• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIODATA PENELITI

DATA MENTAH WAWANCARA

Wawancara kepada pengurus ( Pak Yaqien, 19 November 2018, 15.09)

1. Bagaimana pemahaman pengurus el zawa mengenai zakat profesi ?

Begini mbak, jika berbicara mengenai pemahaman…kalo pengurus tentunya sudah paham mengenai apa itu zakat penghasilan/ zakat profesi krn zakat bersifat wajib apabila telah mencapai nisab nya. Dan disini kita juga sudah meneguluarkan zakat itu setiap tahun tapi di protoli disetiap bulan.

2. Bagaimana pendapat el zawa mengenai pentingnya pemotongan gaji karyawan uin?

Wajib, zakat itu wajib bagi orang yang beriman. Zakat penghasilan yang dihitung dalam kurun satu tahun, haulnya kan satu taun terus telah mencapai nisab. Dan yang bersangkutan itu pada akhir taun wajib. Untuk meringankan para muzaki maka ulama sebagian membolehkan untuk dipotong takjil atau dipotong sedikit-sedikit sampai nanti akhir taun tdk memberatkan si muzakki. Kira-kira begitu mbak. Jadi wajib hukumnya.

3. Bagaimana pengelolaan dana zakat untuk kemandirian yang ada di el zawa ?

Nah untuk kemandirian itu ada yang bergulir dan tidak. Yang qardhul hasan itu untuk masyarakat sekitar uin yang kita beri bukan untuk konsumtif tapi produktif. Pemberian produktif itu seperti pemberian kepada usaha. Usahanya apa ? sayur, modalnya butuh berapa. Missal satu juta untuk jualan sayur, sudah,,, nanti dikembalikan. Pengalaman yang kemarin dulu, banyak yang tidak dikembalikan, ada. Ada yang tidak dikembalikan. Nah, setelah tidak dikembalikan sebenarnya ada jaminannya, itu ada jaminannya saja tidak dikembalikan ya kan apalagi tdak ada jaminan, tambah tidak dikembalikan lagi. Jadi tetap, jaminan itu harus ada untung memancing agar mengembalikan. Itu target saya.

4. Apa faktor yang menyebabkan mustahik tdk mengembalikan dana yang diberikan oleh el zawa ?

Nggak tau, kembali ke orangnya. Saya punya tetangga yang pinjam disini tapi masa sebelum saya, bukan saya. Orangnya masih ada, masih kerja, penghasilannya juga masih ada tapi niatan untuk mengembalikan itu yang tidak ada. Selain itu juga tidak ada usaha dari kita untuk nagih secara rutin. Pernah saya telponi dan jawabnya iya iya saja tapi sampai sekarang dan sudah berbulan-bulan saya dijanji saja tapi tidak dikasihkah

. Tapi yasudah kami sudah mengingatkan dan itu hak mereka juga tapi tidak akan kami bantu lagi. Jadi resikonya ya tidak akan kami bantu dan jaminannya disini dan hilang.

5. Jaminan apa yang diberikan mustahik ?

Jaminannya ada surat kendaraan bermotor itu biasanya BPKB atau surat tanah. Ada yang kemarin kasih jaminan ijazah tapi ijazah s1 dan ijazahnya ya nggak di ambil krn dia tidak mengembalikan.

6. Untuk pemberian bantuan dana ini tetap diberikan kepada mayarakat umum biasa atau masyarakat umum yang masih masuk ke dalam delapan asnaf ?

Delapan asnaf, gak mau saya kalo diluar itu. Pokoknya harus melampirkan surat-surat keterangan tidak mampu dari keluarahan dan yang karyawan uin pun juga sama harus melampirkan surat keterangan tidak mampu / SKTM. La kalo nggak sama pie ? hhehe kecuali ada kebijakan tertentu dan tidak semua, umumnya ya semuanya harus. Itu dasar kita memberikan, kalo dasarnya kira-kira ya nggak enak dan juga karena SKTM dari kelurahan jadi yang bertanggungjawab ya kelurahan.

