah sebesar 2,58 detik (diakses dari daerah New York, USA). Dari segi page size sebesar 714,8 kb. Pemberian warna gradasi pada website adalah sebesar 91 dimana angka ini termasuk ke dalam kategori exceptional dalam grade A, dan jika diakses dari New York, website www.karyaprimaop.com termasuk lebih cepat 59% dari semua website lainnya yang pernah diuji.
3) Menggunakan Free Tools untuk mengukur SEOScores suatu Website
Dilihat dari segi On Page Optimization, website sudah memiliki title, meta keywords, dan description yang mempermudah search engine dalam mengkategorikan dan mencari indeks website tersebut, namun dari keenam keyword tersebut hanya dua diantaranya yang merupakan keyword potensial yang dapat diketikkan oleh user pada search engine dan memunculkan website dalam SERP seperti www.karyaprimaop.com, karyaprimaop.
Dilihat dari segi Off Page Optimization, website masih belum optimal dan maksimal pelaksanaannya. Belum banyak jumlah indeks yang dilakukan, dikarenakan umur domain masih baru, serta jumlah inbound link dan outbound link yang masih sedikit, dan page rank yang masih rendah. Namun sudah memiliki nama domain yang dapat terdeteksi pada search engine dan memiliki SEO Score 61% yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
- Laporan analisa marketing.grader.com
Dan berikut penjelasan lebih lengkap mengenai hasil perhitungan yang dilakukan marketing.grader.com terhadap website pada CV. Karya Prima
Dari gambar diatas terlihat bahwa jumlah indeks yang didapatkan website hanya 8 kali terindeks pada search engine. Hal ini bisa diperbaiki dengan membuat lebih banyak konten, juga penyebaran link ke berbagai website yang relevan agar membuat kesempatan terindeks yang lebih baik dan lebih besar.
Juga terdapat 2 gambar pada homepage dan sudah ditemukan gambar yang memiliki alt tags.
Dari analisa gambar diatas optimaslisasi dan penerapan Landing page sudah baik dan optimal namun tentunya harus lebih ditingkatkan dengan pembuatan, update konten semenarik mungkin dan memuat seluruh informasi yang dibutuhkan user. Diimplementasikan perusahaan sesuai knowledge juga data yang telah dikumpulkan dari Google Analytics tersebut.