BAB II Tahapan Pelaksanaan
2.2 Pratikum I ( Pengenalan Arcgis dan Pembuatan Peta Administrasi)
2.2.1 Membuka ArcMap dan Menambahkan Layer Objek
a) Membuka ArcMap
• Klik Start > All Programs > ArcGIS > ArcMap atau Klik Icon pada start menu.
• Tunggu hingga jendela ArcMap terbuka
7
• Setelah jendela ArcMap terbuka akan muncul dialog start up
b) Mengimput system kordinat
1) Pada Table of Contents > Klik kiri 2x pada layers
2) Pilih Coordinate System Pilih Folder Geographic Coordinate Systems 3) Pilih Folder Word -> Pilih WGS 1984 -> >
Pilih New Maps untuk membuat project baru, atau pilih Existing Maps untuk membuka project yang sudah dibuat sebelumnya. Kemudian Klik OK
8
C) Menambahkan Layer Objek
1) Pada toolbar ArcMap, Klik tombol (Add Data) 2) Klik Connect To Folder
3) Arahkan folder E:\Pratikum 2022 atau tempat kalian menyimpan folder 4) Double Klik folder Administrasi, lalu klik ok
5) Pilih ADMINISTRASI_FIX.shp, Klik tombol Add
9 6) Masukkan SHP lainnya yaitu :
▪ SHP Jalan di Folder jaringan Jalan, Pilih jalan-database.shp Klik Add
• SHP Sungai di Folder Perairan, Pilih sungai line.shp Klik Add
• SHP Batas Wilayah di Folder administrasi, Pilih ADMINISTRASI_LINE_FIX.shp klik Add
10 2.2.2.
Visualisasi Data
Visualisasi data adalah salah satu komunikasi visual modern yang dapat menjadi solusi menyajikan suatu data agar lebih mudah dipahami
Visualisasi data mengkonversikan kumpulan data menjadi hal yang lebih sederhana untuk disajikan. Dengan tujuannya untuk mengkomunikasikan informasi secara lebih efisien. Sehingga pembaca lebih mudah memahami pola, outliers, dan trends dari suatu data.
a) Menampilkan Data (Klasifikasi dan Simbolisasi Data Spacial ) I. Klasifikasi Data Administrasi
1) Pada Table of contents, klik kanan SHP ADMINISTRASI_FIX lalu pilih properties…
2) Pada Tampilan Layer Properties pilih symbology
3) Bagian Show pilih categories, Value Field pilih WADMKC
4) Pada Color Ramp pilih warna yg di inginkan, lalu add All Values, klik Apply lalu OK
11
II. Klasifikasi Data Jalan dan Sungai
1) Pada Table of contents, klik kanan SHP jalan-database lalu pilih properties…
2) Pada Tampilan Layer Properties pilih symbology 3) Bagian Show pilih categories, Value Field pilih status 4) add All Values, klik Apply lalu OK
5) Setelah itu mengganti warna dan outline data jalan mengunakan Simbol Selector
Pada Table of contents, klik kiri SHP Jalan Toll -> Highway -> OK
6) Ganti warna status jalan lainnya seperti langkah sebelumnya tetapi di bedakan warnanya, seperti gambar berikut :
12
7) Mengganti warna dan outline data Sungai mengunakan Simbol Selector Pada Table of contents, klik kiri SHP Sungai line -> river -> OK
III. Klasifikasi Data Batas Wilayah
1) Pada Table of contents, klik Kiri pada gambar Batas Kecamatan, pilih Boundary National lalu klik Ok.
13
b) Membuat Map Layout
I. Untuk membuat map layout kita harus ganti data view ke layout view.
1) Pindahkan ke layout view dengan klik menu View -> Layout View, atau klik ikon dibagian bawah halaman data.
2) Setelah menganti ke layout view, maka peta akan disajikan pada halaman layout. Selain di Data view di Layout view kita bisa lihat kertas, border kertas dll. Dan bisa lihat posisi element – element di kertas.
3) Untuk Navigasi di Halaman/kertas ArcMap menyediakan Tools di Layout Toolbar.
