• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mendengarkan Doa-Doa Kita Sendiri

Dalam dokumen publikasi e-doa (Halaman 63-66)

Berdoa di dalam bahasa roh harus merupakan ekspresi iman, kerendahan hati, penundukan diri, dan ketaatan di hadapan Allah dan Roh Kudus-Nya. Ini menolong untuk menyelaraskan hati dan pikiran kita dengan hati dan pikiran Allah. Dengan cara ini, kita mulai berpikir dan merasakan sebagaimana Allah berpikir dan merasakan. Prinsip yang sama berlaku juga untuk pujian dan ucapan syukur. Banyak dari kita sudah mengalami saat-saat memuji Allah di dalam bahasa roh dan dalam bahasa Indonesia -- berulang-ulang dari satu bentuk penyembahan ke bentuk yang lain. Barangkali, kita tidak menyadari bahwa pujian kita dalam bahasa Indonesia sering kali merupakan respons dari pujian kita di dalam bahasa roh (karunia lidah). Dalam pengertian itu, doa yang kita ucapkan dalam bahasa yang bisa dimengerti, merupakan suatu bentuk dari penafsiran.

64

Ada sebuah kesaksian yang indah mengenai hal ini. Suatu ketika ada seseorang yang selama bertahun-tahun selalu bangun pagi-pagi sekali dan memulai hari itu dengan menyembah di dalam Roh. Sering kali, ada nyanyian yang dinyanyikan dalam pikirannya. Tetapi sedikit sekali ia memberi perhatian. Pada suatu hari, pendetanya menasihatinya untuk memberikan perhatian pada hal yang nampak kecil tersebut, dan mengarahkan hati dan pikiran untuk lebih serius sehubungan dengan berbagai

dorongan hati dan pikiran yang muncul. Sering kali, suatu gerakan halus dan dorongan yang lembut dari Roh dapat berlalu begitu saja tanpa memperoleh perhatian. Roh itu bagaikan seekor burung merpati sifatnya dan tidak memaksakan pelayanan-Nya atas kehidupan kita. Dia menghendaki agar kita peka pada jamahan-Nya yang tampak hanya sepintas itu. "Suara-Nya yang lembut", sering kali datang berupa pikiran-pikiran yang mengilhami secara diam-diam atau melalui suatu melodi atau nyanyian yang sangat berarti. Ia memutuskan untuk mengikuti nasihat pendetanya. Pagi berikutnya sementara ia menyembah, ada sebuah nyanyian kecil lainnya dalam benaknya. Kata-katanya dalam bahasa Inggris dan ia memberi perhatian khusus pada kata-kata tersebut. Ia dapatkan kemudian bahwa kata-kata dari nyanyian tersebut mempersiapkannya untuk peristiwa-peristiwa sepanjang hari itu yang belum ia ketahui sebelumnya.

Selama 30 tahun ia mengabaikan dan membiarkan berlalu begitu saja pelayanan yang lembut namun penting dari Roh Kudus Allah. Seharusnya, ia mengetahui hal itu karena ia suka menyanyi dan menyembah Tuhan sementara ia melakukan aktivitasnya. Pujian dan nubuatan, kedua-duanya sudah disampaikan tanpa ia menyadari apa yang Allah sedang berikan untuk dikerjakan melalui Roh-Nya, agar siap menghadapi persoalan-persoalan hari itu. Nyata sekali bahwa pelayanan yang sangat berharga dari Roh Kudus, telah menjadi berkat besar baginya secara pribadi selama bertahun-tahun. Kunci untuk kehidupan yang dipenuhi dengan Roh adalah iman yang sederhana seperti seorang anak kecil. Dapatkah kita memercayai bahwa ada masa-masa -- barangkali lebih sering dari yang kita sadari -- di mana Allah ingin menolong kita melalui karunia-karunia kasih-Nya berupa bahasa roh, penafsiran, dan nubuat? Dapatkah kita

memercayai Dia untuk melayani kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan kita secara pribadi melalui kehidupan doa kita? Dia mengenal kita lebih baik daripada kita sendiri mengenal diri kita, dan Dia senantiasa siap untuk menyediakan tuntunan rohani, koreksi, dan perlindungan yang kita perlukan.

Luapan dari Roh Allah sering kali mendatangkan perkataan penafsiran atau pandangan nubuat untuk menguatkan. Orang-orang telah melakukan kesalahan serius bila mereka "mempergunakan" karunia-karunia Allah dalam cara-cara yang keliru. Semua

bimbingan akan selaras dengan firman Allah, dan mendapatkan persetujuan atau konfirmasi dari para penasihat atau konselor yang berhikmat dan takut akan Allah di dalam Tubuh Kristus. Musuh (setan) selalu berkeinginan untuk mendorong kita ke satu ekstrem ke ekstrem yang lain. Kebanyakan dari kita mungkin sudah tidak

mengharapkan Roh Kudus untuk secara pribadi, bergerak di dalam dan melalui kita dengan karunia-karunia-Nya. Jika hati Anda sudah digerakkan oleh pemberitaan ini, bawalah keinginan-keinginan Anda kepada Tuhan. Mintalah Dia untuk memenuhi Anda dengan Roh Kudus-Nya yang menyegarkan. Angkatlah suara Anda dalam satu pujian

65

sementara Dia mengarahkan penyembahan Anda. Setiap suara yang kita ucapkan dalam iman, kasih, dan ketaatan, akan diilhami oleh Roh Kudus Allah.

Bahasa doa rohani kita (berbicara dalam bahasa roh) terdiri dari suara-suara atau ucapan-ucapan yang tidak dapat kita mengerti dengan pikiran kita. Semuanya diilhami oleh Roh Allah. Kita tahu bahwa semuanya itu merupakan ekspresi dari pujian, doa, dan syafaat. Dengan iman kita mengangkat suara kita dan mengetahui bahwa setiap suara yang kita bentuk dengan lidah dan bibir kita, sudah didorong oleh Roh Kudus. Kadang-kadang, pujian kita disuarakan dengan sebuah lagu dan melodi yang mengalir dari hati kita kepada-Nya. Sungguh karunia indah yang Allah sudah berikan. Kita hanya berserah pada Roh Kudus untuk memampukan kita mengekspresikan hati dan pikiran Allah. Kadang-kadang, penafsiran bahasa roh akan berupa penyembahan. Pada saat lain bisa melalui doa-doa yang melaluinya Tuhan bermaksud menyatakan sesuatu kepada kita, yang sejalan dengan maksud tujuan-Nya untuk kehidupan kita. Dalam cara ini, karunia penafsiran dapat meningkatkan kuasa dan maksud dari doa-doa kita. Kadang-kadang, hal itu datang bersamaan dengan pandangan-pandangan nubuat (kata marifat), yang dapat menolong kita bersyafaat secara lebih spesifik untuk keluarga, gereja, para utusan Injil, bahkan yang berkaitan dengan kepentingan-kepentingan nasional dan dunia. Umat Allah yang dikuasai oleh Roh untuk berdoa, dapat mendatangkan suatu perubahan di dalam dunia ini!

66

e-Doa 033/Juni/2011: Renungan dan Tokoh

Dalam dokumen publikasi e-doa (Halaman 63-66)