7. Angsurannya seperti apa ?

Kita maksimal 20 bulan, dan maksimal pinjaman 5 juta. Kalau dia usaha kecil perbulannya berarti 50 ribu dan tidak ada bagi hasilnya. Dan akhirnya sesuai dengan yang dia pinjam, tidak ada potongan-potongan.

8. Prosedur pengajuan dana seperti apa ?

Yaa isi blanko, isi formulir, ada SKTM dari kelurahan,FC ktp, jaminan, kalo bergulir yaa BPKB, foto berwarna 3x4, melampirkan usahanya apa, melaporkan usahanya setiap bulan jadi mereka isi blanko yang kita sediakan terus nulis yaa alhamdulillah usaha saya berjalan dengan lancar tapi kendalanya ini ini ini, sepi dan jarang pembeli nah berarti masalah pemasaran. Kendala-kendala itu nanti kita kumpulkan rencanayan, dikumpulkan sama mas Anwar itu nanti kita evaluasi apa sih kendala-kendalanya, ooo ternyata pemasaran. Habis itu kita cariin orang-orang ekonomi dan untuk bisa menjelaskan pemasarannya bagaimana dan dipraktekkan. Istilahnya pembinaan yaaa.. pembinaan UMKM. Tapi ini masih rencana, ya gimana yang mengumpulkan Cuma orang satu.

9. Siapa sajakah pihak el zawa yang menjadi pendamping UMKM ?

Eemm iya semuanya,berempat ini. Ya kalo itu organisasi besar mbak, misalkan sepuluhh gitu mendampingi nanti yang sebagian duduk dikantor. Kader-kader yang ada itu hanya membantu saja, tidak ikut

pendampingan. Kalo pendamping la mereka belum punya usaha gimana. Malah kacau nanti usahanya malah bangkrut gabisa mereka. Kader-kader itu hanya ikut kita mengkaji, ikut kajian itu ya, setiap hari kamis itu. Terus kader-kader ikut kalo misal ada santunan itu mereka ikut. Kalo nggak ada saya dan ada yang nyari ya bilang saya nggak ada. Yaa Cuma sekedar melayani. Mereka ngantor disini tapi mereka ngerjakan tugas kampus ya gapapa terus saya suruh membuat artikel satu bulan empat lembar. Yaa pokoknya hanya membantu kami pas kita punya acara. Kalo nggak ada ya nganggur, belajar pake computer.

10. Tahap penerimaan/acc dari pengajuan pembiayaan spt apa ?

Mengajukan proposal terus kita cek, setelah nge cek semua sesuai dengan persyaratan. Kalo surat syarat-syarat sudah lengkap ya nggak perlu survey. Lolos. Gimana kita survey la kita ngajar, ya kalo nggak ngajar dan kerja disini ya bisa. Saya ngajar, disini saya sebagai tambahan. Mosok tugas tambahane ngalahno ngajare kan yo nggak mungkin, keliru. Kecuali saya di SK disini dan kerja disini ya sudah tidak ada yang lain terus saya pengen ngajar, itu beda. Jadi ngajarnya yang tambahan. Saya tidak boleh meninggalkan ngajar. Intinya ya tidak ada survey, kalo survey sebenarnya ada tapi tidak kami lakukan. Itu ada ada form nya sih dari baznas, kalo kota ya mbak yaa. Yang perlu dibantu kramik, tembok, gedek terus yang gedek sek oleh yang kramik enggak oleh. Lantai, lantai tanah, plester, kramik, yang kramik gak oleh. Yo sakno kramikan kabeh nggak oleh. Yo nanti jadi kabupaten semua, yang disini nggak memenuhi kriteria semua. Maksudnya ya disini zaid rumahnya kramik tapi penghasilannya nggak ada. Jadi menurut saya itu bukan rumah nya tapi penghasilan kehidupan sehari-hari itu yang perlu menjadi tolak ukur kalo menurut saya. Rumah itu rumahe mertua itu rumahnya rumahnya keluarga terus mau di akui gimana orang dia tinggal sama keluarganya dan itu keluarga besarnya bukan keluarganya sendiri. Namanya keluarga kan bagus rumahnya tapi penghasilannya berapa? Masak mau minta mertuanya terus kan ya nggak mungkin, sudah punya istri, punya anak sendiri. Akhirnya ya termasuk orang yang begitu itu yang dapet. Punya rumah tapi penghasilannya nggak ada.

