• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. Pengeringan Pertama (Endless Chain Preasure)

4.2.1. Mesin Penggulung Open Top Roller dan Sortasi Basah

Dibagian ini penulis akan membahas mesin yang diambil untuk judul Tugas Akhir yaitu Mesin Penggulung Open Top Roller ( OTR ) dan Sortasi Basah Teh Hitam :

Adapun mesin Open Top Roller Teh Hitam ( OTR ) dapat dilihat pada gambar. 17 di bawah ini :

1

2

3 4 10 5 6 7 8 9

Gambar 17. Mesin Open Top Roller ( OTR ) Teh Hitam

Keterangan bagian – bagian mesin :

1. Corong fungsi daun segar jatuh ke tong penggulungan dari withering

Laporan PKPM 2015 | 45 2. Pembatas bak fungsi agar daun tidak berserakan saat jatuh dari corong. 3. Silinder tong fungsi wadah daun segar siap digiling di meja penggiling

OTR

4. Ring pengikat tong fungsi pengikat tong agar stabil saat berputar menggiling

5. Meja gilingan fungsi tumpuang tong penggiling untuk menggiling daun agar berlipat

6. Handle pembuka fungsi membuka dan menutup keluaran hasil gulungan 7. Motor penggerak fungsi menggerakkan OTR

8. Lori penampung fungsi menampung hasil 9. Kaki pondasi

10. Mata pisau ( Tumpul ) fungsi menahan daun dan menekan daun ke meja gilingan agar daun menggulung.

Spesifikasi Mesin :

1. Diameter : 47 ’’

2. Putaran engkol : 42 – 45 Rpm

3. RPM : 20 HP, 1440 Rpm, 50 HZ, 380 –

660 volt

4. Motor : Merk Renold England size WV 08

Ratio 1 :20 5. Panjang : 2,6 m 6. lebar : 2,2 m 7. Tinggi : 1,9 m 8. Jumlah : 3 buah 9. Kapasitas : 350 – 375 kg / Jam

Laporan PKPM 2015 | 46 10. Lama waktu sekali gulungan : 30 – 40 menit

Cara kerja mesin :

1. Siapkan gerobak untuk menampung hasil output Open Top Roller (OTR) untuk menghindari pucuk tercecer.

2. Saat pengisian dari corong jatuh ke dalam tong OTR mesin harus dalam keadaan mati.

3. Tunggu sampai tong terisi penuh, setelah penuh bunyikan bel kode tanda OTR telah penuh.

4. Lalu hidupkan mesin

5. Amati proses penggulungan dan masukkan pucuk yang belum tergulung ditepian meja Open Top Roller (OTR).

6. Bersihkan pucuk tercecer pada saat pengisian.

7. Tunggu 30 – 40 menit saat daun sudah terlihat menggulung 8. Matikan mesin terdahulu saat pengeluaran hasil gulungan

9. Tamping hasil menggunakan gerobak lori dan buka handle penutup wadah 10. Selesai.

Kerusakan Mesin OTR :

1. Baut sering lepas dan haus mengakibatkan mesin OTR saat berputar berisik.

2. Bel motor penggerak sering kendur saat berputar.

3. Handle pembuka macet dan menyulitkan pekerja menutup kembali corong keluaran OTR dikarenakan pinggir penutup terganjal gulungan daun teh.

Tujuan penggulungan

1. Untuk membentuk daun agar mengelinting/menggulung.

2. Untuk memecahkan dinding sel pucuk daun teh sehingga cairan keluar di permukaan daun dengan merata.

Laporan PKPM 2015 | 47 Adapun mesin Sortasi Basah Teh ( DIBN ) dapat dilihat pada gambar. 18 di bawah ini : 1 2 3 4 5

Gambar. 18 Mesin Sortasi Basah Teh Hitam ( DIBN ) Keterangan bagian – bagian mesin :

1. Motor penggerak Conveyor fungsi mengerakkan conveyor.

2. Conveyor fungsi mengangkut teh hasil gilingan dari OTR. 3. Meja ayakan fungsi mengayak teh setelah keluar dari OTR. 4. Corong keluaran fungsi tempat keluar nya hasil ayakan. 5. Motor penggerak ayakan fungsi menggerakkan meja ayakan.

