• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.2 PENGERTIAN PHP

2.4.1 MENGELOLA DATABASE

Sebelum membuat suatu tabel yang digunakan untuk menyimpan data, maka harus terlebih dahulu dibuat database yang merupakan kumpulan atau berisi tabel-tabel yang saling berhubungan dengan menggunakan kunci-kunci yang ditentukan. Tapi bagaimana caranya memerintahkan MySQL untuk membuat database, tabel, dan lainnya yang diperlukan. Untuk itu perlu untuk mempelajari bahasa yang akan digunakan untuk berkomunikasi dengan MySQL. Bahasa ini disebut dengan SQL (Structured Query Language) dan orang sering mengakronimnya dengan “sequel”. SQL merupakan bahasa standar untuk pengolahan database. Ini berarti bahwa DBMS yang lain juga mengenal bahasa ini. Seperti yang di tulis dalam buku Sunarfrihantono yang berjudul PHP & MySQL untuk Web.

Di dalam bahasa SQL, perintah dibedakan menjadi 3 sub bahasa. Berkut ini perintah SQL berdasarkan fungsinya:

A. Data Definition Language (DDL) : Pendefinisian / Pembuatan Objek Pada penjelasan DDL berasal dari sauri_sofyan.blogspot. DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam basis data, misalnya tabel, view, user, dan sebagainya. Secara

umum, DDL yang digunakan adalah CREATE untuk membuat objek baru, USE untuk menggunakan objek, ALTER untuk mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk menghapus objek. DDL biasanya digunakan oleh administrator basis data dalam pembuatan sebuah aplikasi basis data.

Contoh perintah DDL : CREATE (membuat)

Gambar 2.5 Create Table

Dalam pemakaian pernyataan create table Anda akan menemukan 2 opsi yang biasanya menyertai deklarasi definisi kolom yaitu:

• Null / not null

Null/not null mengindikasikan apakah suatu kolom dapat menerima nilai null (nilai tiada). Jika dinyatakan null berarti null dapat terjadi dikolom tersebut sebaliknya bila diberi atribut not null maka nilai null tidak boleh pada kolom tersebut.

• Default

Default menyatakan nilai baku yang akan dipakai jika dalam suatu proses pemasukan nilai ke kolom tersebut tidak diberi nilai. Contoh 2.6 berikut akan membuat tabel dengan nama buku:

Gambar 2.6 Membuat Tabel

Setelah Anda membuat tabel, perintah SHOW TABLES seharusnya menampilkan output sebagai berikut seperti contoh gambar 2.7 perintah show table.

Gambar 2.7 Perintah SHOW TABLE

Untuk memeriksa tabel yang telah Anda buat sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan, gunakanlah perintah DESCRIBE atau DESC. Sebagai contoh jika anda lupa nama kolom atau tipe kolom dari tabel yang telah Anda buat. Gunakanlah perintah seperti contoh dalam Gambar 2.8 berikut :

• ALTER (merubah)

ALTER TABLE memungkinkan Anda untuk merubah struktur tabel yang ada. Anda dapat merubah tabel untuk keperluan:

a. Menambah atau menghapus kolom b. Merubah nama atau definisi kolom c. Menambah atau menghapus index

d. Menerapkan suatu susunan berbeda pada barisbaris e. Merubah nama tabel

ALTER TABLE bekerja dengan cara membuat salinan tabel dari tabel yang asli yang bersifat sementara (temporer). Proses perubahan tabel dilakukan pada tabel salinan, kemudian tabel asli dihapus, dan yang baru dirubah namanya. Ketika perintah ALTER TABLE sedang dieksekusi, tabel asli masih dapat dibaca oleh klien-klien.

Proses perubahan dan penulisan terhadap tabel dihentikan sampai tabel yang baru siap, dan kemudian secara otomatis diarahkan ke tabel baru tanpa kegagalan dalam proses perubahan. Contoh Gambar 2.9 berikut adalah perubahan table dengan menambah kolom.

Gambar 2.9 Menambah Kolom

Gunakan keyword MODIFY atau CHANGE, jika akan melakukan perubahan tipe data kolom, MODIFY dan CHANGE memiliki fungsi yang sama yaitu merubah

tipe data kolom, hanya saja dengan CHANGE memungkinkan nama kolom juga dapat dirubah.

