• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Mengambil tindakan untuk menjalankan strategi. 3. Memilih metrics.

4. Menentukan indikasi awal dan indikasi metrics dari metrics yang dipilih. 5. Menghitung tingkatan pada saat ini dan tingkat target kinerja.

2.3 Penjualan

2.3.1 Pengertian Penjualan

Menurut Mulyadi (2001, p202), Penjualan merupakan suatu transaksi dari pelanggan ke perusahaan, yang melibatkan sumber daya dalam suatu perusahaan, prosedur, data serta sarana pendukung untuk mengoperasikan sistem penjualan itu sendiri sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan.

Penjualan merupakan bagian yang saling terkait dari aktifitas mengiklankan. Juga merupakan batu penjuru bagi bisnis karena merupakan pertemuan pembeli dan penjual dan area lain dalam bisnis untuk membuat tujuan pertemuan tersebut sukses. (Anonymous 2. http://en.wikipedia.org/wiki/Sales)

2.3.2 Sistem Penjualan

Menurut Mulyadi (2001, p202), Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun tunai. Ditinjau dari segi pembayarannya, maka penjualan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

a. Penjualan tunai

Dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian dicatat oleh perusahaan. Informasi yang diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan secara tunai antara lain :

• Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk / kelompok produk selama jangka waktu tertentu

• Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai

• Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu • Nama dan alamat pembeli

• Kuantitas produk yang dijual

• Nama wiraniaga yang melakukan penjualan • Otorisasi pejabat yang berwenang

b. Penjualan kredit

Dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. Informasi yang diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan secara kredit antara lain :

• Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk / kelompok produk selama jangka waktu tertentu

• Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan kredit • Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu • Nama dan alamat pembeli

• Kuantitas produk yang dijual

• Nama wiraniaga yang melakukan penjualan Otorisasi pejabat yang berwenang

2.3.3 Sistem Penjualan Online

Menurut Tharsikin (2001), e-commerce : Tren Berbisnis abad 21, (Anonymous 3.

http://www.globaltechnology.co.id/library/articles/eCommerce/article002.htm Eceran

online adalah suatu proses penjualan barang, jasa dan informasi langsung ke pelanggan

dengan memanfaatkan situs web di Internet. Eceran online ini diperkirakan telah berkembang sejak 4 tahun lalu, dan terutama dipelopori oleh perusahaan-perusahaan

internet, yakni yang sama sekali tidak melakukan bisnis eceran secara tradisional seperti

yang manusia lihat selama ini.

2.4 Database

Database merupakan kumpulan record atau data yang terstruktur dan tersimpan

pada sistem komputer. Sebuah database menggunakan software dalam mengorganisir penyimpanan data. Dengan kata lain, software membuat model struktur database ke dalam apa yang dikenal dengan database model (Anonymous 4. http://en.wikipedia.org/wiki/Database).

2.4.1 Pengertian Database

Menurut William dan Sawyer (2005, p346) Database adalah sebuah kumpulan data yang saling berhubungan yang disusun secara terstruktur yang didesain dan dibuat dengan sebuah tujuan yang spesifik.

Menurut Connoly dan Begg (2002, p14) Database adalah sekumpulan data-data yang tersebar serta terhubung secara logical, dan deskripsi mengenai data, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi perusahaan. Dan database adalah sebuah tempat penyimpanan data yang besar, yang dapat dipakai secara simultan oleh banyak departemen dan user.

Menurut O’Brien dan Marakas (2006, p145) Database adalah sekumpulan elemen-elemen data yang terintegrasi dan terhubung secara logic .

Menurut Irmansyah (2003), Pengantar Database, (Anonymous 5 http://www.ilmukomputer.com), jenjang database diurutkan sebagai berikut characters,

field data / item, record, file, dan database. Characters merupakan bagian data yang

terkecil, dapat berupa karakter numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special

characters) yang membentuk suatu item data / field. Field merepresentasikan suatu

atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya.

Kumpulan dari field membentuk suatu record. Record adalah kumpulan dari field membentuk suatu record. Record menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu. File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang

sejenis. Misalnya file mata pelajaran berisi data tentang semua mata pelajaran yang ada.

Database merupakan kumpulan dari file / tabel membentuk suatu database.

2.4.2 DBMS (Database Management System)

Menurut Connoly dan Berg (2002, p16) DBMS adalah software system yang memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat, memelihara dan control access ke

database.

