• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengungkapkan Hal-Hal yang Dapat Diteladani

Tujuan pembelajaran:

Setelah mempelajari materi pada subbab ini, kamu diharapkan dapat: 1. menjawab pertanyaan-pertanyaan bacaan,

2. menyarikan riwayat hidup tokoh,

3. menemukan hal-hal yang patut diteladani.

Kamu tentu mengenal beberapa tokoh seperti, Ir. Soekarno, Ki Hajar Dewantara, Chairil Anwar, ataupun Anton M. Moeliono. Mereka memiliki sesuatu yang istimewa dan dapat dijadikan teladan bagi yang lain.

Riwayat kehidupan mereka telah banyak dibukukan dalam bentuk biografi. Tokoh yang dimuat dalam biografi, biasanya memiliki andil atau peran yang besar dalam sejarah kehidupan manusia. Buku biografi memuat aktivitas yang luar biasa yang dilakukan oleh seorang tokoh. Keistimewaan tersebut menumbuhkan dorongan atau motivasi diri kita khususnya pembaca agar dapat meneladaninya.

Berikut sebuah teks tentang biografi seorang tokoh. Bacalah dengan saksama!

Iwan Fals

Iwan Fals adalah seorang pemusik Indonesia yang terkenal karena dengan lantang menyuarakan suara hati masyarakat bawah atau "orang kecil". Selama lebih dari 20 tahun, ia telah berkarier di dunia musik dengan menyanyikan lagu-lagu yang kerap kali dihubungan dengan protes sosial.

Iwan Fals dilahirkan di Jakarta pada tanggal 3 September 1961. Nama lengkapnya adalah Virgiawan Listianto. Sejak berusia 13 tahun, ia sudah mulai bermain musik dan mengarang lagu dengan lirik yang lucu dan mengutak- atik lagu orang lain. Ia mengawali kariernya di dunia musik dengan mengamen di tempat orang yang sedang mengadakan hajatan. Termasuk mengamen di atas bus kota.

Sejak 1975, Iwan Fals mulai mengamen di Bandung dan Jakarta. Selain itu, ia juga mulai menyanyi di berbagai acara pesta perkawinan. Ketika pindah ke Jakarta, ia tetap mengamen dan sempat mengikuti berbagai festival, seperti festival musik country dan lagu humor. Ia bahkan sempat merekam lagu humornya itu walaupun kurang berhasil di dunia rekaman musik. Akan tetapi, ketika menyanyikan lagu bernada kritik sosial dan menyuarakan suara masyarakat bawah (kaum pinggiran), nama Iwan Fals mulai melejit dalam blantika musik di Tanah Air, antara lain, melalui album Sarjana Muda, 1910, Mata Dewa, dan Manusia ½ Dewa.

Latihan 7.3

Melalui syair lagunya, Iwan Fals antara lain memperjuangkan nasib guru yang diung- kapkannya dalam lagu yang berjudul Oemar Bakri, mengkritik para anggota legislatif yang tidak memperjuangkan nasib rakyat (Wakil Rakyat), dan mengkritik para pengusaha yang serakah (Bento).

Pada pertengahan tahun 1990-an, Iwan Fals sempat bergabung dengan berbagai kelompok, seperti Swami, Dalbo, Kantata Takwa, dan Kantata Samsara. Iwan berkolaborasi di kelompok itu dengan musisi dan budayawan, seperti W.S Rendra, Sawung Jabo, Jocky Suprayogo, dan Setiawan Djody. Selain itu, ia sempat membuat album

kolaborasi di luar kelompok tersebut, antara lain, Anak Wayang (bersama Sawung Jabo), Terminal dan Orang Pinggiran (bersama Franky Sahilatua), dan Mata Hati (bersama Bobby Erres). Pada 2003, ia juga melakukan kolaborasi dengan para pencipta lagu muda Indonesia yang melahirkan sebuah album yang berjudul Iwan Fals: In Collaboration With.

Majalah Time edisi Asia (29 April 2002) memilih Iwan Fals sebagai salah satu "Pahlawan Besar Asia". Menurut Time, ia dianggap berani menentang rezim yang menyalahgunakan kekuasaannya ketika berkuasa. Syair dalam lagunya dianggap mampu memengaruhi para pendengarnya sehingga membawa dampak pada perubahan sosial di Indonesia.

Sumber: Ensiklopedi Umum Untuk Pelajar Jilid 5: 19

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas!

1. Tulislah identitas tokoh yang diceritakan dalam biografi tersebut! 2. Bagaimana tokoh tersebut mengawali karirnya?

3. Jelaskan keistimewaan tokoh tersebut!

4. Tulislah hal-hal yang bermanfaat bagimu dari tokoh tersebut! 5. Sebutkan karya-karya tokoh tersebut!

Tugas 7.3

1. Bacalah biografi berikut!

Ismail Marzuki

Ia adalah musikus besar Indonesia yang serbabisa. Sebagai seorang pencipta lagu, Ismail Mazuki (1914-1958) adalah orang yang meletakkan dasar gaya nyanyian "selera Indonesia" sebenarnya pada lagu-lagu populer. Oleh sebab itu, lagunya dapat dihayati secara umum oleh siapa saja di negara ini. Gaya populer dan irama lagu-lagunya yang santai menjadi model yang diikuti oleh para pencipta musik nyanyian Indonesia pada zamannya hingga tahun 1980-an.