4) Layout toolbar memuat tools yang dipakai untuk navihgasi halaman layout.
Tools tersebut antara lain zoom in, zoom out, pan dan beberapa tools lain.
14
II. Mengatur Halaman Layout
Mengattur halaman layout adalah suatu tindakan yang baik dan rapi jika pengaturan di layout selalu dimulai dengan page and print setup.
1) Klik di menu File -> Page and Print Setup
2) Tentukan printer yang digunakan. Tergantung kepada printer yang terpasang di komputer/ laptop.
3) Tentukan size, source dan orientasi kertas. Untuk latihan ini kita gunakan ukuran kertas A4, Orientasi Landcape.
15
III. Isi Peta
1) Isi peta menunjukan isi dan makna ide penyusun peta yang akan disampaikan kepada pengguna peta. Isi peta ini sangat tergantung pada tujuan dari peta tersebut dibuat. Secara teknis, pilihlah layer – layer Peta yang terkait tujuan peta, kemudian susunlah layer – layer peta tersubut dengan benar.
2) Isi Peta tadi sudah dibuat dengan data frame di data view.
3) Atur agar data frame dapat pas dengan ukuran kertas dengan cara menggeser control box dengan menggunakan tool select element dari Tools Toolbar.
IV. Judul Peta
Judul Peta harus mencerminkan isi peta, yang perlu diperhatikan dalam pemberian judul peta harus padat dan mudah dimengerti. Contoh :
1) Klik menu Insert -> title.
16
2) Tulis judul yang mewakili peta pada kotak insert title. Judul akan diinsert disuatu tempat dalam halaman. Untuk mengubah bentuk dan ukuran judul sesuai kebutuhan, klik kanan pada kotak judul dan pilih properties. Setelah itu akan muncul kotak properties. Ketiklah judul pada kolom text yanf telah disediakan.
3) Untuk berubah font dan stle judulnya klik “Change Symbol” maka selanjutnya muncul windows sybol selector. Mengatur tampilan style sesuai dengan keinginan.
V. Sumber Peta dan text lainnya
Biasanya sebuah peta merupakan kumpulan dari beberapa informasi spasial yang disajikan dalam lembaran peta, Informasi – informasi yang digunakan biasanya berasal dari beberapa sumber.
1) Klik Menu Insert -> Text.
2) Kemudian akan muncul kotak teks pada halaman layout. Klik kanan pada kotak teks tersebut, pilih Properties. Akan muncul kotak dialog Properties.
17
3) Tulis Teks umtuk ditampilkan pada layout peta. Untuk mengukur jenis tulisan klik change symbol, maka selanjutnya akan muncul kotak dialog symbol selector.
VI. Penunjuk Arah/ Arah Mata Angin
Simbol arah dicantumkan dengan tujuan menandakan orientasi peta. Arah Utara biasanya mengarah ke bagian atas peta, Kemudian berbagai tata letak tulisan mengikuti arah tadi, Sehingga peta nyaman dibaca dengan tidak membolak – balik peta.
1) Klik Insert -> Nort Arrow.
2) Selanjutnya kotak dialog North Arrow Selector akan muncul. Panah penunjuk arah dapat diedit dengan mengklik tombol Properties.
3) Pilih panah penunjuk araha yang diinginkan, lalu klik Ok.
4) Klik panah penunjuk arah, tarik ke tempat yang cocok di halaman layout.
18
VII. Skala Peta
Ukuran peta dalam hubungannya dengan bumi disebut dengan skala.
Biasanya skala dinyatakan dengan pecahan atau rasio / perbandingan. Sebagai contoh skala 1 : 10.000 artinya jarak satu centimeter di peta menggambarkan 10.000 centimeter dilapangan.
Skala sangat penting dicantumkan untuk meliha tingkat ketelitian dan kedetailan objek yang digaambarkan dalam peta tersebut. Pemilihan skala harus disesuaikan dengan tujuan dan wilayah area yang digambarkan.
Skala juga bisa dicantumkan dengan dua cara yaitu: scale text dan scale bar.
