• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatnya peran pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi inklusif

PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH

7. Meningkatnya peran pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi inklusif

Indikator : Meningkatnya PDRB dari Sektor Pariwisata

Capaian Kinerja Kontribusi pariwisata tahun 2020 terhadap PDRB nilai capaian kinerjanya mencapai 132,90% atau kategori “SANGAT BAIK”, kendati realisasi indikator dengan realisasi 7,51% menurun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 7,72%. Angka tersebut diperoleh dari Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Cirebon Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Menurut Lapangan Usaha (persen) 2016 - 2020, penjumlahan pada sektor penyediaan akomodasi dan makan minum serta jasa lainnya pada Buku PDRB Kota Cirebon Menurut Lapangan Usaha 2016 - 2020 yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik Kota Cirebon pada Bulan Maret 2021.Hal ini merupakan kabar baik sekaligus tantangan tersendiri untuk tetap meningkatkan kembali nilai capaian kinerjanya pada tahun 2021 dan terus mendongkrak kontribusi PDRB dari

Laporan Kinerja Interim Triwulan II Pemerintah Daerah Kota Cirebon Tahun 2021 34 sektor pariwisata sebagai sumber pertumbuhan Ekonomi Inklusif ditengah pandemi Covid-19 yang kemungkinan masih berlanjut sampai ke triwulan-triwulan berikutnya.

Permasalahan/kendala yang dihadapi pada kondisi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, mengakibatkan terhentinya/dihentikannya kegiatan pariwisata di seluruh Indonesia, adanya refocusing anggaran kegiatan sehingga banyak rencana kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan, kebijakan PPKM darurat yang melarang aktifitas penyelenggaraan event pariwisata dan aktifitas mobilitas keluar daerah mengakibatkan tidak memungkinkannya dilaksanakan kegiatan pemasaran pariwisata di tahun 2021 ini.

Diperlukan upaya dan strategi khusus dalam menyikapi target kinerja khususnya menghadapi kondisi pandemi.

8. Meningkatnya kerukunan umat Beragama.

Indikator : Konflik Antar Umat Beragama.

Merujuk pada pencapaian ditahun 2020 Pencapaian Sasaran meningkatnya kerukunan umat beragama berada dalam kategori atau predikat sangat tinggi dimana satu-satunya indikator sebagai tolak ukur pencapaian sasaran dapat dilaksanakan sepenuhnya, dan kondisi pada triwulan 2 pencapaian kinerja ini masih dipertahankan.

Keberhasilan ini sekaligus menjadi tantangan kedepannya untuk tetap dipertahankan dimana kondisi demografi Kota Cirebon yang heterogen dan atmosfer konflik khususnya SARA di tingkat nasional yang sangat fluktuatif menjadi celah kemungkinan yang cukup tinggi terjadinya konflik antar umat beragama yang dapat mencederai kerukunan umat beragama.

9. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Kualitas Kinerja, Kapasitas dan Akuntabilitas, serta Inovasi Dalam Manajemen Pemerintahan.

Indikator : Indeks Reformasi Birokrasi

Upaya memperbaiki pencapaian di sasaran ini dengan merujuk pada analisa pencapaian di tahun 2020 dimana diperlukanya Pemerintah Daerah Kota Cirebon memberikan perhatian lebih pada faktor-faktor pengukuran yang pada saat evaluasi Indeks Reformasi Birokrasi tahun 2020 masih berada di bawah rata-rata pencapaian faktor lainya, diantaranya adalah pada komponen penilaian Hasil Antara Area Perubahan, yakni pada Indeks Kualitas Pengelolaan Pengadaan, Indeks Pengelolaan Keuangan, Indeks Pengelolaan Aset, Indeks Merit System, ASN Profesional, Kualitas Perencanaan, dan Tingkat Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan Publik, dengan bobot nilai di poin 10,00 namun hanya mendapat poin 4,74 atau masih dibawah 50% dari standar bobot nilai dari Kementerian PAN-RB. Hal ini menunjukan perlunya upaya perbaikan dalam mengoptimalkan implementasi reformasi birokrasi yakni seperti :

Laporan Kinerja Interim Triwulan II Pemerintah Daerah Kota Cirebon Tahun 2021 35 1. Pelaksanaan FGD dan desk kepada seluruh Perangkat Daerah Kota Cirebon minimal

2 kali dalam setahun;

2. Pelaksanaan kegiatan Monitoring dan Evaluasi implementasi pada seluruh Perangkat Daerah secara berkala;

3. Agen Perubahan di ikutsertakan dalam kompetisi tahunan pegawai berprestasi;

4. Penyusunan cascading kinerja untuk memastikan sinergitas kebijakan/kinerja hingga tingkat unit terendah cascading dibuat hingga tingkat individu struktural maupun non-struktural;

5. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang sudah dibangun, untuk terus dilakukan sosialisasi kepada seluruh Perangkat Daerah dan dioptimalkan kembali penggunaan SPBE pada seluruh Perangkat Daerah Kota Cirebon;

6. Pengembangan karir individu berbasis kompetensi telah dilaksanakan secara berkesinambungan dan bertahap diantaranya melalui Pemetaan talenta dan kebutuhan diklat oleh Badan Kepegawaian, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Peningkatan digitalitasi database kepegawaian dengan updating data informasi diklat yang telah dimiliki pegawai Kota Cirebon;

7. Pengembangan Sistem Aplikasi Mobile Kepegawaian (SAMPEAN) dengan upaya mengintegrasikan antara kinerja kompetensi/manajemen talenta dan Tambahan Penghasilan pegawai Kota Cirebon sekaligus pemberian Reward and Punishment.

10. Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah.

Indikator : Opini BPK atas laporan keuangan daerah.

Merujuk pada tahun sebelumnya pencapaian telah sesuai target namun hal ini menjadi tantangan pada tahun 2021, beberapa kendala yang dihadapi dalam peningkatan kualitas pengelolaan keuangan daerah, yaitu sebagai berikut:

• Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Tahun 2020 tepat waktu yaitu maksimal 3 bulan sejak berakhirnya tahun anggaran sudah dilaksanakan tepat waktu, kendala ada beberapa Perangkat Daerah yang belum selesai sesuai jadwal;

• Penyusunan Anggaran dan Penetapan APBD Tahun 2021 telah disusun tepat waktu dalam bentuk Peraturan Daerah tentang APBD Tahun 2021 dan Peraturan Wali Kota tentang Penjabaran APBD, yaitu Koordinasi dengan badan Anggaran DPRD yang memerlukan proses yang cukup sulit;

• Terdapat Keterbatasan SDM di Perangkat Daerah dalam Pendampingan peyusunan Laporan Keuangan secara berkala;

• Pendampingan penatausahaan Barang Milik Daerah dalam bentuk Desk secara berkala kurang berjalan sesuai jadwal.

Laporan Kinerja Interim Triwulan II Pemerintah Daerah Kota Cirebon Tahun 2021 36 Dalam upaya pencapaian Opini BPK, Badan Keuangan Daerah Kota Cirebon terus melakukan asistensi penyusunan laporan keuangan kepada seluruh Perangkat Daerah, meningkatkan koordinasi dengan badan anggaran DPRD dalam penyusunan anggaran dan penetapan APBD, serta melakukan Desk secara berkala terkait pendampingan penatausahaan Barang Milik Daerah. Untuk itu tetap perlu dilakukan upaya-upaya sebagai berikut :

1. Mengadakan Desk dan Rekonsiliasi Laporan Keuangan secara berkala kepada seluruh Perangkat Daerah;

2. Mengoptimalkan pemanfaatan aplikasi teknologi informasi keuangan dalam penyusunan Laporan Keuangan;

3. Menyusun aplikasi pembayaran pajak daerah dalam sebuah system yaitu Sistem Pembayaran Online (SPTPD Online);

4. Pemasangan Mesin Tapping Box dan F.POS pada rumah makan untuk meningkatkan setoran pendapatan;

5. Evaluasi berkala terhadap pembayaran yang sudah jatuh tempo untuk dilakukan penagihan;

6. Penataan Reklame (Operasi Secara Rutin);

7. Penerapan Pengelolaan BPHTB Melalui e-BPHTB;

8. Perhitungan NPOP BPHTB dengan Menetapkan Zona Nilai Tanah (ZNT);

9. Adanya Koordinasi dan Telah Dibuatnya MOU Antara Pemerintah Kota Cirebon Dengan BPN dan KPP Pratama Cirebon Tentang Wajib Validasi SSPD BPHTB;

10. Evaluasi Pelayanan BPHTB dengan Para PPAT / PPATS Secara Berkala Per triwulan;

11. Terintegrasinya Sistem PBB dengan BPHTB;

12. Adanya Surat Edaran Walikota Tentang Lunas PBB Sebagai Persyaratan Berbagai Pelayanan di Kota Cirebon;

13. Adanya Himbauan Aktif Kepada Wajib Pajak Melalui Kegiatan Operasi Jaring PBB dan Informasi Melalui Media untuk Segera Membayar Sebelum Jatuh Tempo;

14. Adanya Mobil Pelayanan Pembayaran Keliling.

11. Meningkatnya Kualitas LIngkungan Hidup dan Pengendalian Dampak

Dokumen terkait