Jumlah Peserta Pengadaan 2014-2016
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2014-2015
5. Menciptakan dan meningkatkan active participant provider barang/jasa
Adanya keterbukaan dari sistem e-procurement antara perusahaan provider barang/jasa dan pemerintah maka pada akhirnya akan menciptakan active provider dimana perusahaan-perusahaan penyedia barang/jasa akan mengikuti lelang pengadaan barang/jasa pemerintah dengan senang hati. Perusahaan akan tertarik untuk mendaftar sebagai aplikator e-procurement karena adanya sistem keterbukaan di dalam pengadaan lelang barang dan jasa tersebut.
LPSE Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pengadaan barang dan jasa elektronik secara terbuka dan transparan. LPSE Provinsi Kalimantan Timur berusaha untuk selalu memberikan informasi lelang pengadaan barang dan jasa secara terbuka dari mulai lokasi pekerjaan, HPS, kapan pendaftaran dibuka, hingga sampai adanya sanggahan. Sehingga ketika ada sanggahan pun tidak asal
141 menyampaikan sanggahan, tetapi benar-benar sanggahan yang memang berkualitas tidak hanya sekedar sanggahan. Sebagaimana yang dikatakan oleh LPSE Provinsi Kalimantan Timur:
“kami selalu mengutakaman keterbukaan atau transparansi itu dengan cara menyampaikan segala bentuk informasi tentang lelang pengadaan kepada panitia sendiri yang terkait, peserta lelang bahkan masyarakat. Sehingga yang kami bangun adalah komunikasi yang baik antar semua pihak. Dengan begitu segala bentuk, segala macam informasi akan tersampaikan dengan baik. Dengan e-proc ini ya sangat membantu kami, walaupun masih ada beberapa kasus KKN akan tetapi setidaknya mengurangi dengan adanya aplikasi e-proc ini. Harapan kami ya tentu sistem ini semakin lama semakin baik kedepannya dan semakin bisa terbuka untuk menunjukkan akuntabilitas yang baik kepada masyarakat.” (Wawancara dengan LPSE pada tanggal 06 November 2016).
Berdasarkan olahan data dari wawancara mendalam maupun data sekunder yang diperoleh dari website LPSE Provinsi Kalimantan Timur, dapat dilihat bahwa daya saing provider terutama perusahaan lokal pada Tahun 2014-2015 termasuk tinggi dan bersaing secara sehat. Pasalnya dari indikator untuk mengukur daya saing provider perusahaan lokal yang mengikuti lelang pengadaan barang dan jasa Pemerintah secara elektronik secara terbuka di Provinsi Kalimantan Timur pada Tahun 2014-2015 dilaksanakan dengan transparan terbuka, semua pihak yang terlibat dalam lelang pengadaaan barang dan jasa dan masyarakat mengetahui semua proses dari pendaftaran hingga adanya sanggahan di tanggapi dengan terbuka.
142 BAB IV
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dalam penelitian tentang “Daya saing provider daerah dalam
mengikuti lelang pengadaan barang dan jasa elektronik secara terbuka di Provinsi Kalimantan Timur Pada Tahun 2014-2015” dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Aplikasi e-procurement membawa dampak positif kepada perusahaan-perusahaan provider lokal untuk bersaing memenangkan tender dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
2. Dari 4 (empat) aspek yang diteliti terkait dengan daya saing provider dalam mengikuti lelang pengadaan barang dan jasa pemerintah di Provinsi Kalimantan Timur yaitu aspek lokasi, aspek harga, aspek pelayanan, dan aspek promosi hanya 2 (dua) aspek yang sangat mempengaruhi daya saing lelang pengadaan barang dan jasa pemerintah yaitu aspek harga dan aspek pelayanan.
