• Tidak ada hasil yang ditemukan

R 0.793 (koefisien korelasi bersama-sama metode open ended learning (X1) dan means ends analysis (X2) dengan kemampuan berpikir kritis (Y).

7) Mencari Korelasi Parsial

Pengujian sebelumnya tentang korelasi dan koefisien determinasi diperoleh hasil sebagai berikut :

rx1y = r²x1y = 0,4432915670669823 rx2y= r²x2y = 0,6214201107331044 rx1x2= r²x1x2= 0,6058023853681191

Menghitung korelasi parsial jika X2 dikendalikan:

Dari perhitungan korelasi parsial pertama diperoleh nilai Rparadalah , sedangkan hasil output SPSS 16.0, lihat selengkapnya pada lampiran 12, diperoleh hasil sebesar 0,135, dan nilai tersebut yang digunakan dalam penelitian ini.

Selanjutnya menghitung korelasi parsial jika X1 dikendalikan :

Dari perhitungan korelasi parsial yang kedua diperoleh nilai Rparadalah , sedangkan hasil SPSS 16.0, lihat pada lampiran 12, diperoleh sebesar , dan nilai tersebut yang digunakan dalam penelitian ini.

3. Analisis Lanjut

Setelah diketahui hasil dari pengujian hipotesis, sebagai langkah terakhir maka masing-masing hipotesis dianalisis. Untuk pengujian hipotesis deskriptif dengan cara membandingkan t hitungdengan t tabel pada taraf signifikansi 5%. Sedangkan untuk pengujian hipotesis asosiatif untuk regresi linear sederhana membandingkan F hitung dengan F tabel pada taraf signifikansi 5% dan membandingkan t hitung dengan t tabel pada taraf signifikansi 5%.

Berdasarkan pengujian hipotesis di atas, maka dapat dianalisis masing-masing hipotesis sebagai berikut:

a. Uji Signifikansi Hipotesis Deskriptif tentang Metode Open Ended Learning (X1)

Dari perhitungan hipotesis deskriptif tentang metode open ended learning (X1) diperoleh t hitung sebesar 0,049. Kemudian nilai tersebut dibandingkan dengan ttabel yang didasarkan nilai (dk) derajat kebebasan sebesar n-1 (66-1= 65), serta menggunakan uji pihak kanan, maka diperoleh nilai t tabel sebesar 1,668.

Dari perhitungan tersebut ternyata nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel (0,049<1,668), maka Ho tidak dapat ditolak. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa tentang metode open ended learning pada mata pelajaran fiqih Kelas VIII di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara, diasumsikan baik adalah Ho tidak dapat

ditolak, karena kenyataannya memang dalam kategori “baik”.

b. Uji Signifikansi Hipotesis Deskriptif tentang Metode Means Ends Analysis (X2)

Dari perhitungan hipotesis deskriptif tentang metode means ends analysis (X2) diperoleh t hitung sebesar 0,028. Kemudian nilai tersebut dibandingkan dengan t tabel yang didasarkan nilai (dk) derajat kebebasan sebesar n-1 (66-1= 65), serta menggunakan uji pihak kanan, maka diperoleh nilai t tabel sebesar 1,668.

Dari perhitungan tersebut ternyata nilai t hitung lebih kecil dari nilai ttabel (0,028<1,668), maka Ho tidak dapat ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tentang metode means ends analysis pada mata pelajaran fiqih Kelas VIII di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara, diasumsikan baik adalah Ho tidak dapat ditolak, karena kenyataannya memang dalam kategori “baik”.

c. Uji Signifikansi Hipotesis Deskriptif Tentang Kemampuan Berpikir Kritis (Y) Peserta Didik Pada Mata Pelajaran fiqih

Dari perhitungan hipotesis deskriptif tentang kemampuan berpikir kritis peserta didik (Y) diperoleh thitung sebesar 0,001. Kemudian nilai tersebut dibandingkan dengan ttabel yang didasarkan nilai (dk) derajat kebebasan sebesar n-1 (66-1= 65), serta menggunakan uji pihak kanan, maka diperoleh nilai t tabel sebesar 1,668.

