• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurunnya Tingkat Ekonomi Masyarakat

Dalam dokumen Penurunan Tren Batu Akik di Kota Medan (Halaman 33-39)

BAB III METODE PENELITIAN

4.4 Faktor-Faktor Yang Memperngaruhi Penurunan Tren Batu Akik

4.4.1 Menurunnya Tingkat Ekonomi Masyarakat

Ekonomi merupakan salah satu tonggak dasar terpenting masyarakat dalam berkehidupan dimana turun naiknya tingkat ekonomi seseorang dapat mempengaruhi segala aspek, baik itu sosial maupun pola konsumsi masyarakat. Kemampuan kita mengontrol pola konsumsi dapat berpengaruh baik jika tingkat ekonomi sedang menurun, lebih mengendalikan kebutuhan ekonomi yang tidaklah terlalu penting dibandingkan kebutuhan yang pokok sendiri.

Masuknya pengaruh kapitalis tentunya sangat berpengaruh akan pola pikir masyarakat, dimana masyarakat melihat adanya celah peluang ekonomi tetapi tidak melihat kemampuan ekonominya ia sendiri, komoditas-komoditas yang menjadi primer oleh masyarakat dan proses bertahan yang akan ia hadapi. Cara yang dilakukan kapitalis untuk mempertahankan eksistensinya melalui fetisisme komoditas ialah mendominasi kebutuhan-kebutuhan riil manusia dengan ‘kebutuhan’ semu untuk melakukan pertukaran yaitu dengan mengkonsumi berbagai komoditas yang dihasilkan para produsen kapitalis tersebut. Dengan demikian, dalam fetisisme komoditas, asas pertukaran mengaburkan sekaligus

mendominasi asas manfaat dengan cara menyamarkan dirinya sebagai objek kenikmatan (Strinati, 2007).

Tidak dapat dipungkiri masyarakat telah dibutakan oleh tren-tren yang masuk sehingga tidak lagi bisa dibedakan mana kebutuhan yang primer maupun tidak, sehingga menyebabkan tingkat konsumsi yang berlebihan pada masyarakat. Tren batu akik sendiri yang awalnya hanya sebagai kebutuhan tambahan atau kita katakan tidaklah terlalu penting dikarenakan hanya sebagai penghias atau perhiasan bagi seseorang, tetapi ditengah peliputan media massa yang berlebihan ditambah lagi tingkat ekonomi masyarakat yang tengah goyah ditengah tidak adanya mata pencarian sehingga semakin menjamurnya orang-orang yang mencoba keuntungan dari batu akik dengan cara berdagang tetapi tidak melihat kemampuan komoditas ini dapat bertahan lama, dan apakah seluruh tingkat ekonomi masyarakat dapat menyentuhnya.

Berdasarkan hasil wawancara mendalam Informan yang juga sebagai pedagang batu akik mengatakan tingkat ekonomi menjadi faktor penurunan tren batu akik. Hal ini terungkap dari Informan bernama Norman (29 Tahun) :

”...awalnya orang-orang kan enggak tau harga batu itu mahal atau murah. pertama memang kalo kita penjual ini untuk mengenalkan yang murahlah pertama kita jual, tapi kan sedikit untungnya trus yang agak mahal kita jual awalnya masih bisa orang beli masih banyak yang beli, Cuma lama-lama kan kita lihat udah makin berkurang apalagi kek sekarang sedikit kali sekali, ditambah mungkin memang ekonomi masyarakat yang udah menurun, orang-orang juga udah sadar batu akik sebenarnya tidak nya terlalu penting untuk banyak-banyak dibeli, kalo kami penjual ya nerima-nerima ajanya, namanya juga jualan”

Kesimpulannya faktor turunnya tingkat ekonomi masyarakat sehingga menyebabkan terjadinya penyadaran pola pikir akan konsumsi komoditas batu akik yang diman sebenarnya penting ataupun tidak telalu penting untuk dikonsumsi secara berlebihan.

Hal ini juga ditambahkan oleh salah satu informan yang juga sebagai pembeli batu akik yang juga mengemukakan mengapa turunnya tren batu akik. Hal ini terungkap dari Informan bernama Agus Salim (55 Tahun) :

”...orang-orang awalnya kan coba-coba tentang batu ini, tanpa ia tau berapa penghasilannya cukup atau tidak, kekmana besok ada gak lagi uangnya atau tidak, banyak memang masyarakat ini gak sadar, kayak saya sendiri aja pun mengalami kalau dikatakan bukan tidak mampu, tapi kita mengalami juga ekonomi ini menurun, kayak dia awal saya beli batu sering, bahkan dengan harga yang cukup mahal, tapi sekarang udah gak bisa lagi, apa-apa sekarang mahal uang sekolah anak pun mahal, bukan karena saya bosan ya, tapi ya itu tadi ya mungkin kalau saya banyak uang sanggup saya beli terus-menerus ya namanya saya suka dari dulu, sudah hobi. Gak tau lah kalau orang-orang lain yang saya rasa Cuma ikut-ikutan tapi terakhir ekonominya pun gak sanggup” (Hasil wawancara 12 Juli 2016)

Tidaklah terlau banyak perbedaan pendapat dengan informan sebelum nya yang juga sebagai pedagang batu akik, sehingga keseluruhan dapat kita simpulkan penurunan tingkat ekonomi merupakan faktor yang penting dalam naik turunnya tingkat konsumsi suatu komoditas apalagi komoditas itu bukan merupakan komoditas yang primer seperti batu akik.

