III. METODOLOGI PENELITIAN
2. Mengubah Harga dari Nilai Nominal ke dalam Nilai Riil
Data harga CPO domestik, harga CPO internasional dan harga minyak goreng domestik merupakan data harga dalam nilai nominal. Data harga tersebut harus terlebih dahulu diubah dalam bentuk nilai riil. Nilai Riil digunakan untuk memasukkan pengaruh inflasi kedalam persamaan yang akan diteliti sehingga nilai yang dihitung benar-benar merupakan nilai sebenarnya pada saat berlakunya harga. Data nominal harga CPO internasional diubah kedalam data riil dengan menggunakan rumus : 100 int arg IHKaCPO H
Dimana: Harga CPO internasional : Data harga CPO internasional dalam bentuk nominal
IHK : Indeks Harga Konsumen
Data nominal harga CPO domestik diubah kedalam data riil dengan menggunakan rumus : 100 arg IHKdomestik CPO a H
Dimana: Harga CPO internasional : Data harga CPO domestik dalam bentuk nominal
IHK : Indeks Harga Konsumen
Data nominal harga CPO domestik diubah kedalam data riil dengan menggunakan rumus : 100 arg IHK domestik Migor a H
Dimana: Harga Minyak goreng domestik : Data harga CPO domestik dalam bentuk nominal
Apabila variabel terikat (harga CPO domestik) dan variabel bebas (harga CPO internasional) tidak terkointegrasi maka tidak dapat diregresikan, karena akan memiliki nilai Error Random yang besar. Menurut Supranto (2004), nilai Error Random yang besar dapat diatasi dengan menambah variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat. Susanto (2004) menjelaskan dalam mengendalikan harga CPO domestik, pemerintah harus mengendalikan produksi CPO domestik. Oleh karena apabila variabel terikat dan variabel bebas tidak terkointegrasi maka harus menambah variabel lain yaitu jumlah produksi CPO domestik. Sehingga persamaannya menjadi :
Y = 0+ 1X1+ 2X2+
Dimana : Y = Harga CPO domestik pada bulan ke-t
0 = Konstanta
X1= Harga CPO internasional pada bulan ke-t X2= Produksi CPO domestik pada bulan ke-t
1 2 = Koefisien = Random error
Apabila variabel terikat (harga minyak goreng domestik) dan variabel bebas (harga CPO domestik) tidak terkointegrasi maka tidak dapat diregresikan, karena akan memiliki nilai Error Random yang besar. Menurut Supranto (2004), nilai Error Random yang besar dapat diatasi dengan menambah variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat. Sambodo (2007) dalam tulisannya Mengendalikan Harga Minyak Goreng menjelaskan bahwa dalam mengendalikan harga minyak yang tinggi, Pemerintah menetapkan kebijakan melalui kenaikan PE untuk memberikan kegairahan pada produsen dalam menjual produknya di pasar dalam negeri. Dengan demikian pergerakan kenaikan harga minyak goreng dapat lebih dikendalikan. Oleh karena itu apabila variabel terikat
(harga minyak goreng) dan variabel bebas (harga CPO domestik) tidak terkointegrasi maka dilakukan penambahan variabel penetapan pajak ekspor (PE) sehingga persamaannya menjadi :
Y = 0+ 1X1+ 2X2+
Dimana : Y = Harga minyak goreng domestik pada bulan ke t
0 = Konstanta
X1= Harga CPO domestik pada bulan ke t
X2= Kebijakan pungutan ekspor untuk minyak goreng (%)
1 2 = Koefisien = Random error 3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menghindari adanya hubungan yang linear antar variabel bebas. Menurut Supranto (2004) multikolinearitas dapat dideteksi dengan beberapa metode, diantaranya adalah dengan melihat :
- Jika nilai Toleransi atau VIF (Variance Inflation Factor) kurang dari 0, atau nilai VIF melebihi 10
- Terdapat koefisien korelasi sederhana yang mencapai atau melebihi 0,8 - Jika nilai F-hitung melebihi nilai F-Tabel dari regresi antar variabel bebas 4. Uji Kesesuaian (Test of Goodness of Fit)
Koefisien Determinasi (R2)
Besaran R2 yang paling lazim digunakan untuk mengukur kebaikan/kesesuaian (goodness of fit) dari garis regresi. R2 mengukur proporsi (bagian) atau persentase total variasi dalam Y yang dijelaskan oleh model regresi. Koefisien determinasi dihitung dengan rumus :
YY XX XY JK JK JK R2 1
Uji Kelinearan Model (Uji Statistik-F)
Uji statistik f digunakan untuk menguji kelinearan hubungan X dan Y. apabila Fh > Ft maka hubungan antara X dan Y adalah linear. Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan statistik f. Statistik f dihitung dengan rumus :
) 2 ( 1 1 n JK JK JK Fhit XY YY XY
Uji Parsial (Uji t Hitung)
Dengan Kriteria Uji : Uji statistik-t digunakan untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel bebas secara individual menerangkan variasi variabel bebas.
Jika th tt maka ada pengaruh nyata variabel bebas terhadap variabel terikat Rumus dari t-hitung adalah:
XX h S JK t / 1 ) 2 ( 1 n JK JK S YY XY Dimana : th = t hitung
1 = koefisien regresi hasil estimasi untuk variable ke-h S = standar deviasi
JKYY= n Y2 ( Y)2
JKXX= n X2 ( X)2
3.3. Defenisi dan batasan operasional 3.3.1. Defenisi
1. CPO (Crude Palm Oil) adalah minyak dari pengolahan TBS yang berwarna jingga karena mengandungkarotenoida, berkonsistensi padat pada suhu kamar 2. Ekspor adalah proses perpindahan barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor merupakan bagian penting dari perdagangan internasional
3. Elastisitas Transmisi Harga adalah perbandingan perubahan nisbi dan harga di tingkat internasional dengan perubahan harga di tingkat domestik
4. Harga (Price) adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
5. Harga CPO (Crude Palm Oil) domestik adalah harga rata-rata penjualan dari perkebunan besar negara ke pengolahan dalam negeri
6. Harga CPO (Crude Palm Oil) internasional adalah harga rata-rata penjualan pada pasar internasional
7. IHK atau Indeks Harga Konsumen adalah nomor indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga (Household). IHK sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi suatu negara dan juga sebagai pertimbangan untuk penyesuaian gaji, upah,uang pensiun dan kontrak lainnya.
8. Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar. Biasanya digunakan untuk menggoreng makanan. Minyak goreng dari tumbuhan biasanya dihasilkan dari tanaman seperti kelapa, kelapa sawit, biji-bijian, kacang-kacangan, jagung dan kedelai.
9. Pasar (market) adalah seperangkat pembeli aktual dan potensial dari sebuah produk
10. TBS adalah tandan buah segar yang merupakan buah dari pohon kelapa sawit yang akan diolah menjadi minyak sawit.
11. Uji Kointegrasi adalah uji yang bertujuan mengetahui apakah terdapat hubungan jangka panjang antara variabel X dengan Y, sehingga dapat digunakan dalam sebuah persamaan. Kointegrasi menyatakan bahwa pada jangka panjang (long-term) variabel-variabel dalam regresi tidak akan bergerak semakin menjauh (perbedaan pada kombinasi linearnya tidak semakin besar atau stasioner).
3.3.2. Batasan Operasional
1. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2008
2. Penelitian ini menganalisis elastisitas transmisi harga CPO (Crude Palm Oil) di tingkat internasional, harga CPO (Crude Palm Oil) di tingkat domestik dan harga minyak goreng di tingkat domestik.