Dari perhitungan tersebut ternyata nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel (0,001<1,668), maka Ho tidak dapat ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tentang kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran fiqih Kelas VIII di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara, diasumsikan baik adalah Ho tidak

d. Uji Signifikansi Hipotesis Asosiatif Pengaruh Penerapan Metode Open Ended Learning (X1) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik (Y) pada Mata Pelajaran Fiqih

1) Uji Regresi Linier Sederhana

Uji regresi linier sederhana pertama : untuk mengetahui tingkat signifikansi dari pengaruh yang signifikan antara metode

open ended learning (X1) terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik (Y) pada mata pelajaran fiqih Kelas VIII di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara, maka dilakukan uji signifikansi dengan menggunakan rumus uji F sebagai berikut:

(dibulatkan menjadi )

Setelah diketahui nilai Freg atau F hitung sebesar , lihat selengkapnya pada lampiran 10a, kemudian dibandingkan dengan nilai F tabel dengan db = m sebesar 1, lawan N-M-1 = 66-1-1 =64, ternyata harga F tabel 5% = 3,990. Jadi nilai Freg lebih besar dari F tabel ( > 3,990).

Serta ditunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 berarti signifikan. Kesimpulannya adalah Ho ditolak, artinya, “terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan metode open ended learning (X1) terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik (Y) pada mata pelajaran fiqih Kelas VIII di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara tahun pelajaran 2016/2017”.

Selain Uji Freg, yang digunakan untuk mengukur pengaruh yang signifikan metode open ended learning (X1) terhadap

kemampuan berpikir kritis peserta didik (Y) pada mata pelajaran fiqih, maka cara lain yang digunakan yaitu menggunakan uji konstanta dan koefisien. Adapun rumusnya sebagai berikut:

Cara menghitung parameter a, dengan menggunakan rumus:14

Berdasarkan rumus di atas langkah selanjutnya adalah mencari nilai A0 dan Sa. A0 diperoleh angka 0, a = ∑ a, dan rumus Sa adalah sebagai berikut: dibulatkan 7,23

Setelah diketahui nilai Ao dan Sa, maka nilai tersebut dimasukkan dalam rumus t tes sebagaimana berikut:

14

Anto Dajan, Pengantar Metode Statistik Jilid II, PT Pustaka LP3ES, Jakarta, 1996, hlm.305.

(dibulatkan menjadi 5,839)

Jadi nilai t hitung untuk parameter a adalah sebesar 5,839. Sedangkan untuk hasil SPSS 16.0 diperoleh t hitung sebesar 5,840. Lihat lampiran 10a.

Berdasarkan perhitungan ini t hitung di atas diketahui ternyata t hitung lebih besar dari t tabel (5,840 > 1,669). Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode open ended learning mampu mempengaruhi kemampuan berpikir kritis peserta didik. Dengan

demikian hipotesis yang Ha yang menyatakan “terdapat pengaruh

yang signifikan antara metode open ended learning terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran fiqih Kelas VIII di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara tahun pelajaran 2016/2017” diterima kebenarannya.

Cara menghitung parameter b, dengan menggunakan rumus15:

Dari rumus di atas langkah selanjutnya adalah mencari nilai B0 dan s2y / x. B0 diperoleh angka 0, b = ∑ b, dan rumus s2

y / x adalah sebagai berikut:

s2y / x = (y2– b xy) = ( = (0.015625) ( – 511,87058) = (0.015625) (1406,38742) = 21,9748034375 15

Anto Dajan, Pengantar Metode Statistik Jilid II, Cara menghitung parameter b, Ibid, hlm. 308

Setelah diketahui nilai Bo dan s2y / x, maka nilai tersebut dimasukkan dalam rumus t tes sebagaimana berikut:

(dibulatkan menjadi 6,218)

Berdasarkan perhitungan ini t hitung di atas diketahui ternyata thitung lebih besar dari t tabel (6,218 > 1,669) sehingga dapat disimpulkan bahwa metode open ended learning mampu mempengaruhi kemampuan berpikir kritis peserta didik. Dengan

demikian hipotesis yang Ha yang menyatakan “terdapat pengaruh

yang signifikan antara metode open ended learning terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran fiqih Kelas VIII di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara tahun pelajaran 2016/2017” diterima kebenarannya Jadi nilai t hitung untuk parameter b adalah sebesar 6,218 Sedangkan untuk hasil SPSS 16.0 diperoleh t hitung sebesar 5,840 lihat lampiran 10a.

