• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

6. Mengadakan penataran-penataran (inservice-training)

2. Mengadakan kunjungan

observasi (observation visitas)

3. Membimbing guru-guru tentang

cara-cara mempelajari pribadi siswa dan atau mengatasi problema yang dialami siswa.

4. Membimbing guru-guru dalam

pelaksanaan kurikulum sekolah

5. Mengadakan pertemuan atau

rapat (meetings)

6. Mengadakan

penataran-penataran (inservice-training)

Berdasarkan data diatas maka terindikasi bahwasanya kepala Madrasah telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan tugas fungsinya sudah baik.

Sama seperti Pendapat Menurut M. Ngalim Purwanto Indikator Fungsi Kepala Madrasah sebagai supervisor adalah mengadakan kunjungan kelas (classroom visition), Mengadakan kunjungan observasi (observation visitas), Membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa dan atau mengatasi problema yang dialami siswa, Membimbing guru-guru dalam pelaksanaan kurikulum sekolah, mengadakan pertemuan atau rapat (meetings), dan Mengadakan

penataran-penataran (inservice-training).3

karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih dalam terkait Fungsi Kepala Madrasah Sebagai Supervisor di MTs Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung untuk mengetahui bagaimana Fungsi Kepala Madrasah Sebagai Supervisor di MTS Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung tersebut dapat diterapkan dengan baik

B. Fokus Penelitian

Untuk mengetahui menganalisis “Bagaimana Fungsi Kepala Madrasah

Sebagai Supervisor di Mts Muhammadiyah Bandar Lampung”.

3

M.Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan,(Bandung:Remaja Rosdakarya, 2010), h.120-122

C. Sub Fokus

Berdasarkan fokus masalah diatas, maka penulis maka penulis menentukan sub fokus masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Mengadakan kunjungan kelas (classroom visition).

2. Mengadakan kunjungan kelas (observation visitas)

3. Membimbing guru-guru tentang cara mempelajari pribadi siswa dan mengtasi

problema yang dialami siswa

4. Membimbimbing guru-guru dalam pelaksanaan kurikulum sekolah

5. Mengadakan pertemuan atau rapat (meetings)

6. Mengadakan penataran-penataran(inservice-training)

D. Rumusan Masalah

Sebelum mengemukakan rumusan masalah disini penulis akan mendefinisikan apa yang dimaksud permasalahan. Masalah merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.

Atas latar belakang diatas, rumusan masalah yang muncul untuk mendapatkan jawaban penelitian ini adalah: Bagaimana Fungsi Kepala Madrasah Sebagai Supervisor di MTS Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung.

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Fungsi Kepala Madrasah Sebagai Supervisor di MTS Muhammadiyah Bandar Lampung.

b. Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada tujuan penelitian ini dilakukan, maka penulis berharap hasil penelitian ini nantinya dapat berguna baik secara teoritis maupun praktis.

a. Secara teoritis

Sebagai pengalaman dan pembelajaran bagi penulis tentang apa yang di teliti.

b. Secara praktis Hasil penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan kepada

penulis ntuk mengetahui berbagai hal tentang fungsi kepala madrasah sebagai supervisor.

BAB II

LANDASAN TEEORI A. Kepala Madrasah

1. Pengertian Kepala Madrasah

Pengertian kepala madrasah, jika diartikan perkata maka kepala adalah “pemimpin atau leader” dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedangkan madrasah merupakan terjemahan dari istilah madrasahdalam bahasa Arab. Maka dari itu madrasah adalah sebuah lembaga dimana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran.

Dengan demikian secara sederhana kepala madrasah dapat didefinisikan sebagai : seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu madrasahdimana diselenggarakannya proses belajar dan mengajar ataupun tempat dimana terjadinya interaksi antar guru yang

memberi pelajaran dan murid yang menerimapelajaran.4

Kepala madrasah merupakan salah satu komponen pendidikan yang

paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.5 Madrasah sebagai

lembaga pendidikan semestinya mempunyai organisasi yang baik agar tujuan pendidikan yang direncanakan dapat tercapai dengan baik. Seperti yang

4

Wahjosumidjo,KepemimpinanKepalaSekolah:TinjauanTeoretikdanPermasalahannya, (JakartaRajawali Pers,2010), h.83.