4.4.2 Kurangnya promosi

Promosi merupakan faktor penting dalam peningkatan suatu tren komoditas, ditengah diperuntukkan untuk kepentingan para pedagang, juga diuntungkan oleh para pembeli sehingga lebih mengenal komoditas yang ingin dibelinya. Promosi pada batu akik sendiri sering dilakukan seperti acara pameran serta lomba batu akik, baik dari aspek keindahan maupun kerumitan suatu batu. Ditengah penurunan tren belakangan ini sangat jarang kita dengar ada lagi melakukan hal-hal yang bersifat promosi tersebut.

Hal ini juga ditambahkan oleh salah satu informan yang mengatakan promosi merupakan salah satu faktor penurunan tren pada batu akik. Hasil ini terungkap dari salah satu informan yaitu Jasmin Hadi Wijaya (23 Tahun) :

”...sekarang memang sudah gak ada lagi promosi-promosi batu, seperti dulu kan banyak itu ada pameran, lomba, sampe lelang macam-macamlah. Kayak di palladium ini sendiri dulu sering kali pameran hampir setiap bulan, di plaza medan fair juga begitu, bahkan lomba-lomba batu juga sering kita lihat dulu. Sampai ada yang diadakan pemerintah, Cuma memang tidak tau kenapa sudah gak ada lagi promosi-promosi seperti itu, kena juga sama kita pedagang-pedagang ini jadinya kan jualan gak laku lagi orang pun mengira udah gak ada lagi batu akik”

(Hasil wawancara 15 Juli 2016)

Hal ini juga dikemukakan oleh salah satu pembeli batu akik yang menjelaskan mengapa faktor promosi juga menjadi penurunan tren batu akik. Hasil ini terungkap dari salah satu informan yaitu Susanto (50 Tahun) :

mempopulerkannya melalui itu lomba, pameran acara-acara besar yang berguna untuk mengenalkan batu akik kepada oran-orang, perbedaannya mencolok kalau kita bandingkan sekarang sudah senyap. Bapak tidak menyalahkan ini salah pemerintah atau para pedagang atau pun pihak pengelola penjualan seperti mall ini. Cuma itu lah yang paling mendasar menurut saya.”

(Hasil wawancara 17 Juli 2016)

4.4.3 Menurunnya peliputan media massa

Media massa merupakan salah satu tonggak penting informasi atau pun berita, baik itu media elektronik maupun cetak. Media massa merupakan salah satu penyebab awal meningkatnya tren batu akik dimana hampir setiap waktu kita lihat ada saja pemberitaan tentang batu akik, nama batu akik sendiri adalah nama pembentukan dari media, dimana berimbas kepada seluruh jenis batu mulia bukan hanya batu alam. Media juga sempat memberitakan tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sering memakai batu akik dan juga pemberitaan tentang penambangan batu akik sampai pada tindakan kriminal mengenai batu akik baik penambangan ilegal yang pernah terjadi di aceh hingga pencurian batu akik di toko-toko ditengah acara-acara televisi yang menampilkan para pesohor-pesohor tanah air yang mamakai batu akik.

Promosi tentang batu akik juga sering menjadi pemberitaan seperti pameran, lomba dan lain-lain. Seperti kita bahas terdahulu promosi merupakan hal yang penting dalam meningkatkan komoditas batu akik, tetapi media merupakan salah satu alat promosi dalam komoditas batu akik. Tetapi kita lihat sekarang jarang bahkan hampir tidak ada lagi ada pemberitaan tentang batu akik.

Hal ini juga dikemukakan oleh salah satu informan yang juga penjual batu akik, Hal ini terungkap oleh salah satu informan yaitu Yogi Alfajar (18 Tahun) :

”...dulu saya bang sering lihat berita asal saya lihat selalu tentang batu akik, ada yang berita bagus tentang pameran, kemunculan batu lain, sampai artis-artis yang pakai batu akik seperti band wali, dan artis-artis lain lah, belum lagi tentang orang penambang batu seperti di aceh, sewaktu heboh-heboh giok aceh bang. Adalagi yang orang mencuri batu, merampok sampai ditangkap polisi. Mungkin hal-hal kekgitu yang buat orang pengen tau tentang batu bang. saya sendiri pun tau jenis batu bang ya dari televisi salah satunya”

(Hasil wawancara 17 Juli 2016)

Hal ini juga ditambahkan oleh salah satu informan yang juga pembeli batu akik, Hal ini terungkap pada salah satu informan yaitu Maju Gurusinga (52 Tahun) :

”... awalnya batu akik sendiri menurut saya terkenal belakangan ini dikarenakan banyaknya orang melihat dari tentang batu akik di televisi kemudian dinilai batu akik bisa dipakai sebagai gaya, baik yang tua maupun muda, terjadinya heboh batu akik ini juga bukan hanya di medan, tetapi seluruh negeri semua yak arena siaran televise, baik film maupun acara acara berita. Dibandingkan dengan sekarang sudah tidak ada lagi saya lihat”

(Hasil wawancara 17 Juli 2016)

Pendapat diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa faktor media merupakan memiliki peran yang vital di masyarakat dalam mengenalkan dan mempromosikan suatu komoditas.

Dalam dokumen Penurunan Tren Batu Akik di Kota Medan (Halaman 33-39)

Dokumen terkait