diimplementasikan, hanya saja kekurangan pada pengaturan awal.
Ibu Lusiana: Bisa digunakan, bukan hanya itu namun juga dapat dijual. Kantor, hotel yang punya kegiatan seminar mereka juga membutuhkan aplikasi semacam itu dibandingkan membeli laser pointer yang dapat hilang alatnya (baik connector ataupun remote), hal yang kecil namun butuh dana besar.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari wawancara dengan kedua narasumber, dapat disimpulkan bahwa aplikasi Linda secara konsep dan penggunaan dapat membantu pengguna dalam melakukan proses presentasi maupun mengajar (dalam mengontrol slide) namun, dalam sisi implementasi masih agak sulit jika diterapkan sebab pengaturan aplikasi ini masih bersifat manual, tidak otomatis.
Percobaan aplikasi ini menggunakan 3 jenis web camera, yaitu:
a. WebCam Logitech C200
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan WebCam Logitech C200 dengan spesifikasi sebagai berikut:
Gambar 4.84. WebCam Logitech C200 (Sumber: webcams.findthebest.com, 2014, 11 Januari)
Video : VGA
Interface : USB – 4 pin USB Typw A
Hardware : Sound card, USB port, speakers, CD-ROM drive, USB
Frame rate : 30 fps
Gambar 4.85. Hasil percobaan dengan web camera Logitech C200
Pada gambar di atas, terlihat bahwa pada web camera dengan spesifikasi tersebut dapat digunakan dalam aplikasi ini. Hasil pendeteksian berdasarkan gambar yang ditangkap yaitu mendeteksi dengan baik atau akurat.
b. Microsoft LifeCam HD-3000
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan Microsoft LifeCam HD-3000 dengan spesifikasi sebagai berikut:
Gambar 4.86. Microsoft LifeCam HD-3000 ( Sumber: webcams.findthebest.com, 2014, 11 January)
Video : 720 p Interface : USB 2.0
Hardware : Build-in mic, RAM, processor Frame rate : 30 fps
Gambar 4.87. Hasil percobaan dengan Microsoft LifeCam HD-3000
Pada gambar di atas, terlihat bahwa pada web camera dengan spesifikasi tersebut dapat digunakan dalam aplikasi ini. Hasil pendeteksian berdasarkan gambar yang ditangkap yaitu mendeteksi dengan baik atau akurat.
( Sumber: webcams.findthebest.com, 2014, 11 January)
Video : 1080 p
Interface : USB 2.0 and 3.0
Hardware : RAM hard drive USB 2.0 port (USN 3.0) Stereo Mic
Frame rate : 30 fps
Gambar 4.89. Hasil percobaan dengan HD Pro Webcam Logitech C920
Pada gambar di atas, terlihat bahwa pada web camera dengan spesifikasi tersebut dapat digunakan dalam aplikasi ini. Hasil pendeteksian berdasarkan gambar yang ditangkap yaitu mendeteksi dengan baik atau akurat.
d. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan web camera dari kualitas
yang rendah hingga tinggi, dapat digunakan pada aplikasi ini karena hasil pendeteksian yang akurat.
4.6.3.2. Percobaan Aplikasi pada Ketinggian Web Camera yang Berbeda dari Permukaan Tanah
Percobaan aplikasi ini dilakukan pada jarak 2.85 meter dari web camera ke layar proyeksi dengan 3 jenis ketinggian yang berbeda dari permukaan tanah, yaitu:
a. Ketinggian web camera 2.17 meter dari permukaan tanah Percobaan aplikasi ini dilakukan pada ketinggian 2.17 meter dari permukaan tanah.
Gambar 4.90. Hasil percobaan pada ketinggian web camera 2.17 meter dari permukaan
tanah
Pada gambar di atas, terlihat bahwa hasil pendeteksian pada ketinggian web camera 2.17 meter dari permukaan tanah akurat.
b. Ketinggian web camera 1.27 meter dari permukaan tanah Percobaan aplikasi ini dilakukan pada ketinggian 1.27 meter dari permukaan tanah.
