Dalam aspek kelembagaan pemerintah desa, persoalan umum yang dialami adalah aspek kualitas administrasi pemerintahan desa. Hal yang menyangkut administrasi antara lain dokumen perencanaan pembangunan, penganggaran, pelaksanaan serta pertanggungjawaban. Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka pembinaan serta peningkatan kemampuan Kepala Desa beserta aparatnya dalam pengeloaan administrasi pemerintahan desa.Kegiatan dimaksud seperti Asistensi perencanaan dan penganggaran, Sosialisasi peraturan perundang-undangan, serta melalui Pelatihan Peningkatan SDM aparat.
Indikator 1 :Persentase desa yang melaksanakan musrenbang secara tepat waktu. Berdasarkan Surat Edaran Bupati Polewali Mandar Nomor : 140/457/BPMPD tanggal 20 Oktober 2015 perihal Pelaksanaan Musrenbang Desa/Kelurahan Tahun 2015, bahwa jadwal pelaksanaan Musrenbang Desa/Kelurahan yaitu tanggal 26Oktober s.d 31 Desember 2015. Dari laporan jadwal pelaksanaan masing-masing Desa/Kelurahan yang disampaikan oleh Kecamatan, dari 167 Desa/Kelurahan telah memenuhi jadwal sebagaimana ketentuan dalam surat edaran dimaksud. Artinya bahwa target 100 % dari 167 Desa/Kelurahan sudah
tepat waktu sesuai dengan penetapan kinerja yang telah ditetapakan atau dengan kata lain sudah mencapai target 100 %.
Kegiatan yang mendukung adalah :
Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Desa.
Jumlah dana Rp 13.985.000,-Realisasi Rp 13.965.000,- (99,86%). Tabel 1.11
Persentase desa yang melaksanakan musrenbang secara tepat waktu No Desa/Kelurahan Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Target Target Target Realisasi Realisasi Realisasi % % %
1 Desa 144 144 144 144 144 144 100 100 100
2
Kelurahan 23 23 23 23 23 23 100 100 100
Jumlah 167 167 167 167 167 167 100 100 100
Indikator 2 :Persentase kehadiran masyarakat pada Musrenbang tiap desa.
Berdasarkan pengamatan Tim Monitoring dan Evaluasi
Musrenbang Desa/Kelurahan yang ditugaskan oleh BPMPD ke 144
Desa/Kelurahan dari 16 Kecamatan, disimpulkan bahwa tingkat
kehadiran masyarakat yang diundang pada kegiatan tersebut rata-rata 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran masyarakat sud target yang ditetapkan sebelumnya yaitu 95 %. Bahkan jika dibandingkan dengan pencapaian target tahun 2013, terjadi peningkatan signifikan sebanyak 92% dari 70% pada tahun 2012. Hal ini dimungkinkan karena pada tahun 2015 merupakan tahun keempat dimana pelaksanaan Musrenbang sudah terintegrasi dengan Musrenbang PNPM MPd. dan PNPM GSC Pengalaman menunjukkan bahwa motivasi masyarakat untuk hadir pada musyawarah PNPM MPd cukup tinggi. Hal lain sebagai pendorong adalah peran para kader masyarakat yang terlibat dalam PNPM MPd, termasuk peran para Fasilitator yang ditugaskan oleh program.
Kegiatan yang mendukung adalah :
Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Desa.
Tabel 1.12
Persentase kehadiran masyarakat pada Musrenbang tiap desa No Desa/Kelurahan Tahun 2013 Tahun
2014 Tahun 2015 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Target % Target % Target % Realisasi % Realisasi % Realisasi % 1 Desa/Kelurahan 90 95 100 70 92 99
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas adminsitrasi pemerintahan desa adalah peningkatan kapasitas aparat desa dalam pengelolaan administrasi pemerintahan di desa melalui kegiatan pelatihan. Jumlah aparat desa yang telah menyelesaikan administrasi desa untuk periode 2010-2013 sebanyak 269 orang (79,6%) dengan rincian sebagai berikut :
1) Pelatihan sistem informasi desa di Makassar dengan jumlah peserta 174 orang di ikuti oleh :
a. Kepala Desa sebanyak 56 Orang; b. Sekretaris Desa sebanyak 24 orang; c. Bendahara sebanyak 31 orang dan d. Kaur sebanyak 63 orang.
2) Pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa di Malang diikuti oleh Kepala Desa se-Kabupaten Polewali Mandar sebanyak 95 orang.