5

E.Mulyasa,Menjadi Kepala Sekolah Profesional,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 24.

diketahui unsur personal didalam lingkungan madrasah adalah kepala madrasah, guru, karyawan, dan murid.

Sedangkan menurut Suryo Subroto berpendapat bahwa kepala madrasah adalah jabatan tertinggi di madrasah itu, sehigga ia berperan sebagai pemimpin madrasah dan dalam struktur organisasi madrasah ia

didudukkan pada tempat paling atas.6

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kepala madrasah merupakan komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, selain itu kepala kepala madrasah juga sebagai pemimpin disebuah lembaga pendidikan formal yang diberi kewenangan untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan pengendalian pendidikan dimadrasah.

Kepala madrasah merupakan tokoh kunci keberhasilan madrasah. Kepala madrasah adalah kunci kesuksesan pendidikan di madrasah atau di sekolah. Sudarwan Danim, menyebut kepala sekolah madrasah sebagai thekey person-penanggung jawab utama atau faktor kunci untuk membawa

madrasah menjadi center of excellence, pusat keunggulan dalam mencetak

dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) madrasah.

6

B.Suryo Subroto, Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah,

Apakah madrasah itu menjadi efektif, menjadi madrasah yang sukses,

atau sebaliknya, semua tergantung dengan peran seorang kepala madrasah.7

Secara operasional, kepala madrasah adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan, menggerakkan dan menyelaraskan semua sumber daya (resources) madrasah yang dipimpinnya.

Kepala madrasah merupakan faktor pendorong untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran madrasah yang dipimpinnya menuju madrasah yang bermutu dan berkualitas. Bermutu dalam bidang pelayanan publik, di bidang pembelajaran, sarana prasarana, pengembangan SDM, baik di bidang prestasi akademik maupun non akademik. Jadi sebagai kepala madrasah merupakan tugas utama dan mulia karena di dalamnya ada tugas suci untuk menjadikan manusia yang bermutu/berkualitas, baik dari sisi fisik maupun non fisik. Menciptakan madrasah yang bermutu, melahirkan generasi yang berkualitas, mencetak generasi yang mumpuni merupakan tugas suci lain dari seorang kepala madrasah.

Kepemimpinan kepala madrasah pada manajemen pendidikan modern sebaiknya menerapkan konsep “kepemimpinan seni” (leadership is an art). Pemimpin yang professional menurut Sudarwan Danim adalah seorang “seniman” dalam memimpin.

7

Dengan seni memimpin, kita dapat membedakan kepemimpinan setiap orang. Seni memimpin dilakukan dalam bentuk gaya memimpin, teknik memimpin dan cara atau kiat memimpin. Setiap orang memiliki seni memimpin sendiri-sendiri.

Kepala Madrasah tersusun dari dua kata, yaitu kepala dan sekolah. Kepala dapat diartikan sebagai ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau lembaga tempat bernaungnya peserta didik untuk memperoleh pendidikan formal. Secara sederhana, Kepala madrasah didefinisikan sebagai tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin madrasah tempat diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan peserta didik yang

menerima pelajaran8

Kepemimpinan kepala madrasah merupakan jabatan strategis dalam pembinaan peserta didik sebagai calon generasi penerus bangsa. Untuk menjalankan tugas jabatannya, seorang kepala madrasah memerlukan komitmen yang dapat dijabarkan dalam bentuk etika jabatan atau etika kepemimpinan kepala sekolah. Etika jabatan atau etika kepemimpinan kepala sekolah dimaksudkan sebagai jabatan dan perilaku standar Madrasah dalam menjalankan tugas kepemimpinannya.

8

Donni Juni Priansa, Rismi Somad, Manajemen Supervisi Dan Kepemimpinan Sekolah

Kepala madrasah adalah pemimpin tertinggi di sekolah. Pola kepemimpinannya akan sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan kemajuan sekolah. Oleh karena itu dalam pendidikan modern kepemimpinan kepala sekolah merupakan jabatan strategis dalam mencapai tujuan pendidikan.

Kepala madrasah adalah seorang tenaga fungsional yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat dimana menjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.

Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat di tentukan oleh keberhasilan kepala madrasah dalam mengelola tenaga kepwndidikan yang tersedia di sekolah. Kepala madrasah merupakan salah satu komponen peendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru.

