• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelajaran 6 Lingkungan

B. Menceritakan Tokoh Idola

Siapakah yang menjadi tokoh idola kalian saat ini? Bagaimanakah jika suatu ketika kalian diminta untuk menceritakan tokoh idola kalian tersebut kepada teman-teman? Pada pem- belajaran ini, kita akan mengulas mengenai menceritakan tokoh idola. Untuk dapat bercerita tentang salah seorang tokoh idola, sebelumnya kalian perlu mendapatkan informasi yang terkait dengan tokoh yang akan kalian ceritakan. Informasi itu dapat diperoleh dari berbagai media.

Dalam rangka pembacaan informasi tersebut, selain perlu konsentrasi yang sungguh-sungguh, juga diperlukan rasa keingintahuan yang kuat. Dengan demikian, berbagai informasi yang ada dapat disimak dengan baik. Proses semacam ini akan membantu kalian dalam menyimpan, menyaring, mengelola, dan menyampaikan kembali informasi yang telah kalian dapatkan. Kecuali jika tokoh tersebut menjadi idola kalian, tentu kalian sudah banyak mengetahui informasi berkaitan dengan tokoh tersebut. Agar kalian terlatih dengan materi ini, bacalah teks berikut dengan cermat beserta uraiannya sebagai bahan pembelajaran kalian.

Tujuan Pembelajaran Tujuan belajar kalian adalah dapat menceritakan tokoh idola dengan pilihan kata yang sesuai.

Tokoh Lingkungan Itu Telah Pergi Tokoh yang memberikan perhatian

penuh pada lingkungan yang dimiliki oleh Unpad kini telah berpulang ke rahmatullah, istirahat dengan tenang di sisi Allah swt. Beliau adalah Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto. Prof. Otto mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa (1/04/08) pukul 00.05 WIB pada usia 82 tahun. Almarhum mening- galkan seorang istri, Idjah Natadipraja, M.A. dan 3 orang putra-putri. Mereka adalah Ir. Gatot Soemarwoto, M.S.; Dra. Rini Soemarwoto, M.A., Ph.D.; dan Ir. Bambang Soemarwoto, Ph.D. Sebelumnya, beliau dirawat di RS Internasional Santosa, Bandung, sejak hari Minggu (30/03/08). Namun, karena kondisi kesehatannya yang kian menurun, maka beliau dipindahkan ke bagian ICU.

Jenazah Prof. Otto dimakamkan di TPU Sirnaraga pada Selasa (01/04/08). Sebelumnya beliau disemayamkan di rumah duka Jl. Cimandiri 16 Bandung. Penglepasan jenazah dilakukan dengan upacara militer dengan Inspektur Upacara Sekda Jabar, Ir. Lex Laksamana, pada pukul 10.15 WIB. Adapun Inspektur Upacara pada pemakaman adalah Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia. Di antara

para pelayat yang datang ke rumah duka adalah Gubernur Jabar, Danny Setiawan, Walikota Bandung, H. Dada Rosada, Pangdam Siliwangi H.S. Dillon., Solihin G.P., dan lain-lain.

Semasa hidupnya, Prof. Otto dikenal sebagai pencetus atau pionir dalam pendidikan dan penelitian lingkungan hidup di Indonesia. Almarhum juga dikenal sebagai penggagas amdal dan pendiri sekaligus direktur Lembaga Ekologi Unpad. Lembaga ini mengilhami berdirinya lembaga sejenis di perguruan tinggi lain.

Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia mengatakan, Prof. Otto adalah tokoh penting, baik dalam dunia pendidikan maupun negara. Beliau sudah bicara tentang lingkungan ketika orang-orang belum menaruh perhatian. Almarhum juga salah satu penggagas Pola Ilmiah Pokok (PIP) Unpad pada tahun 1976, yakni Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup. Selain itu, almarhum banyak mem- bina dosen-dosen hingga setidak-tidaknya melahirkan 4 guru besar di lingkungan Un- pad. Salah satunya adalah Prof. Erri N. Megantara.

Di mata Prof. Erri, almarhum adalah sosok yang sederhana, yang tidak ambisius untuk menjabat sesuatu. “Beliau pernah menolak tawaran untuk menjadi menteri. Beliau tidak ingin terikat dengan birokrasi tertentu untuk menjaga independensinya. Namun, apabila dimintai bantuan oleh pemerintah, beliau mau, seperti penanganan illegal logging (pembalakan liar) misalnya. Namun, jika secara struktural, mungkin beliau tidak ambisius untuk menjadi seorang peja- bat,” ujar Prof. Erri.