Hal tersebut diatas sudah mencapai target kinerja sampai tahun 2013 yaitu 79,6,5%aparat desa menyelesaikan pelatihan administrasi pemerintahan desa.
Adapun data pencapaian kinerja dan target kinerja untuk periode 2010-2013 adalah pada tahun 2010 sebanyak 0%, hal ini disebabkan karena tidak ada kegiatan
pelatihan yang dianggarkan pada tahun ini, kemudian pada tahun 2011 capaian kinerja menjadi 20% karena pada tahun ini ada dua kegiatan pelatihan, yaitu
Pelatihan Kepala Desa di Balai Besar PMD Malang yang dianggarkan melalui dana APBD sebanyak 39 peserta dan Pelatihan anggota BPD yang juga dilaksanakan di Balai Besar PMD sebanyak 28 peserta melalui dana APBN. Pada tahun 2012 kembali terjadi peningkatan pencapaian kinerja menjadi 40 %, hal ini disebabkan
selanjutnya adalah yang dilaksanakan di Balai Besar PMD Malang yang diikuti oleh Kepala Desa sebanyak 27 orang melalui dana APBN dan selanjutnya pada tahun 2013 kembali BPMD melaksanakan pelatihan di PMD Malang yang diikuti oleh 40 Kades dan 28 Sekdes selanjutnya untuk tahun 2014 BPMPD bekerja sama dengan PMD Malang kembali melaksanakan pelatihan Aparatur Pemerintahan desa yang di ikuti oleh Kepala Desa sebanyak 30 orang, Sekretaris Desa sebanyak 18 orang dan anggota PKK sebanyak 30 orang dengan jumlah keseluruhan 78 orang selanjutnya untuk tahun 2015 Badan pemebrdayaan Masyarakat dan pemerintahan desa kembali melaksanakan pelatihan bekerja sama dengan Balai Besar PMD Malang Jawa Timur yang diikuti oleh 32 para pemegang kas desa yang ada di kabupaten Polewali Mandar dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1.13
Aparat Desa yang telah mengikuti Pelatihan
NO NAMA PESERTA ASAL
1 Hernawati Desa Amola Kec.Binuang
2 Gusnawati Desa Barumbung Kec.Matakali
3 Sarmini Desa Tondolima Kec.Matakali
4 Sitti Salamah Desa Batu kec.Tapango
5 Rohana Hajar Desa Dakka Kec.Tapango
6 Safriadi Desa Landi Kanusuang kec.Mapilli
7 Harmiati Desa Beroanging Kec.Mapilli
8 Sulbiah Desa Bonra Kec.Mapilli
9 Syahruddin Desa Palece kec.Limboro
10 Dermawan Desa Mambu Kec.Luyo
11 Firman Desa Mapilli Barat Kec.Luyo
12 Saniah Desa Batu Panga Daala Kec.Luyo
13 Muliadi Desa Tandung Kec.Tinambung
14 Ansar, S.Pd Desa Sepabatu Kec.Tinambung
15 Basri Desa Ambo Padang Kec.Tutar
16 Aslinda Desa Suruang Kec.Campalagian
17 Saenab.A Desa Lagi-Agi Kec.Campalagian
18 Nurdiati Desa Panyampa Kec.Campalagian
19 Fitraiani Desa Parappe Kec.Campalagian
20 Nurbiah Amir Desa Padang Timur Kec.Campalagian
22 Munira, S.Pd Desa Galung Tulu Kec.Balanipa
23 Ramlah,SP Desa Tammangalle Kec.Balanipa
24 Halisah,S.Pd Desa Tammajarra Kec.Balanipa
25 Hamsah Desa Pambusuang Kec.Balanipa
26 Karma Kabba Desa Tumpiling Kec.Wonomulyo
27 Suherman Desa Bumimulyo Kec.Wonomulyo
28 Fika Asri Rahayu Desa Sumberjo Kec.Wonomulyo
29 A rman A Desa Tapua Kec.Matanga
30 Rajab Desa Batulaya Kec.Tinambung
31 Aris Amir Desa Pappandangan Kec.Anreapi
32 Rusman Desa Karombang Kec.Bulo
Kegiatan yang mendukung adalah :
Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam Bidang Manajemen Pemerintahan Desa.
Jumlah dana Rp 348.270.000,- Realisasi Rp 348.090.350,- (99,95%).
Indikator 3: Persentase desa yang telah menyusun laporan keuangan desa.