Gambar 4.91. Hasil percobaan pada ketinggian web camera 1.27 meter dari permukaan
tanah
Pada gambar di atas, terlihat bahwa hasil pendeteksian pada ketinggian webcam 1.27 meter dari permukaan tanah akurat.
c. Ketinggian web camera 0.55 meter dari permukaan tanah Percobaan aplikasi ini dilakukan pada ketinggian 0.55 meter dari permukaan tanah.
Gambar 4.92. Hasil percobaan pada ketinggian web camera 0.55 meter dari permukaan
tanah
Pada gambar di atas, terlihat bahwa hasil pendeteksian pada ketinggian web camera 0.55 meter dari permukaan tanah akurat.
d. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pada jarak 2.85 meter dari layar proyeksi dengan ketinggian web camera 2.17 meter, 1.27 meter, dan 0.55 meter dari permukaan tanah dapat mendeteksi objek (tangan) dengan akurat.
4.6.3.3. Percobaan Aplikasi pada Jarak yang Berbeda antara Web Camera dengan Layar Proyeksi
Percobaan aplikasi ini dilakukan pada 3 jenis jarak yang berbeda antara webcam dengan layar proyeksi, yaitu:
a. Jarak antara webcam dengan layar proyeksi sebesar 1.70 meter
Percobaan aplikasi ini dilakukan pada jarak 1.70 meter antara webcam dengan layar proyeksi.
Gambar 4.93. Hasil percobaan pada jarak 1.70 meter antara webcam dengan layar proyeksi
Pada gambar di atas, terlihat bahwa hasil pendeteksian pada jarak 1.70 meter antara webcam dengan layar proyeksi akurat.
b. Jarak antara webcam dengan layar proyeksi sebesar 2.85 meter
Percobaan aplikasi ini dilakukan pada jarak 2.85 meter antara webcam dengan layar proyeksi.
Gambar 4.94. Hasil percobaan pada jarak 2.85 meter antara webcam dengan layar proyeksi
Pada gambar di atas, terlihat bahwa hasil pendeteksian pada jarak 2.85 meter antara webcam dengan layar proyeksi akurat.
c. Jarak antara webcam dengan layar proyeksi sebesar 5.92 meter
Percobaan aplikasi ini dilakukan pada jarak 5.92 meter antara webcam dengan layar proyeksi.
Gambar 4.95. Hasil percobaan pada jarak 5.92 meter antara webcam dengan layar proyeksi
Pada gambar di atas, terlihat bahwa hasil pendeteksian pada jarak 5.92 meter antara webcam dengan layar proyeksi tidak akurat.
d. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pada jarak 5.92 meter antara webcam dengan layar proyeksi menghasilkan pendeteksian yang tidak akurat sedangkan, pada jarak 2.85 meter dan 1.70 meter menghasilkan pendeteksian yang akurat. Jadi, hal ini telah menjawab hipotesis pada subbab 1.3 bagian e, yakni: jarak antara objek dengan web camera dan latar belakang harus sesuai (tidak terlalu jauh ataupun dekat) pada saat pendeteksian agar objek dapat dikenali dengan baik.
4.6.3.4. Percobaan Aplikasi dengan Intensitas Cahaya yang Berbeda
Percobaan aplikasi ini dilakukan dengan 3 jenis intensitas cahaya ruangan yang berbeda, yaitu:
a. Intensitas cahaya menggunakan nilai default settings
Percobaan aplikasi ini dilakukan dengan intensitas cahaya ruangan yang menggunakan nilai default settings.
Gambar 4.96. Tampilan menu options tab advanced dengan nilai default settings
Gambar 4.97. Hasil percobaan dengan intensitas cahaya ruangan menggunakan nilai
default settings
Pada gambar di atas, terlihat bahwa hasil pendeteksian dengan intensitas cahaya ruangan menggunakan nilai default settings akurat.
b. Intensitas cahaya dengan perubahan nilai brightness-alpha sebesar 5
Percobaan aplikasi ini dilakukan dengan intensitas cahaya ruangan yang nilai brightness-alpha diubah menjadi 5.
Gambar 4.98. Tampilan menu options tab advanced dengan nilai brightness-alpha sebesar 5
Gambar 4.99. Perbedaan intensitas cahaya akibat perubahan nilai brightness-alpha