• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.5 Metode Analisis Data

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diolah dan disajikan oleh pihak lain. Data diperoleh dari laporan tahunan perusahaan yang berasal dari IDX.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data-data yang menjadi observasi dikumpulkan dengan menggunakan metode studi pustaka dan dokumentasi. Studi pustaka dilakukan dengan mengolah literatur, artikel, jurnal maupun referensi lainnya yang berkaitan dengan topik pembahasan dari penelitian ini. Sedangkan dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber data dokumenter seperti laporan tahunan yang menjadi sampel penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan pencatatan dan penghitungan.

3.5 Metode Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier. Namun untuk menjamin keakuratan analisis, terlebih dahulu akan dilakukan analisis statistik deskriptif dan uji asumsi klasik. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui dispersi dan distribusi data. Sedangkan ujiasumsi klasik dilakukan untuk menguji kelayakan model regresi yang selanjutnya akan digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.

3.5.1 Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu data yang dilihat melalui nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

40

kecil menunjukkan nilai sampel atau populasi yang mengelompok di sekitar nilai rata hitungnya. Hal ini disebabkan nilainya hampir sama dengan nilai rata-rata. Dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap anggota sampel atau populasi mempunyai kesamaan. Sebaliknya, jika nilai standar deviasi besar, maka penyebaran dari rata-rata juga besar.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebagai syarat untuk menguji kelayakan penggunaan model regresi dalam penelitian. Syarat yang harus dipenuhi adalah data tersebut harus terdistribusikan secara normal, tidak mengandung multikolinearitas, dan heterokedastisitas. Uji asumsi klasik yang akan dilakukan terdiri dari uji

normalitas, heteroskedatisitas, multikolinearitas dan autokorelasi (Ghozali, 2013).

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data statistik dan analisis grafik dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sample K-S).Dasar pengambilan keputusan untuk uji statistik Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sample K-S) adalah (Ghozali,2013):

1) Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 atau 5% berarti data residual terdistribusi tidak normal.

2) Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 atau 5% berarti data residual terdistribusi normal.

41

3.5.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heterokedastisitas. Terdapat beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidakanya heterokedastisitas,salah satunya melalui grafik scatterplot. Kesimpulan diambil dengan melihat persebaran titik pada scatterplot dengan dasar analisis tidak terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit). Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2013).

3.5.2.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam penelitian ini, uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Model regresi yang bebas multikolinearitas adalah yang mempunyai nilai tolerance ≥ 0,10 atau VIF ≤ 10. Apabila nilai tolerance ≤ 0,10 atau VIF ≥ 10, maka terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2013).

3.5.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

42

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain (Ghozali, 2013). Uji autokorelasi yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan melakukan uji durbin watson dan run test (Ghozali, 2013).

3.5.3 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi moderasi (moderation regression analysis) dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS). Analisis Regresi Moderasi digunakan untuk menyatakan hubungan memperlemah atau memperkuat antara variabel independen terhadap variabel dependen penelitian. Model I, regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis H1 dan H2 adalah sebagai berikut:

INT_RTit = β0+ β1(AGEi) + β2(BIG_FOURit) +β3(AGEi*BIG_FOURit)

4(LEVit) + β5(SIZEit) +

e

Kemudian model II, regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis H3 dan H4 adalah sebagai berikut:

INT_RTit = β0+ β1(AGEi) + β2(KOM_AUDi) + β3(AGEi*KOM_AUDi) +

β4(LEVit) + β5(SIZEit) + e

Sumber : Prasetyo, 2013

3.5.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui presentase pengaruh variabel independen terhadap perubahan variabel dependen. Dari sini akan diketahui seberapa besar variabel dependen akan mampu dijelaskan oleh variabel independennya, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model.

43

Nilai koefisien determinasi antara 0 dan 1. Nilai R2yang besar berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat tidak terbatas, begitu pula sebaliknya (Ghozali, 2013).

3.5.3.2 Uji Kelayakan Model Analisis Regresi Moderasi

Model regresi penelitian ini dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh memperlemah atau memperkuat hubungan antara variabel- variabel independen terhadap variabel dependen dan untuk menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut Ghozali (2013) dengan tingkat signifikan 5% (0,05), kriteria pengujiannya :

1) Jika Fhitung< Ftabelatau probabilitas > 0,05 maka variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

2) Jika Fhitung> Ftabelatau probabilitas < 0,05 maka variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

3.5.3.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis ( Uji - t ), uji ini digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh variabel penjelas atau independen secara individual menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikan > 0,05 (α = 5%), maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen atau dengan kata lain hipotesis ditolak.

2) Jika nilai signifikan < 0,05 (α = 5%), maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen atau dengan kata lain hipotesis diterima.

BAB V

Dokumen terkait