Ditambahkannya, gagasan Prof. Otto yang belum terwujud adalah budaya berjalan kaki. Selain demi kesehatan, jalan kaki juga salah satu penghematan energi. Prof. Erri berpesan agar menjadikan Prof. Otto sebagai panutan. “Kalau kita mencintai lingkungan, ya, Pak Otto inilah yang tepat menjadi panutan kita, karena dia memperjuangkan masalah lingkungan”.

Prof. Otto lahir di Purwokerto, 19 Februari 1926 dari pasangan Soediro Marto- sudigdo dan Soemarni. Beliau memperoleh pendidikan di SD Temanggung (1941), MULO Jogjakarta (1944), dan Fakultas Pertanian UGM (1954). Gelar Doktor diraih dalam Plant Physiology, University of Cali- fornia, Berkley, AS, pada tahun 1960.

Pada tahun 1952 beliau mengawali karier di UGM sebagai Asisten Botani Fakultas Pertanian UGM, Asisten Ahli FP UGM (1955), Guru Besar Ilmu Bercocok Tanam, Fakultas Pertanian & Kehutanan UGM (1960, pada usia 34 tahun). Almarhum pernah menjabat Direktur South East Asia Ministers of Education Organization (SEAMO) dan Biotrop Bogor (1968-1972). Di lingkungan Unpad sendiri, beliau memulai karier sebagai Guru Besar Tata Guna Biologi Unpad (1972), Direktur Lembaga Ekologi Unpad (1972), dan Guru Besar Emeritus Unpad hingga wafat.

Sejumlah penghargaan telah beliau terima. Pada tahun 2007 beliau memperoleh Anugerah Sewaka Winayaroha dari pemerintah melalui Dirjen Dikti. Tahun 1993 beliau memperoleh gelar Honoris Causa dari Wageningen Agricultural University, Belanda, atas jasanya mengembangkan konsep pekarangan dan pemikiran tentang kaitan hutan dan lingkungan. Beliau juga menerima Bintang Mahaputra Utama (1981), Satyalen- cana Kelas I (1982), dan Order of The Golden Ark dari negara Belanda.

Prof. Otto dikenal cukup produktif dalam membuat buku, karya tulis ilmiah, maupun tulisan di media massa. Beberapa di antaranya berikut.

1. The Alang-alang Problem In Indonesia, Paper, The Tenth Pacific Science Con- gress, Honolulu, As, (1961).

2. Problems of High School Biology Teach- ing In Indonesia, UICN, Publications, 1968; bersama Kadarsan Sampoerno. 3. Ecological Aspects of Development,

Elsevier Publishing Co., Amsterdam. 4. Prinsip Sistem Penafsiran Pengaruh

Lingkungan, Bandung, Lembaga Ekologi Unpad (1974).

5. Environmental Education and Research in Indonesian Universities, Singapore, Maruzen Asia.

6. Jaring-jaring Kehidupan Mengenai Amdal, Indrapress, 1981.

7. (Ekologi Lingkungan Hidup dan Pem- bangunan, Jakarta, Djambatan (1983). 8. Indonesia dalam Kancah Isu Lingkungan

Global, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama (1991).

9. Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan Hidup, Yogyakarta, UGM Press (2001). (Sumber: www.google.com, dengan pengubahan)

Sebelum menceritakan tokoh idola, sebaiknya kalian mema- hami riwayat singkat tokoh beserta prestasi atau kelebihan yang dimiliki tokoh tersebut. Hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu

Uraian mengenai Prof. Otto Soemarwoto yang dapat dijadikan alasan untuk mengidolakannya, dapat dicontohkan seperti berikut.

I. Ringkasan riwayat hidup Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto merupakan salah satu putra bangsa yang memiliki prestasi dan pengalaman di bidang lingkungan yang sangat besar, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Beliau yang dilahirkan di Purwokerto, Jawa Tengah, pernah menjabat sebagai Guru Besar Emeritus Unpad. Sebelum menduduki jabatan tersebut, beberapa jabatan penting yang berkaitan dengan pendidikan dan lingkungan di negara ini telah beliau tekuni. Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto dalam perjalanan hidupnya banyak mengundang perhatian. Karya-karya yang berkaitan dengan pendidikan dan lingkungan telah banyak memberikan sumbangan yang besar bagi bangsa dan negara ini.