Untuk kegiatan pembinaan pengelolaan laporan keuangan desa, dilakukan melalui sosialisasi pengelolaan keuangan desa yang dilaksanakan tiap awal tahun atau setiap triwulan I tahun anggaran. Berdasarkan hasil verifikasi serta evaluasi kegiatan, maka untuk tahun 2013 didapatkan data sebagai berikut :
1) Desa yang telah menyusun laporan keuangan sebanyak 130 desa;
2) Desa yang belum menyusun laporan keuangan sebanyak 14 desa
(dalam proses penyelesaian )
Sedangkan untuk tahun 2014 berdasarakandari hasil verifikasi yang dilaksanakan oleh tim verifikasi dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan desa didaptkan data sebagai berikut :
1) Desa yang telah memnyusun laporan keungan pertanggung jawaban sebanyak 143 desa
2) Desa yang belum menyusun laporan keuangan pertanggungjawaban sebanyak 1 desa
Berdasarkan data diatas berarti persentasi desa yang telah menyusun laporan keuangan desa adalah sebanyak 144 Desa(100 %) dengan kata
lain sudah mencapai target. Tabel 1.14
Persentase desa yang telah menyusun laporan keuangan desa
No Desa Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Target Target Target Realisasi Realisasi Realisasi % % %
1 Desa 144 144 144 130 143 144 90 99 100
Jumlah 144 144 144 130 143 144 90 99 100
Indikator 4 : Persentase Desa Bebas Temuan Pertanggungjawaban Keuangan Desa. Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Inspektorat utuk tahun anggaran 2013, didapatkan data sebagai berikut :
1) Desa yang bebas temuan sebanyak 110 desa (hasil pemeriksaan tahap I tahun 2013)
2) Desa yang tidak bebas temuan sebanyak 34 desa ( hasil pemeriksaan tahap I tahun 2013)
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka persentase desa bebas temuan
pertanggungjawaban keuangan desa untuk tahun 2015 adalah 100 %
dan sudah mencapai target.
Tabel 1.15
Persentase Desa Bebas Temuan Pertanggungjawaban Keuangan Desa
No Desa Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Target Target Target Realisasi Realisasi Realisasi % % %
1 Desa 144 144 144 110 143 144 75 99 100
Jumlah 144 144 144 110 143 144 75 99 100
Indikator 5 : Persentase desa yang menyusun data potensi desa yang valid.
Berdasarkan hasil laporan capaiaan target kinerja SKPD sesuai dengan penetapan kinerja SKPD untuk triwulan IV tahun 2014 maka ditetapkan
target desa yang menyusun data potensi desa yang valid sebanyak 60 desa dan realisasi sebanyak 20% sedangkan capaian target pada tahun 2013 sudah mencapai 50% desa yang sudah menyusun data potensi desa yang valid, terjadi penurunan jumlah realisasi target yang signifikan sebanyak 30% yang disebabkan karena berubahnya indikator kinerja sasaran yang kami gunakan pada tahun 2013, indikator yang digunakan adalah “Presentase desa yang menyusun data potensi desa yang valid” sementara pada tahun 2014 indikator yang digunakan adalah “ Presentase desa yang menyusun data profil desa berbasis Aplikasi online “ Hal ini berdasarkan Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 tentang pedoman penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan, Penmendagri ini mengatur tentang bagimana mekanisme penyusunan data profil desa yang terdiri dari data dasar keluarga,data potensi dan data tingkat perkembangan desa tiap tahunnya.yang dimaksud dengan 30% penurunan realisasi target diatas adalah dari total capaian 50% pada tahun 2013, 30% diantaranya belum berbasis aplikasi online, 20% sisanya sudah menyusun data propil desa berbasis aplikasi, untuk lebih jelasnya desa dan kelurahan yang telah menyusun data potensi desa yang Valid sampai dengan akhir tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Chat 3. Persentase desa yang menyusun data potensi desa yang valid.