Uji regresi linear sederhana kedua : untuk mengetahui tingkat signifikansi dari pengaruh yang signifikan antara metode

means ends analysis (X2) terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik (Y) pada mata pelajaran fiqih Kelas VIII di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara, maka dilakukan uji signifikansi dengan menggunakan rumus uji F sebagai berikut :

Setelah diketahui nilai F reg atau F hitung tersebut sebesar

(sedangkan hasil output SPSS 16.0 lampiran 10b) diperoleh koefisien determinasi atau dibulatkan menjadi

kemudian dibandingkan dengan nilai F tabel dengan db = m sebesar 1, lawan N-M-1 = 66-1-1 = 64 , ternyata harga F tabel 5% = 1,669. Jadi nilai F reg lebih besar dari F tabel ( > 1,669).

Serta ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 berarti signifikan. Kesimpulannya adalah Ho ditolak, artinya, koefisien regresi yang ditemukan adalah (terdapat pengaruh yang signifikan antara metode means ends analysis terhadap terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran fiqih Kelas VIII di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara.

Selain uji F reg, yang digunakan untuk mengukur pengaruh yang signifikan metode means ends analysis terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik, maka cara lain yang digunakan yaitu menggunakan uji konstanta dan koefisien. Adapun rumusnya sebagai berikut:

Cara menghitung parameter a, dengan menggunakan rumus:16

Berdasarkan rumus di atas langkah selanjutnya adalah mencari nilai A0 dan Sa. A0 diperoleh angka 0, a = ∑ a, dan rumus Sa adalah sebagai berikut:

16

Anto Dajan, Pengantar Metode Statistik Jilid II, Cara menghitung parameter a, Ibid., hlm. 305.

a = ∑ a A0 = 0 dibulatkan 5,583

Setelah diketahui nilai Ao dan Sa, maka nilai tersebut dimasukkan dalam rumus t tes sebagaimana berikut:

Sehingga dapat disimpulkan nilai t hitung untuk parameter a adalah sebesar . Sedangkan untuk hasil SPSS 16.0 lihat pada lampiran 10b diperoleh t hitung sebesar .

Berdasarkan perhitungan ini t hitung di atas diketahui ternyata t hitung lebih kecil dari t tabel ( < 1.669). Dengan demikian

hipotesis Ha yang menyatakan “Terdapat pengaruh yang

kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran fiqih Kelas VIII di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara” ditolak kebenarannya.

Cara menghitung parameter b, dengan menggunakan rumus17:

Sebelum menghitung uji t pada parameter b terlebih dahulu menghitung: b = ∑b, B0 = 0, dan menghitung dengan rumus sebagai berikut:

( - ( x ))

= 0,015625 ( - 1192.22152) = (0,015625) (726,03648) = 11,34432 Setelah diketahui nilai Bo dan , maka nilai tersebut dimasukkan dalam rumus t tes sebagaimana berikut: 17

Anto Dajan, Pengantar Metode Statistik Jilid II, Cara menghitung parameter b pada uji t,

Jadi nilai t hitung untuk parameter b adalah sebesar . Sedangkan untuk hasil SPSS 16.0 diperoleh t hitung sebesar

, lihat pada lampiran 10b. Berdasarkan perhitungan ini t hitung di atas diketahui ternyata t hitung lebih besar dari t tabel ( > 1,669) sehingga dapat disimpulkan bahwa metode

means ends analysis mampu mempengaruhi kemampuan berpikir kritis peserta didik. Dengan demikian hipotesis yang Ha yang

menyatakan “Terdapat pengaruh yang signifikan antara metode

means ends analysis terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata fiqih Kelas VIII di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara” diterima kebenarannya.

