• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menentukan saluran irigasi berdasarkan kondisi lahan

NO. KEBUTUHAN ALAT/BAHAN

3. Pipa lateral

1.4. Menentukan saluran irigasi berdasarkan kondisi lahan

a. Mengidentifikasi lahan

Pemilihan jenis sistem irigasi sangat dipengaruhi oleh kondisi hidrologi, klimatologi, topografi, fisik dan kimiawi lahan, biologis tanaman, sosial

ekonomi dan budaya, teknologi (sebagai masukan sistem irigasi) serta keluaran atau hasil yang akan diharapkan.

Sedangkan cara pemberian air irigasi ini berdasarkan topografi, ketersediaan air, jenis pertimbangan lain. tergantung pada kondisi tanah, keadaan tanaman, iklim, kebiasaan petani dan cara pemberian air irigasi yang termasuk dalam erea pemberian air lewat permukaan.

Luas area yang akan diairi mempengaruhi terhadap penggunaan jenis system irgasi dan peralatan yang akan dipergunakan. Secara awam dapat diartikan “semakin besar area yang akan diairi, akan semakin besar peralatan jarigan irigasi yang akan digunakan”. Hal tersebut dapat dibenarkan, namun dengan mempertimbangkan jenis tanaman yang akan diairi.

Tidak semua jenis tanaman yang diairi dapat menerima semua jenis system irigasi. Sebagai contoh, tanaman pepaya merupakan tanaman dengan ukuran besar dan biasanya ukuran lahannya juga besar. Jika menggunakan sprinkler berukuran besar yang penyiramannya dilakukan dari atas tanaman, air tidak akan sampai pada tempat yang diinginkan karena terhalang oleh daunnya yang besar. Selain itu, akan boros penggunaan air, itulah sebabnya irigasi tetes lebih efektif untuk tanaman pepaya.

Tidak semua jenis peralatan jaringan irigasi ada di pasaran pada umumnya, misalnya untuk sprinkler berukuran besar. Bahkan di kota besar sekalipun sangat sulit memperolehnya. Penggunaan sprinkler

Judul Modul: Merangcang Jaringan Irigasi Pada Budidaya Krisan Potong

Buku Penilaian - Versi 2018 Halaman: 22 dari 17

ukuran besar dapat digantikan dengan sprinkler ukuran kecil namun dengan jumlah yang lebih banyak dapat sebagai alternatifnya.

Untuk menghemat biaya, perlu dipertimbangkan penggunaan peralatan yang telah ada. Misalnya, tidak harus mengganti pompa air, karena ingin menggunakan sprinkler yang besar. Belilah sprinkler yang debit airnya sesuai dengan pompa yang ada.

Berdasarkan gambaran analisa di atas maka di dalam menentukan saluran jaringan irigasi, area penanaman dan kondisi lingkungan penanaman dapat menjadi bahan pertimbangan yang sangat utama, apalagi jika dikaitkan dengan letak geografis dan topologi lahan, akan menjadi lebih ideal untuk mendapatkan pemasagan jaringan sesuai yang dibutuhkan.

b. Menentukan letak jaringan irigasi

Di dalam pemasangan jaringan irigasi, tata letak jaringan harus diperhatikan, perbedaan tinggi area akan berpengaruh juga terhadap penempatan peralatan jaringan. Lahan yang memiliki perbedaan elevasi tinggi dapat dimanfaatkan dengan menempatkan bak penampung air atau sumber air pada posisi yang lebih tiggi sehingga akan menghemat tenaga karena pada posisi seperti tersebut, cara peberian air cukup dengan tekanan gravitasi, berbeda dengan jika lahan tersebut datar untuk mengalirkan air perlu menggunakan tenaga pompa agar air mengalir sampai pada titik tumbuh tanaman.

Dengan mengetahui kondisi lahan, maka di dalam merancang jaringan irgasi lahan menjadi factor penting untuk memperoleh jaringan irigasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

Penempatan jaringan irigasi yang tidak sesuai dengan kondisi lahan hanya akan membuat pemborosan dalam hal waktu dan biaya serta tenaga, karena jika penemapatan jaringan irigasi dari awal pembuatan sudah mengalami kesalahan kemungkinan besar akan terjadi bongkar pasang pada saat melakukan penanaman berikutnya. Oleh karena itu perencanaan awal penempatan jaringan irigasi harus dipertimbangan

Judul Modul: Merangcang Jaringan Irigasi Pada Budidaya Krisan Potong

Buku Penilaian - Versi 2018 Halaman: 23 dari 17

dengan kondisi dan topografi serta elevasi lahan pertanaman. Sebagai contoh;

Lahan yang bercountur perencanaan dan pemasangan jaringan irigasi akan lebih efektif dengan menggunakan tekanan gravitasi dengan menempatkan tendon air pada area yag paling tinggi pada lahan tersebut. Lahan yang memiliki type countr akan lebih sulit dan memerlukan baiay yang lebih besar disbanding dengan alahan yang datar, pada lahan

bercountur akan banyak lekukan dan sambungan yang dibutuhkan, sedangkan pada lahan yang datar air meskipun idak banyak sambungan, namun untuk mengalirkan air perlu tekanan dengan menggunakan pompa untuk dapat mencapai titik tumbuh tanaman dengan merata.

c. Menentukan jenis saluran irigasi

Setelah megetahui kondisi aan yang akan diusahakan berdasarkan analisa sderhana amaupu secara mendalam makan, akan dapat dikethuai dan direncanakan model atau system jaringan apa yang cocok dengan kondisi lahan dan tanaman tersebut. Seperti tela dijelas pada bab awal, ada beberap jenis sisten jaringan yang dipergunakan untuk irigasi tanaman, dalam hal ini untuk keperluan budidaya tanaman bunga krisan. Bunga krisan diawal ertumbhan sangat memerlukan bayak air, pada masa pertumbuhan awal tanaman bunga krisan dapat menerima air pada seluruh bagian tanaman sehingga pemberian air dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti digenangi atau dengan disemprotkan atau dikabutkan, untuk daerah yang memiliki sumber air cukup dapat dilakukan dengan cara menggenagi area tersebut, sedangkann untuk daerah yang sumber air nya terbatas maka dengan cara pengkabutan atau penyiraman pada bagian permukaan akan menjadi pilihan yang lebih efektif.

Selanjutnya tanaman krisan pada saat pertumbuhan berikutnya yaitu pada fase pebungaan, tanaman ini kurag senang degan air curah atau pengkabutan, karena tanaman krisan pada fase pembugaan tidak senang

Judul Modul: Merangcang Jaringan Irigasi Pada Budidaya Krisan Potong

Buku Penilaian - Versi 2018 Halaman: 24 dari 17

bagian daunya terkena air sehingga pada fase ini sistem leb atau penggangan akan lebih efektif untuk daerah yang sumber airnya cukup, sedangkan untuk daerah yang sumber air nya terbatas maka sistem tetes dapat mejadi pilihan yang lebih efektiff.

Sebelum melakukan rancagan jaringan irigasi untuk penanaman bungan krisan sebaiknya terebih dahulu perlu dilakukan pengakijian kelayakan

tidak hanya kondisi lahan akan teapi jga harus dierhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Sumber air, b. topografi lahan,

c. ketersedian alat dan bahan di wilayah tersebut, d. transportasi,

e. pasar.

Dengan mempetibangan hal-hal di atas akan dapat meminimalisasir kemungkinan kegagalan baik dari pemasagan jaringan irigasi maupun dalam berproduksi tanaman yang diusahakan.

Dokumen terkait