• Merubah nama tabel

RENAME merubah nama tabel, dan juga bekerja dalam perintah ALTER TABLE pada Gambar 2.10 perintah alter.

Gambar 2.10 Perintah ALTER

Merubah beberapa nama tabel sekaligus dapat dilakukan dengan satu perintah saja dimana table - tabel dipisahakan dengan tanda koma, seperti pada Gambar 2.11 berikut ini.

Gambar 2.11 Mengganti Nama TABLE

Merubah tipe dan opsi kolom tabel dapat dilakukan juga bersamaan dengan merubah nama tabel dalam satu perintah seperti Gambar 2.12 berikut ini.

Gambar 2.12 Merubah Tipe dan Opsi Kolom

• DROP (menghapus)

Untuk menghapus table gunakan perintah berikut ini :

Suatu index dapat dihapus dengan perintah DROP INDEX atau ALTER TABLE,seperti berikut :

Gambar 2.14 Contoh Perintah DROP TABLE

B. Data Manipulation Language (DML)

• INSERT

Gambar 2.15 Contoh Perintah INSERT

Pada penjelasan DML berasal dari sauri_sofyan.blogspot. Perintah INSERT digunakan untuk menambahkan data baru ke dalam tabel.

Pada format yang pertama nama_tabel menunjukkan nama tabel yang akan ditambahkan data kedalamnya, daftar_kolom menunjukkan namanama kolom dari tabel yang dipisahkan menggunakan tanda koma, selanjutnya daftar_nilai adalah nilai-nilai (dipisahkan dengan tanda koma) yang berhubungan dengan masing-masing kolom yang disebutkan dalam daftar_kolom (jumlah kolom harus sama dengan jumlah nilai).

Pada format yang kedua setelah klausa SET adalah daftar pasangan nama kolom dan nilainya masing-masing yang dipisahkan menggunakan tanda koma. Salah satu dari kedua format penulisan tersebut memungkinkan untuk menambahkan beberapa data sekaligus dengan sebuah perintah.

Berikut ini contoh Gambar 2.16 penulisan perintah INSERT dalam proses panambahan data ke dalam tabel mahasiswa :

Gambar 2.16 Contoh INSERT DATA

• UPDATE

Perintah UPDATE digunakan untuk merubah isi dari barisbaris data yang ada. Untuk menggunakannya, sebutkan nama tabel yang akan dirubah isi baris-baris datanya, sertakan klausa SET yang diikuti dengan daftar pasangan nama kolom dan nilainya , dan biasanya perintah UPDATE diikuti dengan klausa WHERE yang menentukan barisbaris data mana sajakah yang akan dirubah.

Berikut ini format penulisan perintah UPDATE:

Sebagai contoh dalam tabel mahasiswa, kita akan merubah nilai kolom alamat dari sebuah baris data yang memiliki mahasiswa_id=1016, sebagaimana yang tampak Gambar 2.18 berikut ini.

Gambar 2.18 Contoh Perintah UPDATE

• DELETE

Untuk menghapus barisbaris data yang ada dalam tabel, gunakanlah perintah DELETE. Perintah DELETE memungkinkan penggunaan klausa WHERE untuk menentukan baris - baris data mana saja yang akan dihapus. Jika Anda tidak menyertakan klausa WHERE maka akan berakibat seluruh baris data yang ada dalam tabel akan dihapus, Untuk menghapus seluruh baris data yang ada dalam tabel format penulisannya seperti berikut ini:

Gambar 2.20 Contoh Perintah DELETE untuk baris – baris tertentu

Sedangkan untuk menghapus baris – baris data tertentu saja, format penulisannya seperti berikut ini :

Sebagai contoh, kita akan menghapus baris data yang ada dalam table mahasiswa yang memiliki mahasiswa_id=1016, seperti gambar 2.20 berikut ini.

Gambar 2.21 Contoh Perintah DELETE a. Perintah untuk menampilkan data (Data Retrieval)

• SELECT

Tidak ada gunanya menyimpan data kedalam database kecuali bermaksud untuk menampilkan dan melakukan sesuatu terhadap data tersebut. Inilah fungsi dari perintah SELECT. Sintaks dasar dari perintah SELECT tampak seperti berikut ini:

Daftar_pilihan_kolom, menunjukkan kolom – kolom apa saja yang akan

dipilih atau ditampilkan.