11. Berapa jumlah mustahik yang biasanya mengajukan pinjaman di el zawa setiap bulannya ?

Kita batasi, antara 3 sampai 4. Kalo yang mengajukan itu biasanya sekitar 5an lah ya satu bulan dan itu hanya wilayah sini saja.

12. Bagaimana jika ada mustahik yang tidak mengembalikan pinjamannya ?

Ya tidak apa-apaa, asalkan ada surat keterangan. Tapi kita lihat dulu, kondisinya seperti apa kok sampai nggak bisa nyicil itu. Kalo memang

perlu di ikhlaskan ya memang harus di ikhlaskan itu baru survey. Untuk melepas itu harus di survey, kita harus lihat setelah itu ada berita acara pemberian dana itu. Tapi kalo yang bersangkutan mampu ya harus mengembalikan, nggak mau kita. Yo wallahua,lam yaa dia cerita seperti itu, kita dengarkan, lalu kita lepaskan tapi tetep ya kalo sudah seperti itu kan orang mau mijemin lagi jadii mikir kan yoo. Mending untuk yang lain yang bisa mengelola.

13. Apa dampaknya jika ada mustahik yang tidak mengembalikan ?

Tidak ada, nggak berdampak. Ya hanya berkurang saja untuk dana bergulir selanjutnya. Kan sebenarnya semakin banyak orang yang mengembalikan maka semakin banyak orang yang kita bantu. Itu saja, tidak ada laba di kita itu tidak ada.

Wawancara Pengurus (Pak Anwar, 22 November 2018. 14:08)

1. Alasan adanya UMKM itu apa ?

Untuk yang pendampingan mudharabah itu sudah tidak ada, sudah tidak ada semenjak jamannya pak yaqien. Kalo dulu memang iya, tahun 2014 sampai 2016 tapi sekarang nggak ada.

2. Pola pendampingan yang dulu ada seperti apa ?

Itu kita memang yang paling lebih jauh singkatnya, untuk pendampingan UMKM kita lebih fokus kesana tapi untuk fokus penelitian sampean nanti kontras dengan apa yang dikatakan pak yaqien. Tapi kalo sistemnya, duluu ya, untuk peminjaman pasti akan terikat dengan berapa nominal-nominal yang terkait dengan nisbah. Jadi el zawa sangat diuntungkan dengan nisbah itu, dan kita ada pemasukan diluar zakat dan wakaf makanya itu diberdayakan oleh elzawa sebagai kesejhteraan mustahik. Namun namanya pendapat orang itu berbeda-beda dan menurut pak yaqien itu tidak benar maka apa yang kita lakukan itu salah. Pun kalo modelnya, kita turun kelapangan setiap tiga bulan sekali untuk mencari statement dan ya sekalian silaturahmi ya bertamulah istilahnya. Tanya usahanya bagaimana kemudian tanya nisbahnya bagaimana. Pokonya kita tanya ya layaknya orang kaya tetangga kita, akrab sekali kita. Nuansa-nuansa atau bau-bau untuk responsive terhadap pendekatan masyarakat yang miskin itu sangat besar, laur biasa sekali saya rasakan. Apresiasi mereka kepada kita, mereka sangat bertimakasih karena adanya pinjaman lunak yang seperti itu walaupun hanya 10 juta, mereka sangat senang sekali dan mereka juga menjadi selalu siap membantu elzawa kapanpun.

3. Untuk sekarang, apakah masih ada nasabah yang memiliki cicilan yang bernisbah ?

Kalo yang punya cicilan masih ada, soalnya kan lama kan yaa jangka waktunya. Tapi untuk pendampingannya sendiri nggak ada.

