• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menguji Kemampuan Analisis “Who Is The Boss”

Dalam dokumen Modul 4 Dinamika Kelompok (Halaman 37-45)

Tujuan dari permainan ini, ialah: (1) Peserta dapat mendeteksi kemampuan analisis masing-masing, melalui adu argumentasi dalam diskusi kelompok; (2) Peserta menyadari perlunya mengangkat informasi yang tepat dan benar dari data yang tersedia, untuk dijadikan alat pengambilan keputusan yang tepat; (3) Peserta dapat melihat kecenderungan dominasi peristiwa persepsi individual dalam proses pengambilan keputusan.

Waktu penyajian sekitar 45 menit, desain ruangan minimum: 2 m2 x jumlah peserta, kursi-kursi melingkar untuk setiap kelompok, jumlah peserta sekitar 30 orang, alat bantu: Lembar Instrumen “ Who is The Boss, berikutini:

“Instrumen Who Is The Boss”

Joni, Awan, Dewi, Kadir dan Harto adalah personil dari sebuah perusahaan yang menghasilkan produk industri garmen. Mereka menduduki jabatan sebagai manajer, sekretaris, bendaharawan, klerk dan stenografer, namun tidak secara berurutan. Berdasarkan informasi di bawah ini, tentukan jabatan mereka masing-masing.

 Stenografer membalut jari manajer, ketika jari manajer terluka sehabis memperbaiki mobilnya sendiri, yang mengalami kerusakan kecil.

YBI: Dinamika Kelompok 193  Ketika manajer dan sekretaris pergi ke luar kota (mereka berdua banyak diisukan sering selalu berkencan di luar kota) bendaharawan memotong gaji Harto dan Kadir, karena mereka sering tidak masuk kerja.

 Bendaharawan adalah seorang pemain catur yang baik, dan Awan sangat mengaguminya.

 Kadir sering mengundang makan stenographer dan sekretaris, tetapi sekretaris menolaknya dengan halus, karena dia sudah sering diajak makan oleh manajer.

 Dewi sering juga pergi dengan alasan yang dicari-cari, sedangkan klerk dan bendaharawan merasa dibebani banyak tugas.

 Kadir sering bersitegang dengan manajer, bukan karena soal pekerjaan, tapi karena pada akhir-akhir ini merasa kurang diperhatikan oleh manajer.

 Awan dan Harto sering menggerutu dan bermaksud akan mencari pekerjaan lain, karena merasa kurang diperhatikan oleh manajer, lebih-lebih pada akhir-akhir ini.

 Manajer seorang yang bertempramen keras, berwibawa dan mempunyai hobby berburu serta balap mobil.

Prosedur yang harus dikerjakan dalam latihan ini, antara lain:

(1) Peserta dibagi menjadi beberapa sub kelompok, dengan anggota masing-masing 5-8 orang (5 menit).

(2) Setiap sub kelompok diberi beberapa lembar instrument “Who Is The Boss” untuk bahan diskusi dalam pemecahan masalah yang diminta dalam instrument, selama 15-20 menit.

(3) Peserta menyajikan hasil diskusinya, masing-masing sub kelompok 3 menit.

(4) Kemungkinan ada sub kelompok yang salah dalam mengambil kesimpulan tentang siapa dan menjabat apa. Fasilitator menunjukkan

YBI: Dinamika Kelompok 194 jawaban yang benar untuk kasus yang diberikan, gunanya untuk menstimulir suatu kegiatan diskusi mengenai mengapa kadang-kadang terjadi kesalahan yang cukup fatal dalam pengambilan keputusan seperti yang diharapkan oleh kasus ini.

(5) Fasilitator membantu peserta untuk menggali hal-hal yang dapat diangkat sebagai bahan pembelajaran perilaku dari penyajian instrument ini.

Instrumen ini dimaksudkan juga untuk mengingatkan agar selalu berpikir analitis dalam melihat suatu fakta dan menanggapinya secara deskriptif (apa adanya), baik dalam menerima maupun menyampaikan informasi, terlebih lagi informasi yang akan dijadikan dasar pengambilan keputusan penting, agar betul-betul bersumber dari data dan fakta, bukan asumsi. Suatu hal yang sering terjadi dalam penyelesaian kasus diatas adalah: peserta dengan serta merta menebak, bahwa: “Dewi adalah sekretaris, dengan alasan ia adalah satu-satunya wanita, dan biasanya jabatan sekretaris adalah jabatan untuk wanita, dan jarang terjadi dalam masyarakat kita, bahkan hamper tak mungkin seorang wanita bertempramen keras, suka balap mobil dan suka berburu”.