II. Gagasan dan sikap yang mengagumkan dari Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto

– Prestasi pendidikan yang luar biasa.

– Besarnya sumbangan pada bangsa, baik dari pemikiran dan karya tulisnya yang berkaitan dengan pendidikan dan lingkungan.

– Prinsip hidup yang sederhana dan tidak ambisius. – Sikap bijaksana dalam menanggapi masalah.

III. Sikap dan tindakan yang dapat dicontoh dari Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto

Beberapa sikap yang patut dan perlu dicontoh dari tokoh tersebut adalah sikapnya yang rendah diri, sederhana, tidak ambisius, kepribadian yang arif dan bijak, suka membantu, serta ketulusannya dalam mencintai lingkungan.

IV. Prestasi dan karya-karyanya

– Pencetus dalam pendidikan dan penelitian lingkungan hidup di Indonesia.

– Penggagas amdal.

– Pendiri sekaligus Direktur Lembaga Ekologi Unpad yang mengilhami berdirinya lembaga sejenis di perguruan tinggi lain.

– Penggagas Pola Ilmiah Pokok (PIP) Unpad, Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup.

– Membina dosen-dosen hingga setidak-tidaknya melahirkan empat guru besar di Lingkungan Unpad.

Bingkai Bahasa Pada biografi di atas terdapat penulisan nama yang disertai gelar. Penulisan singkatan, na- ma, dan gelar, harus diikuti tanda titik. Contoh: Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto, Dra. Rini Soemarwoto, dan sebagainya. Penulisan gelar yang terletak di belakang nama, diberikan tanda koma pada akhir nama atau setelah nama. Contoh: Harry Laode, M.Si., Melly Oktavia, S.S., Nyoman Anggita, S.H., dan sebagainya. Pada biografi di atas tercantum juga kata-kata

menaruh yang berasal dari kata dasar taruh. Kata menaruh

merupakan kata khusus, yaitu kata yang memiliki cakupan arti lebih sempit dibanding dengan kata umumnya. Kata umum dari menaruh adalah

meletakkan. Contoh lain: melihat (kata umum), mengintip, mencermati, melirik, (kata khusus).

– Menulis beberapa buku karya tulis ilmiah maupun tulisan di media massa, baik masalah lingkungan maupun pendidikan.

– Penghargaan Bintang Mahaputra Utama, Satyalencana Kelas I, dan Order of The Golden Ark.

– Penggagas budaya berjalan kaki, tapi belum terwujud. Hal yang perlu kalian perhatikan dalam menceritakan seorang tokoh atau tokoh idola adalah kelengkapan isi, kejelasan, serta hal- hal yang menarik untuk diceritakan, yang meliputi berikut. 1. Berkaitan dengan kelengkapan isi cerita, meliputi: a) identitas

tokoh, b) perjalanan hidup tokoh, c) peristiwa-peristiwa penting bagi tokoh, d) keunggulan atau kelebihan dan kekurangan tokoh, serta e) hal-hal yang patut dicontoh dari tokoh. 2. Berkaitan dengan kejelasan penceritaan, meliputi: a) variasi

intonasi, b) kejelasan artikulasi, serta c) volume suara. 3. Berkaitan dengan hal-hal yang menarik untuk diceritakan,

meliputi: a) bentuk penyampaian cerita, b) pemilihan kata, serta c) kelengkapan materi atau isi.

Uji Kemampuan 2

Bacalah dengan cermat cerita tokoh idola berikut! Mengenang Sosok Prof. Dr. H. Koesnadi Hardjasoemantri, S.H. M.L. Sejumlah teman, mantan murid,

keluarga, dan simpatisan Prof. Koesnadi memenuhi Ruang Rimbawan I Gedung Manggala Wanabakti hari Selasa malam, 13 Maret 2007 di Jakarta. Mereka berkumpul untuk memberikan penghormatan kepada beliau sekaligus memberikan dukungan pada berbagai kegiatan pendidikan yang dikembangkan oleh almarhum. ICEL dan Yayasan KEHATI menjadi penyelenggara kegiatan yang dihadiri oleh banyak kalangan ini.