e. Uji Signifikansi Hipotesis Asosiatif Pengaruh Penerapan Metode open ended learning (X1) dan means ends analysis (X2) Secara Simultan terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik (Y) pada Mata Pelajaran fiqih

Untuk uji signifikansi konstanta regresi linier ganda, lihat pada tabel coefficients lampiran 11, sebagaimana output SPSS 16.0 signifikansi untuk constant sebesar 0,000 dengan tingkat signifikansi α = 5% atau 0,05. Karena nilai signifikansi konstanta lebih besar dari 0,05 yaitu 0,000˂0,05, maka konstanta a signifikan yang artinya berarti.

Untuk uji signifikansi b menghitung parameter b1, dengan menggunakan rumus:18 18

(dibulatkan menjadi 0,062) Jadi, nilai t hitung parameter b1 dengan rumus:

(dibulatkan menjadi ) (sebagaimana output SPSS lampiran 11) Untuk menghitung parameter b2 dengan rumus: (dibulatkan menjadi )

Jadi, nilai t hitung parameter b2 dengan rumus:

(dibulatkan menjadi ) (sebagaimana output SPSS lampiran 11) Hasil perhitungan di atas diketahui nilai t hitung b1 b2 sebesar dan sedangkan t tabel sebesar 1,669 (t hitung > t tabel) atau < 1,669 dan >1,669. Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode open ended learning dan means ends analysis berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran fiqih Kelas VIII di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara pelajaran 2016/2017. f. Uji Signifikansi Hipotesis Asosiatif Korelasi Metode open ended learning (X1), means ends analysis (X2) dengan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik (Y) pada Mata Pelajaran fiqih 1) Uji Signifikansi Korelasi Sederhana Uji korelasi sederhana pertama : untuk mengetahui tingkat signifikansi dari hubungan yang signifikan antara metode open ended learning (X1) terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik (Y) pada mata pelajaran fiqih Kelas VIII di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara, maka dilakukan uji signifikansi dengan menggunakan rumus uji t sebagai berikut :

Selanjutnya nilai t hitung . Sedangkan hasil SPSS 16.0 adalah lihat selengkapnya pada lampiran 10a, dibandingkan dengan nilai t tabel yang didasarkan pada nilai (dk) derajat kebebasan n-2 (66-2=64) dengan taraf kesalahan (α) 5%, maka diperoleh nilai t tabel sebesar 1,669. Dari perhitungan tersebut terlihat bahwa t hitung > t tabel ( >1,669) maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “terdapat hubungan positif dan signifikan antara metode open ended learning dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran fiqih Kelas VIII di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara tahun pelajaran 2016/2017”. Uji korelasi sederhana kedua: untuk mengetahui tingkat signifikansi dari hubungan yang signifikan antara metode means ends analysis (X2) dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik (Y) pada mata pelajaran fiqih Kelas VIII di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara, maka dilakukan uji signifikansi dengan menggunakan rumus uji t sebagai berikut :

Selanjutnya nilai t hitung , lihat selengkapnya pada lampiran 10b, dibandingkan dengan nilai t tabel yang didasarkan pada nilai (dk) derajat kebebasan n-2 (66-2=64) dengan taraf kesalahan (α) 5%, maka diperoleh nilai t tabel sebesar 1,669. Dari perhitungan tersebut terlihat bahwa t hitung > t tabel ( > 1,669) maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa “terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara metode means ends analysis terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran fiqih Kelas VIII di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara tahun pelajaran 2016/2017”.

g. Uji Signifikansi Hipotesis Asosiatif Korelasi Metode open ended learning (X1) dan means ends analysis (X2) Secara Simultan dengan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik (Y) pada Mata Pelajaran fiqih

1) Uji Signifikansi Korelasi Ganda

Untuk mengetahui tingkat signifikansi antara metode open ended learning (X1) dan means ends analysis (X2) dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik (Y) pada mata pelajaran fiqih Kelas VIII di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara, maka dilakukan pengujian signifikansi dengan rumus sebagai berikut:

Setelah diketahui nilai F reg atau F hitung tersebut (dapat dilihat pada SPSS 16.0 lampiran 11) kemudian dibandingkan dengan nilai F tabel dengan db = m sebesar 2, sedangkan (N-m-1) sebesar = 66-2-1 =63, ternyata F tabel 5% = 3,14. Jadi nilai F reg lebih besar dari F tabel ( >3,14). Serta ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,000˂0,05 berarti signifikan. Kesimpulannya

adalah Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan koefisien korelasi ganda yang ditemukan adalah signifikan.