Pada tinggat sekolah, kepala madrasah pigur kunci dalam mendorang perkembangan dan kemajuan sekolah. Kepala madrasah tidak hanya meningkatkan tanggung jawab dan otoritasnya dalam program-program sekolah, kurikulum dan keputusan personal, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan akuntabilitas keberhasilan siswa dan programnya. Kepala madrasah harus pandai dalam mimpi kelompok dan pendelegasian tugas dan wewenang.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kepala madrasah merupakan seorang yang diberi tugas oleh bawahanya untuk memimpin suatu madrasah dimana di dalamnya terdapat proses belajar mengajar. Di dalam menjalankan tugas kepala madrasah bertanggung jawab terhadap kualitas sumber daya manusia yang terdapat di madrasah tersebut. Hal ini bertujuan agar mereka mampu menjalankan tugas-tugas yang telah diamanahkan. Selain itu kepala madrasah bertanggung jawab atas tercapainya tujuan pendidikan

yang telah ditetapkan.9

Kepala sekolah termasuk pimpinan formal dalam lembaga pendidikan. Diartikan sebagai kepala, karena kepala sekolah adalah pejabat tertinggi disekolah, misalnya disekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah umum. Kepala sekolah merupakan penanggung jawab utama secara struktual dan administrative disekolah. Oleh karena itu, ia memiliki staf atau pejabat yang berada dibawah pimpinannya. Sebagai kepala sekolah ia juga berfungsi sebagai pemimpin yang menjalankan kepemimpinannya disekolah. Para guru karyawan sekolah adalah bawahannya yang berada dibawah otoritas kepala sekolah dalam

melaksanakan tugas-tugasnya.10

9

Fauzi Rijal , Skripsi, Peran Kepala Madrasah Sebagai Supervisor Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung.

(UIN Raden ntan Lampung,Th. 2018). Dikutip Tanggal 09 September 2018.

10

Berdasarkan pengertian diatas, yang dimaksud dengan kepala sekolah adalah seorang yang diberi amanat untuk memimpin suatu sekolah agar tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai yang ditetapkan. Sebagai seorang kepala sekolah yang harus melaksanakan tugasnya, maka ia harus bekerja sesuai dengan fungsinya. Karena lancar atau tidaknya kegiatan, tinggi atau rendahnya professional guru disuatu lembaga pendidikan tidak hanya ditentukan oleh jumlah guru dan kecakapannya dalam kegiatan belajar mengajar termasuk juga cara pengawasan kepala sekolah dalam melaksanakan kepemimpinannya.

Dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar, kepala madrasah merupakan kunci keberhasilan yang harus menaruh perhatian tentang apa yang terjadi pada peserta didik di sekolah dan apa yang dipikirkan orang tua dan masyarakat tentang sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha membina dan mengembangkan hubungan kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat guna mewujudkan sekolah

yang efektif dan efesien.11

Sutisna merumuskan kepemimpinan sebagai “proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok dalam usaha ke arah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu. Sementara Soepardi mendifinisikan kepemimpinan

sebagai “kemampuan untuk menggerakan, mempengaruhi, memotivasi,

11

mengajak, mengarahkan, menasehati, membimbing, menyuruh, memerintah, melarang, dan bahkan menghukum (kalau perlu), serta membina dengan maksud agar manusia sebagai media manajemen mau bekerja dalam rangka

mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efisien.12

Jadi dapat penulis simpulkan tentang kepemimpinan yaitu suatu proses kemampuan untuk menggerakan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak serta mengarahkan atau membimbing seseorang atau kelompok dalam usaha ke arah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu.

2. Syarat Kompetensi Kepala Madrasah

Seorang Kepala Madrasah memerlukan persyaratan-persyaratan di samping keahlian dan keterampilan dalam bidang pendidikan, adapun syarat-syarat sebagai seorang Kepala Madrasah adalah sebagai berikut.

a. Harus mempunyai solidaritas yang tinggi, dapat menilai orang lain,

secara teliti dari segi kemanusiannya serta dapat bergaul dengan baik.

b. Harus dapat memelihara dan menghargai dengan sungguh-sungguh

semua kepercayaan yang diberikan oleh orang-orang yang berhubungan dengannya.

c. Harus berjiwa optimistis dan berusaha melalui yang baik,

mengharapkan yang baikdan melihat segi-segi yang baik.

