Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua cara
yaitu dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
1. Uji validitas dan uji reliabilitas
Pengujian kuesioner dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pertanyaan
dalam kuesioner dapat dimengerti oleh responden (Singarimbun, 1995).
dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner. Tujuan
pengujian ini yaitu untuk mengetahui apakah isi dari butir-butir pertanyaan
tersebut sudah sah (valid) dan handal (reliable). Apabila dari data butir- butir pertanyaan tersebut sudah valid dan reliabel maka data tersebut sudah
dapat digunakan untuk mengukur kandungan instrumen yang ada. Uji
validitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner.
Validitas tercapai apabila pertanyaan yang diajukan mampu
mengungkapkan apa yang inigin diungkapkan. Adapun cara mengujinya
yaitu dengan mengorelasikan tiap-tiap atribut terhadap total seluruh atribut
yang ada. Apabila secara statistik signifikan maka atribut tersebut valid
dan sebaliknya jika tidak signifikan maka atribut tersebut tidak digunakan
dalam penelitian atau tidak valid (Ghozali, 2009). Pada penelitian ini uji
validitas dilakukan dengan 15 responden dengan perhitungan yang
mengacu pada penelitian Polit and Beck (2006). Nilai validitas dapat
dikatakan valid apabila bernilai di atas 0,78 .
Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Menurut Ghozali
(2009), reliabilitas digunakan untuk mengetahui kereliabelan dari atribut-
atribut yang diajukan pada responden dalam kuesioner. Kuesioner yang
telah di uji reliabilitas apabila digunakan pada lokasi dan waktu yang
berbeda maka akan memperoleh hasil yang sama. Uji reliabilitaspada
Alpha,jika nilaiCronbach Alphadi atas 0,60 maka pertanyaan reliabel, begitu sebaliknya jika nilaiCronbach Alphadi bawah 0,60 maka
pertanyaan tidak reliabel (Sujarweni, 2015). Berikut rumus menghitung
koefisienCronbach Alpha :
=
( 1) 1
2. Metode analisis data tujuan pertama
Tujuan pertama dari penelitian ini adalah mengidentifikasi komponen
faktor internal usaha PT Sayuran Siap Saji, yaitu produksi, sumber daya
manusia, pemasaran, manajemen, dan lokasi usaha. Metode analisis data
yang digunakan untuk menjawab tujuan pertama ini, yaitu analisis
deskriptif kualitatif.
Hal yang dilakukan adalah mendaftarkan item-item faktor strategi internal
(IFAS) yang paling penting dalam kolom faktor strategis. Adapun
penggunaan komponen internal didasarkan pada salah satu alat analisis
lingkungan internal, yaitu analisis rantai nilai korporasi. Berikut adalah
beberapa komponen internal yang digunakan :
a. Produksi
Penggunaan komponen produksi untuk melihat kekuatan dan
kelemahan melalui penggunaan teknologi yang canggih, ketersediaan
bahan baku yang mudah, kualitas produk sayuranfresh cut yang dihasilkan, serta upaya yang diterapkan oleh PT Sayuran Siap Saji
dalam mempertahankan kualitas produk sayuran fresh cutyang dihasilkan.
b. Sumber Daya Manusia
Penggunaan komponen sumber daya manusia adalah sebagai salah
satu komponen internal usaha PT Sayuran Siap Saji, dengan melihat
bagaimana ketersediaan karyawan dalam menunjang jalannya usaha,
serta bagaimana kualitas kinerja karyawan di PT Sayuran Siap Saji
c. Pemasaran
Komponen ini digunakan untuk melihat adanya kekuatan dan
kelemahan yang akan timbul dari pelaksanaan pemasaran produk
sayuranfresh cutoleh PT Sayuran Siap Saji, dengan melihat bagaimana penerapanpromotion mix
d. Manajemen
Komponen ini digunakan dengan tujuan untuk melihat penerapan
fungsi manajemen yang telah berlangsung di PT Sayuran Siap Saji.