3. Aspek lokasi berpengaruh terhadap daya saing perusahaan provider dalam mengikuti lelang pengadaan barang dan jasa, akan tetapi pengaruhnya tidak terlalu signifikan dibanding 2 (dua) aspek lainnya yaitu aspek harga dan aspek pelayanan. Lokasi berpengaruh apabila pengerjaannya ada di luar daerah, akan
143 tetapi lokasi tidak akan menjadi masalah apabila pengerjaannya masih di dalam daerah (lokal) sehingga terkait dengan biaya operasional masih bisa dijangkau. 4. Aspek harga sangat mempengaruhi daya saing perusahaan provider di Provinsi
Kalimantan Timur. Perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk dapat memenangkan tender dengan harga yang sesuai permintaan pemerintah. HPS sangat berpengaruh terhadap perusahaan untuk menentukan harga penawaran kepada pemerintah. Pemerintah juga ketat dalam menyeleksi harga penawaran dari perusahaan, sehingga memang dicari harga yang sesuai dengan pemerintah. 5. Aspek pelayanan mempengaruhi minat perusahaan untuk mengikuti lelang
pengadaan barang dan jasa secara elektronik di Provinsi Kalimantan Timur. Daya saing perusahaan provider di Kalimantan Timur cukup tinggi karena salah satunya dipengaruhi oleh pelayanan yang baik dari pihak Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
6. Aspek promosi tidak berpengaruh terhadap pemilihan pemenang pada lelang pengadaan barang dan jasa secara elektronik di Provinsi Kalimantan Timur. Dari 8 perusahaan yang diwawancarai oleh penulis, tidak ada satu pun dari perusahaan tersebut yang menawarkan atau mempromosikan perusahaan mereka kepada pemerintah.
7. Prosedur dalam melakukan lelang pengadaan barang dan jasa secara elektronik di informasikan secara jelas dan terperinci dari pemerintah kepada perusahaan provider. LPSE Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen melaksanakan
144 pengadaan barang dan jasa Pemerintah sesuai dengan yang diamanatkan pada Peraturan-peraturan yang ada.
8. Aspek keterbukaan dalam melaksanakan e-procurement di Provinsi Kalimantan Timur sudah cukup baik dengan adanya kejelasan informasi disetiap bagian lelang pengadaan barang dan jasa secara elektronik.
9. Untuk menjamin sistem keterbukaan dalam setiap lelang pengadaan barang dan jasa yaitu dengan cara membangun komunikasi yang searah dengan panitia pengadaan, perusahaan peserta lelang, bahkan masyarakat. Sehingga informasi yang disampaikan sesuai dengan aslinya.
10.Manfaat yang dirasakan dengan adanya keterbukaan adalah adanya kejelasan terkait dengan segala macam informasi lelang, dapat menciptakan persaingan usaha yang sehat, dapat mengurangi kasus korupsi dalam pengadaan barang/jasa Pemerintah, dapat memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time, dan dapat menciptakan dan meningkatkan active participant provider barang dan jasa.
11.Daya saing provider daerah untuk mengikuti lelang pengadaan barang dan jasa elektronik secara terbuka di Provinsi Kalimantan Timur tinggi. Pada tahun 2014 sebanyak 85% tender dimenangkan oleh perusahaan lokal dan meningkat pada tahun 2015 sebanyak 93% tender di menangkan oleh perusahaan lokal Provinsi Kalimantan Timur.
145 1.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan baik melalui wawancara secara elektronik atau telepon dan dokumentasi serta uraian-uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana diperbaharui dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pengadaan barang dan jasa pemerintahan sebaiknya ditambah atau diperbaharui dengan pasal yang menyebutkan bahwa ada keberpihakan atau kuota lebih banyak terhadap provider daerah agar perusahaan-perusahaan daerah lebih berdaya dan bersaing membangun daerah.
2. Aplikasi e-procurement pada sistemnya sebaiknya diperbaiki lagi guna menciptakan transparansi yang lebih terbuka kepada masyarakat, sehingga nantinya pengawalan dari masyarakat terhadap e-procurement lebih intensif.
146 DAFTAR PUSTAKA
Buku dan Jurnal
Abdullah, P., Alisjahbana, A. S., & Nurry Efendi, B. (2002). Daya Saing Daerah:
Konsep dan Pengukurannya di Indonesia. Edisi Pertama. Yogyakarta:
BPFE-UGM.
Ambastha, A., & Momaya, K. (2004). Competitiveness of firms: review of frameworks and models. Singapore Management Review, 6(1), 45-61.
