• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membuat kaos (T-shirt) teknik sparasi warna

Dalam dokumen KRIYA TEKSTIL SMK JILID 3. Budiyono dkk (Halaman 48-54)

methode/knife cut methode) Persiapan

5.4. Membuat kaos (T-shirt) teknik sparasi warna

Persiapan

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Sebelum melakukan pekerjaan proses printing sebaiknya kita

memperhatikan hal-hal berikut ini: • Memakai pakaian kerja.

• Memperhatikan petunjuk penggunaan alat dan bahan. • Mempersiapkan PPPK.

• Mempersiapkan alat dan bahan sebelum kerja. • Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.

• Membersihkan dan mengatur kembali semua peralatan yang telah digunakan.

• Jauhkan peralatan dan lindungi obat-obatan dari kelembaban.

Persiapan alat dan bahan yang digunakan Alat

• screen T77 – T 90, ukuran 40 X 50 Cm atau 30–40 Cm • rakel ukuran lebih kecil dari ukuran dalam screen

• alat gambar komputer dengan program minimal Corel Draw dan

Adobe Photoshop.

• foto hasil kamera digital atau gambar hasil scan komputer • alat afdruk, obat peka cahaya

• zat warna pigmen (CMYK) dan pengental khusus rabber transparan,

• meja sablon,alas kaos • seterika

• alat fiksasi/press.

Bahan

Siapkan kain kaos atau kaos yang sudah dijahit. Ada beberapa jenis bahan kaos dan ukuran yang umum dipakai (Jumanta, 2004: 8), antara lain:

• Katun: adalah jenis bahan yang paling banyak digunakan untuk kaos. Karena mempunyai sifat ringan dan terasa dingin sehingga nyaman dikenakan saat cuaca panas. Bahan kaos katun terbuat dari serat alam berasal dari tanaman kapas yang mempunyai sifat

• Viskose: viscose banyak diproduksi sebagai bahan kaos, karakter bahannya sama dengan katun, dingin, ringan dan menyerap keringat, tidak kaku dan mengkilat sehingga nyaman dikenakan saat cuaca panas. Bahan kaos viskosa terbuat dari serat selulosa yang diregenerasi atau biasa disebut rayon sehingga sifat kelembutan dan mengkilatnya lebih terasa.

• Wol: biasanya kaos dari bahan wol didesain untuk cuaca dingin dan dibuat untuk jenis sweater , ada wol berasal dari bulu domba atau biri-biri ada yag dari bahan sintetis pilel fleece atau acrylic yang kesemuanya mempunyai sifat tidak menyerap air akan membuat tubuh tetap hangat, sehigga akan memberikan kehangatan pemakai pada malam yang dingin.

• Nylon: walaupun tidak banyak, kaos dari bahan nylon atau nylon/katun bisa juga digunakan. Karakternya yang berlapis (coated nylon) sangat ringan, mengkilap, dan dingin sehingga sangat bagus untuk melindungi tubuh dari hujan. Bahan nylon terbuat dari serat buatan tetapi dari bahan organik atau disebut juga poliamida.

• Katun polyester: benang polyester terkenal karena higenis dan katun bisa dikatakan bahan kaos yang sejati dengan sifatnya telah disebutkan di atas. Penggabungan dari bahan ini banyak diminati industri kaos dan menjadi alternatif bahan pilihan yang baik. Kaos jadi relatif lebih tahan lama, karena kemungkinan serangan jamur pada kaos dapat diperkecil. Atau dikenal campuran teteron katun (TC).

Macam–macam ukuran kaos

Saat ini telah tersedia ukuran kaos, disesuaikan dengan model dan ukuran tubuh pemakai baik pria maupun wanita. Berikut ini beberapa diantaranya (Jumanta, 2004: 10):

• SS (Super Small)

Ukuran sangat kecil, cocok untuk tubuh kurus atau remaja. • S (Small)

Ukuran kecil, cocok untuk tubuh yang kecil. • M (Medium)

Ukuran ini tergolong populer, paling banyak digunakan untuk jenis kaos pria atau wanita.

