• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menentukan siapa yang akan meneruskan bisnis keluarga dan bagiamana ia menyerahkan bisnis

4.3. Perencanaan Suksesi

4.3.1.4. Menentukan siapa yang akan meneruskan bisnis keluarga dan bagiamana ia menyerahkan bisnis

keluarga tersebut

Agus Imoyo tidak mengenal konsep suksesi, ia tidak pernah memikirkan mengenai regenerasi BTS nantinya. Ia memiliki paham bahwa tidak ada kata pensiun dalam berkarya, seperti dikutip dalam wawancara dengan beliau :

“..tapi ya sudah yang saya katakan bahwa saya itu tidak pernah menbayang-bayangken apa (suksesi bisnis keluarga) saya itu hidup mengalir..”

Ditambahkan lagi oleh pemilik :

“..tidak ada pensiunnya karena apa yang kita kerjakan apa yang kita cintai..”

Berbeda dengan Agus Imoyo, Nia Fliam sudah memikirkan tentang suksesi pada BTS diakuinya , ia mengharapkan bahwa BTS nantinya dapat dipegang oleh keluarga sendiri :

47

“..berberapa kali memikir bagaimana supaya BTS bisa dipgang oleh orang lain dan kita arah kepada keluarga..”

“..ya asik bahwa memang kalo kita percaya ada taksu (warisan orangtua atau leluhur), taksunya itu bisa turun kepada generasi selanjutnya ya seneng-seneng aja. Seumpamanya ada sepupu Ika (Desmond) atau istrinya Ika atau siapa yang bisa mengolah ya seneng-senang aja..”

BTS nantinya akan tetap dipegang oleh pemilik saat ini namun kontrol mereka akan berkurang berkaitan dengan perencanaan pemecahan kontrol perusahaan. Salah satu dari dua kandidat potensial suksesor yang nantinya akan meneruskan kepemilikan BTS akan bertanggungjawab atas manajemen perusahaan juga terhadap divisi produksi karya seni komersial.

Pemberian kuasa ini akan dilakukan dengan sistem hibah atau pemberian cuma-cuma, hal ini berkaitan dengan kebudayaan jawa yang mengangap pendiskusian uang antara keluarga adalah tabu.

Ketika ditanya mengapa pemilik tidak memilih generasi dibawah mereka untuk menjadi suksesor dari BTS , Nia Fliam

48

mengakui sebenarnya ia mau saja menyerahkan BTS pada mereka, seperti dikutip berikut :

“..seumpamanya ada sepupu Ika (Desmond) atau istrinya Ika atau siapa yang bisa mengolah ya seneng-senang..”

Namun ia menilai Desmond tidak memiliki ketertarikan di bidang seni batik, itu kenapa pemilik mengarahkan ia untuk mengurus Studio Babaran Segara Gunung dimana Desmond memiliki bakat dan ketertarikan dibidang seni musik dan teater yang kebetulan adalah bagian dari kegiatan yang dijalankan dalam Studio Babaran Segara Gunung, seperti dikutip berikut :

“..lebih gampang untuk mengajak dia untuk terlibat dalam kegiatan Babaran Segaro Gunung karen itu menurut saya memberi ketrampilan kepada dia yang masih dekat dengan apa yang dia perdalami..”

“..nanti menata semua supaya mereka bisa les gamelan, bisa les teater atau apa gitu mereka apa cultural wisata itu jadi dia (Desmond) sangat tertarik untuk mengembangkan itu. Jadi dia dimana dia

49

merasa nyaman untuk berperan ya kita mendorong dia cuma kita tidak mau memaksa dia untuk memikirkan ini untuk BTS..”

Ismoyo menyetujui pemahaman Nia Fliam mengenai posisi Desmond yang diarahkan untuk mengurusi Studio Babaran Segara Gunung. Walaupun dalam kebudayaan Jawa dikenal konsep primogeniture dimana hak waris keluarga hanya diberikan pada anak laki-laki dan sexist dimana peranan manusia dibedakan oleh gender mereka masing-masing, namun Ismoyo tidak menerapkan sistem tersebut. Dikutip dari wawancara dengan Agus Ismoyo :

“..Itu satu, ngak ada mikirin iki lanang wedok, secara keilmuan itu satu, itu yang menghiupi yang bisa jadi kesatuan begitu, ya seperti segoro dan gunung ya..”

Lintang Dyah Tara yang merupakan anak perempuan hasil adobsi tidak disebutkan dalam perencanaan suksesi bisnis keluarga BTS dikarenakan umurnya yang masih terlalu muda sehingga fokus pemilik jatuh kepada Desmond yang secara umur sudah dapat dikatagorikan dewasa. Sementara Desmond, satu-satunya anak lelaki pemilik, masih dinilai belum cukup matang dalam pemahaman

50

tentang konsep Tribawana, selain juga ia tidak memiliki minat dibidang seni batik. Dikutip dari Nia Fliam :

“..tapi untuk pikir bisnis BTS kayaknya dia ngak tertarik..”

“..untuk studio pendidkan baru, masih banyak waktu untuk mengembangkan dia dan BSG itu..”

Desmond lebih tertarik pada seni sastra, musik dan teater sehingga pemilik mengarahkan Desmond untuk terlibat didalam Studio Babaran Segara Gunung dan menjadikan ia sebagai pemilik usaha tersebut kelak. Desmond dinilai tepat dalam memimpin Studio Babaran Segara Gunung, salah satu perusahaan yang dibuat oleh Agus Ismoyo dan Nia Fliam yang bergerak dibidang edukasi seni, selain karena karakteristik personal Desmond dan minat yang dinilai cocok untuk berada disana, juga karena usaha ini masih tergolong baru dan pemilik merasa mereka masih mempunyai cukup waktu untuk memberikan pemahaman konsep Tribawana secara lebih mendalam. Pendidikan pemahaman konsep ini akan berjalan seiring dengan perkembangan Studio Babaran Segara Gunung nantinya.

Pada tahap menentukan siapa yang yang akan meneruskan bisnis dan bagaimana cara menyerahkannya, jika dikaitkan dengan

51

lima dimensi kebudayaan Khuclohn bagian orientasi terhadap hubungan antar sesama, masing-masing dari pemilik memiliki kesepahaman bahwa hubungan antar sesama manusia harus dijalin secara harmonis dan dimulai dari keluarga dengan konsep Tribawana yang kedua pemilik percayai, juga ditunjukan melalui komitmen tinggi kedua pemilik untuk mempertahankan identitas BTS sebagai bisnis keluarga ditambah dengan kebudayaan feminisme yang dimiliki oleh pasangan pemilik tersebut. Namun, pada masing-masing pemilik memiliki perbedaan pandangan, Agus Ismoyo tidak mengenal konsep perencanaan suksesi sehingga ia tidak berpikiran tetang siapa dan bagaimana BTS akan diteruskan nantinya dan cendrung pasif dalam melakukan tindakan ini. Sementara Nia Fliam berpandangan penyerahan BTS perlu kepada keluarga sendiri sehingga ia telah melakukan beberapa aktifitas terkait perencanaan suksesi bisnis keluarga BTS. Dikaitkan kembali dengan lima dimensi kebudayaan Khuclohn, sikap Nia terhadap perencanaan suksesi BTS yang cendrung lebih aktif, berhubungan dengan dimensi kebudayaan terhadap orientasi kerja. Ia memilik etos kerja yang lebih tinggi serta disiplin terhadap tanggungjawab BTS.

52

4.3.1.5. Meminimalisir Pajak Dalam Proses Penyerahan

Dokumen terkait