4. Apa yang di evaluasi ketika pendampingan ?

Evaluasinya pertama kita melihat perkembangan dari usaha tersebut, apakah berjalan dengan baik maka kita akan memberikan laporan tertulis sesuai program dalam bentuk soft file setelah itu kita print lalu soft file itulah yang berbicara bahwa mereka ituloh seperti ini, mereka itu memang bekerja dengan bersungguh-sungguh, mereka itu lo mampu emm untuk memberikan nisbah dari usaha yang kita lakukan,jadi seperti itu. Itu sangat sangat luar biasa. Apresiasinya bahkan sampai kepala desa, peneliti dari jepang itu kesini neliti kaya sampean itu. Tapi kalo sekarang wallahua’lam saya nggak tau krn sekarang lagi menguatkan pada sisi internalnya dan keluar-keluar jauh-jauh kesana. Maksutnya internal itu ya karyawan uin, masyarakat uin khususnya diwilayah lowokwaru.

5. Program/ pengelolaan dana nya yang diberikan kepada masyarakat sekitar uin ?

Ya seperti santunan-santunan sosial itu mbak dan itu apa namanya, banyak kritik dari sana ketika peneliti itu pengritik dari sana. Jika hanya sebatas itu berarti kan mereka hanya sebatas menerima kemudian bersifat eee apa namanya bersifat stepdown. Yang dimaksud disini adalah dalam hal pengembangan-pengembangan ekonomi masih kurang yaa belum ada berarti. Kaya sampean dikasih uang 10 ribu buat makan, yakan habis tapi coba uang 10 ribu ini sampean belikan kail, beli pakan, cari ikan di sungai, kan pasti akan bertambah nilainya. Seperti dala fiqh itu zakat artinya bertambah, bertambah jadi seperti dalam alquran itu ada ayat aqimus sholah waatus zakah.. kan gandeng to itu, zakat dan sholat pasti gandeng. Artinya apa ? artinya bahnwa seharusnya sholat kepada Allah dan berzakat pada manusia.

6. Setelah program kemandirian itu ditiadakan, apakah ada program dari el zawa untuk membantu kemandirian mustahik ?

Hmm apa yaaa, ya tetep seperti dulu hanya saja di ganti judulnya saja jadi hanya untuk orang luar saja. Jadi ada dua macem pentasyarufan zakat di el zawa yang paling dominan. Yang pertama itu diberikan secara cuma-cuma ya itu untuk karyawan kita, itu diberi cuma diberi nggak ada pengembalian apapun nggak ada. Terus yang kedua diberi keorang lain, nah orang lain ini dipinjamkan, dipinjamkan kpd org lain. Dan itupun tudak ada perintah dari pak yaqien kepada kami untuk melakukan survey. Apa istilahnya, untuk monitoring tdk ada, kalo untuk karyawan ada tapi untuk orang luar nggak ada. Kan gimana yaaa, artinya dia bener-bener usaha atau enggak kan saya nggak tau. Yang saya takutkan itu ketika

nanti ada peneliti yang meneliti itu nanti akan menjadi boomerang bagi el zawa yang mana katanya tadi usaha tapi ternyata nggak usaha kan gitu kan. Dalam pemahaman klasik itu memang untuk diberikan bukan dipinjamkan. Berbeda dengan makna-makna kontemporer.