Scale text berfungsi agar pengguna peta langsung dapat membaca skala peta dengan cepat. Sedangkan untuk scale bar adalah sebagai acuan skala peta apabila peta yang telah dicetak mengalami perubahan (diperbesar/diperkecil).
1) Scale text
2) Klik Insert -> Scale Text untuk menambahkan skala teks.
3) Lalu akan muncul kotak Scale Text Selector.
4) Teks skala dapat diubah dengan memilih Properties. Setelah pengguna memilih jenis skala yang diinginkan, klik OK.
5) Scale bar
6) Klik Insert -> Klik Scale Bar untuk menambahkan scale bar.
7) Kotak dialog Scale Bar Selector akan muncul.
19
8) Skala dapat diedit dengan mengklik Properties. Klik pada Properties untuk pengaturan lanjutan. di When resizing.. -> Adjust width dan menentukan Division value (panjangnya segment2) pada 500. Dengan ini anda bisa memaksa ArcMap untuk membuat panjangnya segment scale bar angka bulat/tertentu.
9) Tentukan Number of division menjadi 3. Ini adalah jumlah segment di dalam skala garis.
10) Tentukan Number of subdivision menjadi 2. Ini adalah jumlah sub segment di dalam segment pertama.
11) Tentukan Division Units menjadi Kilometers.
12) Ganti Label menjadi "km"
13) Sehingga scale bar memiliki format kilometer, punya 3 bagian dengan panjangnya masing-masing 500km dan dua subbagian dengan panjangnya 250km.
20
VIII. Keterangan/Legenda
Agar pengguna peta dapat dengan mudah memahami isi peta, seluruh bagian dalam isi peta harus dijelaskan dalam legenda atau keterangan. Yang perlu diperhatikan dalam symbologi adalah pemilihan warna dan symbol, apabila ada aturan bakunya maka harus mengikuti aturan tersebut. Apabila tidak ada ketentuan yang mengatur maka lakukanlah improvisasi dalam pemberian symbol dan warna, pemberian keterangan tulisan harus disesuaikan jenis dan ukuran tulisannya.
1) Klik Menu Insert → Legend Kotak dialog Legend Wizard akan muncul.
2) Kotak ini akan membimbing pengguna melalui 5 tahap dalam membuat legenda sesuai dengan yang diinginkan.
• Tahap pertama akan membimbing pengguna untuk memilih data-data yang ingin ditampilkan pada kotak legenda. Pilih data yang diinginkan untuk ditampilkan di kotak legenda. Klik Next.
• Tahap kedua membimbing pengguna untuk membuat judul legenda sesuai dengan yang diinginkan (misalnya "Legenda" atau "Keterangan").
• Tahap ketiga adalah untuk membuat kotak legenda sesuai yang diinginkan pengguna. Klik menu drop down border untuk menambah bingkai kotak legenda. Pilih border garis hitam dengan ketebalan 1. Pilih border <none>, background warna <none> dan Gap 5.
21
• Tahap keempat untuk mengedit ukuran dan bentuk lambang yang mewakili setiap data sesuai yang diinginkan pengguna. Misalnya, lambang untuk data persil dapat diubah ukurannya dan bentuknya menjadi oval, lingkaran atau kotak.
• Tahap terakhir membimbing pengguna untuk menentukan jarak antara bagian-bagian yang disajikan pada legenda peta, Klik Finish setelah menyelesaikan Legend Wizard.
IX. Menambah Lembaga Pembuat dan Image
Agar peta yang kita buat dapat dipercaya oleh pengguna peta, maka lembaga pembuat harus dicantumkan. Ini untuk mengakomodasi apabila di kemudian hari ada kritik, masukan atau permintaan data mendatangi lembaga pembuat peta tersebut. Selain text anda juga bisa menampilkan Lambang lembaga.
1) Memasukan image ke dalam layout sangat diperlukan untuk keperluan menampilkan logo, foto, atau tandatangan. Berbagai tipe image sudah didukung oleh ArcMap termasuk JPG.
2) Klik menu Insert → Picture Cari file Logo di CourseData\Grafik dan klik Open.
