• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENCIPTAKAN REVOLUSI MENTAL ANAK BANGSA I Nyoman Sukartha, I Ketut Jirnaya, I Ketut Nuarca

Program Studi Sastra Jawa Kuno, Fakultas Sastra Dan Budaya, Universitas Udayana

Jalan Nias 13 Denpasar. Kode Post:80114

Telp/Fax: (0361) 2224121, E-mail : inyomansukartha@yahoo.co.id Program Studi Sastra Jawa Kuno, Fakultas Sastra Dan Budaya,

Universitas Udayana

Jalan Nias 13 Denpasar. Kode Post:80114 ABSTRAK

Satwa Pan Balang Tamak (selanjutnya disingkat PBT) kaya akan ajaran moral yang bila dipedomani akan mampu mengantarkan masyarakat penikmatnya menjadi masyarakat yang berkarakter. Nama Balang Tamak sangat akrab dengan masyarakat Bali, namun ceritanya sangat jarang dikenal orang. Lebih-lebih lagi pada anak-anak muda masa kini.

Penelitian yang berjudul; Kritik Sosial Dalam Satwa Pan Balang Tamak Sebagai Upaya Menciptakan Revolusi Mental Anak Bangsa, mengkaji pandangan masyarakat terhadap tokoh PBT. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya perlu disebarluaskan agar dikenal oleh masyarakat luas. Bila nilai-nilai tersebut mampu dipahami, dipedomani, dan diaplikasikan dalam kehidupan nyata sehari-hari, tentunya sangat berguna dan mampu menciptakan revolusi mental anak bangsa. Lebih-lebih lagi, dengan sangat derasnya arus globalisasi yang melanda dan memengaruhi anak-anak muda masa kini. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap tokoh PBT?. (2) Revolusi mental yang bagaimana yang terkandung dalam satwa tersebut?.

Penelitian ini bersandar pada teori dokonstruksi dari Deridra, di mana, makna yang telah ada dibongkar, dan kemudian disusun kembali untuk menemukan

Secara umum tujuan penelitian ini adalah sebagai upaya ikut menggali,mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur khazanah budaya bangsa. Secara khusus bertujuan agar masyarakat pembaca bisa mengetahui makna kearifan lokal yang ada dalam cerita PBT.

Metode yang yang digunakan adalah tekhnik pengumpulan data, tekhnik analisis data dan tekhnik penyajian analisis data.

Kritik sosial dalam hal ini dimaksudkan kritik masyarakat terhadap tokoh PBT pada cerita itu. Masyarakat pada jaman itu sangat mencemooh, menjelekkan atau memandang tokoh PBT sebagai tokoh yang controversial. Jadi kritik masyarakat zaman itu menempatkannya sebagai tokoh yang memiliki sifat jelak atau negatif. Namun, karena ia cerdik, cerdas, dan mampu membunuh raja yang bersifat arogan, diktator, maka rohnya disemayamkan di pura, sebagai pemberi kekuatan, kecerdasan, penyembuh dan pemberi kesuburan. Di samping itu, satwa PBT, bila disimak dengan teliti mengandung suatu ajakan, tuntunan agar masyarakat selalu bersikap kritis dan mampu mencari solusi yang baik dalam hidup bermasyarakat. Penguasa sebagai pembuat kebijakan juga harus kritis terutama dalam membuat aturan, tidak mementingkan diri sendiri atau arogan dalam menjalankan kebijakannya. Sikap mental penjajah, arogansi, menang sendiri, dendam kesumat, membenci warga minoritas, perlu direvolusi

Kata Kunci: Kritik sosial dan revolusi mental.

ABSTRAC

The story of PBT is a Balinese oral local wisdom tradition. As an oral tradition, the story of PBT is rich with moral lessons which are guiding the audiences to be able to be a society with a good character. Therefore the story needs to be preserved. The values contained in it are very necessary to be applied or practiced in the live of society, nation and state.

This research on social criticism in PBT story as an effort in creating mental revolution of national children is done due to the dualism in opposing views.

rules and does not have the nature of mutual cooperation. So, this outlook is negative. The second view puts PBT fi gures as a hero who is very smart so he has been worshiped as a God, in fact Balinese people built a shrines/temples for him as a form of respect. These interesting conditions led the researchers to conduct a study in it. This had been proven with the birth of some studies that took this story as a research object. At least there are 8 researches that have been done. However, the study about social criticism as an effort to create a mental revolution of the national children does not exist. It stimulated this research to be conducted.

The problem studied in this research are: (1) How did the people in that era comment to PBT fi gure ?. (2) What efforts in PBT story as a motivation in mental revolution of national children.

This study rests on Derrida’s deconstruction theory, where the meaning that already exist has been dismantled to fi nd a postponed meaning. After that the new meaning will be reassembled in accordance with the meanings that have been found.

The general objective of this study is an effort to explore, develop and preserve the noble values of the cultural treasures of the nation. The specifi c objective is to inform the reader about the meaning of local wisdom in PBT story.

The research method used is the technique of data collection, the technique of data analysis and the data presentation.

Criticism is a critic or feedback that is sometimes accompanied by a description and good-and-bad judgment on opinions. Social criticism in this case means the community critic to PBT fi gure in the story. The society at that time are very criticized, disfi gured PBT. They fi gured PBT as a controversial man. Therefore the society critic at that time puts PBT as a controversial person who had bored or negative characteristic. But because of he was able to kill the king who is arrogant and dictatorial, this made PBT spirit buried in the temple, as the strength, intelligence, healer and fertility giver.

solution in their social life. Rulers as a policy makers is also be critical, especially in making the rules, do not be selfi sh or arrogant in carrying out his/ her policy. Invaders mental, arrogant, selfi sh, vengeful, hate, and invite other residents to antagonize other residents of one community / minorities, need to be revolutionized. PBT story can motivate to create mental evolution.

STUDI KEPUASAN PASCA PEMULIHAN LAYANAN WISATAWAN