1. Kelurahan Tinambung Kec.Tinambung
2. Keluarah Balanipa Kec. Balanipa
3. Desa Tammangalle Kec. Balanipa
4. Desa Sabang Subik Kec. Balanipa
5. Desa Pallis Kec. Balanipa 20%
70%
90% 20142015
8. Desa Napo Kec. Limboro
9. Desa Piriang Tapiko Kec. Tutar
10. Desa Pollewani Kec. Tutar
11. Desa Taramanu Tua Kec.Tutar
12. Desa Kalumammang Kec. Alu
13. Desa Baru Kec. Luyo
14. Desa Tumpiling Kec. Wonomulyo
15. Kelurahan Sidodadi Kec. Wonomulyo
16. Desa Sugiwaras Kec. Wonomulyo
17. Desa Landi Kanusuang Kec. Mapilli
18. Desa Tapango Barat Kec. Tapango
19. Desa Batu Kec. Tapango
20. Kelurahan Matakali Kec.Matakali
21. Desa Indomakombong Kec. Matakali
22. Desa Pasiang kec. Matakali 23. Desa Pulliwa Kec. Bulo
24. Desa Saporakki Kec. Bulo
25. Desa Sabura Kec. Bulo
26. Kelurahan Manding kec.Polewali
27. Kelurahan Takatidung Kec. Polewali 28. Keluarah Lantora Kec.Polewali 29. Kelurahan Sulewatang Kec. Polewali 30. Kelurahan Polewali Kec.Polewali
31. Desa Tonyaman Kec. Binuang
32. Desa Mirring Kec. Binuang
33. Desa Batetanga Kec. Binuang
34. Desa Rea Kec. Binuang
35. Keluahan Anreapi Kec. Anreapi
36. Desa Kelapadua Kec. Anreapi
37. Desa Duampanua Kec. Anreapi
38. Desa Katimbang Kec. Matanga
Untuk tahun 2015 program kegiatan penyusunan propil desa mengalami hambatan dalam segi penganggaran sehingga target indikator tidak mencapai target yang telah ditentukan, dari target 80 % yang dicapai hanya 40 %, adapun hambatan yang dimaksud berupa pengalihan anggaran kegiatan propil desa sebesar Rp.
106.620.000,- di alihkan ke kegiatan biaya operasional bagi 39 desa yang melaksanakan pemilihan kepala desa untuk tahun 2015.
Tabel 1.16
Desa- desa yang melaksnakan Pilkases
NO DESA KET.
1 Desa Sumberjo Kec.Wonomulyo
2 Desa Campurjo Kec. Wonomulyo
3 Desa Bumimulyo Kec.Wonomulyo
4 Desa Sidorejo Kec. Wonomulyo
5 Desa Arjosari Kec. Wonomulyo
6 Desa Bakka-Bakka Kec. Wonomulyo
7 Desa Galeso Kec. Wonomulyo
8 Desa Kurrak Kec. Tapango
9 Desa Bussu Kec. Tapango
10 Desa Tapango Barat Kec. Tapango
11 Desa Tapango Kec. Tapango
12 Desa Pasiang Kec. Matakali
13 Desa Indo Makkombong Kec. Matakali
14 Desa Lapeo Kec. Campalagian
15 Desa Katumbangan Lemo Kec. Campalagian
16 Desa Laliko Kec. Campalagian
17 Desa Kunyi Kec. Anreapi
18 Desa Duampanua Kec.Anreapi
19 Desa Batetanga Kec. Binuang
20 Desa Kuajang Kec. Binuang
21 Desa Mammi Kec. Binuang
22 Desa Tonyamang Kec. Binuang
23 Desa Kurma Kec. Mapilli
24 Desa Tandassura kec. Limboro
25 Desa Lembang-Lembang Kec.Limboro
29 Desa Lekopaddis Kec. Tinambung
30 Desa Kalumammang Kec. Alu
31 Desa Saragian kec. Alu
32 Desa Lenggo kec. Bulo
33 Desa Karombang Kec. Bulo
34 Desa Lambanan Kec. Balanipa
35 Desa Sabang Subik Kec. Balanipa
36 Desa Galung Tulu Kec.Balanipa
37 Desa Mosso Kec. Balanipa
38 Desa Tammajarra Kec. Balanipa
39 Desa Ratte Kec. Tutar
B . Realisasi Anggaran Belanja
Dalam Tahun Anggaran 2015 Realisasi Belanja Aparatur Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa mencapai Rp.3.932.246.812,- atau sebesar 97,98% dari Rencana Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp.4.013.470.883,-dengan rincian sebagai berikut:
Tabel1.17 Belanja Aparatur
No. Uraian Rencana (Rp) Realisasi (Rp.) Alokasi (%) 1.
2.