Darma, DR. Surya. (2007). Manajemen Kinerja. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Darumurti, Awang. 2013. Diktat Metode Penelitian Sosial. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.
Hannemann, M. (2014). Key strategic factors contributing to global competitiveness of the South African steel industry (Doctoral dissertation).
Harefa, H. P. (2015). Analisis Strategi SWOT Terhadap Peningkatan Daya Saing Pada Swalayan Bersama. Jurnal Niaga & Bisnis, 1(2), 201-211.
Jasin, M., Zulaiha, A. R., Rachman, E. J., & Ariati, N. (2007). Mencegah Korupsi Melalui e-Procurement. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi.
Lexy J. Moleong. 2009. Metodologi Penelitian Kualtatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Halaman 3
Martin, R., Kitson, M., & Tyler, P. (Eds.). (2012). Regional competitiveness. Routledge.
M. Iqbal Hasan. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Halaman 82
Modul Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). 2010. Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. Jakarta. Smesco UKM.
Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Cetakan ke-5. Penerbit Salemba Empat, Jakarta
147 Nurchana, A. R. A. (2014). Efektivitas E-Procurement dalam Pengadaan Barang/Jasa
(Studi terhadap Penerapan E-Procurement dalam Pengadaan Barang/Jasa di Kabupaten Bojonegoro). Jurnal Administrasi Publik, 2(2), 355-359.
Nurmalasari, D. (2007). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing dan preferensi masyarakat dalam berbelanja di pasar tradisional.
Nurmandi, Achmad. (2013). What is the status of Indonesia e-procurement. Journal of Government and Politics, 4(2), 350-373.
Nurmandi, A., & Kim, S. (2015). Making e-procurement work in a decentralized procurement system: A comparison of three Indonesian cities. International Journal of Public Sector Management, 28(3), 198-220.
Ritonga, S. A. W., & Hidayat, P. (2015). ANALISIS DAYA SAING EKONOMI
KABUPATEN BATU BARA. Ekonomi dan Keuangan, 3(5).
Setyadiharja, R., Budiman, S., Karim, Z. A., Matridi, R. A., Junriana, F., & Nurmandi, A. (2014). E-Procurement System Technology: An Analysis in Electronic Procurement Service Unit (LPSE) of Kepulauan Riau Province. The Asian Journal of Technology Management Vol, 7(2), 93-107.
Wibawa, Dwi Ari. 2015. Benarkah E-Procurement Menjadikan Pengadaan Barang Dan Jasa Lebih Kompetitif ?. Jakarta. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementrian Keuangan.
Wijaya, W. H., Indryani, R., & Putri, Y. E. (2010). Studi Penerapan E-Procurement pada Proses Pengadaan di Pemerintah Kota Surabaya. ITS Master, 1-10. Yahya, Marzuqi, dan Endah Fitri Susanti, 2012. Buku Pintar Pengadaan. Barang &
Jasa Pemerintah, Laskar Aksara; Jakarta.Universitas Sumatera Utara.
Makalah dan Artikel Ilmiah
Amita, gentha, sally. 2014. Peran Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) di Kota Bukittinggi. http://repository.usu.ac.id/ diakses pada tanggal 04 Agustus 2016 pukul 11.25 WIB.
148 Zulmi & Salomo. 2013. Transparansi dalam e-procurement di Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Tangerang Selatan.
http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-09/S47589 diakses pada tanggal 06 November 2016 pukul 16.10 WIB.
Website
Alexandersutan.lecture.ub.ac.id, diakses pada hari Rabu, tanggal 02 November 2016 pukul 09.30 WIB.
Guhardja, Edi (2000). Rainforest ecosystems of East Kalimantan: El Niño, drought, fire and human impacts. Springer. ISBN 4431702725.ISBN 978-4-431-70272-6.
https://books.google.co.id/books?id=NgALmUAi9HYC&lpg=PP1&dq=kalim antan&pg=PA5&hl=en#v=onepage&q&f=false , diakses pada hari senin, tanggal 07 November 2016 Pukul 11.45 WIB.
http://pengadaan-barang-jasa/2016/03/melalui-pengadaan-barang-dan-jasa-akan.html#morepada, Penandatanganan MoU LKPP dengan UMY diakses pada hari Sabtu, 2 April 2016 pukul 11.00.
www.kaltimprov.go.id, diakses pada hari jumat tanggal 18 Agustus 2016 pukul 09.05 WIB.
http://www.kaltimprov.go.id/hal-sejarah-kaltim.html , diakses pada hari senin, tanggal 07 November 2016, Pukul 14.10 WIB.
http://e-journal.uajy.ac.id/, diakses pada hari Senin, tanggal 22 Agustus 2016, Pukul 11.45 WIB.
