• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mesin Lamello

Dalam dokumen smk10 TeknikPerkayuan BudiMartono (Halaman 132-140)

MENERAPKAN TEKNIK LAMINASI

MENGGUNAKAN PERALATAN

1. Menggunakan Peralatan Tangan dan Listrik 1 Bangku Kerja Dan Kotak Alat

1.8. Mesin Lamello

1.8.1. Mesin Lamello.

Jenis mesin ini punya keistimewaan tersendiri , karena harus menggunakan isian kusus yang terbuat dari kayu.Jika kena lem akan mengembang sehingga sambungan akan menjadi kuat dan kokoh.

Sumber: Holztechnik – Fachkunde, Wolfgang Nutsch Dipl.-Ing, 2005.

Gb. 5.1.146. Mesin Lamello Gb. 5.1.144. Keselamatan Kerja. Stop Kontak Kabel Listrik Gb. 5.1.145. Kotak Penyimpanan. Kotak Penyimpanan

1.8.2. Nama-nama Bagian Mesin Lamello 1. Pengantar 2. Kunci 3. Kunci L 4. Carbon brushes 5. Daun gergaji 6. Pegangan 7. Pengunci 8. Kabel listrik

9. Pengatur kedalaman lamello 10. Pengatur Ketebalan

1.8.3. Jenis dan Ukuran Lamello

Ukuran No. 0 = 45 x 15 x 4 mm digunakan untuk laur yang dalamnya = 8 mm.

Ukuran No. 10 = 55 x 19 x 4 mm digunakan untuk laur yang dalamnya = 10 mm.

Ukuran No. 20 = 63 x 24 x 4 mm digunakan untuk alur yang dalamnya = 12,5 mm.

Sumber: Holztechnik – Fachkunde, Wolfgang Nutsch Dipl.-Ing, 2005.

Gb. 5.1.148. Isian Lamello

Sumber: Holztechnik – Fachkunde, Wolfgang Nutsch Dipl.-Ing, 2005.

Gb. 5.1.147. Bagian-bagian Lamello 1 2 3 4 5 8 6 9 10

1.8.4. Melukis dan Membagi Apabila benda kerja yang akan dilukis hanya satu, pergunakanlah mistar baja supaya mendapatkan hasil yang akurat untuk menentukan bagian-bagian titik pusat lamello.

1.8.5. Melukis Benda Kerja. Kalau benda kerja yang akan dilukis lebih dari satu (ganda), pergunakanlah mal (sablon) sesuai dengan bagian-bagian yang dikehendaki untuk mendapatkan ukuran yang sama.

1.8.6 Menentukan Titik Pusat Lamello.

Jarak titik pusat lamello ke salah satu ujung adalah : 40 – 60 mm. Sedangkan

Jarak titik pusat lamello dengan titik pusat lamello berikutnya ialah : 100 – 150 mm.

1.8.7 Merakit.

Sebelum dimatikan isian lamello cobalah pada benda kerja sesuai dengan tanda pareng supaya hasil pekerjaan tepat dan baik.

Gb. 5.1.149. Menentukan Titik Pusat Lamello.

Gb. 5.1.150. Melukis dengan Mal.

Gb. 5.1.152. Merakit Benda Kerja. Gb. 5.1.151. Melukis Benda Kerja.

1.8.8 Melukis.

Menggambari sambungan sudut adalah dengan bantuan clos kayu seperti pada gambar di samping guna untuk mendapatkan ukuran yang tepat dan presisi.

1.8.9 Sambungan Memanjang. Garis pensil benda kerja harus segaris dengan garis tengah mesin lamello.

Tangan kiri menekan ke bawah dan tangan kanan mendorong ke depan sedikit demi sedikit sampai batas ukuran lamello yang ditentukan

1.8.10 Tegak Lurus.

Garis pensil benda kerja harus segaris dengan garis tengah mesin lamello. Mesin lamello ditekan ke bawah dan dimulai dari sisi kiri atau kanan

Posisi benda kerja seperti pada gambar di samping, karena benda kerja berfungsi sebagai pengantar. Jepitlah benda kerja pada bangku supaya stabil dan jangan lupa memberi klos agar benda kerja tidak rusak Gb. 5.1.153. Melukis Sambungan Sudut Gb.5.1.154. Melubang Mendatar. Gb. 5.1.155. MelubangTegak Lurus.

1.8.11 Alat Bantu

Alat ini terdiri dari satu set yang dapat dipasang dengan mudah pada pengantar lamello, dengan cara pengantar dijepit dengan stabil pada waktu memotong. Ini disesuaikan dengan ketebalan benda kerja yang akan disambung.