7. Bagaimana menurut bapak kemandirian mustahik itu ? atau dikatakan mustahik sudah lebih mandiri ?

Menurut saya, untuk melihat suatu kemandirian mustahik itu bisa dilihat dari tiga aspek. Untuk yang pertama niatan, niatan untuk merunah kaluse, fakir kepingin menjadi mustahik atau miskin kepingin jadi mustahik, ada niatan. Kemudian yang kedua adanya manajerial tentang sirklus pemasukan uang untuk berdagang dengan tanpa menyatukan dengan urusan pribadinya. Kadang kala kan kalo kita usaha se duit iki tak gawe tuku gas sek jadi ndak ada gaps ini usaha dan haruse ya jangan dipake, ini nggak untuk usaha ya jadi yaa harus dipake. Dan rata-rata orang yang berdasarkan pengamatan teoritik yang berdasarkan juga dilapangan, ketika mereka usaha dan bangkrut itu sebenarnya bukan karena usaha dan pembelinya tidak ada mbak enggak, tapi karena dia tidak bisa memanajerial financial yang ada pada usaha tsb. Melihat usaha dari beberapa usaha seperti ayam goring, ayam geprek, yaa usaha-usaha makan yang siap saji itu lo mbak, mereka memanajerial uang,ini untuk staf, ini untuk karyawan dan yang ini untuk prive. Sehingga belum kesana, karena minimnya kita ketika mrk punya usaha, mereka hanya menulis usahanya apa kendalanya apa nah yang seperti ini kan memanipulasi data kan bisa to mbak dan ini dikumpulkan terus saya baca dan yasudah selesai. Mereka nulis oh orang ini sekarang punya kulkas masyaAllah dan sekarang sudah bisa mendirikan sebuah toko yang besar dan bisa mengembangkan jualan esnya dan sekarang bisa beli kulkas lagi ya kan nggak tau sya. Yang ketiga itu hubungan secara harmonis antara elzawa dengan mustahik dalam mengembangkan usaha, dimana disitu ya seperti keluarga mbak, tidak ada tekanan-tekanan, sampean usaha didatengin, bercanda-canda, ngopi bareng. Maka dari itu akan timbul inspirasi. Kemudian yang ketiga kepada msyarakat pembinaannya spt apa selama ini? Jadi kita hanya bisa memberikan lembaran spt itu tadi, lembaran apa itu hmm evaluasi iya mungkin kurang nya banyak tapi ya itu tadi hanya bisa memberi lembaran tadi tapi kita selalu membantu semaksimal mungkin. Tapi insyaAllah sudah berusaha sebaik mungkin untuk membantu mereka tapi kalo mereka bohong ya sudah. Tapi yaa gimana lagi karna cuma berdasarkan tulisan yaaa kan. Dan pelaporannya mereka yang kesini. Pokoknya kalo syarat lengkap dan ada SKTM ya cair, kalo nggak ada SKTM ya nggak cair selesai.

8. Evaluasi program yang ada di el zawa itu spt apa ?

Evaluasi program itu langsung dipegang oleh pimpinan jadi dari saya nggak paham. Seilengku ya mbak, cair ya sudah cair ya sudah. Oh kalo evalusi secara lisan itu iya, tapi kalo formal dikumpulkan semua karyawan, oh ini tadi kurang ini ya harusnya seperti ini itu tidak ada. Ya seperti omong-omongan biasa kaya saya sama sampean ini wes mbak. Kalo sengerti saya, evaluasi itu adalah ee apa namanya kru atau setiap partner itu dikumpulkan lalu kita bahas devisi apa yang kurang. Eh ekonomi ada yang kurang, seharusnya kamu ekonomi seperti ini, sampean gimana? Kan harusnya ada hubungan timbal balik. Katakanlah setiap ada santunan gitu ya, ya kalo selesai ya sudah selesai mungkin cuma bilang ktp nya nggak ada tadi, minta tolong diambilkan, oh yaa. Yasudah seperti itu saja. Jadi kalo semisal evaluasi secara konjungtif itu kan alangkah baiknya ya dan semua dikumpulkan di musyawarahkan ini kurangnya apa gitu, apa yang kurang jadi siapa yang perlu dibantu.

9. Muzakki nya itu terdata dari mana?

Hmm iya dari karyawan uin iya. Ada yang dari luar juga dan sudah terdata semua. Kalo pendataannya ya itu mbak kita berdasarkan data yang ada direktorat kepegawaian. Kalo yang dari luar uin, zakat itu banyak ketika temu wali mahasiswa yang paling banyak lohya.

10. Apa ada surat edaran untuk para muzakki ?

Ada, dari rektorat kesemua bahwa orang ini nanti dipotong sekian itu ada. Dan yang membuat sya kalo surat-surat itu hehehe.

11. Media apa yang digunakan ?

Kalo media kita ada dua, media elektronik dan media publikasi kalo elektronik ya kita grup WA aja mbak wes. Kalo publikasi kita memberitahu pada rektoran dan di depan dipapan besar itu, dah itu aja.