Daftar_tabel, menunjukkan dari table apa saja baris – baris data diambil atau

dipilih.

Batasan_batasan_utama, menunjukkan apa saja kondisi – kondisi baris data

yang harus terprnuhi.

Grup_kolom, menunjukkan bagaimana mengelompokkan hasil – hasil query. Urutan_kolom, menunjukkan bagaimana mengurutkan hasil – hasil query. Batasan_batasan_tambahan, menunjukkan apa saja kondisi – kondisi

tambahan dari baris data yang harus terprnuhi.

Jumlah, menunjukkan batas dari hasil query.

Gambar 2.23 Contoh Perintah SELECT

b. Perintah untuk mengontrol transaksi (Transaction Control Language /TCL)

•COMMIT

•ROLLBACK

c. Perintah untuk mengatur wewenang atau privilege ( Data Control Language /DCL)

•GRANT

•REVOKE

C. Data Contr ol Language (DCL)

Pada penjelasan DCL berasal dari sauri_sofyan.blogspot. Termasuk di dalam DCL adalah perintah untuk melakukan pendefinisian pemakai yang boleh mengakses database dan apa saja privelegenya. Secara umum DCL merupakan bahasa yang digunakan untuk melakukan pengelolaan pemakai yang dapat melakukan akses dan manipulasi database terutama perintah GRANT dan REVOKE. Perintah untuk commit dan roll back merupakan kelengkapan fasilitas dalam pembuatan aplikasi yang memungkinkan suatu transaksi yang terjadi untuk dapat segera disimpan dan dibatalkan transaksinya..

a. GRANT

Perintah untuk mengizinkan user mengakses table dalam database tertentu. Bentuk umumnya adalah grant jenis statement yang diizinkan.

b. REVOKE

Perintah untuk mencabut kembali izin yang sudah pernah diberikan sebelumnya oleh grant. Bentuk umumnya adalah jenis statement yang diizinkan.

2.5Power Designer

Satu paket permodelan dan perancangan untuk perusahaan yang memerlukan pembangunan atau perancangan ulang aplikasi bisnis dengan cepat, hemat dan konsisten. Power Designer terintegritasi untuk semua RDBMS modern dan pengembangan untuk Java™, .NET, PowerBuilder® dan Web Services. Seperangkat alat permodelan yang unik dengan menggabungkan beberapa teknik permodelan standar, yaitu: permodelan aplikasi melalui UML, Permodelan Proses Bisnis dan permodelan data yang paling banyak diminati pasar, semuanya didukung oleh solusi manajemen meta-data yang tangguh dan protektifitas yang sangat sempurna di bidangnya.

a. ERD

Entity Relationship Diagram adalah pemodelan data utama dan akan membantu mengorganisasikan data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas.

b. Entitas (Entity)

Entitas adalah suatu yang nyata atau abstrak dimana kita akan menyimpan data. Contoh : entitas pegawai, entitas kampus, entitas buku dsb.

c. Relasi (Relationship)

Relasi adalah hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas, misal proses pembayaran pegawai. Kardinalitas menentukan kejadian suatu entitas untuk satu kejadian pada entitas yang berhubungan. Misal, mahasiswa bisa mengambil banyak mata kuliah.

d. Atr ibut (Attr ibute)

Atribut adalah ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu.

Sebutan lain atribut adalah properti, elemen data dan field. Misal, nama, alamat, nomor pegawai, gaji dsb.

e. Metodologi ERD

• Menentukan entitas Menentukan peran, kejadian, lokasi, hal nyata dan konsep dimana penggunaan untuk menyimpan data.

• Menentukan relasi Menentukan hubungan antar pas angan entitas menggunakan matriks relasi.

• Gambar ERD sementara Entitas digambarkan dengan kotak, dan relasi digambarkan dengan garis.

• Isi kardinalitas Menentukan jumlah kejadian satu entitas untuk sebuah kejadian pada entitas yang berhubungan.

