• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAYA MENGETAHUI BAHWA KARAWITAN JAWA ADALAH KESENIAN TRADISIONAL

Pembelajaran Ekstrakurikuler Karawitan Jawa

SAYA MENGETAHUI BAHWA KARAWITAN JAWA ADALAH KESENIAN TRADISIONAL

Diagram 4.3 Hasil jawaban angket pada pernyataan saya lebih senang memainkan gamelan dari pada alat musik modern Dari pernyataan tersebut mengasilkan tiga jawaban yang keluar. Ada satu orang siswa yang menjawab ragu-ragu sehingga persentase jawaban ragu-ragu adalah 5%. Kemudian yang menjawab setuju ada 9 anak sehingga persentase jawaban setuju adalah 43%. Lalu yang menjawab dengan sangat setuju ada 11 anak sehingga persentase jawaban sangat setuju adalah 52%. Dengan begitu dapat disimpulkan anak-anak suka dalam bermain gamelan.

2. Apresiasi terhadap kebudayaan

Pada indikator Apresiasi terhadap kebudayaan ini mendapatkan skor 9 dengan persentase 75% sehingga termasuk dalam kriteria baik. Berikut table hasil observasi pada indikator ini.

Table 4.7

Hasil observasi pada indikator apresiasi terhadap kebudayaan. Indikator Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Total

Skor persentase Kriteria 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Apresiasi terhadap kebudayaan √ √ √ √ √ √ √ √ 9 75.00% Baik Tidak Setuju 0% Ragu-ragu 5% Setuju 43% Sangat Setuju 52%

SAYA LEBIH SENANG MEMAINKAN GAMELAN DARI PADA ALAT MUSIK MODERN

Terdapat empat dekriptor dalam indikator ini yaitu 1) Siswa serius ketika pemberian materi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Karawitan jawa, 2) Siswa senang terhadap kesenian karawitan jawa, 3) Siswa terlibat dalam merawat alat-alat untuk Kegiatan Ekstrakurikuler Karawitan jawa, dan 4) Siswa senang dengan pertunjukan karawitan jawa.

Pada indikator kedua, siswa mendapatkan kriteria sangat baik. Pada pertemuan pertama hanya tiga deskriptor yang tampak. Kemudian pada pertemuan kedua semua deskriptor muncul dan pada pertemuan ketiga kembali lagi hanya tiga deskriptor yang muncul.

Deskriptor pertama adalah Siswa serius ketika pemberian materi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Karawitan jawa. Ketika dijelaskan oleh guru siswa terlihat serius.

Deskriptor kedua adalah Siswa senang terhadap kesenian karawitan jawa. Dalam mengikuti kegiatan karawitan jawa siswa terlihat senang dan tidak sungkan dalam mempelajari kesenian karawitan jawa.

Deskriptor ketiga adalah Siswa terlibat dalam merawat alat-alat untuk kegiatan ekstrakurikuler karawitan jawa. Sebelum memulai kegiatan siswa ikut merapikan gamelan dan menyiapkan teks lagu yang akan digunakan.

Gambar 4.11 Gamelan dan teks yang sudah disiapkan siswa Deskriptor keempat adalah Siswa senang dengan pertunjukan karawitan jawa. Kegiatan ekstrakurikuler karawitan jawa di SD Antonius 01 ini tidak jarang juga tampil diluar sekolah. Terakhir kali tampil diluar sekolah adalah tampil saat ulang tahun Kota Semarang di Taman Budaya Raden Saleh bersama dengan SD lain yang juga menampilkan karawitan. Dalam acara tersebut siswa terlihat menikmati penampilan karawitan jawa dari SD lainnya. 3. Kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan

Pada indikator Kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan ini mendapatkan skor 10 dengan persentase 83,33% sehingga termasuk dalam kriteria baik. Berikut table hasil observasi pada indikator ini.

