• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keelastisan TanahJenis Tanah

5.2.5. Pengolahan Design for Manufacture (DFM) 1 Pengolahan Data Waktu

5.2.5.2 Perbaikan Proses dengan Metode DFM

5.2.5.2.3. Mengurangi Biaya Produks

Pengurangan biaya produksi dapat dilakukan dengan mengurangi langkah-langkah pemrosesan dengan merancang ulang komponen. Langkah- langkah pemrosesan dari produk wastafelChampion dapat diketahui dengan menggunakan operation chart tentang proses produksi wastafelChampion. Peta operasi adalah gambaran dan representasi simbolik dari operasi (kegiatan) yang dilakukan untuk menghasilkan sebuah produk24. Peta operasi proses produksi wastafelChampion dapat dilihat pada Gambar 5.11.

24

Mikell, P. Groover, Work Systems and The Methods, Measurement, and

Tanah Thailand Memasukk an tanah thailand ke dalam mesin Ballmill O-2 Tanah Kalimantan Memasukkan tanah kalimantan ke dalam mesin Ballmill O-1 Pengadukan bahan dengan mesin Ballmill hingga merata Melakukan penyaringan campuran dengan mesin saring getar O-9 I-2 Pengerasan produk O- 16 O- 17 Pembongkaran cetakan O- 18 I-3 Pengeringan hasil cetakan Pemeriksaan tekstur hasil cetakan O- 19 Pengamplasan permukaan cetakan Penempelan label produk O- 22 Pembakaran di Mesin Kiln O- 24 Tanah Kaolin Memasukka n tanah kaulin ke dalam mesin Ballmill O-3 Batu kasar Memasukkan batu kasar ke dalam mesin Ballmill O-6 O-8 I-1 Palet Cetakan Menuangkan bahan ke cetakan O-15 Melakukan pengerokan hasil cetakan dengan scraper Pendinginan O- 25 I-6 Membersihkan hasil cetakan dengan air Sodium Feldspar Memasukka n Sodium feldspar ke dalam mesin Ballmill O-4 Pasir Kuarsa Memasukka n pasir kuarsa ke dalam mesin Ballmill O-5 Air Memasukka n air ke dalam mesin Ballmill O-7 Melakukan pemasakan campuran O-10 Menggabungkan cetakan atas dengan cetakan bawah O-11 Mengunci cetakan O-12 Memasang corong pada cetakan O-13 Menutup lubang bagian belakang cetakan O-14 I-4 O- 20 I-5 O- 21 Pengeringan hasil pengamplasan O- 26 Pengepakan Label Rak Kayu Pengecatan O- 23

Pengurangan biaya produksi dapat dilakukan dengan menganalisis langkah-langkah pemrosesan dalam kegiatan produksi. Perbaikan operation chart dalam proses produksi wastafelharus memperhatikan aspek pemrosesan dengan menggunakan analisis 5W dan 1H yaitu what, who, where, when, why dan how. Analisis proses produksi wastafelChampion adalah sebagai berikut:

7. What

Proses produksi yang dilaksanakan terdapat beberapa pemborosan, sehingga metode kerja pada saat proses produksi wastafelChampion saat ini perlu dilaksanakan perbaikan. Sumber pemborosan yang terdapat dalam proses produksi wastafelChampion adalah:

a. Kegiatan Pengeringan yang berulang-ulang 8. Why

Hasil pertanyaan pertama (what) dapat diketahui adaterjadi pemborosan. Pemborosan yang terjadi mengakibatkan kerugian dalam lama masa produksi. Kegiatan pengeringan dilakukan secara lambat karena adanya kandungan air di dalam keramik. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada badan keramik. Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses penting: (1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan, menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti; (2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan (3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang. Tahap- tahap ini menerangkan mengapa harus dilakukan proses pengeringan secara lambat untuk menghindari retak/cracking terlebih pada tahap 1 (Norton,

1975/1976). Proses yang terlalu cepat akan mengakibatkan keretakkan dikarenakan hilangnya air secara tiba-tiba tanpa diimbangi penataan partikel tanah liat secara sempurna, yang mengakibatkan penyusutan mendadak.