Artinya, kasus ini juga bermaksud mengingatkan, betapa peristiwa persepsi yang terjadi dalam pikiran seseorang sangat berpengaruh terhadap keputusan yang diambilnya. Terkadang keputusan tersebut menjadi sangat fatal. Fasilitator bisa menambahkan penjelasan tentang peristiwa persepsi, dan betapa dominasi persepsi dalam pengambilan keputusan terkadang menyesatkan, serta cenderung menimbulkan berbagai konflik (konflik persepsional) dalam hubungan antar individu, kalau peristiwa persepsi ini tidak dipahami dan tidak disadari oleh setiap individu. Pengambilan keputusan hendaknya betul-betul didasarkan pada data yang factual, yang kemudian diolah menjadi informasi yang benar dan akurat.

Jawabannya adalah: Manajer (Dewi); Bendaharawan (Joni); Sekretaris (Awan); Stenografer (Kadir); Klerk (Harto).

YBI: Dinamika Kelompok 195 2) Menguji Kemampuan Berkomunikasi: “Gambar Berantai”

Tujuan permainan ini ialah: (1) Memperlihatkan pentingnya komunikasi dalam kerja kelompok; (2) Memperlihatkan bahwa tugas kelompok tak akan berhasil, tanpa perencanaan yang disepakati bersama.

Waktu latihan sekitar 45 menit, jumlah peserta: tidak ditentukan, ± 30 orang, luas ruangan: 2 m2 x jumlah peserta, kursi bebas, sesuai keperluan, alat bantu papan tulis atau Flip Chart sejumlah sub kelompok, spidol sejumlah kelompok. Prosedur yang harus dilakukan ialah:

(1) Peserta dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok Tino dan Sidin, masing-masing kelompok membentuk barisan memanjang ke belakang, 2 barisan yang terpisah agak jauh (2-3 meter jaraknya).

(2) Papan tulis (flipchart) dipasang didepan setiap barisan, dengan arah membelakangi barisan.

(3) Setiap kelompok diminta menghasilkan sebuah gambar apa saja di papan tulis yang tersedia, dengan catatan bahwa: setiap peserta dalam barisan harus ikut ambil bagian dalam membuat gambar, dengan cara membubuhkan hanya sebuah goresan saja, garis lurus, atau lengkung.

Misal:

(4) Peserta paling depan diminta memulai dengan goresan pertamanya untuk sebuah gambar yang dinginkannya tersebut kepada peserta berikutnya. (5) Peserta berikutnya meneruskan goresan pendahulunya dengan satu

goresan pula, agar menjadi sebuah gambar seperti yang diharapkannya, dan seterusnya sampai peserta terakhir, yang kemudian memberi judul gambar.

(6) Setelah semua selesai, fasilitator membalik papan tulis bersama seluruh peserta melihat gambar yang dihasilkan (catatan: biasanya tidak jelas gambar apa yang dihasilkan peserta).

YBI: Dinamika Kelompok 196 (7) Setiap kelompok menyusun barisan kembali dengan urutan tetap untuk mengulangi lagi membuat gambar di papan tulis, namun mereka diberi kesempatan untuk mendiskusikan rencana yang akan mereka hasilkan. (8) Setelah anggota dari setiap kelompok menyepakati gambar yang akan

dihasilkan oleh masing-masing kelompok (tentu saja tidak boleh diinformasikan kepada kelompok lain), mereka dipersilahkan menyusun barisan dan mulai satu per satu menggoreskan sebuah garis lurus, lengkung atau lingkaran di papan tulis terbalik.

(9) Setengah perjalanan, satu atau dua orang dari setiap barisan dipindahkan atau dimutasi, sehingga masing-masing menjadi orang baru dalam kelompok tersebut, dan dalam kondisi seperti ini barisan dipersilahkan meneruskan tugas menggambarnya sampai anggota terakhir, yang kemudian memberi judul gambar.

(10)Setelah semua selesai, fasilitator membalik papan tulis, bersama seluruh peserta melihat gambar yang dihasilkan (perhatikan kontribusi atau sumbangan apa yang diberikan oleh anggota pindahan terhadap gambar kelompok barunya masing-masing).