Belanja Tidak Langsung
Belanja Langsung 1.594.183.383 2.419.287.500 1.574.934.044 2.357.312.768 98,79 97,44 Total Belanja Aparatur 4.013.470.883 3.932.246.812 97,98
Dari Tabel 1.17dapat dijelaskan bahwa belanja langsung direncanakan
Rp.2.419.287.500,- terealisasi sebesar Rp.2.357.312.768,- atau persentase alokasi sebesar 97,44 %, sedangkan sisanya adalah belanja tidak langsung direncanakan Rp.1.594.183.383,- terealisasi sebesar Rp.1.574.934.044,- atau persentase alokasi sebesar 97,44%
Tabel1.18
Anggaran Belanja Sasaran Strategis Terhadap Anggaran Belanja Langsung
No. Uraian Anggaran Belanja
Langsung (Rp.) Anggaran BelanjaSasaran Strategis Alokasi(%) 1. 2. Rencana Anggaran Realisasi Anggaran 2.419.287.500 2.357.312.768 1.779.846.500 1.726.078.644 73,57 73,22
Dari Tabel 1.18dapat dilihat rencana anggaran yang dipergunakan untuk mendukung sasaran strategis yaitu Rp.1.779.846.500,- atau 73,57 % dari rencana belanja langsung Rp.2.357.312.768,- sedangkan realisasi anggaran sasaran strategis yaitu
Rp.1.726.078.644,- atau 73,22% dari realisasi belanja langsung yaitu
Rp.2.357.312.768,-. Adapun realisasi anggaran program/kegiatan berdasarkan sasaran strategis dapat dilihat pada lampiran IV Pengukuran Kinerja dan Realisasi Anggara.
BAB IV PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Polewali Mandar disusun dalam rangka pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggung jawaban dalam pencapaian misi dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam rangka perwujudan Good Governance. Laporan dala AKIP ini juga memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan kegiatan sesuai dengan program dan kegiatan yang ditetapkan.Laporan AKIP ini disusun berdasarkan Rencana Stratejik (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Polewali Mandar tahun 2014-2019dan Penetapan Kinerja Tahun 2015 dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Tahun 2015.
Menindaklanjuti berbagai kebijakan yang yang tertuang dalam Visi, Misi dan Sasaran Renstra, maka pada tahun 2015 telah ditetapkan 7 Program dan 13 Kegiatan agar Program dan kegiatan tersebut mencapai sasaran yang telah ditetapkan, telah pulah ditetapkan 7 Indikator Kinerja Utama (IKU). Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dari 7 indikator yang ditetapkan, secara umum dapat dinyatakan telah dicapai dengan baik.Dengan kategori capaian sebagai berikut :
a. 4 indikator dengn capaian kinerja 100%
b. 3 indikator yang belum mencapai target diatas 50%
Sejumlah kendala yang dihadapi dalam pencapaian kinerja dan penerapan Sistim Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) BPMPD Tahun 2015 antara lain sebagai berikut :
a. Terbatasnya ketersediaan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa.
b. Ketersediaan data yang valid dari bidang-bidang selaku penunjang keberhasilan penysunan LAKIP kurang mendukung.
Adapun Upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan pencapaian target kinerja untuk Tahun 2015 sebagai berikut :
a. Membentuk Tim Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Polewali Mandar dengan melibatkan para Bidang yang ada di SKPD BPMPD
b. Melakukan Rapat secara berkala denganTim Penyusun lakip BPMPD yang telah dibentuk.
c. Meningkatkan Koordinasi dan konsultasi dengan pihak Bag.Ortala.
Meskipun demikian, laporan ini dapat disusun sesuai dengan waktu dan jadwal yang telah ditetapkan, serta disampaikan sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut pada tingkat atasan. Jika dalam penyusunan LAKIP ini terdapat kekeliruan, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya dan saran dari berbagai pihak tetap diharapkan untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan pembangunan di masa yang akan datang.
Polewali, 27 Januari 2016 Kepala BPMPD
Kabupaten Polewali Mandar
HJ.SAKINAH,S.Sos.M.Si
Capain Capain Target % Target %
Meningkatnya Kualitas penyelenggaraan Pemerintahan
Desa 100 100 100 100 99 97 100 100 99 99 100 100 2015 40 89 99 90
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa Polewali Mandar
HJ.SAKINAH, S.Sos.M.Si
80 Persentase Desa yang telah menyusun laporan keuangan desa
persentase desa bebas temuan pertanggung jawaban keuangan desa Persentase desa yang menyusun data potensi desa yang valid
60 35
Persentase desa yang melaksanakan Musrenbang secara tepat waktu
Persentase kehadiran masyarakat pada Musrenbang tiap desa 95 91 100