Fungsi manajemen tersebut meliputi perencanaan, pengorganisasiaan,
pelaksanaan dan pengawasan.
e. Lokasi Usaha
Komponen lokasi usaha dengan melihat apakah lokasi usaha mudah
dijangkau oleh berbagai jenis kendaraan sehingga dapat
memperlancar kegiatan usaha, serta melihat jarak antara sumber
bahan baku dengan perusahaan tempat memproduksi sayuranfresh cut.
3. Metode analisis data tujuan kedua dan ketiga
Tujuan kedua dan ketiga dari penelitian ini adalah mengidentifikasi
komponen faktor eksternal usaha PT Sayuran Siap Saji dan menganalisis
sikap konsumen sebagai salah satu komponen faktor eksternal yang
digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman usaha
PT Sayuran Siap Saji. Metode analisis data yang digunakan untuk
menjawab tujuan kedua adalah analisis kualitatif, sedangkan untuk
menjawab tujuan ketiga digunakan analisis kuantitatif.
Penentuan faktor eksternal PT Sayuran Siap Saji ini dilakukan dengan
menentukan beberapa komponen faktor ekternal yang digunakan dalam
penelitian. Hal yang harus dilakukan adalah mendaftarkan item-item
faktor strategi eksternal (EFAS) yang penting dalam kolom faktor
strategis. Adapun penggunaan komponen eksternal didasarkan pada dua
alat analisis lingkungan ekternal, yaitu analisifive forcesdan analisis STEEPLE. Berikut adalah beberapa komponen eksternal yang
digunakan:
a. Pesaing
Adanya pelaku usaha sejenis ini akan menjadi ancaman bagi usaha PT
Sayuran Siap Saji, akan tetapi dapat pula menjadi peluang bagi PT
Sayuran Siap Saji untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas
b. Pelanggan
Pada penelitian ini, pelanggan dijadikan salah satu komponen
eksternal usaha dengan melihat sikap pelanggan terhadap produk
sayuranfresh cutyang diproduksi oleh PT Sayuran Siap Saji.
Pengukuran sikap pelanggan terhadap produk sayuranfresh cut yaitu dengan melihat beberapa atribut yang dijadikan sebagai kepercayaan
dan evaluasi dalam pembelian produk tersebut. Pengukuran sikap
pelanggan yaitu dengan menggunakan analisis multiatribut Fishbein.
Model multiatribut Fishbein menjelaskan sikap konsumen terhadap
suatu objek sikap (produk atau merek) sangat ditentukan oleh sikap
konsumen terhadap atribut-atribut yang dievaluasi. Model tersebut
disebut dengan multiatribut karena evaluasi konsumen terhadap objek
berdasarkan kepada evaluasinya terhadap banyak atribut yang dimiliki
oleh objek tersebut. Model multiatribut Fishbein ini menggambarkan
bahwa sikap konsumen terhadap suatu produk atau merk sebuah
produk ditentukan oleh dua hal, yaitu kepercayaan terhadap atribut
yang dimiliki produk atau merk (komponen bi), dan evaluasi
pentingnya atribut dari produk tersebut (komponen ei).
Model ini digambarkan oleh formula berikut :
Keterangan :
Ao = Sikap keseluruhan konsumen terhadap produk PT Sayuran Siap
Saji
Bi = Kekuatan kepercayaan konsumen bahwa produk PT Sayuran
Siap Saji memiliki atribut i
Ei = Evaluasi konsumen terhadap atribut I
N = Jumlah atribut yang dimiliki produk PT Sayuran Siap Saji
Setelah diidentifikasi atribut produk PT Sayuran Siap Saji dilakukan
pengukuran bidan eiyang tepat. Komponen eimenggambarkan
evaluasi atribut, yaitu komponen yang menjelaskan seberapa penting
sikap penilaian konsumen terhadap atribut secara menyeluruh,
contohnya atribut produk PT Sayuran Siap Saji secara keseluruhan.
Evaluasi diukur pada sebuah skala evaluasi 5 angka yang berjajar dari
sangat penting (5), penting (4), cukup penting (3), tidak penting (2)
dan sangat tidak penting (1). Komponen bimenggambarkan seberapa
kuat kepercayaan konsumen bahwa PT Sayuran Siap Saji memiliki
atribut yang diberikan. Atribut yang digunakan untuk komponen bi
harus sama dengan atribut yang digunakan untuk menghitung
komponen ei. Kepercayaan diukur pada skala dengan 5 angka dari
kemungkinan yang disadari yang berjajar dari sangat baik (5), baik
(4), cukup baik (3), tidak baik (2) sampai sangat tidak baik (1).