12

d. Hendaknya bersifat adil dan jujur, sehingga tidak dipengaruhi penyimpangan-penyimpangan orang lain.

e. Hendaknya ia cukup tegas dan obyektif (tidak memihak) sehingga

guru yang lemah dalam stafnya tidak hilang dalam bayangan orang-orang yang kuat pribadinya.

f. Harus berjiwa terbuka dan luas sehingga mudah memberikan

pengakuan penghargaan terhadap situasi yang baik.

g. Harus terbuka dan tidak boleh berbuat yang dapat menimbulkan

kesalahan terhadap seseorang yang bersifat selama-lamanya.

h. Harus jujur, terbuka dan penuh tanggung jawab.

i. Harus dapat bekerja dengan tekun dan rajin serta teliti sehingga

merupakan contoh bagi anggota stafnya.

Seseorang pemimpin pendidikan dalam hal ini Kepala Madrasah selain harus memiliki syarat tersebut di atas, harus memiliki syarat-syarat yaitu “tingkat pendidikan yang memadai, memiliki pengalaman mengajar atau masa kerja yang cukup, mempunyai keahlian dan berpengetahuan luas, memiliki keterampilan, mempunyai kemampuan dalam memimpin, mempunyai sikap yang positif dalam menghadapi tugasnya, hal

ini dimaksudkan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan yang dicapai

secara efektif dan efisien.13

Dengan adanya syarat-syarat sebagai pemimpin pendidikan tersebut, diharapkan dapat tercipta pelaksanaan tugas yang baik dalam mencapai tujuan pendidikan di madrasah yang dipimpinnya yang mana dapat menunjang tujuan pendidikan nasional pada umumnya.

Kemudian seorang Kepala Madrasah harus mendapatkan persiapan khusus untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap tertentu agar mampu menghadapi tugasnya yang akan datang.Dengan pengetahuan yang luas, akan membantu pertumbuhan pribadinya secara

professional sehingga kepemimpinannya.14

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto bahwa

syarat- syarat sebagai kepala sekolah di antaranya : “memiliki ijazah yang

sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, mempunyai pengalaman kerja yang cukup, memiliki kepribadian yang baik, mempunyai keahlian dan berpengetahuan luas, mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan dan pengembangan madrasah.

Dengan syarat-syarat di atas, seorang kepala sekolah diharapkan akan mampu memenuhi kinerjanya sebagai seorang kepala sekolah, dikarenakan

13

Muhammad Uzer Ustman, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung, Cet VIII, 2013 h.8

14

Hidayat Sutopo dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi, Bina Ilmu aksara, Jakarta,Cet.III,2001,h.79

dengan pengetahuan yang luas, akan membantu seseorang dalam pertumbuhan pengetahuan, dan pribadinya secara profesional sehingga

kepemimpinannya akan meningkat dalam rangka mewujudkan

kepemimpinannya.

Sedangkan dalam islam, pendidikan yang dicanangkan islam memiliki kriteria tersendiri dan syarat-yarat tertentu, antara lain: a) Ikhlas; b)

Kejujuran; c) Amanah; d) Adil; e) Tanggungjawab.15

Pendapat lain mengatakan bahwa syarat-syarat kepemimpinan

pendidikan islam antara lain16 :

a. Ikhlas

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat al-A’raf ayat 29 yang

berbunyi:

ِصِل ۡخُم ُيُُع ۡدٱََ ٖذِج ۡسَم ِّلُك َذىِع ۡمُكٌَُُجَُ ْاُُمِٕقَأََ ِِۖط ۡسِقۡلٱِب ِّٓبَس َشَمَأ ۡلُق

ۡمُكَأَذَب بَمَك ََۚهِّٔذلٱ ًَُل َهٕ

َنَُدُُعَت

Artinya : Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan".

Dan (katakanlah): "Luruskanlah muka (diri)mu di setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan

15

Amiruddin, Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Guru, Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, Vol 7 No 2, 2017.

16

kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepada-Nya)".