1.8.12. Sambungan sudut

Pada ujung benda kerja dilukis dan dipotong sudut 450 dengan cara memakai alat bantu klos supaya didapatkan ukuran yang tepat dan benar, sehingga hasil sambungan membentuk sudut 900.

1.8.13. Melubang Miring 450. Lomello disamping untuk membuat lubang tegak lurus dan horisontal bisa juga dipakai miring 450 dengan menyetel pengantar disesuaikan dengan sudut kemiringannya, posisi dan cara memegang seperti gambar di samping.

Gb. 5.1.156. Posisi Mendatar.

Gb. 5.1.157. Melukis sudut 450

Gb. 5.1.158. Posisi Melubang Miring Sudut 450.

1.8.14. Perawatan.

Bila sudah selesai bersihkan motornya dengan komperesor supaya debu keluar dari celah-celah mesin lamello dan minyaki bagian-bagian terpenting dengan minyak khusus supaya tidak ber karat.

1.8.15. Penyimpanan.

Jika sudah bersih, selanjutnya dimasukkan ke dalam kotak atau

box mesin tersebut guna untuk menjaga kebersihan dan keamanan.

1.8.16.Nama dan Gunanya Alat Bantu.

1. Kunci L

Untuk membuka dan memasang pisau

2. Pengantar

Untuk mengetam sponing 3. Blok Penjepit

Untuk menjepit pisau pada saat pengasahan

4. Blok penyetel pisau Gb. 5.1.159. Perawatan.

Gb. 5.1.160. Perawatan.

Sumber: Holztechnik – Fachkunde, Wolfgang Nutsch Dipl.-Ing, 2005.

1.8.17. Carbon Brushes

Kontrol carbon brushes jangan sampai kehabisan karena kalau tebal kurang dari 3 mm maka mesin tidak bisa hidup, oleh karena itu sebelum mulai bekerja periksa dulu carbon brushes-nya.

1.8.18 Pengetaman Awal.

Pada awal pengetaman permuakaan kayu tekanan dititik-beratkan pada tangan kiri dan tangan kanan hanya mendorong.

1.8.19 Pengetaman Akhir.

Pada akhir atau ujung pengetaman tekanan dititik beratkan pada tangan kanan dan tangan kiri menahan dan memotong lurus.

1.8.20. Mengetam Miring

Disamping mengetam pada permukaan kayu, mesin ini dapat mengetam miring dengan menyetel pengantar sesuai dengan kemiringan yang diinginkan seperti yang terlihat pada gambar di samping.

Gb. 5.1.163. Pengetaman Awal.

Gb. 5.1.164. Pengetaman Akhir.

Gb. 5.1.165. Posisi Mengetam Miring.

Sumber: Holztechnik – Fachkunde, Wolfgang Nutsch Dipl.-Ing, 2005.

Gb. 5.1.162. Carbon Brushes

1.8.21. Mengetam Sponing Mesin ini juga dapat membuat sponing dengan menyetel pengantar sesuai dengan lebarnya sponing yang diinginkan.

1.8.22. Mengetam dengan

Stationer

Mesin ini bisa dibuat menjadi stationer dengan alat bantu yang dibentuk sesuai dengan bentuk mesin ketam dan diletakkan terbalik. Diklem terhadap bangku kerja agar kedudukan kuat.

Cara mengetam dengan dua buah tangan dan didorong secara merata.

1.8.23. Mengganti Pisau Ketam Bukalan terlebih dahulu ketiga sekrup dengan kunci Ellen (L) supaya pisou ketam dapat dibuka. Piringan klem bersama-sama keluar dengan blok pisau.

Bukalan baut blok pisau dengan hati-hati untuk mengeluarkan pisou atau menyetel pisau dari blok.

Untuk menentukan tingggi pisau sama dengan Plat belakang dapat distel dengan obeng dan kayu yang lurus. Periksalah selalu apakah baut-bautnya sudah kokoh atau belum.

Gb. 5.1.168. Posisi Membuka Pisau.

Gb.5.1.167.Stationery Planer.

1.8.24. Penyetelan Pisau

Setelah dipasang dan dikerasi pada blok pisau maka perlu dikontrol ketinggiannya dengan cara seperti gambar di samping. Supaya kita tahu sama atau tidak tinggi pisau guna untuk mendapatkan hasil pengetaman yang lurus dan rata.

1.8.25. Penajaman Pisau.

Penajaman pisau bisa kita lakukan secara manual dengan mengunakan blok yang ada pada mesin ketam dengan menggunakan batu asah cara basah supaya hasil penjaman bisa tahan lama.

Dalam dokumen smk10 TeknikPerkayuan BudiMartono (Halaman 132-140)

Dokumen terkait