Untuk menghindari pengeringan yang terlalu cepat, pada tahap awal benda keramik diangin-anginkan pada suhu kamar. Setelah tidak terjadi penyusutan, pengeringan dengan sinar matahari langsung atau mesin pengering dapat dilakukan.25

9. Who

. Bila kadar air rendah, maka dengan sendirinya proses pengeringan dapet berlangsung lebih cepat.

Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa terjadi pemborosan dan kesemuanya itu terjadi pada lantai produksi dan langsung berhubungan dengan pekerja pada work center II. Perbaikan dapat dilaksanakan oleh pekerja yang diberikan instruksi bagaimana seharusnya metode pekerjaan yang baik dan penataan dari sistem kerjanya.

10.Where

Perbaikan dapat dilaksanakan pada lantai produksi terdiri dari penggabungan kegiatan dan perubahan metode pekerjaan. Berikut detail dimana perbaikan perlu dilaksanakan:

a. Pada elemen pembongkaran cetakan dan pendinginan hasil cetakan b. Pada elemen pengeringan hasil pengamplasan

11.When

Perbaikan dapat dilaksanakan setelah terlebih dahulu mendapatkan data yang akurat dan telah menjawab 5 pertanyaan sebelumnya (what, why, who, wher edan how). Setelah data analisis lengkap, maka hasil analisis dijadikan penentu kapan perbaikan dapat dilaksanakan. Perbaikan dapat dimulai dari desain produk sehingga metode kerja yang digunakan oleh para pekerja dapat diperbaiki.

12.How

Perbaikan dapat dilaksanakan dengan menyesuaikan pemborosan yang ada. Perbaikan dilaksanakan dengan memperbaiki metode kerja proses produksi. Jenis pemborosan dan langkah perbaikan yang dapat dilaksanakan :

a. Penggabungan elemen pekerjaan pembongkaran hasil cetakan dan pendinginan hasil cetakan.

Proses penggabungan dilakukan mengingat dengan adanya perubahan komposisi bahan baku, maka lama kegiatan pengeringan dapat dikurangi. b. Penggunaan bahan flokulan

Pengurangan waktunya dilakukan dengan cara menambahakan zat flokulan pengganti air. Flokulan ditambahkan yakni zat biosludge seperti limbah pulp kertas sebanyak 1 kg untuk setiap komposisi 8 kg bahan per 1 unit wastafel.

Analisis terhadap proses perakitan dengan menggunakan 5W dan 1H untuk membuat peta operasi susulan menjelaskan beberapa sumber pemborosan pada proses produksi. Sumber pemborosan tersebut kemudian diperbaiki dengan

cara memperbaiki metode kerja dan membuat urutan pengerjaan yang standar pada proses produksi. Peta operasi usulan dapat dilihat pada gambar 5.12.

Tanah Thailand Memasukkan tanah thailand ke dalam mesin Ballmill O-2 Tanah Kalimantan Memasukkan tanah kalimantan ke dalam mesin Ballmill O-1

Pengadukan bahan dengan mesin Ballmill hingga merata Melakukan penyaringan campuran dengan mesin saring getar O-9 I-2 Pengerasan produk O- 16 O-

17 Pembongkaran dan pengeringan hasil cetakan Tanah Kaolin Memasukkan tanah kaulin ke dalam mesin Ballmill O-3 Batu kasar Memasukkan batu kasar ke dalam mesin Ballmill O-6 O-8 I-1 Palet Cetakan Menuangkan bahan ke cetakan O-15 Sodium Feldspar Memasukkan Sodium feldspar ke dalam mesin Ballmill O-4 Pasir Kuarsa Memasukkan pasir kuarsa ke dalam mesin Ballmill O-5 Air dan Bahan Flokulan

Memasukkan air ke dalam mesin Ballmill O-7 Melakukan pemasakan campuran O-10 Menggabungkan cetakan atas dengan cetakan bawah

O-11

Mengunci cetakan

O-12

Memasang corong pada cetakan

O-13

Menutup lubang bagian belakang cetakan

O-14

Pemeriksaan tekstur hasil cetakan

O- 18

Pengamplasan permukaan cetakan

Penempelan label produk

O- 21

Pembakaran di Mesin Kiln

O- 23

Melakukan pengerokan hasil cetakan dengan scraper

Pendinginan

O- 24

Dokumen terkait