Fasilitator memimpin diskusi kelas mengenai: (a) mengapa pada gambar pertama menjadi tidak jelas, apa yang dihasilkan, sedangkan pada gambar kedua lebih jelas yang dihasilkan? (b) apakah anggota pindahan memberikan sumbangan seperti yang direncanakan oleh kelompok yang dimasukinya. Kalau kontribusinya tidak seperti yang direncanakan oleh kelompok, mengapa hal ini bisa terjadi?

e. Rangkuman

1) Fasilitasi mengandung pengertian membantu dan menguatkan orang-orang yang dipimpin agar dapat memecahkan masalahnya sendiri dan memenuhi kebutuhannya sendiri sesuai potensi yang dimilikinya. Pengertian itu pulalah yang dirasa tepat untuk menggambarkan pemahaman fasilitasi dalam konteks wirausaha.

YBI: Dinamika Kelompok 197 2) Ada beberapa alasan mengapa diperlukan fasilitasi dalam peningkatan kemampuan berkelompok secara dinamis yaitu bekerja bersama dengan kelompok, melibatkan orang dewasa, dan pemberdayaan memerlukan intervensi.

3) Fasilitator sebagai pelaku kegiatan fasilitasi memiliki sejumlah kemampuan yang harus dimilikinya, di antaranya: Kepemimpina,

kecakapan komunikasi, kecakapan dalam “mengembangan orang”

(mengenal teknik pemberdayaan individu, kemampuan identifikasi,

kemampuan analitis, adaptasi dan andragogy partisipatif, “Human Relations”, dan manajemen Interaksi.

4) Model fasilitasi pada tingkat kelompok pelaku usaha, meliputi langkah-langkah: Identifikasi kelompok sasaran dan lingkungannya, proses fasilitasi, dan refleksi hasil. Ada dua alternatif metode fasilitasi yang dapat anda gunakan di lingkungan organisasi anda, yakni: daur pengalaman berstruktur (melakukukan, mengungkapkan, mengolah/menganalisa, menyimpulkan, dan menerapkan; dan daur 3T (Tinjau, Telaah, Tindak).

5) Kiat anda mampu menjadi manager yang baik dalam bersikap dan perperilaku dengan kelompok yang anda pimpin: empati, berlakulah wajar,membuka diri, dan rendah hati.

f. Tes Formatif

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan ringkas! 1) Coba jelaskan hubungan potensi manusia dalam kehidupan sehari-hari! 2) Bagaimana caranya jika kita ingin menerapkan teori Kurt Lewin dalam

pola-pola belajar dan berlatih?

3) Apa yang dimaksud dengan istilah fasilitasi dalam konteks kepemimpinan?

YBI: Dinamika Kelompok 198 4) Sebutkan alasan-alasan mengapa diperlukan fasilitasi dalam peningkatan

kemampuan berkelompok secara dinamis!

5) Dalam bentuk apa anda dapat berperan dalam sebuah fasilitasi terhadap kelompok?

6) Kecakapan apa yang harus dimiliki oleh seorang pimpinan organisasi bila ingin menjadi seorang fasilitator?

7) Sebutkan tiga langkah dalam proses fasilitasi!

8) Sebutkan langkah-langkah dalam penerapan metode daur pengalaman berstruktur!

9) Jika anda sebagai pemimpin akan memberi dukungan kepada kelompok, apa yang harus anda lakukan?

g. Kunci Jawaban

1) Potensi subjektif dan potensi objektif. Melalui potensi subjektif, manusia dapat berlaku sebagai subjek yang mengatur dan mempengaruhi lingkungan, dan dengan potensi objektifnya, manusia dapat dipengaruhi oleh lingkungan disekitarnya.

2) Fase Pencairan, untuk menghancurkan rintangan psikologis dan sosial, agar selanjutnya anda dapat mengikuti proses pembelajaran dengan perasaan enak, tanpa adanya beban psikologis dan sosial diantara sesama anggota kelompok; Fase berubah, untuk pengisian ilmu pengetahuan dan teknologi, proses penajaman daya nalar, daya pikir yang objektif dan sistematis, melalui berbagai metoda dan teknik belajar yang sesuai dengan kesempatan anda; Fase pemantapan dan konsolidasi hasil belajar, untuk memberi kesempatan untuk memantapkan dan mengkonsolodasikan hasil belajar sebelumnya.

3) Fasilitasi mengandung pengertian membantu dan menguatkan orang-orang yang dipimpin agar dapat memecahkan masalahnya sendiri dan memenuhi kebutuhannya sendiri sesuai potensi yang dimilikinya.

YBI: Dinamika Kelompok 199 Pengertian itu pulalah yang dirasa tepat untuk menggambarkan pemahaman fasilitasi dalam konteks wirausaha.

4) bekerja bersama dengan kelompok, melibatkan orang dewasa, dan pemberdayaan memerlukan intervensi.