22
X. Grid Koordinat
Tujuan pemberian grid koordinat adalah memudahkan penunjukan dari lokasi objek di atas lembaran peta. Grid dapat dibuat dengan beberapa satuan tergantung pada sistem koordinat yang
diinginkan. Beberapa pilihan grid yang digunakan adalah:
• Graticule: adalah membagi peta dalam grid dengan menggunakan koordinat geografis bisa dalam Derajat - Degree, Minute, Second (DMS) atau Decimal Degree (DD).
• Measured Grid: adalah membangi peta dalam grid dengan menggunakan koordinat sistem UTM, sehingga yang akan tampil adalah dalam satuan meter.
• Reference Grid: adalah membagi peta dalam grid dengan menggunakan Indeks peta yang telah ada.
1) Klik kanan pada data frame, pilih Properties atau ke menu View Data Frame Properties.
23
2) Kotak dialog Data Frame Properties Pilih Tab Grids → New Grid.
3) Selanjutnya akan muncul kotak dialog Grids and Graticules Wizard. Kotak dialog Grid and Graticules Wizard akan membimbing pengguna melewati 4 tahap untuk melengkapi peta dengan garis koordinat dan koordinatnya. Pada tahap pertama pengguna akan memilih jenis koordinat dan garis koordinat yang diinginkan. Pilih Graticule dan Klik Next.
4) Tahap kedua akan membimbing pengguna untuk membuat garis koordinat dan menentukan interval garis koordinat pada peta. Klik Next.
5) Tahap ketiga adalah untuk mengedit label koordinat dan garis koordinat.
sesuaikan ukuran huruf sesuai yang Anda inginkan. Klik Next.
24
6) Tahap keempat untuk membuat batas kotak koordinat pada peta. Setelah selesai, klik Finish.
7) Hasilnya akan seperti berikut :
8) Mengatur Grid (Huruf, Garis, Warna,Interval, ...) lebih lanjut dengan Pilih View
→ Data Frame Properties → Tab Grids
9) Pilih Gridnya (Graticule) dan klik Properties...
10) Di Reference System Properties Pilih Tab Labels dan ganti Label orientation - Vertical Labels untuk left dan right seperti berikut:
25
XI. Mengatur Tampilan Data Frame
1) Jika anda ingin mengganti background color pada Data Frame (misalnya untuk membuat Laut warna biru) anda harus buka Data Frame Properties dan Pilih Tab Frame
2) Pilih warna Light Blue untuk Background.
3) Dengan Color Selector anda bisa menentukan warna lebih lanjut.
XII. Penjelasan Sistem Proyeksi
1) Keterangan lain yang perlu disampaikan dalam peta yang dibuat adalah adanya penjelasan singkat tentang sistem poyeksi yang digunakan dalam membuat peta tersebut.
2) Anda seharusnya menulis sifat proyeksi Data Frame. Anda bisa memeriksa Proyeksi Data Frame anda dengan
3) Klik kanan pada Data Frame dan pilih Properties dan Pilih Tab Coordinate System
4) DI Current coordinate system ditulis proyeksi data frame ini. Dalam contoh ini, data frame kita diproyeksikan dengan GCS_WGS_1984, Datum DWGS_1984,
26
artinya Sistem Koordinat Geografis, Datum WGS 1984.
5) Insert Text Menu Insert Text dan tulis seperti di gambar di bawahnya.
Grid: Sistem Koordinat Geografis
Proyeksi dan Datum: Sistem Koordinat Geografis, WGS 1984
XIII. Peta Situasi / Peta Index
1) Peta yang dibuat diketahui dari bagian bumi sebelah mana yang dipetakan.
Sebagai contoh: apabila areanya satu kabupaten, maka peta situasinya meliputi satu provinsi.
2) Peta Situasi harus membuat Data frame baru yang akan diisi dengan data untuk peta situasi.
3) Insert Data Frame berguna jika ingin menampilkan lebih dari satu data frame / peta di satu halaman kertas. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
4) Tambahkan data frame terlebih dahulu, dengan mengklik Insert → Data Frame.