Acara yang seharusnya menjadi malam ungkapan syukur dan sukacita atas umur panjang dan penghargaan atas dedikasi beliau, justru menjadi malam mengenang beliau. Betapa tidak, acara yang awalnya diadakan pada 5 Februari lalu terpaksa ditunda akibat

digelar tanpa dihadiri lelaki kelahiran Tasikmalaya 9 Desember 1926 lalu. Tepat tujuh hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 7 Maret 2007 tokoh sederhana yang gemar bersenda gurau itu telah pergi meninggalkan kita semua. Beliau meninggal akibat kecela- kaan pesawat Garuda yang ditumpanginya dari Jakarta ke Jogjakarta.

Seiring dengan peringatan ulang tahun dan peluncuran kumpulan tulisan terpilih Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoemantri berjudul Ekologi, Manusia, dan Kebudayaan malam itu, sejumlah dana dapat terkumpul untuk Universitas Gunung Kidul. Beliau, Guru Besar (Emeritus) Hukum lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM), itu yang menjadi donatur tetapnya. Di mata Ismid Hadad, Direktur Eksekutif KEHATI, Pak Koes, begitu

“Meskipun pensiunan, setiap bulannya beliau rela mengeluarkan 10-20 juta untuk menyumbang ke Universitas Gunung Kidul,” kenangnya. Almarhum tercatat sebagai salah satu pendiri Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI).

Dedikasinya terhadap dunia pendidikan dan lingkungan tidak diragukan lagi. Berkarier di lingkungan pendidikan sejak tahun 1964 sampai 1980. Tahun 1984, beliau diangkat menjadi Sekretaris Menteri Negara Penga- wasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup. Beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Menteri Negara Kependudukan dan Ling- kungan Hidup pada tahun 1980 sampai 1986. Pada tahun 1986 sampai 1990, beliau menjadi Rektor UGM. Pada saat menjadi Rektor UGM, beliau juga menjadi Staf Ahli Menteri Negara KLH dari tahun 1986 sampai 1988. Pada tahun 1987 sampai 1992, beliau menjabat anggota MPR RI.

Di samping mengajar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, almarhum juga menjadi dosen tamu di beberapa universitas di Kanada, Belanda, dan Jepang (1990-1995). Para guru besar negara-negara lain sangat kagum dengan Pak Koes. Ini dikarenakan ke- berhasilannya untuk menjadikan Hukum Ling- kungan sebagai mata kuliah wajib di Fakultas- fakultas Hukum di Indonesia,” ungkap Mas Achmad Santosa. Bersama-sama guru besar hukum lingkungan lainnya dari Asia Pacific, beliau juga berhasil mendirikan Asia Pacific Centre for Environmental Law (APCEL) yang berkedudukan di National University of Singapore (NUS). Pak Koes juga ikut mendorong terbentuknya The (International) Academy of Environmental Law-IUCN.

Semasa menjabat Rektor UGM, Pak Koes dikenal sebagai tokoh akomodatif yang dicintai mahasiswa. Kala itu dia disambut hangat civitas akademika UGM. Maklum, dia bukanlah orang asing di universitas tertua Indonesia yang dibangun di masa kemer- dekaan itu. Dia lulusan Fakultas Hukum UGM, 1964. Sikap kebapakan adalah salah satu sifat beliau dalam berhubungan dengan mahasiswa maupun mantan mahasiswanya.

“... Dalam setiap pertemuan, beliau selalu menempatkan keberadaannya sebagai seorang bapak kepada anaknya. Beliau tetap memberikan bimbingan dalam bentuk pemikiran-pemikiran yang produktif dan usulan-usulan untuk selalu memerhatikan lingkungan hidup demi kesejahteraan ma- syarakat,” ungkap Prof. Dr. T. Gayus Lum- buun, S.H. M.H. Beliau ialah mantan Bim- bingan Program Doktor Pak Koes, yang seka- rang menjadi anggota DPR dan Rektor Uni- versitas Krisnadwipayana.

Setelah tidak menjabat rektor, Pak Koes pun antara lain aktif sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Harian Kagama; visiting pro- fessor di Dalhousie University, Halifax, Kanada; Kepala Pusat Dokumentasi Per- undang-Undangan Lingkungan; Direktur Pro- gram Pascasarjana Universitas Tarumangera; Andalan Nasional Urusan Penelitian, Pe- ngembangan, dan Lingkungan Hidup Kwartir Nasional Gerakan Pramuka; Wakil Ketua Masyarakat Transparansi Indonesia; dan Ketua Akademi Jakarta.