5) Peran anda sebagai fasilitator diharuskan berintervensi, lewat proses fasilitasi dalam aktivitas pemberdayaan, dengan bentuk, cara dan waktu intervensi yang tepat.

6) Kecakapan kepemimpinan, komunikasi, mengembangan orang, hubungan antar manusia (human relations), dan kecakapan manajemen interaksi.

7) Identifikasi kelompok sasaran dan lingkungannya; proses fasilitasi; dan refleksi hasil.

8) Melakukukan atau mengalami, mengungkapkan, mengolah atau menganalisa, menyimpulkan, dan menerapkan.

9) Melatih kekuatan kelompok, memberi mereka “penghargaan”, dan memberi kesempatan untuk berhasil.

Setiap soal bobotnya lima (5). Hitunglah perolehan skor anda dengan mengalikan jumlah jawaban yang betul dengan bobot soal. Jika perolehan skor anda masih di bawah 30, anda tidak dibolehkan untuk melanjutkan ke materi berikutnya, lakukanlah pengulangan pemahaman terhadap materi ini. C. GLOSSARY

Lumrah: Bersifat wajar/lazim.

Kredibel: Yang pantas dan terpercaya sesuai dengan kemampuannya. Pancaroba: peralihan.

Competitor: Pesaing.

Terkuak: Terbukanya suatu kejadian.

Ilmiah: Berpikir logis dan rasional (masuk akal). Intelegensia: Tingkat kecerdasan.

YBI: Dinamika Kelompok 200 D. DAFTAR PUSTAKA

Bapenas dan Yayasan Swadaya Masyarakat. 1999. Panduan Fasilitator: Pokok Bahasan Konsep Pemberdayaan Masyarakat. Bandung.

Bird, Barbara. J. 1989. Intrepreneurial Behavior. Illinois:Scott.Foresman and Company. Froggatt, Wayne. 2004. Choose to be Happy: Panduan Membentuk Sikap Rasional dan

Realistik. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

How, Lim. 2005. Seeds of Personal Victory: Meraih Kesuksesan dalam Bisnis dan Kehidupan. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Jay, Ros. 2005. Get What You Want at Work: Mengambil Langkah Cerdas dalam Pengembangan Karier. Jakarta: Bhuana ilmu Populer.

Kuratko and Hodgetts. 1989. Entrepreneurship A Contemporary Approach. New York : The Driden Press.

Munir, B. 2001. Dinamika Kelompok, Penerapannya dalam Laboratorium Ilmu Perilaku. Jakarta: Universitas Sriwijaya.

Nierenberg, Gerald I.. & Hendry H. Calero. 2008. Membaca Pikiran Orang Seperti Membaca Buku. Jogjakarta: Think.

Percy, Ian. 2003. Going Deep: Menjelajahi Kedalaman Spiritualitas dalam Hidup dan Kepemimpinan. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Santosa, S. 1983. Dinamika Kelompok, Jakarta: Bumi Aksara.

SEDL, 1994. Leadership: An Imperative for Successful Change. SEDL – Issues About Leadership An Imperatif for Successful Change.htm.

Senge, Peter M. 1990. The Fifth Discipline The Art and Practice of The Learning Organization. New York: Doubleday.

Smart, JK. 2005. Real Coaching and Feedback: Bagaimana Membantu Orang-orang Meningkatkan Kinerja Mereka. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

SPPM, 2003. Membangun Masyarakat Pembelajar: Panduan Metodologi Pendidikan Non-Formal untuk Fasilitator Lapang. Bandung: Studio Driya Media.

Stan Burke. 1993. People First: A Guide for self-Reliant, Participatory Rural Development, Zed Books Ltd, 1993

Stoner, James A.F. 1986. Management of Change and Organizational Development. New Jersey: Prentice-Hall Englewood Cliffs.

Sweeney, Paul D.. & Dean B. McFarlin. 2002. Organizational Behavior: Solution for Management. International Edition. Boston: McGraw-Hill Higher Education.

Trevor Bentley, 1997. Facilitation Providing Opportunities for Learning, The Mc Graw Hill Training Series

Turner, Suzanne. 2005. Tools for Success: Acuan Konsep Manajemen bagi Manajer dan Praktisi Lainnya. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

William, Nick. 2005. Kekuatan tanpa Batas. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer. Yager, Jan. 2005. Creative Time Management. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Zohar, Danah & Ian Marshal. 2006. Spiritual Capital: Memberdayakan SQ di Dunia Bisnis. Bandung: Mizan.

Dalam dokumen Modul 4 Dinamika Kelompok (Halaman 37-45)

Dokumen terkait