Respon rata-rata dikalkulasikan untuk bidan eiberkisar dari skor
maksimum 5 dan skor minimum 1. Mengestimasi penilaian sikap
setiap skor kepercayaan (bi) dikalikan dengan skor evaluasi (ei) yang
sesuai lalu semua hasil perkalian dijumlahkan sehingga akan
dihasilkan total skor penilaian sikap konsumen. Penilaian sikap
pelanggan terhadap PT Sayuran Siap Saji dapat dibandingkan dengan
total skor maksimum dari komponen evaluasi yang ada.
Sebelum memberikan interpretasi terhadap hasil penilaian pelanggan,
tentukan terlebih dahulu rentang skala penilaian. Tentukan juga skor
minimum dan skor maksimum penilaian yang mungkin diberikan oleh
konsumen.
Rumus rentang skala :
RS =
Dimana :
m = angka tertinggi dalam pengukuran
n = angka terendah dalam pengukuran
b = banyaknya kelas interpretasi yang ada
Besarnyarangeuntuk evaluasi (kepentingan) dan tingkat kepercayaan (pelaksanaan) adalah :
Setelah interval diketahui kemudian ditentukan rentang skala
berdasarkan tingkat kepentingan :
1,00-1,80 = Sangat penting
1,81-2,60 = Tidak penting
2,61-3,40 = Biasa
3,41-4,20 = Penting
4,21-5,00 = Sangat penting
Atribut yang digunakan pada penelitian ini adalah atribut produk dan
atribut pelayanan. Atribut produk yaitu harga sayuran, kesegaran
sayuran, kecerahan warna sayuran, kebersihan sayuran, ukuran
sayuran dan kemasan/packaging,sedangkan atribut pelayanan yaitu ketepatan waktu pengiriman dan ketepatan kuantitas.
Setelah diketahui kepentingan dan kepercayaan, maka selanjutnya
diperoleh nilai sikap (Ao) yang merupakan perkalian antara tingkat
kepentingan dan tingkat kepercayaan. Besarnya rangeuntuk kategori sikap adalah [(5 5) (1 1)]
5 = 4,8, sehingga pembagian kelas berdasarkan nilai sikap (Ao) adalah :
1,00-5,80 = Sangat negatif
5,81-10,60 = Negatif
10,61-15,40 = Netral
15,41-20,20 = Positif
Setelah dilakukan analisis mengenai sikap pelanggan, dilakukan pula
pengukuran kinerja PT Sayuran Siap Saji menurut pelanggan dengan
menggunakan metodeCustomer Satisfaction Index(CSI) atau yang disebut indeks kepuasan konsumen. Metode ini digunakan untuk
mengukur indeks kepuasan konsumen secara keseluruhan dari tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja yang berguna untuk pengembangan
program pemasaran yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan
(Supranto, 2006). Pada penelitian ini digunakan lima peringkat nilai
dan diberi skor atau bobot seperti tercantum pada Tabel 6.
Tabel 6. Skor tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan
Kriteria Jawaban Skor (nilai)
Skor Tingkat Kepentingan (Importance) Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting 1 2 3 4 5 Skor Tingkat Pelaksanaan (Performance) Tidak Baik Kurang Baik Biasa Saja Baik Sangat Baik 1 2 3 4 5 Sumber : Supranto, 2006.
Tahapan dalam pengukuran CSI yaitu :
1). MenghitungWeighting Factor(WF), yaitu mengubah nilai rata- rata kepentingan menjadi angka presentase dari total rata-rata
tingkat kinerja seluruh atribut yang diuji.
2). Menghitungweighting Total (WT),yaitu menjumlahkan WS semua atribut.