149 http://sbm.binus.ac.id/2016/03/17/e-procurement-di-indonesia/, diakses pada hari
Rabu, tanggal 20 Agustus 2016, Pukul 11.30 WIB.
http://lpse.kaltimprov.go.id/eproc/lelang , diakses pada hari Sabtu, 16 Juli 2016 pukul 08.10 WIB.
http://lpse.kaltimprov.go.id/eproc/tentangkami , diakses pada hari Senin, 31 Oktober 2016 pukul 08.25 WIB.
http://lpse.kaltimprov.go.id/eproc/kontak , diakses pada hari Senin, 31 Oktober 2016 pukul 07.46 WIB.
http://lpse.kaltimprov.go.id/eproc/paktaintegritas, diakses pada hari Jumat, 18 November 2016 pukul 15.05 WIB
http://inaproc.lkpp.go.id/eproc/SyaratKetentuan2, diakses pada hari Jumat, 18 November 2016 pukul 15.17 WIB
http://lpse.kaltimprov.go.id/eproc/rekanan/mendaftarconfirmemail, diakses pada hari Jumat, 18 November 2016 pukul 15.20 WIB
http://lpse.kaltimprov.go.id/eproc/lelang/pemenangcari, diakses pada hari Jumat, 18 November 2016 pukul 15.25 WIB
http://lpse.kaltimprov.go.id/eproc/lelang/pemenang/7921035, diakses pada hari Jumat, 18 November 2016 pukul 16.03 WIB
http://lpse.kaltimprov.go.id/eproc/publicberita?j=pengumuman, diakses pada hari Rabu, 23 November 2016 pukul 19.05 WIB
Peraturan-peraturan perundang-undangan
Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 027/K.71/2015 tentang Penetapan Pengelola Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik.
Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan Barang/Jasa dengan E-Procurement.
Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga
150 Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 18 Tahun 2012 tentang e-tendering.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2005-2025.
Wawancara
Wawancara Kepala LPSE Provinsi Kalimantan Timur, Bapak Adrie Wira Sagita, Kepala Bidang Aplikasi Telematika Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur.
Wawancara Staff LPSE Provinsi Kalimantan Timur, Bapak Aldsi, Staff Bidang Layanan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur. Wawancara CV. Kpn Medika, perusahaan penyedia layanan jasa lainnya, Bapak
Rusli karyawan CV. Kpn Medika. 01/11/2016
Wawancara CV. Febranta, perusahaan penyedia layanan jasa lainnya, Ibu Siti Maimunah. 03/11/2016.
Wawancara CV. Citra Kalimantan, perusahaan penyedia layanan jasa konsultansi dan badan usaha, Bapak Ibnu. 01/11/2016.
Wawancara CV. Executive 04 Consultant, perusahaan penyedia layanan jasa konsultansi dan badan usaha, Bapak Marlin. 01/11/2016.
Wawancara CV. Safira Jaya, perusahaan penyedia layanan pekerjaan konstruksi, Bapak Ilham. 02/11/2016.
Wawancara PT. Adinda Putri, perusahaan penyedia layanan pekerjaan konstruksi, Bapak Sulaiman. 01/11/2016.
Wawancara CV. Multindo Prima Prakasa, perusahaan penyedia layanan pengadaan barang, Ibu Maya. 01/11/2016.
151 Wawancara CV. Lunar Jaya, perusahaan penyedia layanan pengadaan barang, Bapak
152 Daftar pertanyaan wawancara untuk provider layanan:
1. Aspek lokasi :
a. Berapa jarak lokasi perusahaan dengan lokasi pekerjaan? b. Dimana lokasi perusahaan berada?
c. Bagaimana jika lokasi perusahaan jauh dari pekerjaan walaupun masih dalam satu Provinsi?