• Tentukan kunci utama Menentukan atribut yang mengidentifikasikan satu dan hanya satu kejadian masing-masing entitas.

• Gambar ERD berdasarkan kunci Menghilangkan relasi many to many dan memasukkan primary dan kunci tamu pada masing masing entitas.

• Menentukan atribut Menentukan field -field yang diperlukan system.

• Gambar ERD dengan atribut Mengatur ERD dari langkah 6 dengan menambahkan entitas atau relasi yang ditemukan pada langkah 8.

• Periksa hasil Apakah ERD sudah menggambarkan system yang akan dibangun.

f. CDM

Conceptual Data Model (CDM) : model yang dibuat berdasarkan anggapan

bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu.

Gambar 2.24 Contoh Conceptual Data Modeling

g. PDM

Physical Data Model (PDM) : model yang menggunakan sejumlah tabel

untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik.

Gambar 2.25 Contoh Physical Data Modeling

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dijelaskan perancangan dari sistem yang akan dibuat, perancangan sistem yang akan dibuat terdiri dari gambaran umum sistem, perancangan sistem, perancangan user interface, dan desain uji coba.

3.1 Gambar an Umum Sistem

Gambar umum sistem adalah pembahasan secara umun tentang aplikasi yang telah dibuat. Di dalam hal ini akan dijelaskan desain yang telah dirancang dan diterapkan ke dalam sebuah aplikasi.

3.2 Per ancangan Sistem

Analisis kebutuhan didefinisikan sebagai cara untuk memahami dan menspesifikasi dengan detail, apa yang harus dilakukan oleh sistem. Kebutuhan sistem terdiri dari 2 macam yaitu kebutuhan fungsional (functional requirement) dan kebutuhan nonfungsional (nonfunctional requirement).

3.2.1 Deskr ipsi Layanan Login

Tabel 3.1 Deskripsi Layanan Login

Layanan Login

Tujuan Memberikan hak akses pengguna terhadap sistem dengan melakukan validasi terhadap username dan password.

Penjelasan Kondisi awal admin dan user telah terdaftar. Kemudian memasukkan username dan password, pilih OK. Jika user dan password yang dimasukkan admin valid, maka admin dan user dapat melakukan aktivitasnya sesuai hak dan kewajibannya masing-masing. Jika tidak valid maka sistem akan menampilkan pesan konfirmasi bahwa username dan password yang dimasukkan salah.

Pemakai Admin dan user

Non-fungsional Waktu login tidak ada ketentuan.

3.2.2 Deskr ipsi User Akses

Tabel 3.2 Deskripsi User Akses Layanan

Tujuan Untuk mendapatkan data dosen, sebelum mendapatkan username dan password.

Penjelasan Pengumpulan data / melakukan registrasi ulang oleh dosen / karyawan dengan cara mengisi form registrasi. Sehingga memudahkan dalam proses penyampaian undangan secara tersistem.

Pemakai Admin

Non-fungsional Untuk dosen hanya untuk melihat undangan dan membuat jadwal acara.

3.2.3 Deskr ipsi Manajemen User

Tabel 3.3 Manajemen User

Layanan Manajemen user.

Tujuan Menentukan siapa yang akan di undang.

Penjelasan Kondisi awal, user terdaftar. Manajemen user merupakan suatu proses yang dilakukan oleh sistem, guna menentukan siapa saja yang akan diberi undangan. Selain itu, manajemen user berguna untuk penggiriman pesan/ reminder dengan menggunakan SMS GATEWAY.

Pemakai Admin

Non-fungsional Sms GATEWAY tidak mengirim bila data tidak ada.

3.2.4 Deskr ipsi Manajemen Undangan

Tabel 3.4 Manajemen Undangan

Layanan Manajemen undangan.

Tujuan Menentukan jenis / sifat undangan yang akan disampaikan. Penjelasan Kondisi awal, undangan telah ditentukan. Manajemen

undangan merupakan suatu proses yang dilakukan oleh sistem, guna menentukan bagaimana jenis/ sifat dari undangan yang akan disampaikan, apakah undangan tersebut bersifat biasa, penting, maupun segera.

Manajemen undangan pada sistem yang dijalankan oleh admin wajib memilih tujuan undangan tersebut, apakah

untuk dosen dan mahasiswa.

