• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.6. Metode Analisis Data

Analisis data Kualitatif menurut Bogdan (Sugiyono, 2011:332) adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan hasil-hasil lain, sehingga dapat mudah di pahami, dan tentunya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus hingga datanya jenuh. Pengamatan yang terus menerus tersebut menimbulkan variasi data menjadi tinggi. Data yang terkumpul dalam penelitian kualitatif yang memiliki variasi yang tinggi membuat seringnya data kuantitatif juga masuk di dalamnya, sehingga teknik yang digunakan dalam menganalisis data kualitatif seringkali menjadi kurang jelas. Oleh karena itu, peneliti kualitatif terkadang kebingungan dalam melakukan analisis.

Analisis dalam penelitian ini dilakukan bahkan sebelum terjun kelapangan dimana peneliti melakukan analisis terhadap data hasil studi pendahulu yang penulis gunakan untuk menentukan fokus penelitiam dalam penelitian ini. Pada tahap wawancara dengan narasumber atau saat pengumpulan data sedang berlangsung pun peneliti melakukan anailis. Bilamana narasumber memberikan jawaban yang sekiranya tidak memuaskan maka peneliti mencoba untuk memberikan pertanyaan lain yang masih berkaitan hingga sampai tahap tertentu sehingga peneliti memperoleh jawaban yang diinginkan.

Penelitian kualitatif memiliki dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore) dan kedua menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain). Kebanyakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan eksplanatori. Beberapa peneliti memberikan deskripsi tentang situasi yang kompleks, dan arah bagi

penelitian selanjutnya. Penelitian lain memberikan eksplanasi (kejelasan) tentang hubungan antara peristiwa dengan makna terutama menurut persepsi partisipan (Sukmadinata, 2009:60).

Lebih difokuskan lagi penelitian ini membahas tentang studi kasus, dimana penelitian dilakukan dalam “kesatuan sistem”. Studi kasus merupakan penelitian yang diarahkan pada pengumpulan data, mengambil maknanya dan memperoleh pemahaman dari suatu kasus. Studi kasus tidak mewakili populasi dan tidak diperuntukkan memperoleh kesimpulan dari populasi. Kesimpulan dari studi kasus hanya berlaku untuk kasus tersebut.

Penelitian kualitatif memiliki karakteristik yang berbeda dari penelitian yang lainnya dimana penelitian kualitatif melihat hal yang nyata yang berubah secara alami, menggungkapkan data dari suatu kasus, fenomena dipahami sebagai sistem yang kompleks, mendeskripsikan secara rinci/dalam, adanya hubungan yang akrab antara peneliti dan informan, melihat proses yang membuat desain menjadi fleksibel, memiliki keunikan yang khas, serta subjektif murni dan tidak dibuat-buat.

Penelitian ini menggunakan sampel purposif (purposive sample) yang memiliki perbedaan dengan sampel probabilitas (probability sample), dimana sempel purposif menekankan pada objek agar menjadi sampel dari populasi, sampelnya sendiri merupakan informan yang terpilih yang memahami suatu kasus secara mendalam dibandingkan yang lainnya. Sebelum sampel di pilih maka peneliti mencari sub-sub unit dan informan-informan di dalam unit kasus yang akan diteliti. Untuk kemudian peneliti

memilih informan, kelompok, tempat, kegiatan, dan peristiwa yang kaya dengan informasi.

Dalam penelitian ini, memiliki sumber utama guru mata pelajaran sejarah dan Kepala sekolah di SMP Negeri 1 Batang. Sedangkan sumber lainnya berupa Siswa SMP Negeri 1 Batang, data laporan dan dokumen yang berupa buku-buku literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Penelitian ini menggunakan Triangulasi sumber sebagai patokan keabsahan data. Metode triangulasi menurut Patton (Moeleong 2006:331) terdapat dua strategi yaitu: 1. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan beberapa teknik pengumpulan data, 2. Pengecekan derajat kepercayaan sumber data dengan metode yang sama, 3. adalah dengan jalan memanfaatkan penelitian lain untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamatan lainnya dapat

membantu mengurangi “kemencengan” dalam pengumpulan data. Cara lain

yang dapat ditempuh adalah membandingkan hasil pekerjaan seseorang analis dengan analis lainnya.

Keabsahan data merupakan salah satu yang sangat penting didalam penelitian kualitatif yaitu untuk mengetahui derajat kepercayaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Apabila peneliti melakukan pemeriksaan terhadap keabsahan data secara cermat dan menggunakan teknik yang tepat, maka akan diperoleh hasil penelitian yang benar-benar dapat di pertanggungjawabkan. Dalam memeriksa keabsahan data dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan Teknik Triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar, data itu untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong 2006:330).

Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang di peroleh melalui waktu dan alat yang berbeda (Moleong, 2006:330-332) hal ini dapat di capai dengan jalan: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, 2. Membandingkan apa yang di katakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu, 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintah, 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

Metode triangulasi menurut Patton (Moleong 2012:331) terdapat dua strategi yaitu: 1. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan beberapa teknik pengumpulan data, 2. Pengecekan derajat kepercayaan sumber data dengan metode yang sama. Dengan memanfaatkan penelitian lain untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamatan lainnya dapat membatu mengurangi

adalah membandingkan hasil pekerjaan seseorang analisis dengan analisis lainnya.

Mathison dalam Sugiyono (2011:332) mengemukakan bahwa “The in consistent of triangulasi lies providevindr, whether convergent in consistent or contradictory”. Maksudnya nilai dari teknik pengumpulan data dengan triangulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh convergent (meluas), tidak konsisten/kontradiksi, oleh karena itu dengan menggunakan teknik triangulsi dalam pengumpulan data, maka data yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti. Selain itu dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, apabila dibandingkan satu pendekatan.

Triangulasi dalam penelitian ini sendiri dapat dilihat dari adanya penggabungan dari berbagai sumber data yang ada. Peneliti mencari data dari sember yang berbeda-beda seperti Guru, Kepala Sekolah serta Siswa dengan masih menggunakan teknik penelitian yang sama yaitu metode wawancara mendalam. Bila digambarkan dengan grafik maka akan menjadi seperti yang ada pada Gambar 2.

Gambar 2. Triangulasi “sumber” dengan teknik pengumpulan data pada bermacam sumber data

Wawancara Mendalam Kepala Sekolah Guru Siswa

Analisis data setelah melakukan triangulasi data dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan reduksi data. Miles & Huberman (2009:16) menyatakan bahwa Reduksi data bukan suatu hal yang terpisah dari analisis. Ia merupakan bagian dari analisis. Pilihan-pilihan peneliti tentang bagian mana data yang dikode, mana yang dibuang, pola-pola mana yang meringkas sejumlah bagian yang tersebar, cerita-cerita apa yang sedang berkembang, semuanya itu merupakan pilihan-pilihan analisis.

Reduksi data sendiri sebenarnya telah dilakukan peneliti sejak sebelum peneliti terjun ke lapangan. Seperti dalam penentuan kerangka konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan pendekatan data mana yang akan peneliti pilih. Pada tahap reduksi data setelah penelitian maka peneliti melakukan analisis data mana yang berhubungan dengan pnelitian dan data mana yang sekiranya dapat dikesampingkan.

Dokumen terkait