• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3.4 Metode Analisis Data

Untuk menyelesaikan masalah (1), dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan menganalisis distribusi dana dana bantuan program optimasi lahan di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

Untuk menyelesaikan masalah (2), dianalisis dengan menggunakan metode analisis teknis penskalaan likert, yaitu untuk mengetahui pendapat petani dalam menyikapi efektivitas dana bantuan program optimasi lahan.

Menurut Sugiyono (2010), skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial.

Skala ini diukur oleh para peneliti dengan mengajukan beberapa pernyataan kepada responden. Kemudian responden diminta untuk menjawab dengan menggunakan skala ukur yang telah disediakan, misalnya sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

Dalam identifikasi masalah ini, efektivitas tersebut diukur berdasarkan tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat guna untuk mengetahui efektivitas dana bantuan program optimasi lahan.

1. Tepat Sasaran

Pemberian dana bantuan program optimasi lahan sesuai dengan sasaran yaitu petani padi sawah yang membutuhkan bantuan untuk meningkatkan produksi padi.

2. Tepat Waktu

Pemberian dana bantuan program optimasi lahan sesuai dengan masa tanam petani padi sawah.

3. Tepat Jumlah

Jumlah dana bantuan program optimasi lahan yang diberikan kepada petani sesuai dengan kebutuhan petani untuk meningkatkan produksi padi sawah. 4. Tepat Guna

Penggunaan dana bantuan program optimasi lahan yang diberikan kepada petani padi sawah untuk meningkatkan produksi padi sawah (Silalahi,2013).

Untuk pernyataan efektivitas dana bantuan program optimasi lahan tersebut, dapat diberikan skor untuk masing-masing pilihan jawaban dengan kategori sebagai berikut:

Tabel 5. Kategori Jawaban Pernyataan Efektivitas Dana Bantuan Program Optimasi Lahan

No Kategori Jawaban Skor

1 SS(Sangat Setuju) 5

2 S (Setuju) 4

3 N (Netral) 3

4 TS (Tidak Setuju) 2

Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke bentuk persentase dengan rumus:

P = fi x 100% Ʃfi

Dimana:

P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu fi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu Ʃfi = Banyaknya jumlah responden

Skor jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan, diberi bobot. Cara menghitung rata-rata terbobot adalah dengan menjumlahkan seluruh hasil kali nilai masing-masing bobotnya dengan frekuensinya, kemudian dibagi dengan jumlah total frekuensi. Rumus penghitungnya:

X = Ʃ fi . wi Ʃ fi Dimana: X = Rata-rata terbobot fi = Frekuensi wi = Bobot

Setelah rata-rata terbobotnya diketahui, digunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Rentang skala dihitung dengan menggunakan rumus:

Rs = R (bobot) M

Dimana:

Rs = Rentang skala

R (bobot) = bobot terbesar-bobot terkecil M = banyaknya kategori bobot

Rentang skala Likert yang dipakai dalam penelitian ini adalah 5 hingga 1, maka rentang skala penliaian yang didapat adalah:

Rs = 5-1 = 0,8 5

Sehingga diperoleh rentang skala sebagai berikut:

STE = Sangat Tidak Efektif (masuk skala 1,00-1,80)

TE = Tidak Efektif (masuk skala 1,80-2,60)

N = Cukup Efektif (masuk skala 2,60-3,40)

E = Efektif (masuk skala 3,40-4,20)

SE = Sangat Efektif (masuk skala 4,20-5,00)

(Durianto, 2003)

Untuk menyelesaikan identifikasi masalah (3) dianalisis dengan menggunakan uji rata-rata (Compare Means) karena berasal dari dua variabel yang berbeda maka uji beda rata-rata yang digunakan dalam penelitian ini adalah independent test untuk mengetahui perbedaan antara produksi padi sawah petani yang memperoleh dana bantuan program optimasi lahan dengan produksi padi sawah petani yang tidak memperoleh dana bantuan program optimasi lahan di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, dengan rumus sebagai berikut:

t = X1 – X2

sX1 – X2

Keterangan :

X1 : Rata-rata variabel 1 X2 : Rata-rata variabel 2

sX1 – X2 : Rata-rata standar deviasi variabel atau kekeliruan baku

apabila N1 = N2 maka untuk menghitung sX1 – X2 digunakan rumus sebagai berikut :

sX1 – X2 = ∑ �12(∑ �1)2 +∑ �22− (∑ �2)2

� (�−1)

Keterangan :

sX1 – X2 : Rata-rata standar deviasi variabel atau kekeliruan baku

X1 : Variabel 1

X2 : Variabel 2

N : Jumlah Sampel

N1 : Jumlah Sampel untuk Variabel 1 N2 : Jumlah Sampel untuk Variabel 2

Kriteria uji :

thit > ttabel , maka H0 diterima H1 ditolak thit < ttabel, maka H0 ditolak H1 diterima, dengan formulasi H0 dan H1.

Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan cara kuantitatif dan kualitatif, dan menggunakan model T-test mean compare untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara produksi padi sawah petani yang memperoleh dana bantuan program optimasi lahan dengan produksi padi sawah petani yang tidak memperoleh dana bantuan program optimasi lahan di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. Pengolahan data digunakan dengan menggunakan alat bantu software spss 17.

Dengan kriteria uji :

1. Berdasarkan Perbandingan Nilai t- hitung dan t- table - t-hitung > t-tabel α/2 (n-p), maka H0 ditolak

- t-hitung < t-tabel α/2 (n-p), maka H0 diterima 2. Berdasarkan Nilai Signifikansi (α =0,05)

- Jika nilai signifikansi > α maka H0 diterima - Jika nilai Signifikansi < α maka H0 ditolak

Identifikasi masalah (4) dianalisis dengan menggunakan uji rata-rata (Compare Means) karena berasal dari dua variabel yang berbeda maka uji beda rata-rata yang digunakan dalam penelitian ini adalah independent test untuk mengetahui perbedaan pendapatan antara padi sawah petani yang memperoleh dana bantuan program optimasi lahan dengan padi sawah petani yang tidak memperoleh dana bantuan program optimasi lahan di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, dengan rumus sebagai berikut:

t = X1 – X2 sX1 – X2

Keterangan :

X1 : Rata-rata variabel 1 X2 : Rata-rata variabel 2

sX1 – X2 : Rata-rata standar deviasi variabel atau kekeliruan baku

apabila N1 = N2 maka untuk menghitung sX1 – X2 digunakan rumus sebagai berikut : sX1 – X2 = ∑ �12−(∑ �1)2 +∑ �22− (∑ �2)2 � (�−1) Keterangan :

sX1 – X2 : Rata-rata standar deviasi variabel atau kekeliruan baku

X1 : Variabel 1

X2 : Variabel 2

N : Jumlah Sampel

N1 : Jumlah Sampel untuk Variabel 1 N2 : Jumlah Sampel untuk Variabel 2

Kriteria uji :

thit > ttabel , maka H0 diterima H1 ditolak thit < ttabel, maka H0 ditolak H1 diterima, dengan formulasi H0 dan H1 (Ritonga, 2004).

Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan cara kuantitatif dan kualitatif, dan menggunakan model T-test mean compare untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara pendapatan padi sawah petani yang memperoleh dana bantuan program optimasi lahan dengan pendapatan padi sawah petani yang tidak

memperoleh dana bantuan program optimasi lahan di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, dengan rumus sebagai berikut. Pengolahan data digunakan dengan menggunakan alat bantu software spss 17.

Dengan kriteria uji :

1. Berdasarkan Perbandingan Nilai t- hitung dan t- table - t-hitung > t-tabel α/2 (n-p), maka H0 ditolak

- t-hitung < t-tabel α/2 (n-p), maka H0 diterima 2. Berdasarkan Nilai Signifikansi (α =0,05)

- Jika nilai signifikansi > α maka H0 diterima - Jika nilai Signifikansi <

Dimana pendapatan dihitung dengan menggunakan rumus berikut: α maka H0 ditolak

1. Penerimaan

TR = Y . Py Keterangan:

TR (Total Revenue) = Total Penerimaan (Rp)

Y = Jumlah Produksi Padi Sawah (Kg)

Py = Harga Jual Padi Sawah (Rp)

2. Biaya

TC = FC + VC Keterangan:

TC (Total Cost) = Jumlah Biaya (Rp) FC (Fixed Cost) = Biaya Tetap (Rp) VC (Variable Cost) = Biaya Tidak Tetap (Rp)

3. Pendapatan

I = TR-TC Keterangan:

I (Income) = Pendapatan (Rp) TR (Total Revenue) = Total Penerimaan (Rp) TC (Total Cost) = Jumlah Biaya (Rp)

Dokumen terkait