Kepala Madrasah sebagai pemimpin pendidikan hendaknya dijadikan sebagai ibadah kepada Allah SWT. Pengabdian yang bernilai tinggi adalah disertai dengan keikhlasan hati hanya karena Allah SWT.

b. Kejujuran

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Az-zumar ayat 33 yang berbunyi :

َنُُقَّتُمۡلٱ ُمٌُ َكِئٓ َلَُْأ ٓۦًِِب َقَّذَصََ ِق ۡذِّصلٱِب َءٓبَج ِْزَّلٱََ

Artinya : Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka Itulah orang-orang yang bertakwa. Berdasarkan ayat diatas dapat dijadikan prinsip bahwa sikap pemimpin atau Kepala Madrasah dalam pendidikan Islam selalu menjunjung kebenaran dan kejujuran. Kebenaran dan kejujuran akan membawa manusia benar-benar mampu mencapai pada derajat ketaqwaan. Sedangkan, ketaqwaan adalah taraf tertinggi bagi orang yang beriman.

c. Amanah

Hal ini sesusai dengan firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 58 yang berbunyi :

ِب ْاُُمُك ۡحَت نَأ ِسبَّىلٱ َهَٕۡب مُت ۡمَكَح اَرِإََ بٍَِلٌَۡأ ٓ َّلِإ ِت َى َمَ ۡلۡٱ ْاَُّدَؤُت نَأ ۡمُكُشُمۡأَٔ َ َّللَّٱ َّنِإ

َّنِإ َِِۚۚ ۡذَعۡلٱ

Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.

Dalam prosesnya, sistem manajemen dalam pendidikan harus mempunyai prinsip amanah. Sebab, tanpa amanah, para pengelola pendidikan hal ini Kepala Madrasah akan bekerja dengan ragu-ragu dan serba salah. Akan tetapi jika mereka mereka diberi kepercayaan penuh, mereka akan mengerahkan seluruh potensi yang ada pada diri mereka demi kemajuan pendidikan Islam.

d. Adil

Hal ini sesuai dengan firman Al-Maidah ayat 8 yang berbunyi :

ََُّق ْاُُوُُك ْاُُىَماَء َهِٔزَّلٱ بٍََُّٔأٓ َٔ

َىَش ۡمُكَّىَمِش ۡجَٔ َلَََ ِِۖط ۡسِقۡلٱِب َءٓاَذٍَُش ِ َّ ِللَّ َهِٕم

َ

َّلََأ ٓ َّلَع ع َُۡق ُنب

َنُُلَم ۡعَت بَمِب َُۢشِٕبَخ َ َّللَّٱ َّنِإ ََۚ َّللَّٱ ْاُُقَّتٱََ ِۖ َُِۡقَّتلِل ُةَشۡقَأ ٌَُُ ْاُُلِذ ۡعٱ َْۚاُُلِذ ۡعَت

٨

Artinya : Hai orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat

kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Semua keputusan yang diambil oleh Kepala Madrasah dalam manajemen pendidikan Islam harus mencerminkan sikap adil, baik adil dalam menimbang dalam menyampaikan, maupun dalam melaksanakan.

Berdasarkan uraian diatas, maka jelaslah bahwa persyaratan tersebut merupakan faktor yang sangat erat hubungannya terhadap pelaksanaan tugas madrasah, khususnya dalam menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

3. Fungsi Kepala Madrasah

Sebagai pemimpin pendidikan, kepala madrasah bertanggung jawab untuk pertumbuhan guru-guru secara kontinyu. Dengan praktek demokratis, ia harus mampu membantu guru mengenal kebutuhan masyarakat sehingga tujuan pendidikan memenuhi hal itu. Ia harus mampu membantu guru membina kurikulum sesuai dengan minat, kebutuhan dan kemampuananak. Fungsi utama kepala madrasah (sekolah) sebagai pemimpin pendidikan ialah menciptakan situasi belajar dan mengajar yang baik sehingga para guru dan para siswa dapat mengajar dan belajar dalam situasi yang baik.

Kegiatan atau usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh Kepala Madrasah sesuai dengan tugas dan fungsinya antara lain :

a. Membangkitkan dan merangsang guru-guru dan pegawai sekolah di dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya.

b. Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan sekolah

termasuk media intruksional yang diperlukan bagi kelancaran dan keberhasilan proses belajar mengajar.

c. Bersama guru berusaha mengembangkan dan menggunakan

metode-metode mengajar yang lebih sesuai dengan tuntunan kurikulum yang sedang berlaku.

d. Membina kerjasama yang baik dan harmonis diantara guru-guru dan

pegawai sekolah lainnya.

e. Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru dan pegawai

sekolah, antara lain dengan mengadakan diskusi-diskusi kelompok, menyediakan perpustakaan sekolah, dan atau mengirim mereka untuk mengikuti penataran-penataran,seminar, sesuai dengan bidang masing-masing.