3). MenghitungSatisfaction Index,yaitu WT dibagi skala maksimum yang digunakan, dalam penelitian ini skala maksimum yang
digunakan adalah 5 kemudian dikalikan 100 persen. Tingkat
kepuasan responden secara keseluruhan dapat dilihat dari kriteria
tingkat kepuasan pelanggan pada Tabel 7.
Tabel 7. Rentang skala dan interpretasi analisisCustomer Satisfaction Index(CSI) keseluruhan
Rentang Skala Interprestasi
0,00-0,20 Sangat tidak puas
0,21-0,40 Tidak puas
0,41-0,60 Cukup puas
0.61-0,80 Puas
0,81-1,00 Sangat puas
Sumber: Supranto, 2006.
c. Iklim dan Cuaca
Iklim dan cuaca bersifat tidak menentu sehingga akan berpengaruh
terhadap jumlah dan kualitas bahan baku sayuran yang dibutuhkan.
Hal ini tentu dapat menimbulkan ancaman bagi perusahaan dikala
iklim dan cuaca tidak bagus yang akan membuat jumlah dan kualitas
sayuran tidak sesuai dengan yang dibutuhkan, akan tetapi dapat
menjadi peluang ketika iklim dan cuaca bagus karena jumlah dan
kualitas bahan baku yang dibutuhkan akan sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan perusahaan.
d. Teknologi
Kemajuan teknologi dapat menimbulkan persaingan produk antar
teknologi yang lebih modern dan canggih sehingga dapat
menghasilkan produk sejenis dengan kualitas yang lebih baik. Tentu
hal ini menjadi ancaman bagi usaha PT Sayuran Siap Saji, akan tetapi
dapat menjadi peluang dikala perusahaan ini menggunakan teknologi
yang sesuai dengan kemajuannya.
4. Metode analisis data tujuan keempat
Tujuan keempat dari penelitian ini adalah menyusun strategi
pengembangan yang tepat untuk usaha PT Sayuran Siap Saji yang
dilakukan dengan metode analisis data yaitu analisis strategi
pengembangan melalui analisis SWOT. Metode analisis data yang
digunakan untuk menjawab tujuan keempat ini adalah analisis kualitatif
dan kuantitatif. Analisis ini digunakan untuk menganalisis faktor-faktor
apa saja yang akan mempengaruhi pengembangan PT Sayuran Siap Saji
dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki
oleh PT Sayuran Siap Saji, selanjutnya menentukan strategi
pengembangan usaha yang tepat untuk PT Sayuran Siap Saji.
Berdasarkan penjelasan tersebut, diketahui beberapa variabel yang akan
menentukan strategi pengembangan PT Sayuran Siap Saji.
Menurut David (2004), proses penyusunan strategi pengembangan
menggunakan analisis SWOT ini dilakukan melalui beberapa tahapan
analisis dengan bantuan matriks evaluasi internal dan eksternal analisis
SWOT. Evaluasi internal dan eksternal analisis SWOT ini untuk
internal akan mencakup masing-masing 5 variabel terkait kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki oleh PT Sayuran Siap Saji serta pada matriks
evaluasi eksternal akan mencakup masing-masing 4 variabel terkait
peluang dan ancaman yang dimiliki oleh PT Sayuran Siap Saji.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prihatini (2015), tahapan
dalam menganalisis tabel matriks evaluasi internal dan eksternal analisis
SWOT sebagai berikut :
a. Mendaftarkan item-item faktor strategis eksternal (EFAS) dengan
strategi internal (IFAS) yang penting dalam kolom faktor strategis.
b. Menentukan derajat kepentingan relatif setiap faktor internal (bobot).
Penentuan bobot faktor internal dan eskternal dilakukan dengan
memberikan penilaian atau pembobotan angka pada masing-masing
faktor. Penilaian angka pembobotan adalah sebagai berikut, 2 jika
faktor vertikal lebih penting dari faktor horizontal, 1 jika faktor
vertikal sama pentingnya dengan faktor horizontal dan 0 jika faktor
vertikal kurang penting dari faktor horizontal. Memberikan skala
rating 1 sampai 4 untuk setiap faktor untuk menunjukkan apakah
faktor tersebut mewakili kelemahan utama (peringkat = 1), kelemahan
kecil (peringkat = 2), kekuatan kecil (peringkat = 3), dan kekuatan
utama (peringkat = 4). Adapun penentuan bobot untuk derajat
kepentingan relatif tersebut dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait
dengan PT Sayuran Siap Saji, seperti Direktur Utama, beberapa
manajer dari setiap divisi yang ada, Dinas Pertanian dan Kehutanan
Perdagangan Kabupaten Bogor, serta beberapa para ahli di bidang
agribisnis.