Dalam membuat undangan wajib kalender (hari, tanggal dan bulan) yang sudah ditentukan oleh sistem, selain itu undangan juga berisikan waktu, nama agenda, tempat dan acara.

Pemakai Admin

Non-fungsional Sistem tidak dapat membedakan jika data user tidak lengkap.

3.3 SMS Gateway

Istilah gateway dapat diartikan sebagai pintu gerbang. Namun pada dunia komputer, gateway dapat diartikan sebagai jembatan penghubung antara satu sistem dengan sistem yang lain, sehingga dapat terjadi pertukaran data antar sistem tersebut. Dengan demikian, SMS gateway dapat diartikan sebagai penghubung untuk lalu lintas data-data SMS.

Sistem yang dibuat adalah sistem yang berbasis web (online) dan SMS Gateway dengan menggunakan tools NowSMS, sehingga membutuhkan koneksi internet agar sistem dapat diakses oleh pengguna.

Gambar 3.1 Arsitektur Jaringan SMS

Pada gambar 3.1 di atas uraian arsitektur Jaringan SMS adalah sebagai berikut :

a. Short Message Entity (SME)

SME merupakan sebuah perangkat yang berfungsi untuk menerima atau mengirim pesan. SME biasanya berupa perangakat bergerak, jaringan atau pusat layanan lainnya.

b. Short Message Service Center (SMSC)

SMSC berfungsi untuk menghubungkan, menyampaikan dan meneruskan pesan antara SME dengan mobile station (MS).

c. SMS Gateway dan Interworking Mobile Switching

Center Gateway MSC terdiri dari aplikasi MSC yang bertugas menerima pesan

dari SMSC dan memeriksa parameter yang ada. Interworking MSC bertugas sebagai penerima pesan dari mobile station penerima dan mengirimkannya ke SMSC yang sesuai.

d. Signal System 7 (SS7)

SS7 digunakan sebagai protocol sinyal telepon yang berfungsi memberikan informasi ke penyedia layanan untuk menghubungkan ke banyak public switched

telephone network (PSTN).

e. Home Location Register (HLR)

HLR bertugas memberikan informasi ke SMC jika piranti sudah bisa diakses pada saat terjadi kegagalan pengiriman.

f. Visitor Location Register (VLR)

VLR merupakan penyimpanan informasi sementara tentang HLR pelanggan jika melakukan roaming ke HLR lain. Informasi ini dibutuhkan oleh SMC untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan.

MSC berfungsi untuk mengendalikan sistem dan mengatur panggilan dari/ke telepon atau system lain.

h. Base Station System (BSS)

BSS digunakan untuk semua tugas yang berhubungan dengan transmisi gelombang sinyal radio elektromagnetik antar MSC dengan perangkat bergerak.

i. Mobile Device

Mobile device yang dalam bahasa Indonesia adalah perangkat bergerak yang

berfungsi untuk mengirim atau menerima SMS. 3.3.1 Mekanisme Ker ja SMS

Gambar 3.2 Skema Cara Kerja SMS

Gambar 3.2 diatas memperlihatkan skema cara kerja SMS. Dengan adanya SMSC ini, kita dapat mengetahui status dari SMS yang dikirim, apakah telah sampai atau gagal diterima oleh ponsel tujuan.. jika ponsel tujuan dalam keadaan mati atau di luar jangkauan, SMS yang dikirimkan akan disimpan pada SMSC sampai periode validitas terpenuhi. Jika periode validitas terlewati maka SMS itu akan dihapus dari SMSC dan tidak dikirimkan ke ponsel tujuan. Di samping itu, SMSC akan mengirim pesan informasi ke nomer pengirim yang menyatakan pesan yang dikirim belum diterima atau gagal.

y y ya y t t

3.4 Flowchar t Alur Aplikasi

Pada Gambar 3.3 dapat dilihat flowchart alur aplikasi.