Tabel 4.8

Hasil observasi pada indikator kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan

Indikator Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Total

Skor persentase Kriteria 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 83.33% Sangat Baik

Terdapat empat dekriptor dalam indikator ini yaitu 1) Siswa datang tepat waktu saat kegiatan, 2) Siswa fokus pada pelatih saat pemberian contoh, 3) Siswa tenang saat dijelaskan oleh pelatih, dan 4) Siswa rajin dalam mengikuti kegiatan.

Deskriptor yang pertama adalah Siswa datang tepat waktu saat kegiatan. Dalam mengikuti kegiatan siswa lebih disiplin dalam mengikuti kegiatan. Dalam pertemuan pertama dan kedua siswa dapat datang tepat waktu. Pada pertemuan ketiga siswa banyak yang datang terlambat karena perpindahan jam kegiatan yang dilakukan pada sore hari.

Deskriptor yang kedua adalah Siswa fokus pada pelatih saat pemberian contoh. Saat diberikan contoh memainkan gamelan siswa terlihat fokus memperhatikan gurunya.

Gambar 4.12 Siswa fokus saat penjelasan guru.

Deskriptor yang ketiga adalah Siswa tenang saat dijelaskan oleh pelatih. Saat penjelasan cara bermain gamelan siswa cukup tenang dalam memperhatikan guru. Walaupun tidak jarang ada beberapa yang tidak serius itupun langsung ditegur oleh guru.

Gambar 4.13 guru menegur murid yang tidak memperhatikan. Deskriptor keempat adalah Siswa rajin dalam mengikuti kegiatan. Dalam mengikuti kegiatan karawitan jawa jarang ada siswa yang membolos terkecuali ada kepentingan yang lain.

Pada indikator Kewajiban warga lokal ini mendapatkan skor 10 dengan persentase 83,33% sehingga termasuk dalam kriteria baik. Berikut table hasil observasi pada indikator ini.

Tabel 4.9

Hasil observasi pada indikator kewajiban warga lokal

Indikator Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Total

Skor persentase Kriteria 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Kewajiban warga

lokal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 83.33% Sangat Baik

Terdapat empat dekriptor dalam indikator ini yaitu 1) Siswa merawat alat-alat Kegiatan Ekstrakurikuler Karawitan jawa dengan baik, 2) Siswa ikut menata alat karawitan dengan semangat, 3) Siswa dengan tanggungjawab mengembalikan alat karawitan setelah kegiatan, dan 4) Siswa belajar secara mandiri ketika sudah diberikan contoh.

Deskriptor yang pertama adalah Siswa merawat alat-alat Kegiatan Ekstrakurikuler Karawitan jawa dengan baik. Dalam kegiatan ekstrakurkuler karawitan jawa siswa juga terlibat dalam merawat dan menjaga alat-alat yang digunakan dalam kegiatan. Hal ini dilakukan agar alat-alat bisa dipakai dengan awet dan baik.

Deskriptor yang ketiga adalah Siswa ikut menata alat karawitan dengan semangat. Dalam beberapa kegitan juga terlihat siswa ikut menata alat-alat kegiatan seperti gamelan dan teks-teks gendhing yang akan dinyanyikan.

Gambar 4.14 siswa selesai menata gamlean untuk kegiatan. Deskriptor ketiga adalah Siswa dengan tanggungjawab mengembalikan alat karawitan setelah kegiatan. Setelah selesai kegiatan siswa biasanya mengembalikan alat-alat kegiatan pada tempat penyimpanannya. Kemudian untuk teks gendhing dikumpulkan menjadi satu dalam map tempat kumpulan teks gendhing.

Deskriptor yang keempat adalah Siswa belajar secara mandiri ketika sudah diberikan contoh. Ketika pelatih belum datang ada beberapa siswa yang secara mandiri latihan gamelan tanpa didampingi oleh pelatih. Hal ini menunjukan bahwa anak memiliki kesadaran sendiri untuk bermain gamelan.

5. Kesadaran dan kemampuan melestarikan budaya.

Pada Kesadaran dan kemampuan melestarikan budaya ini mendapatkan skor 12 dengan persentase 100% sehingga termasuk dalam kriteria sangat baik. Berikut table hasil observasi pada indikator ini.