2) Uji Signifikansi Korelasi Parsial

Tingkat signifikansi dari nilai korelasi parsial yang pertama, maka dilakukan pengujian signifikansi dengan rumus sebagai berikut:

Harga t hitung tersebut (dapat dilihat pada lampiran 11 SPSS 16.0 ) dibandingkan dengan nilai t tabel yang didasarkan nilai derajat kebebasan (dk) n-3 = (66 – 3= 63) dan taraf kesalahan (α) ditetapkan 5%, maka diperoleh nilai t tabel sebesar 1,669. Dari perhitungan tersebut ternyata nilai t hitung lebih kecil dari t tabel ( <1,669). Dan nilai signifikansinya sebesar 0,284>0,05. Dengan demikian Ho tidak dapat ditolak, dan tidak signifikan yang artinya tidak dapat digenerelasikan untuk seluruh populasi dimana sampel diambil. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa “tidak ada hubungan yang signifikan antara metode open

ended learning terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran fiqih.

Tingkat signifikansi dari nilai korelasi parsial yang kedua, maka dilakukan pengujian signifikansi dengan rumus sebagai berikut:

Harga t hitung tersebut (dapat dilihat pada lampiran 11 SPSS 16.0 ) dibandingkan dengan nilai t tabel yang didasarkan nilai derajat kebebasan (dk) n-3 = (66 – 3 = 63) dan taraf kesalahan (α) ditetapkan 5%, maka diperoleh nilai t tabel sebesar 1,669. Dari perhitungan tersebut ternyata nilai t hitung lebih besar dari t tabel ( >1,669). Dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000<0,05, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau koefisien korelasi yang ditemukan tersebut adalah signifikansi yang artinya dapat digenerelasikan untuk seluruh populasi dimana sampel diambil.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara metode means ends analysis terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran fiqih.

G. Pembahasan

Berdasarkan analisis yang telah peneliti lakukan, maka pembahasannya adalah sebagai berikut :

1. Penerapan metode open ended learning dalam kategori sangat baik, yaitu sebesar 73 (rentang interval 63-73). Sedangkan metode means ends analysis dalam kategori sangat baik sebesar 73 (interval 72-84), dan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam kategori baik, yaitu sebesar 35 (interval 34-39) pada mata pelajaran fiqih kelas VIII di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara.

2. Penerapan metode open ended learning berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran fiqih kelas VIII, dengan persamaan regresi Ŷ = + X1. Artinya apabila metode Open ended learning yang diterapkan pada mata pelajaran fiqih ditingkatkan maka kemampuan berpikir kritis peserta didik pada peserta didik juga meningkat. metode open ended learning adalah suatu pembelajaran terbuka atau sering dikenal dengan istilah OEL merupakan proses pembelajaran yang didalamnya tujuan dan keinginan individu atau siswa dibangun dan dicapai secara terbuka. Hal ini akan memicu kemampuan berpikir kritis dari peserta didik, karena mereka dalam pembelajaran harus disertai data atau referensi yang mereka peroleh. Oleh karena itu, metode open ended learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas VIII pada mata pelajaran fiqih di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara. Sedangkan hubungan antara keduanya adalah positif dan signifikan sebesar termasuk dalam kategori kuat. Jadi, penerapan metode open ended learning memberikan kontribusi sebesar 44,3% terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran fiqih kelas VIII di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara.

