• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.2 Bahan Ajar LKPD

2.2.1 Bahan Ajar

Menurut Harijanto (2007) bahan ajar merupakan media dan sumber belajar yang memiliki kedudukan yang strategis, karena pengembangannya mencakup pertanyaan-pertanyaan: (1) sejauh mana tingkat kesiapan pebelajar mencapai tujuan?; (2) metode proses pembelajaran apa yang dibutuhkan guna mencapai tujuan yang relevan dengan karak-teristik pebelajar?; (3) media dan atau sumber belajar apa saja yang sesuai?; (4) dukungan apa selain faktor pembelajar yang dijumpai pada sumber-sumber belajar yang dibutuhkan untuk menyukseskan belajar?; (5) bagaimanakah keberhasilan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan?; dan (6) hal-hal apa yang perlu dilakukan guna memperbaiki proses pembelajaran?. Dari keenam pertanyaan tersebut, jelas bahwa bahan ajar memberikan informasi atau gambaran yang relatif operasional bagi pengelolaan proses pembelajaran. Argumen yang mendasari hal tersebut adalah bahwa bahan ajar menyiapkan pedoman bagi pebelajar baik untuk kepentingan belajar mandiri maupun dalam kegiatan tatap muka terjadwal, juga dilengkapi metode dan evaluasi dan pedoman bagi pebelajar.

Bahan ajar memiliki pengaruh yang positif bagi guru maupun bagi siswa itu sendiri. Dengan menggunakan bahan ajar, proses pembelajaran akan lebih terarah, guna mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya. Disamping buku-buku teks, juga dikenal adanya lembar-lembar pembelajaran (instructional sheet) dengan nama yang bermacam-macam, antara lain : lembar tugas (job sheet), lembar kerja (work sheet), lembar informasi (information sheet) dan bahan ajar lainnya baik cetak maupun non cetak. Semua bahan yang digunakan untuk mendukung proses belajar itu disebut sebagai bahan ajar (teaching material) (Dhari dan Haryono (1988).

Pemilihan dan penentuan Bahan dilakukan dengan memilih, menentukan, dan mengumpulkan materi ringkas Lembar Kerja Siswa berdasarkan sumber belajar yang telah dianalisis. kemudian Perhatikan kebenaran dan keaktualan materi, kepentingan siswa, kebermaknaan, kelayakan dipelajari, dan kemenarikan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, selanjutnya Anda dapat melakukan revisi atau perbaikan terhadap bahan ajar yang Anda kembangkan. Setelah itu, bahan ajar siap untuk Anda manfaatkan dalam proses pembelajaran.

Zulkarnain (2009) dalam Susanti, 2013 menjelaskan bahwa ada tiga prinsip yang diperlukan dalam penyusunan bahan ajar, yaitu : 1) Relevansi (Prinsip relevansi artinya prinsip keterkaitan atau berhubungan erat. Materi pembelajaran hendaknya berhubungan erat dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar); 2) Konsistensi (Prinsip konsistensi artinya prinsip taat azas atau keajegan dalam penyusunan

bahan ajar. Misalnya, kompetensi dasar meminta kemampuan peserta didik untuk tiga macam konsep, materi yang disajikan juga tiga macam); dan 3) Kecukupan (Prinsip kecukupan artinya secara kuantitatif materi tersebut memadai untuk belajar. Materi yang disajikan hendaknya cukup memadai untuk mencapai kompetensi dasar. Materi tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak).

Selanjutnya, Zulkarnain juga mengemukakan beberapa prosedur yang harus diikuti dalam penyusunan bahan ajar, yaitu (1) memahami standar isi, (2) mengidentifikasi jenis materi pembelajaran berdasarkan pemahaman terhadap standar isi, (3) melakukan pemetaan materi, (4) menetapkan bentuk penyajian, (5) menyusun struktur/kerangka penyajian, (6) membaca buku sumber, (7) mendraf materi ajar, (8) merevisi/menyunting, (9) mengujicobakan materi ajar, dan (10) merevisi dan finalisasi.

Pembuatan bahan ajar perlu memperhatikan berbagai aspek baik yang berkaitan dengan isi maupun tampilan sehingga bahan ajar yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar yang menarik, inovatif, efektif, dan efisien. Dengan adanya bahan ajar yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan siswa, maka pembelajaran akan berjalan dengan baik.

Berdasarkan pemaparan di atas, bahan ajar adalah media dan sumber belajar yang mendukung proses pembelajaran sehingga lebih terarah, guna mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya. Disamping buku-buku teks, juga dikenal adanya lembar-lembar

pembelajaran (instructional sheet) dengan nama yang bermacam-macam, antara lain : lembar tugas (job sheet), lembar kerja (work sheet), lembar informasi (information sheet) dan bahan ajar lainnya baik cetak maupun non cetak.

2.2.2 Lembar Kerja Peserta Didik

(Fitriani, 2013) menyatakan bahwa ―Lembar Kerja Peserta Didik adalah lembaran yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang terprogram. Setiap LKPD berisikan antara lain : uraian singkat materi, tujuan kegiatan, alat/bahan yang diperlukan dalam kegiatan, langkah kerja pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan, kesimpulan hasil diskusi dan latihan ulangan.‖ Komponen LKPD berstruktur memuat informasi, contoh dan tugas-tugas. LKPD ini dirancang untuk membimbing peserta didik dalam satu program kerja atau mata pelajaran dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan pembimbing untuk mencapai sasaran pembelajaran. Pada LKPD telah disusun petunjuk dan pengarahan, namun tidak dapat menggantikan peran guru dalam kelas.

Prastowo (2012: 70) dalam (Sulistiyani, 2013) menjelaskan bahwa lembar kegiatan siswa merupakan suatu bahan ajar cetak yang berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang mesti dikerjakan oleh siswa yang mengacu kepada Kompetensi Dasar yang harus dicapai. Nurina, 2013 menyatakan bahwa LKPD merupakan salah satu bahan ajar yang dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.

Menurut Semiawan (Rustaman, 2007) dalam Sukimarwati, 2013 dikemukakan bahwa: Belajar dengan menggunakan LKPD menuntut siswa untuk lebih aktif, baik mental atau fisik di dalam kegiatan pembelajaran. Siswa dibiasakan untuk berpikir kritis, logis, dan sistematis karena dengan LKPD ini siswa dituntut untuk mencari informasi sendiri, baik melalui percobaan, diskusi dengan teman atau membaca buku. Jenis-jenis lembar kegiatan siswa ada 3 yaitu (1) LKPD yang bersifat eksperimental adalah LKPD yang mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan, berbuat, berpikir, dan membangun pengetahuan yang dilakukan secara eksperimen. (2) LKPD verifikatif adalah LKPD yang mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan untuk penguatan atau membuktikan teori dan (3) LKPD yang melatih keterampilan adalah LKPD yang mengarahkan siswa untuk berlatih yang menekankan membangun kemampuan psikomotor.

Berdasarkan pemaparan tersebut, Lembar Kerja Peserta Didik adalah bahan ajar cetak yang berisi uraian singkat materi, tujuan kegiatan, petunjuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran, lembar kerja dan kesimpulan yang harus dikerjakan siswa agar menjadi lebih aktif baik mental maupun fisik dalam kegiatan pembelajaran yang mengacu kepada kompetensi dasar yang harus dicapai. Adapu jenis LKPD yang dikembangkan adalah LKPD yang melatih keterampilan siswa

Dokumen terkait