Menurut O’Brien (2003, p147) DBMS adalah sekumpulan program komputer yang mengontrol pembuatan, pemeliharaan, dan penggunaan database pada suatu organisasi dan penggunanya.

DBMS merupakan sekumpulan software program yang kompleks yang mengatur orgnisasi, penyimpanan, management, dan penerimaan data dalam database.

DBMS meliputi : (Anonymous 6. http://en.wikipedia.org/wiki/Database_management_system)

a. Modelling language untuk mendefinisikan skema dari tiap database yang ada pada DBMS.

b. Struktur data (field, record, file, dan object) yang mengoptimalkan penanganan sejumlah besar penyimpanan data pada media penyimpanan permanen.

c. Database query language dan laporan memungkinkan user dalam berhubungan dengan database secara interaktif , menganalisa data, dan melakukan update sesuai dengan batasannya.

d. Mekanisme transaksi, yang seharusnya akan menjamin properti ACID, untuk memastikan integritas data.

2.5 Interaksi Manusia dan Komputer

2.5.1 Pengertian Interaksi Manusia dan Komputer

Menurut Shneiderman (1998, p8). Dalam merancang suatu situs website seperti situs web e-commerce ini, harus diperhatikan pula user interface-nya. Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi, dan implementasi system computer interaktif untuk digunakan oleh manusia, serta studi fenomena-fenomena besar yang berhubungan dengannya.

2.5.2 Delapan Aturan Emas

Menurut Sneiderman (1998, pp74-75) menyatakan bahwa dalam merancang suatu sistem interaksi manusia dengan komputer haruslah memperhatikan delapan aturan umum perancangan yang disebut juga Eight Golden Rules of Interactive Design, yaitu:

1. Berusaha keras untuk konsisten (Strive for consistency)

Rancangan tampilan harus bersifat konsisten dalam situasi yang sama dan dari satu halaman ke halaman lainnya, seperti penggunaan istilah, warna, dan jenis huruf yang sama.

2. Memungkinkan pemakai yang sering untuk menggunakan shortcuts (Enable

Umumnya pengguna yang sudah sering menggunakan aplikasi akan lebih menginginkan kecepatan dalam mengakses fungsi-fungsi yang diinginkan. Penggunaan shortcut untuk mengurangi tingkat interaksi dan meningkatkan kecepatan tampilan untuk langsung menuju fungsi yang diinginkan tersebut. Untuk itu perlu disediakan suatu tombol khusus atau perintah yang dapat langsung mengakses fungsi yang diinginkan.

3. Memberikan umpan balik yang informatif (Offer information feedback)

Umpan balik harus diberikan untuk memberikan informasi kepada user sesuai dengan action yang dilakukannya. User akan mengetahui action apa yang telah dan akan dilakukan dengan respon balik ini. Umpan balik bisa berupa konfirmasi atau informasi atas dasar suatu action.

4. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir (Design dialogs to field

closure)

Urutan aksi harus diatur dalam grup dimana ada awal, tengah, dan akhir dengan adanya umpan balik yang dapat memberikan pilihan untuk melanjutkan grup aksi berikutnya. Umpan balik akan akhir dari suatu proses dan aksi akan sangat membantu sehingga user mengetahui akhir dari suatu proses dan dapat melanjutkan ke aksi selanjutnya.

5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang sederhana (Offer error prevention and simple error handling)

Sistem harus dirancang sehingga dapat mencegah pemakai agar tidak membuat kesalahan yang serius. Bila pemakai melakukan kesalahan, sistem harus bisa

mendeteksi kesalahan dan memberikan instruksi sederhana, membangun dan khusus untuk melakukan perbaikan.

6. Mengijinkan pembalikan aksi (undo) dengan mudah (Permit easy reversal action) Ada kalanya user tidak sengaja melakukan aksi yang tidak diinginkan dan untuk itu user ingin melakukan pembatalan. Dengan adanya fungsi pembatalan ini, pemakai akan merasa lebih aman karena mengetahui bahwa kesalahan dapat diperbaiki sehingga mendorong pemakai untuk menjelajahi pilihan-pilihan yang tidak biasa dipakai.

7. Mendukung internal locus of control (Support internal locus of control )

User berpengalaman berinisiatif dalam melakukan aksi daripada menunggu respon

dari sistem untuk beraksi, sehingga user menginginkan control yang kuat pada sistem.

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek (Reduce short-term memory)

Keterbatasan ingatan pada manusia harus diatasi oleh program dengan tidak banyak membuat user untuk melakukan proses penyimpanan memori.

Dokumen terkait