3. Penerapan metode means ends analysis berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran fiqih kelas

metode means ends analysis ditingkatkan maka kemampuan berpikir kritis peserta didik akan meningkat. Metode means ends analysis merupakan strategi yang memisahkan permasalahannya yang diketahui dan tujuan yang akan dicapai yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan berbagai cara untuk mereduksi perbedaan yang ada diantara permsalahan dan tujuan. Hal ini akan melatih peserta didik untuk berpikir kritis karena diberikan kesempatan untuk menyelesaikan permasalahan dan tujuan untuk bisa mencapai tujuan yang didinginkan mengemukakan ide atau pendapatnya secara bebas. Dengan adanya metode ini, peserta didik tidak malu dalam mengemukakan pendapat mereka karena dilakukan dalam kelompok kecil. Jika kemampuan mengemukakan pendapat atau ide peserta didik meningkat kemampuan berpikir kritis peserta didik ikut meningkat. Sedangkan hubungan antara keduanya adalah positif dan signifikan sebesar dalam kategori kuat. Jadi, penerapan metode

means ends analysis memberikan kontribusi sebesar 62,1% terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran fiqih kelas VIII di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara.

4. Penerapan metode open ended learning dan means ends analysis secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran fiqih kelas VIII, dengan persamaan

regresi Ŷ = + X1 + X2. Artinya, apabila metode open

ended learning dan means ends analysis yang diterapkan pada mata pelajaran fiqih ditingkatkan maka kemampuan berpikir kritis peserta didik juga akan meningkat. Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu hal terpenting yang harus dimiliki peserta didik, karena dengan kemampuan ini peserta didik dapat menghadapi kehidupan nyata yang banyak persoalan yang membutuhkan penyelesaian menggunakan kemampuan berpikir kritis. Oleh karena itu, sekolah dan pendidik menerapkan metode

open ended learning dan means ends analysis agar dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik secara simultan memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kemampuan berpikir kritis

peserta didik sebesar 0,793. Berdasarkan hasil koefisien determinasi, peneliti menyimpulkan bahwa metode open ended learning dan means ends analysis secara simultan memberikan konstribusi sebesar 62,8% terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran fiqih kelas VIII di MTs Miftahul Huda Damarwulan Keling Jepara.

Hasil koefisien korelasi parsial pertama, antara metode open ended learning (X1) dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik (Y) apabila metode means ends analysis (X2) dikendalikan adalah sebesar , dalam kategori sangat rendah. Artinya terjadi hubungan yang positif dan tidak signifikan di antara keduanya. Sebelum means ends analysis (X2) digunakan sebagai variabel kontrol, korelasi antara metode open ended learning (X1) dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik (Y) adalah 0,666 dalam kategori kuat. Jadi setiap subjek dalam sampel bila metode

means ends analysis dibuat sama, maka hubungan antara metode open ended learning dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik menjadi lemah. Faktor yang mempengaruhi melemahnya hubungan antara metode

open ended learning dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan adanya metode means ends analysis sebagai variabel kontrol adalah pada cara penyampaian pendapat yang berbeda yakni metode open ended learning dalam penyampaian pendapat secara lisan saja, sedang metode means ends analysis cara penyampaiannya dengan tertulis dan lisan.

Sedangkan koefisien korelasi parsial kedua, antara metode means ends analysis (X2) dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik (Y) apabila metode open ended learning (X1) dikendalikan adalah sebesar

dalam kategori sedang. Artinya terjadi hubungan yang positif dan cukup signifikan di antara keduanya. Sebelum open ended learning (X1) digunakan sebagai variabel kontrol, korelasi antara means ends analysis

(X2) dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik (Y) adalah 0,788, dalam kategori kuat. Jadi setiap subjek dalam sampel bila metode open ended learning dibuat sama, maka hubungan antara metode means ends

analysis dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik menjadi lemah, walaupun penurunanya sedikit. Faktor yang mempengaruhi melemahnya hubungan antara metode means ends analysis dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan adanya metode open ended learning sebagai variabel kontrol adalah dalam metode means ends analysis penyampaian pendapat secara tertulis dan lisan, sedangkan metode open ended learning

Dokumen terkait