Di kalangan kerabat dan teman dekatnya, Ismail Marzuki biasa dipanggil Mail atau Maing. Ia dilahirkan di kampung Kwitang, Senen, Jakarta pada 11 Maret 1914 sebagai anak kampung dari keluarga yang kecukupan. Maing termasuk sekelompok kecil masyarakat pribumi yang dianggap cukup terpelajar pada masanya.

Bakat

Bakat musiknya telah tampak sejak kecil. Sejumlah lagu pertamanya dibuat ketika ia masih berusia 17 tahun. Ia mahir memainkan berbagai instrumen, seperti gitar, akordeon, flute, saxophone, clarinet, dan piano. Ia juga dikenal sebagai penyanyi musik hiburan dan keroncong.

Orkes Studio PPRK

Seperti umumnya para pemusik pada zamannya, ia banyak berkecimpung di dunia musik hiburan melalui studio radio dan tempat-tempat hajatan musik umum. Ia bergabung dengan Muziek Verenenging Lief Java dan Hawaiian Band The Sweet Java Inlanders. Ismail Marzuki dikenal aktif di radio NIROM, BRV, VORO, dan Perserikatan Perhimpunan Radio Ketimuran (PPRK). Bersama tokoh-tokoh musik keroncong, seperti M. Sagi, M. Sardi (ayah Idris Sardi), Soetodjo, danKoesbini, ia mendirikan orkes studio PPRK yang terutama memainkan lagu-lagu Indonesia populer dan musik keroncong.

Pelopor Bintang Radio

Pada masa pendudukan Jepang, Ismail Marzuki juga aktif sebagai pemusik di Orkes Radio Hosso Kanri Kyeku bersama para pemusik sezamannya, seperti Koesbini, Binsar Sitompul, Amir Pasaribu, dan Soedharnoto. Bersama mereka, Ismail Marzuki menjadi salah seorang pelopor terbentuknya Orkes Studio Jakarta dan lomba musik vokal nasional Bintang Radio pasca–Proklamasi Kemerdekaan RI.

Seniman Pejuang

Seperti pemusik pada zamannya, semangat kebangsaan Ismail Marzuki untuk perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan juga sangat besar. Ia

menjadi ikon lagu-lagu perjuangan, antara lain Hallo Hallo Bandung, Kopral Jono, Sepasang Mata Bola, Selendang Sutera, Sapu Tangan dari Bandung Selatan, Melati di Tapal Batas, Selamat Jalan Pahlawan Muda, Juwita Malam, Gugur Bunga di Taman Bhakti, Nyiur Melambai, Tanah Pusaka, dan Rayuan Pulau Kelapa.

Pelopor Musik Modern

Lagu-lagu Ismail Marzuki telah mengilhami arah lagu dan selera penciptaan lagu-lagu musik radio dan khazanah populer Indonesia sampai tahun 1980-an. Ismail Marzuki telah menempatkan dirinya sebagai salah seorang pelopor dalam perkembangan musik modern di Indonesia. Sebelum meninggal pada 25 Mei 1958, di tahun 1957 ia menciptakan karyanya yang terakhir, Inilah Bahagianya. Sebagai penghormatan atas jasa-jasanya, pada tahun 1968 pemerintah DKI Jakarta mengabadikan namanya untuk sebuah pusat kesenian Jakarta yang dikenal dengan nama Taman Ismail Mazuki (TIM).

Sumber: Ensiklopedi Umum Untuk Pelajar Jilid 5: 3

2. Ceritakan kembali tokoh dalam teks tersebut dengan bahasamu sendiri! 3. Tulislah pokok-pokok cerita yang akan kamu sampaikan, meliputi:

a. identitas tokoh,

b. kelebihan yang dimiliki tokoh, c. pengalaman hidup.

Menggunakan Kata Penghubung atau Kata Depan

1. Kata penghubung

Kata penghubung atau konjungsi merupakan kata yang digunakan untuk menghu-bungkan dua unsur kalimat. Misalnya, dan, tetapi, karena, sedangkan, jika, dengan, dan sebagainya.

2. Kata depan

Kata depan atau preposisi merupakan kata-kata yang terletak di muka kata benda dan menjadi bagian dari unsur keterangan di dalam kalimat. Misalnya, di, ke, dari, dalam, pada, dan sebagainya.

Latihan 7.4

Datalah kata penghubung dan kata depan dalam wacana "Iwan Fals" dengan mengisi kolom seperti berikut!

No. Kalimat Kata penghubung Kata depan