Spesifikasi :

1. Jumlah : 2 unit

2. Ukuranmeja : 5,8 m X 9,3 m X 2 meja

Laporan PKPM 2015 | 48

4. Tahun Pembuatan : Tahun 1998 / Padu Usaha Bandung

5. Putaran poros engkol : 120 putaran / menit

6. Electromotor : 3 HP, 960 Rpm, 3 Phase, 50 Hz, 220 –

380 volt. Cara kerja mesin :

1. Bersihkan terlebih dahulu mesin ayakan dari sisa – sisa ayakan. 2. Setelah itu tekan tombol ON mesin Conveyor dan mesin ayakan.

3. Angkut hasil gulungan daun teh dari OTR kedalam conveyor pengangkut 4. Perhatikan mesin ayakan akan bekerja mengayak daun teh hasil gulungan

dari OTR.

5. Dan siapkan bak penampung ( Dhool troly ) dibawah corong penampung

grade.

6. Selesai Tujuan Ayakan :

1. Memudahkan proses pengeringan di TSD. 2. Menyempurnakan proses oksidasi fermentasi.

Adapun corong hasil keluaran dari mesin ayakan ini berjumlah 4 buah yang mana

grade tersebut adalah :

1. Bubuk kasar 1 2. Bubuk kasar 2 3. Bubuk kasar 3 4. Bubuk kasar 4

Hasil dari grade ini nantinya akan di sortasi kembali di ruangan sortasi kering setelah keluar dari mesin pengering ( TSD ).

Laporan PKPM 2015 | 49 V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Bahan baku yang digunakan oleh PT. Mitra Kerinci yaitu pucuk segar daun teh berasal dari kebun LIKI dan dari kebun PT. Mitra Kerinci.

2. Proses pengolahan teh hitam di PT. Mitra Kerinci menggunakan sistem

orthodox-rotorvane, yang terdiri dari beberapa tingkatan proses meliputi proses

pelayuan, penggilingan, oksidasi enzimatis, pengeringan, sortasi kering, dan pengemasan.

3. Peralatan yang digunakan dalam proses produksi teh hitam di PT. Mitra Kerinci telah menggunakan mesin sehingga dapat mempermudah berjalannya proses produksi.

4. Pengepakan/pengemasan di PT. Mitra Kerinci menggunakan dua macam yaitu : Karung plastik yang ukurannya sama dengan paper sack yaitu 120 x 70 x 20 cm. dan Kertas karton menggunakan kertas karton berupa kemasan kecil.

5. Pemasaran pada PT. Mitra Kerinci dengan dua tujuan yaitu ekspor dan konsumsi lokal.

Laporan PKPM 2015 | 50 5.2. Saran

1. Dalam hal pemetikan sebaiknya pengisian kedalam keranjang maupun waring tidak terlalu padat agar pucuk tidak memar.

2. Para pemetik sebaiknya selalu diberi pengarahan agar pemetikan yang dilakukan hanya pucuk daun saja. Sehingga meminimalisir terbawanya daun tua, ranting serta kotoran dalam proses pengolahan agar teh yang dihasilkan berkualitas.

3. Bubuk teh kering yang baru saja keluar dari TSD seharusnya

didinginkan terlebih dahulu hingga suhunya mencapai 300C sebelum dilakukan

proses sortasi.

4. Perlu dilakukan proses pembersihan secara berkala pada alat, mesin, serta bangunan seperti atap, dinding, dan lantai.

Laporan PKPM 2015 | 51 VI. DAFTAR PUSTAKA

Arifin, S. 1992. Petunjuk Kultur Teknis Tanaman Teh. Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung. Bandung. Arifin, S. 1994. Petunjuk Teknis Pengolahan Teh. Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung. Bandung.

Hartoyo, Arif. 2003. Teh dan Khasiatnya Bagi Kesehatan : Sebagai Tinjauan Ilmiah. Kanisius. Yogyakarta.

Maulana, Mohamad. 2000. Identifikasi Permasalahan Pengelolaan Mutu Teh Do Unit Usaha Perkebunan Malabar PT Nusantara VIII Jawa Barat. http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/%2810%29%20soca- maulana-pengelln%20mutu%20teh%281%29.pdf pada Rabu, 3 Maret 2010.

Nazaruddin, Fary B, Paimin. 1993. Pembudidayaan dan Pengolahan Teh. Penebar Swadaya. Jakarta.

Siswoputranto, P.S. 1978. Perkembangan Teh, Kopi, Cokelat Internasional. Gramedia. Jakarta

Setyamidjaja, Djoehana. 2000. TEH, Budidaya dan Pengolahan Pasca Panen. Kanisius. Yogyakarta.

Dokumen terkait