Tidak hanya itu, dalam bidang sosial dan kebudayaan, lelaki penyuka seni ini ikut mendirikan sekaligus Anggota Pengurus Yayasan Nusantara Jaya. Beliau juga men- dirikan Dana Mitra Lingkungan (1983). Ber- sama Prof. Emil Salim, beliau ikut mendirikan Yayasan KEHATI pada tahun 1994. Dengan menempuh pendidikan di Fakultas Hukum UGM (1964), Fakultas Hukum Universitas Leiden, Netherland (Drs. M.L. 1981), dan meraih gelar doktor dari Universitas Leiden (1981), beliau pun telah menulis beberapa buku dalam bidang hukum lingkungan.

Dalam kebijakan lingkungan di Indo- nesia, pakar hukum lingkungan ini ikut menyusun beberapa perundangan seperti UU Lingkungan Hidup dan UU Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA) sejak 6 tahun lalu. Sayang, akhirnya beliau tidak bisa lagi mengikuti pembahasan RUU tersebut. Padahal, sejak 6 tahun lalu, sebagai ketua tim penyusun, beliau sangat intensif mela- kukan pembahasan. Apalagi sampai sekarang, UU ini belum juga terwujud.

Kerjakanlah sesuai dengan perintah di buku tugasmu! 1. Tulislah beberapa hal yang patut dicontoh dari perjalanan hidup

tokoh pada cerita tokoh idola di atas!

2. Jelaskan alasan tokoh lingkungan Prof. Koesnadi Hardja- soemantri menjadi idola oleh sebagian orang!

3. Buatlah ringkasan dari wacana di atas dengan bahasamu! 4. Sampaikanlah cerita mengenai Prof. Koesnadi Hardjasoe-

mantri berdasarkan wacana di atas secara lisan di depan kelas!

1. Carilah informasi yang lengkap berkenaan dengan tokoh yang kamu idolakan!

2. Tulislah informasi-informasi penting tersebut! 3. Buatlah ringkasan profil tokoh idaman! 4. Jelaskan alasan-alasanmu mengidolakannya!

5. Ceritakanlah tokoh yang kamu idolakan secara lisan di depan kelas!

TAGIHAN

Di mata para sahabat, Pak Koes adalah pribadi yang komplit. Beliau demokratis, tulus dan bersahaja, tetapi tetap humoris. Tidak heran apabila semua orang merasa dekat dengan Pak Koes, karena gaya dan pendekatan Pak Koes sangat demokratis, bersahaja, lugas, tulus, pandai memotivasi sekaligus pandai menjaga perasaan orang, serta terampil dalam menyampaikan humor. Pak Koes tidak memandang lawan bicara, sekalipun lawan bicaranya sangat yunior. Beliau akan menang- gapi lawan bicaranya dengan serius dan telaten seperti halnya menghadapi lawan bi- cara yang lain. Kemarahan beliau diungkap- kan apabila ada orang yang memiliki pan- dangan-pandangan yang tidak demokratis, sangat birokratis, tidak sopan, dan anarkis.

Lelaki bersahaja yang pernah menjadi tentara pelajar ini, telah memperoleh beberapa penghargaan dari Pemerintah Indo- nesia dan negara lain. Penghargaan tersebut misalnya Bintang Gerilya, Satyalencana

Perang Kemerdekaan, Satyalencana Kebudayaan, Chevalier dans L’Ordre des Arts et des Lettress, Perancis (1994), dan Officer in de Orde van Oranje Nassau, Negeri Belanda (1980).

Pak Koes adalah seorang pemimpin yang sangat ingin melihat bangsanya maju. Namun, beliau tidak suka menampilkan diri ke depan dan tidak vokal. Beliau serius dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan segala sesuatunya. Beliau bukan tipe orang yang mengejar popularitas, jabatan, atau kehormatan. Dalam setiap kesempatan, beliau selalu menunjukkan sikap yang santun dan rendah hati.

Acara berlangsung dengan khidmat. Dana yang diperoleh dari penggalangan dana ditujukan untuk mendukung pengembangan Universitas Gunung Kidul. Acara ini ditutup dengan pendeklarasian Yayasan Koesnadi untuk pendidikan.

Tujuan Pembelajaran Tujuan belajar kalian adalah dapat membaca puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, dan kinesik yang sesuai dengan isi puisi.

Dokumen terkait