f. Membina hubungan kerja sama antara sekolah dengan komite sekolah

dalam rangka peningkatan mutu pendidikan siswa.17

Bahwa upaya yang dapat dilakukan oleh Kepala Madrasah dengan fungsinya khususnya dalam meningkatkan efektivitas mengajar guru antara lain:

17

M.Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung:Remaja Rosdakarya,2010

a. Mengadakan kunjungan kelas (clasroom visition)

b. Mengadakan kunjungan observasi (observation visitas)

c. Membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa dan

atau mengatasi problema yang dialami siswa.

d. Membimbing guru-guru dalam pelaksanaan kurikulum sekolah

e. Mengadakan pertemuan atau rapat (meetings)

f. Mengadakan penataran-penataran (inservice-training)18

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tugas Kepala Madrasah

Sebagai seorang Kepala Madrasah yang harus melaksanakan tugasnya, maka ia harus bekerja sesuai dengan fungsinya, karena lancar atau tidaknya suatu sekolah dan tinggi rendahnya mutu sekolah tidak hanya ditentukan jumlah guru dan kecakapannya, tetapi termasuk juga cara kepengawasan kepala madrasah dalam melaksanakan kepemimpinannya.

Begitu juga dalam motivasi guru untuk meningkatkan prestasi atau mutu pendidikan bukan hanya meningkatkan faktor gurunya saja.Tetapi bagaimana cara memanfaatkan kesempatan guru-guru dan murid-murid itu dan bagaimana seorang Kepala Madrasah dapat bekerja sama dengan guru dan dapat mengikutsertakan potensi yang ada dalam kelompok semaksimal mungkin. Untuk mengikutsertakan dan memanfaatkan anggota kelompok tidak dapat dengan cara dominasi yang otoriter, sebab dengan cara otoriter ia

akan mempunyai sikap lebih, tidak mempunyai sikap tanggung jawab bersama.

Karena dari rasa tanggung jawab bersama inilah yang diperlukan sebagai penggerak dan penghasil potensi yang maksimal, untuk itu supaya berhasil maka antar kelompok harus saling memghargai dan saling mengakui kesanggupan masing-masing. Kepala Madrasah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai bagian dari kompetensi yang dimiliki selalu berhadapan dengan berbagai macam faktor yang mempengaruhinya seperti :

1. Tingkat Kependidikan guru

Sesuai dengan kebijakan pemerintah, bahwa dalam rangka menunjang keberhasilan dalam belajar mengajar peserta didik, maka guru diharapkan memiliki kualifikasi pendidikan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu bahwa untuk guru sekolah Dasar atau yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu bahwa untuk guru Sekolah Dasar atau yang sederajat seorang guru minimal harus berpendidikan Strata Satu (S1).

Apabila guru-guru yang mengajar pada jenjang sekolah manapun memiliki kualifikasi pendidikan sebagaimana yang diharapkan oleh pemerintahn maka akan berpengaruh terhadap proses belajar mengajar dikelas yang pada akhirnya juga akan meningkatkan prestasi belajar didik.

Namun begitu juga sebaliknya “apabila guru yang mengajar belum memenuhi kualifikasi pendidikan yang telah ditetapkan, maka sedikit banyak juga akan mempengaruhi profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar dan juga hal-hal yang lain.

2. Administrasi Sekolah

Administrasi sekolah yang rapi dan teratur tentu sangat mempengaruhi kompetensi seorang Kepala Madrasah. Karena keberhasilan Kepala Madrasah bukan hanya diukur dari keberhasilannya meningkatkan prestasi belajar peserta didik dan memperbanyak sarana dan prasarana belajar, namun faktor penting yang juga berpengaruh dalam menjalankan tugas sebagai Kepala Madrasah adalah manajemen sekolah yang bersih, rapi, teratur dan transparan.

Apabila Kepala Madrasah dapat menjalankan perannya sebagai seorang manager sekolah yang baik, maka akan berpengaruh luas terhadap aktivitas pendidikan, seperti staf tata usaha, guru dan perangkat pendidikan lainnya juga secara eksternal akan memiliki dampak yang baik dengan masyarakat, orang tua, peserta didik, juga dinas atau lembaga yang berada

Dokumen terkait