Hasil observasi pada indikator kesadaran dan kemampuan melestarikan budaya

Indikator Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Total

Skor persentase Kriteria 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Kesadaran dan kemampuan melestarikan budaya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 100.00% Sangat Baik

Terdapat empat dekriptor dalam indikator ini yaitu 1) Siswa lebih senang memainkan gamelan, 2) Siswa senang melestarikan kebudayaan lokal, 3) Siswa mengikuti kegiatan karawitan dengan kesadaran diri sendiri, dan 4) Siswa percaya diri ketika bermain gamelan.

Deskriptor yang pertama adalah Siswa lebih senang memainkan gamelan. Dalam mengikuti kegiatan ini siswa terlihat senang dalam bermain gamelan. Hal ini juga dukung dengan jawaban siswa terhadap pernyataan Saya lebih senang memainkan gamelan dari pada alat musik modern.

Diagram 4.4 hasil jawaban angket pada pernyataan saya lebih senang memainkan gamelan dari pada alat musik modern Dari pernyataan tersebut mengasilkan tiga jawaban yang keluar. Ada satu orang siswa yang menjawab ragu-ragu sehingga persentase jawaban ragu-ragu

Tidak Setuju 0% Ragu-ragu 5% Setuju 43% Sangat Setuju 52%

SAYA LEBIH SENANG MEMAINKAN GAMELAN DARI PADA ALAT MUSIK MODERN

adalah 5%. Kemudian yang menjawab setuju ada 9 anak sehingga persentase jawaban setuju adalah 43%. Lalu yang menjawab dengan sangat setuju ada 11 anak sehingga persentase jawaban sangat setuju adalah 52%. Dengan begitu dapat disimpulkan anak-anak suka dalam bermain gamelan.

Deskriptor yang kedua adalah Siswa senang melestarikan kebudayaan lokal. Karawitan jawa merupakan kebudayaan lokal. Dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karawitan jawa ini para siswa juga termasuk dalam melestarikan budaya lokal. Selain itu siswa juga didukung dengan jawaban atas pernyataan Saya mempelajari kebudayaan lokal dalam rangka ikut serta melestarikan.

Diagram 4.5 Hasil jawaban angket pada pernyataan Saya mempelajari kebudayaan lokal dalam rangka ikut serta melestarikan Terdapat dua jawaban dari pernyataan tersebut yaitu seetuju dan sangat setuju. Yang menjawab setuju ada 3 anak sehingga persentase jawaban setuju adalah 14%. Kemudian yang menjawab sangat setuju ada 18 anak sehingga persentase jawaban sangat setuju adalah 86%. Dapat disimpulkan bahwa anak-anak mempelajari gamelan untuk melestarikan kebudayaan.

Tidak Setuju 0% Ragu-ragu 0% Setuju 14% Sangat Setuju 86%

SAYA MEMPELAJARI KEBUDAYAAN LOKAL DALAM RANGKA IKUT SERTA MELESTARIKAN

Deskriptor yang ketiga adalah Siswa mengikuti kegiatan karawitan dengan kesadaran diri sendiri. Dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karawitan jawa, siswa cukup memiliki kesadaran dari diri mereka sendiri. Jadi mereka mengikut kegiatan tanpa paksaan dari guru. Hal ini juga didukung dengan jawaban dari pernyataan Mengikuti kegiatan karawitan dengan kesadaran diri.

Diagram 4.6 hasil jawaban angket pada pernyataan mengikuti kegiatan karawitan dengan kesadaran diri

Terdapat dua jawaban yang muncul dari pernyataan yang diberikan pada siswa melalui angket. Untuk jawaban setuju ada 7 anak sehingga persentase jawaban setuju adalah 28% dan untuk jawaban sangat setuju ada 14 anak sehingga jawaban sangat setuju memiliki persentase 72%. Dari jawaban angket tersebut dapat disimpulkan bahwa anak-anak mengikuti kegiatan karawitan jawa dengan kesadaran diri mereka sendiri.