5) Ganti nama New Data Frame menjadi Peta Insert (di Table Of Content).
Mengatur posisi dan ukuran Data Frame "Peta Insert". Pilih Data Frame tersebut dan geser. Pada TOC (Table Of Content) drag and drop layer indo_kab_kot dari Layers ke Peta Situasi. Menonaktifkan Labeling pada Layer layer indo_kab_kot di Data Frame Peta insert dan zoom out supaya bisa melihat Peta Indonesia.
6) Ganti Symbology untuk Indonesia dan all other values (outline width=0) • Setelah itu, pada halaman layout akan tampil peta dan peta insert.
27
XIV. Menambahkan Extent Rectangles
1) Extent Rectangles merupakan frame/garis kotak di dalam peta situasi yg menunjukan luasnya data frame utama.
2) Klick Data Frame Properties pada peta situasi dan pilih tab "Extend Indicator".
3) Pada kotak Other data frames, bisa lihat semua data frame di proyek ini kecuali dataframe yg sekarang dibuka diproperties.
4) Pilih Data frame yang di ingin tampilkan luasnya di peta situasi dan Klick panah kanan sehingga Data frame yang dipilih geser ke "Show extend rectangle for these data frames:
5) Menentukan Style untuk extend Rectangle di Frame. Warna Merah, Border width 2 point.
6) Hasilnya ada seperti di bawah:
28
XV. Mengatur Obyek
1) Pada gambar di atas, Text, Scale Bar, Scale Text, Lambang dll. masih belum tertata dengan rapi. Kita perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:
o Meratakan agar Lambang2 sejajar secara horizontal o Skala, Text Skala dan Scale Bar sejejar vertical 2) Memilih obyek untuk pengaturan dilakukan sebagai berikut:
3) Pilih tiga lambang dengan menggunakan Select Element
4) Pemilihan dilakukan dengan menggunakan tombol CTRL ditambah dengan klik pada masing masing obyek. Alternatif kedua memilih obyek adalah dengan membuat kotak' yang meliputi seluruh obyek yang akan dipilih dengan menggunakan Select Element
5) Pada Element2 Lambang terpilih, Right click di salah satu obyek tersebut 6) Pilih Align
7) Pilih Align Vertical Center
8) Lambang2 akan bergeser/align secara rapi horizontal
9) Buat align vertical dengan cara yang sama (pilih Align Center ) kepada Scale Text, Scala bar dan keterangan Scala Text.
29
10) Kemudian group (kelompokkan) Element2 tersebut agar lebih mudah mengesernya.
11) Pilih Element yang anda ingin kelompokkan dan klik kanan satu element 12) Pilih Group
13) Sebelum memberi label, kita harus sudah mengetahui terlebih dahulu data atribut apa saja yang ada dari layer yang akan kita beri label.
14) Ada Toolbar Graphics yang menyediakan banyak tools untuk menatur Element -element Peta.
XVI. Penggaris (Rulers) dan Guidelines(garis bantuan)
1) Alat ini digunakan untuk menempatkan element peta di dalam layout yang dibuat supaya lebih rapi dan Indah .
2) Untuk menampilkan ruler, aktifkan tool tersebut pada menu View -> Rulers 3) Dari Rulers anda bisa tarik dan membuat Guidelines yang digunakan untuk
snapping element layout peta supaya align lebih rapi.
30
4) Untuk mengaktifkan/menonaktifkan snap kepada guides (garis bantuan) klik kanan di suatu tempat kosong di Layout View dan pilih Guides ->
Snap to Guides
XVII. Insert Frame/Neatline
1) Peta seringkali lebih indah kalau mempunyai rangka/frame.
2) Klik Insert → Neatline untuk menambah satu Frame pada peta kita.
3) Di Dialog neatline anda bisa mengatur Frame.
4) Pilih Place inside margins (untuk mengambar frame di printer margin) 5) Pilih Gap = 3, dan rounding = 0 supaya ada frame rectangle yang sedikit
lebih kecil daripada printer margin.
6) Pilih Border width 1 point warna hitam
31
7) Setelah mengatur Element-element, dan peta kita sudah selesai.