12. Apakah ada muzakki yang merasa keberatan krn adanya potongan zakat utk zakat profesi ?

Kalo dari mulut ke mulut ada mbak, tapi kalo secara langsung nggak berani soalnya kana pa itu, posisinya ini kan sudah terlegal dari BAZNAS dari rektor jadi mungkin kalo Cuma ngomong-ngomong ya banyak soalnya kan kita uda terlegal. Tapi sepengetahuan saya kalo ngomong langsung ke elzawa nggak ada, nggak berani.

13. Data mustahik seperti apa dana pa ada yang terlewat ?

Kalo data mustahik ya kita berdasarkan keluarhan mbak, ini sudah satu kelurahan ya jadi kita nurut ae wes. Mereka mampu atau enggak ya

kadang kita nggak tau. Kalo datanya kita yang yang minta ke kelurahan, sini minta kesana dan ya tanpa adanya survey. Jadi pokoke kita pokok ada SKTM percoyo wes, tanpa adanya survey. SKTM dari kelurahan wes beres wes.

14. Prosentase pembagian zakat produktif dan konsumtif

Kalo secara gambaran luas ya, menurut gambaran saya. Yang konsumtif itu lebih banyak 80 persen yang produktif 20 persen. Kalo udu imbang antara produktif dan konsumtif itu antara 50:50 krn masih ada pemberdayaa, misal ya adapun ya nggak banyak.

15. Hambatan pada saat pendistribusian ?

Hambatannya kita kekurangan SDM yang ada disini, kita mengembangkan ya kader-kader itu mahasiswa dan mahasiswa disini ada yang nggak punya motor dan sebagainya padahal ya mendata itu perlu riwa riwi. Ya hambatannya segi SDM itu aja sih mbak. Kalo yang lainnya setau saya nggak ada.

16. Seberapa penting seseorang mengeluarkan zakat profesi ?

Seberapa penting nya penting sekali karena ya mbak karna 1. Zakat profesi ini tidak tercover dalam alquran, dalam fiqh juga nggak ada, ya inikan hanya dari ulama-ulama yang kontemporer itu. Makanya kalo dinilai dengan sungguh-sungguh berdasarkan apa namanya hmm ilatnya dan ilatnya ada perintah Allah itu adalah sbg untuk kemaslahatan umat, tidak hanya perlu diberikan kemudian profesi itu ada profesi yang mecapai nisab jadi seberapa penting ya penting banget krn dlm fiqh klasik nggak tertera , yang kedua krn zakat profesi ini masih ada perdebatan oleh para ulama, perdebatan itu karena tadi pendistribusiannya spt apa, kemudian zakat profesi ini bisa nggak disangkut pautkan dengan beras kemudian dengan perniagaan dan seterusnya padahalkan kalo kita nilai-nila itukan adalah aspek-aspek adilnya Allah disana. Tiap apa-apa yang telah diberi kenikmatan pasti ada hikmahnya.

Wawancara dengan mustahik bu Sri Widjayanti (3 Nov 2018) pukul 10:30

1. Dari mana ibu mengetahui informasi tentang pembiayaan di el zawa ?

Emm ngambil di elzawa itu pertama-tamae kan ibu dapat undangan yang santunan itulo mbak, apa itu namae.. bantuan sosial kaum dhuafa nah tekok itu terus dari penjelasane pak ketua itu “bila ibu punya jualan, mangkeh ibu dapat mengambil buat modal” lha terus ibu mikir-mikir dan nggak langsung mbak. Ibu itu sek dalam jarak waktu empat bulan nek nggak salah. Santunane iku insyaAllah habis lebaran idul adha, idul adha dapet satu bulan nek nggak salah. La terus habis itu kan ibu baru

ngajukno iki. Terus pencairane iku kurang lebih lima belas hari mbak. Alhamdulillah mbak ya cepet caire hahaha..ibu itu ngajukan lima ribu soale kan disana maksimal lima ribu itu mbak, lima keatas nggak bisa, nek karepku ya lima keatas hehe ternyata ndebuse maksimal Cuma lima ribu

Dokumen terkait