c. Mengalikan bobot dengan rating untuk mendapatkan skor tertimbang.
d. Menjumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total. Nilai 1
menunjukkan bahwa kondisi internal yang sangat buruk dan nilai 4
menunjukkan kondisi internal yang sangat baik, rata-rata nilai yang
dibobotkan adalah 2,5. Nilai lebih kecil dari 2,5 menunjukkan bahwa
kondisi internal selama ini masih lemah. Sedangkan nilai lebih besar
dari 2,5 menunjukkan kondisi internal kuat.
Maka matriks strategi analisis faktor internal dan eksternal pada
penelitian yang akan dilaksanakan di PT Sayuran Siap Saji Desa
Sukamanah Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor yaitu :
1) Kekuatan
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan lain
yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan
pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat
dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar (Rangkuti, 2000).
Komponen internal yang digunakan untuk memperoleh kekuatan
PT Sayuran Siap Saji adalah produksi, sumber daya manusia,
manajemen, pemasaran dan lokasi usaha. Tabel kerangka matriks
Tabel 8. Kerangka matrik faktor strategi internal untuk kekuatan (strengths)
Komponen Kekuatan Bobot Rating Skor Ranking Produksi SDM Pemasaran Manajemen Lokasi Usaha Sumber : David (2003).
Keterangan pemberian rating:
4 = kekuatan yang dimiliki PT Sayuran Siap Saji sangat kuat
3 = kekuatan yang dimiliki PT Sayuran Siap Saji kuat
2 = kekuatan yang dimiliki PT Sayuran Siap Saji rendah
1 = kekuatan yang dimiliki PT Sayuran Siap Saji sangat rendah
2) Kelemahan
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber
daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara efektif menghambat
kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas,
sumber daya keuangan, kemampuan manajemen dan keterampilan
pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan
(Rangkuti, 2000). Komponen internal yang digunakan untuk
memperoleh kelemahan PT Sayuran Siap Saji adalah produksi,
sumber daya manusia, manajemen, pemasaran, dan lokasi usaha.
Tabel kerangka matriks faktor strategi internal untuk kelemahan
Tabel 9. Kerangka matrik faktor strategi internal untuk kelemahan (weakness)
Komponen Kekuatan Bobot Rating Skor Ranking Produksi SDM Pemasaran Manajemen Lokasi Usaha Sumber : David (2003).
Keterangan pemberian rating :
4 = kelemahan yang dimiliki PT Sayuran Siap Saji sangat mudah
dipecahkan
3 = kelemahan yang dimiliki PT Sayuran Siap Saji mudah
Dipecahkan
2 = kelemahan yang dimiliki PT Sayuran Siap Saji sulit
dipecahkan
1 = kelemahan yang dimiliki PT Sayuran Siap Saji sangat sulit
Dipecahkan
3) Peluang
Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan. Kecenderungan–kecenderungan penting
merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahan teknologi
dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli
atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan
(Rangkuti, 2000). Komponen eksternal yang digunakan untuk
konsumen, iklim dan cuaca serta teknologi. Tabel kerangka
matriks faktor strategi eksternal untuk peluang pada Tabel 10.
Tabel 10. Kerangka matrik faktor strategi eksternal untuk peluang (opportunity)
Komponen Peluang Bobot Rating Skor Ranking Pesaing
Konsumen Iklim dan cuaca Teknologi
Sumber : David (2003).