2.2.3. Menyimpan Peta
Jika ingin menyimpan peta, klik menu FileSave As. Atau dengan meng-klik ikon Peta dapat disimpan dalam ekstensi mxd dan mxt.
2.2.4. Eksport Peta
1) Klik kiri menu File Export Map. Peta dapat diekspor ke berbagai macam format, seperti PDF, JPEG, TIFF, dan lain-lain. Sedangkan untuk bagi peta dan mengeprint di computer lain, format yang paling cocok adalah PDF.
Untuk masuk peta ke dalam Power Point Presentasi, agar lebih bagus pilih Jpeg atau tiff. Dalam contoh ini pilih "Save as type" format PDF.
2) Pada Options-Tab "General" pilih resolution dan image output quality (Resample Ratio) yang cocok. Seting ini merupakan kompromi antara kualitas peta dan ukuran file (file size). Di latihan ini jika ingin kuwalitas yang bagus. Pilih 300 dpi dan Resample Ratio "best".
3) Pada Options Klik Tab "Format"
4) Centang "Convert Marker Symbols to Polygons" dan "Embed all document fonts" supaya simbol simbol yang digunakan di petanya digambar dengan benar di computer lain.
5) Klick Save untuk expor peta ke format PDF.
32 2.2.5. Mencetak Peta
1) Pilih File → Print .Kotak Print akan muncul. Setup cetak dapat disesuaikan dengan meng-klik Setup.
2) Maka tampil kotak dialog Print untuk memilih printer, ukuran kertas dan kualitas cetakan.
3) Print layout seperti melakukan print dokumen di MS Word. Biasanya membuat layout di ArcMap memiliki ukuran besar misalnya A2, A1, atau bahkan A. Hanya untuk kepentingan praktek saja pada bab ini membuat peta ukuran A4
4) Printer Engine dibiarkan default Windows Printer • Kualitas Image bisa diatur. Untuk hasil paling bagus pilih Best, untuk print test dibiarkan Normal saja.
33
BAB III
HASIL LAYOUT PETA 3.1 Layout Peta Administrasi Kota Bekasi
3.2 Layout Peta Jangkauan Rumah sakit di Kota Bekasi
34
3.3 Analisis Overlay
Hasil Analisis Overlay ada 6 yaitu : A. Analisis Update
B. Analisis Union
C. Analisis Symmetrical
35 D. Analisis Intersect
E. Analisis Identity
F. Analisis Eraser
36
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh muka bumi baik yang terletak di bawah permukaan dan disajikan pada bidang datar pada skala dan proyeksi tertentu (secara matematis).
Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota dituntut untuk dapat mengetahui hal-hal mengenai peta, baik itu mempelajari isi peta, membaca peta, ataupun membuat sebuah peta.
Melalui jaringan komputer maka memungkinkan dilakukannya komunikasi dan interaksi antar data yang secara fisik terpisah. Teknologi ini mengatasi semua hambatan baik dimensi waktu (dapat dilakukan kapan saja) maupun dimensi geografis (dari tempat di mana saja yang terhubung dengan jaringan komputer).
Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota belajar mengenai sesuatu (peta) yang
berhubungan dengan data spasial, baik mengenai peta administrasi, peta curah hujan, peta kelerengan, peta ketinggian, dll. Untuk memudahkan dalam pengidentifikasian maka planner ditunjang dengan penggunaan software ArcGIS. Software ini ialah software yang memiliki referensi geografis sehingga apa yang ada di peta dengan apa yang sedang planner hadapi memiliki kesamaan koordinat sesuai dengan aslinya, sehingga analisis-analisis yang dibuat tidak meleset.
B. Saran
Saran untuk fasilitas Lab Pratikum semoga Lebih bagus dan fasilitasnya memadai. Dan juga akses internet yang memadai juga sehingga kegiatan Pratikum dapat berjalan dengan lancer tanpa adanya kendala tersebut.
C. Daftar Pustaka
Berikut Refrensi Penulisan : Modul Pratikum 1
Modul Analisis Banjir