Deskriptor yang keempat adalah Siswa percaya diri ketika bermain gamelan. Dalam memainkan gamelan saat kegiatan terlihat bahwa siswa sangat percaya diri. Walaupun terkadang salah saat memainkan gaelan tetapi mereka sangat percaya diri saat bermain.

Tidak Setuju 0% Ragu-ragu 0% Setuju 28% Sangat Setuju 72%

MENGIKUTI KEGIATAN KARAWITAN DENGAN KESADARAN DIRI

4.2.3. Faktor-Faktor Pendukung Kegiatan Ekstrakarawitan Jawa

Faktor-faktor pendukung suatu kegiatan dapat berasal dari dalam diri dan dari lingkungan sekitar. Pada ekstrakurikuler karawitan jawa ini faktor-faktor pendukungnya berasal dari dalam diri siswa, sekolah dan orangtua mereka. Dalam meneliti faktor-faktor pendukung, peneliti mengajukan angket pertanyaan tentang dukungan orang-orang disekitar mereka seperti guru-guru, teman dan orang tua mereka.

1. Faktor dari dalam diri sendiri

Diagram 4.7 Hasil jawaban angket pada pernyataan mengikuti kegiatan dengan kesadaran diri sendiri

Peneliti mengajukan pernyataan mengikuti kegiatan karawitan dengan kesadaran diri sendiri. Kemudian terdapat 33 % jawaban setuju dan 67 % sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Tidak satu pun siswa yang menjawab ragu-ragu dan tidak setuju. Jumlah anak yang menjawab setuju ada 7 anak dan jumlah anak yang menjawab sangat setuju ada 13 anak.

0% 0%

33%

67%

MENGIKUTI KEGIATAN DENGAN KESADARAN DIRI SENDIRI

Data diatas menggambarkan bahwa semua siswa mengikuti kegiatan dengan kesadaran sendiri. Jadi dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karawitan jawa ini terdapat faktor pendukung dalam diri sendiri. Hal ini juga ditunjukan saat kegiatan ekstrakurikuler walaupun guru belum datang siswa dapat memainkan lagu yang mereka sudah hafal.

Gambar 4.15 siswa bermain mandiri tanpa dampingan guru Selain itu hasil wawancara dengan guru pun juga mendapatkan hal yang sama yaitu siswa mengikuti kegiatan dengan kesadaran sendiri.

“Pada awalnya ditawarkan keanak untuk mengikuti, awal-awal dipaksa, kemudian setelah terbiasa jadi kesadaraan anak timbul untuk mengikuti kegiatan.”

Walaupun pada awal-awal kegiatan ada beberapa yang dipaksa tetapi setelah mengikuti kegiatan terus menerus siswa menjadi memiliki kesadaran untuk mengikuti kegiatan dengan sendirinya.

Diagram 4.8 Hasil jawaban angket pada pernyataan guru mendukung mengikuti kegiatan karawitan jawa

Pada pernyataan guru-guru mendukung mengikuti kegiatan karawitan jawa, ada tujuh siswa dengan persentase 33% yang menjawab setuju dan empat belas siswa dengan persentase 67% menjawab sangat setuju. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa semua siswa merasa mendapat dukungan dari lingkungan sekolah.

Selain dari data tersebut, dari hasil wawancara dengan kepala sekolah SD Antonius 01 Semarang menyatakan bahwa sekolah sangat mendukung kegiatan ekstrakurikuler karawitan jawa.

“Bentuk dukungan nya dengan mengijinkan mereka untuk tampil diluar sekolah dan mengikuti lomba-lomba.”

Dengan diikutkannya siswa-siswa dalam lomba-lomba karawitan dan juga tampil diluar sekolah, maka sekolah sangat mendukung dengan kegiatan karawitan ini.

0% 0%

33%

67%

GURU MENDUKUNG MENGIKUTI KEGIATAN KARAWITAN

Dokumen terkait