2. Aspek harga:
a. Apakah harga yang ditawarkan perusahaan sesuai dengan harga terkoreksi dari LPSE di Provinsi Kalimantan Timur?
b. Apakah harga yang ditawarkan mempengaruhi ketertarikan panitia pengadaan dalam memilih perusahaan ?
3. Aspek pelayanan:
a. Seperti apa pelayanan yang diberikan LPSE kepada perushaan? b. Pelayanan apa yang diberikan perusahaan kepada pemerintah? 4. Aspek promosi:
a. Pernahkan perusahaan menawarkan barang/jasa kepada LPSE ? Jika ya, b. Berapa kali perusahaan menawarkan barang/jasanya kepada LPSE
Kalimantan timur?
c. Bagaimana cara menawarkan barang/jasanya kepada LPSE Kalimantan Timur?
5. Prosedur dalam melaksanakan pengadaan barang dan jasa:
a. Bagaimana mekanisme pelaksanaan pengadaan dari vendor kepada lpse? b. Apakah prosedur lelang dijelaskan?
c. Bagaimana penjelasan dari LPSE kepada perusahaan?
d. Bagaimana mekanisme pelaksanaan pengadaan dari LPSE kepada vendor? 6. Mekanisme yang menjamin sistem keterbukaan dan standarisasi dari semua
153 a. Bagaimana tahapan pengadaan barang dan jasa di LPSE Kalimantan timur
dari tahap awal sampai tahap akhir?
b. Bagaimana cara pemilihan vendor yang akan menang?
c. Apakah semua informasi lelang dijelaskan kepada vendor dari LPSE ? d. Bagaimana komunikasi yang dibangun dari LPSE kepada vendor?
154 Daftar pertanyaan wawancara LPSE Provinsi Kalimantan Timur:
7. Aspek lokasi :
d. Apa yang menjadi pertimbangan pemilihan lokasi untuk mendapatkan perusahaan?
e. Apakah lokasi mempengaruhi pemilihan perusahaan untuk tender tertentu?
8. Aspek harga:
c. Apakah harga yang ditawarkan perusahaan sesuai dengan harga terkoreksi dari panitia pengadaan di Provinsi Kalimantan Timur?
d. Apakah harga yang ditawarkan mempengaruhi ketertarikan panitia pengadaan dalam memilih perusahaan ?
e. Harga yang bagaimana yang menjadi pertimbangan panitia pengadaan untuk memilih perusahaan yang memang?
9. Aspek pelayanan:
c. Pelayanan apa yang diberikan perusahaan kepada pemerintah?
d. Bagaimana pelayanan dari perusahaan setelah memang tender? Apakah sesuai dengan harapan LPSE atau tidak?
10.Aspek promosi:
d. Apakah ada perusahaan yang menawarkan barang/jasanya ke panitia pengadaan atau LPSE? Jika ya,
e. Berapa kali perusahaan menawarkan barang/jasanya kepada LPSE Kalimantan timur?
f. Bagaimana cara menawarkan barang/jasanya kepada LPSE Kalimantan Timur?
g. Apa yang menjadi ketertarikan LPSE untuk memilih pemenang dari perusahaan tersebut?
155 e. Bagaimana mekanisme pelaksanaan pengadaan dari LPSE kepada
perusahaan?
f. Bagaimana prosedur dalam melakukan pengadaan barang dan jasa secara elektronik? Sesuai dengan perpres atau ada tambahan lain dari LPSE Kalimantan Timur?
12.Mekanisme yang menjamin sistem keterbukaan dan standarisasi dari semua proses pengadaan barang dan jasa:
e. Bagaimana tahapan pengadaan barang dan jasa di LPSE Kalimantan timur dari tahap awal sampai tahap akhir?
f. Bagaimana cara pemilihan vendor yang akan menang?
g. Bagaimana komunikasi yang dibangun antara vendor, panitia pengadaan hingga masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur?
h. Bagaimana sistem informasi di provinsi Kalimantan timur?
i. Apakah semua informasi pelelangan dapat diketahui oleh semua pihak termasuk masyarakat secara luas?