Gambar 3.3 Flowchart Alur Aplikasi Sistem

Untuk memulai aplikasi ini maka terlebih dahulu memasukkan data (username dan password ). Kemudian terdapat pengecekan, jika valid berarti

login sukses. Di sini terdapat 2 pilihan log in yaitu sebagai admin atau sebagai

user. jika log in sebagai user maka akan muncul halaman user di mana terdapat

st ar t Log in Ver if ikasi login admin user Daft ar acara sementar a konf ir masi acara

Daft ar acara

Request acara

Kirim undangan

Dalam menu daftar acara user d wajibkan mengisi semua form yang ada yag kemudian akan di request kan ke admin. Setelah admin login admin memilih menu daftar acara sementara. Dalam menu ini terdapat beberapa request acara yang di adakan user, yang selanjutnya admin akan mengirim undangan yang di request oleh user.

.

3.5 Per ancangan Data

Perancangan data digunakan untuk membuat satu database yang dibutuhkan oleh sistem informasi yang dibuat. Adapun model yang digunakan adalah menggunakan CDM ( Conceptual Data Model) dan PDM ( Physical Data Model). Yang bisa di lihat dalam penjelasan di bawah ini.

3.5.1 Conceptual Data Model

Model data konseptual pada aplikasi sistem ini mempresentasikan rancangan basis data konseptual diserver. Rancangan ini di buat agar memudahkan kita dalam membuat tabel dalam database. Berikut ini gambar model data konseptual yang menjelaskan tabel apa saja, relasi apa saja yang digunakan dalam membuat sistem informasi penjadwalan ruang dan undangan online yang bisa dilihat dalam gambar di bawah ini.

. Relationship_4 Relationship_2 Relationship_9 Relationship_6 Relationship_10 Relationship_13 Relationship_12 Relationship_15 Relationship_14 Rel ationship_17 Relationship_16 Relationship_19 Relationship_18 Relationship_20 Relationship_21 admin admin_id admin_name admin_pass admin_level

<pi> Inte ger

Variable characters (50) Variable characters (100) Characters (1) <M> admin_id <pi> jurusan jurusan_id jurusan_name <pi> Characters (3) Vari able characters (50 )

<M> jurusan_id <pi> jabatan jabatan_id jabatan_name <pi> Integer Variable characters (50) <M > jabatan_id <pi> dosen dosen_id dosen_nam e dosen_tgllahir dosen_alam at dosen_hp <pi> Characters (10) Variable characters (100) Variable characters (12) Text Variable characters (15) <M> dosen_id <pi> m ahasiswa mhs_tahun_m asuk mhs_npm mhs_name mhs_alamat mhs_hp <pi> Characters (4) Characters (11) Variable characters (50) Text Variable characters (15) <M> mhs_npm <pi> ruang ruang_id ruang_name ruang_kapasitas ruang_ket <pi> Integer Variable characters (50) Integer Text <M > ruang_id <pi > acara_undangan_m hs acara_mhs_count Integer acara acara_id acaara_name acara_materi acara_jam_mulai acara_jam_selesai acara_jumlah_undangan acara_hari acara_tgl acara_status <pi> Integer Variable characters (150) Text Time Time Integer Variable characters (6) Variable characters (12) Characters (1) <M> acara_id <pi> acara_undangan_dosen acara_dosen_count Integer surat_masuk sm _id sm _nomor sm _tgl sm _alamat sm _perihal <pi> Integer Variable characters (20) Variable characters (12) T ext Variable characters (50) <M > sm _id <pi > matakuliah mk_id mk_nam e mk_sks mk_sem ester

<pi> Variable characters (7) Variable characters (100) Integer Variable characters (4) <M> mk_id <pi> jadwal_rutin jr_id jr_hari jr_jam_mulai jr_jam_selesai

<pi> Inte ger

Variable characters (20) Tim e Tim e <M> jr_id <pi> surat_ keluar sk_id sk_tgl_mohon sk_tgl_keluar sk_nom or sk_tujuan sk_ket_ balasan <pi> Integer Variable characters (12) Variable characters (12) Variable characters (20) Variable characters (100) Text <M > sk_id <pi> Gambar 3.4 CDM 3.5.2 Physical Data Model

Model data ini dibuat dengan cara men-generate diagram data konseptual di atas. Diagram data fisik ini menghasilkan table-tabel yangh digunakan dalam mengimplememntasi aplikasi. Dengan Physical Data

Dokumen terkait