Keterangan pemberian rating :
4 = Peluang yang dimiliki PT Sayuran Siap Saji sangat mudah
diraih
3 = Peluang yang dimiliki PT Sayuran Siap Saji mudah diraih
2 = Peluang yang dimiliki PT Sayuran Siap Saji sulit diraih
1 = Peluang yang dimiliki PT Sayuran Siap Saji sangat sulit diraih
4) Ancaman
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama
bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya
peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat
merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan, dalam
menjalankan usaha segala bentuk ancaman dapat saja terjadi tanpa
diketahui situasi dan waktunya oleh karena itu, pelaku usaha harus
tanggap dan mengantisipasi terjadinya berbagai ancaman bagi
memperoleh ancaman PT Sayuran Siap Saji adalah pesaing,
konsumen, iklim dan cuaca serta teknologi. Tabel kerangka
matriks faktor strategi eksternal untuk ancaman pada Tabel 11.
Tabel 11. Kerangka matrik faktor strategi eksternal untuk ancaman (threats)
Komponen Peluang Bobot Rating Skor Ranking Pesaing
Konsumen Iklim dan cuaca Teknologi
Sumber : David (2003).
Keterangan pemberian rating:
4 = ancaman yang dimiliki PT Sayuran Siap Saji sangat mudah
untuk diatasi
3 = ancaman yang dimiliki PT Sayuran Siap Saji mudah diatasi
2 = ancaman yang dimiliki PT Sayuran Siap Saji sulit diatasi
1 = ancaman yang dimiliki PT Sayuran Siap Saji sangat sulit diatasi
*) Penentuan persentase bobot komponen faktor internal dan
eksternal didasarkan data-data pendukung dan justifikasi ilmiah
peneliti.
Faktor-faktor internal dan eksternal yang didapatkan dari identifikasi
yaitu faktor kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang kemudian
dimasukkan ke dalam matriks SWOT untuk dianalisis. Analisis
SWOT ini menggambarkan secara jelas peluang dan ancaman
dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahan tersebut.
Selanjutnya, dari hasil tersebut maka matriks akan menghasilkan
empat set kemungkinan strategi yaitu strategi SO, strategi ST, strategi
WO dan strategi WT. Berdasarkan hasil tersebut maka akan terpilih
strategi yang sesuai dengan kuadran I, II, III dan IV pada diagram
analisis SWOT. Apabila penyilangan strategi tersebut tidak sesuai
dengan logika maka penyilangan strategi tersebut tidak dapat di
analisis lebih lanjut.
SWOT
Strengths (S)Tentukan 5-10 faktor yang menjadi kekuatanWeakness (W) Tentukan 5-10 faktor yang menjadi kelemahan Opportunities (O)
Tentukan 5-10 faktor yang menjadi peluang
Strategi (SO)
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
Strategi (WO) Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
Threats (T)
Tentukan 5-10 faktor yang menjadi ancaman
Strategi (ST)
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
Strategi (WT)
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Letak Geografis Kabupaten Bogor
Secara geografis Kabupaten Bogor terletak diantara 6°18”0” – 6°47”10”
Lintang Selatan dan 106°23”45” – 107°13”30” Bujur Timur, yang berdekatan
dengan Ibukota Negara sebagai pusat pemerintahan, jasa dan perdagangan
dengan aktifitas pembangunan yang cukup tinggi. Kabupaten Bogor juga
merupakan daerah perlintasan antara Ibukota Negara dan Ibukota Provinsi
Jawa Barat.
Dataran tinggi menempati sebagian besar wilayah Kabupaten Bogor di bagian
Tengah dari daerah ini dengan ketinggian topografi mulai dari 300–1.000 m
dpl, dibentuk oleh produk batuan tua dari batuan sedimen yang berumur
Tersier. Bagian Selatan wilayah Kabupaten Bogor ini ditutupi oleh batuan
gunung api muda yang berumur Kuarter yang secara fisiografi berada pada
daerah perbatasan antara Zona Bogor dan Zona Bandung.
Secara administratif, Kabupaten Bogor terdiri dari 40 kecamatan dan 413
desa, dengan batasan wilayah sebagai berikut :
(1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang
(2) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kerawang, Kabupaten
Cianjur, dan Kabupaten Purwakarta.
(3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Cianjur dan Kabupaten
Sukabumi.
(4) Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak Provinsi Banten.
(5) Bagian Tengah berbatasan dengan Kota Bogor.