• L (Large/Besar)

Ukuran besar, cocok digunakan untuk tubuh yang sedang cenderung besar, proporsi badan sedang tidak kurus dan tidak gemuk.

Dua kali lebih besar dari L (Large), biasanya ukuran ini untuk tubuh yang besar, tidak harus gemuk.

• XXL (Double Extra Large)

Ukuran untuk tubuh yang sangat besar, biasanya dipakai oleh para pegendara motor besar Harley Davidson, dan tubuh yang gemuk akan nyaman memilih ukuran ini.

Ragam kaos

Babydoll Man T-shirt

Man arms T-shirt Jaket kaos Women T-Shirt

Persiapan gambar kerja

Dalam pembuatan T-Shirt gambar yang disediakan dalam format JPG atau hasil foto atau scan.

Foto lukisan Gambar dari internet Scan dari buku Tanktop

Gb.12. 41 Ragam kaos

Proses kerja Pembuatan desain

• Cari gambar yang sesuai untuk proses sparasi, dari foto, majalah atau ambil gambar dari buku kemudian scan di komputer.

• Edit gambar dengan ukuran yang sesuai, antara 20 x 20 cm, 27,5 x 27,5 cm, 25 x 25 cm atau sesuaikan ukuran dalam screen. • Simpan gambar dalam flashdisk atau CD.

Pembuatan film diapositif

Pembuatan film diapositif mempunyai tujuan untuk memisahkan gambar dengan filter warna yang terserap sehingga keluar warna yang tampak, warna dikelompokkan menjadi 4 yaitu: Cian, Magenta, Yellow dan Key/hitam.

Proses afdruk

• Afdruk pada screen T77, dengan menggunakan larutan peka cahaya. Lakukan proses penyinaran dengan lampu waktu 1–1,5 menit atau dengan matahari 12 detik.

• Cuci screen dengan menyemprot air secepatnya, kemudian hisap air yang ada pada screen dengan kain halus (kain kaos atau lap mobil) sambil dikipasi.

• Keringkan dengan sinar matahari. • Lapisi dengan katalis dan keringkan lagi.

• Lakukan pentusiran apabila ada motif yang tidak dikehendaki, lakban bagian tepi screen.

Penyablonan ke kaos

Membuat pasta warna pada teknik sparasi zat warna yang di gunakan yaitu zat warna pigmen dengan warna CMYKey dan menggunakan pengental rubber trasparan, dengan resep sebagai berikut:

Zat warna pigmen = 4 - 10 gram Pengental = 86 - 90 gram

Jumlah pasta warna = 90 - 100 gram, aduk sampai rata. Pembuatan pasta warna untuk menentukan arah warna yang sesuai kita harus mempunyai kepekaan arah warna yang sesuai. Caranya kita mencampur sedikit demi sedikit dan dilakukan tes warna.

Penyablonan pada kaos dimulai dari warna terang sampai warna hitam terakhir.

Pencetakan atau penyablonan adalah pemberian warna pada permukaan kain dengan cara menyaputkan pasta warna dengan menggunakan rakel di atas screen.

Pencetakan dimulai dengan warna muda sehingga timbul warna tumpangan dan terjadi warna baru seperti gambar aslinya.

Fiksasi dimaksudkan untuk mengikat warna dengan kain agar tidak mudah luntur, dengan cara pengepressan panas atau seterika bagian dalam.

Seterika untuk merapikan hasil sablonan dan siap dipakai atau dikemas dalam plastik atau dihanger.

Gb.12. 43 Pasta warna sparasi

Gb.12. 46 Fiksasi Gb.12. 45 Menyeterika hasil sablon

Dalam dokumen KRIYA TEKSTIL SMK JILID 3. Budiyono dkk (Halaman 48-54)

Dokumen terkait