BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
3.8 Metode Analisis Data
3.8.1.1 Uji Homogenitas
Analisis data awal dilakukan sebelum diberikan perlakuan, hal ini dilaksanakan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kondisi yang sama. Data yang digunakan adalah data nilai ujian akhir Semester Gasal Mata Pelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 1 Semarang.
Uji homogenitas populasi dilakukan untuk mengetahui apakah populasi yang ada bersifat homogen. Sebelum melakukan penelitian maka populasi haruslah dalam kondisi homogen sehingga pengambilan sampel dapat dilakukan secara acak. Dalam menguji homogenitas populasi menggunakan uji Bartlett. Rumus yang digunakan adalah:
{ ∑ } (Sudjana, 2005: 263) Dengan: {∑ ∑ } Dan ∑ Keterangan: = chi kuadrat
S2 = varians gabungan dari semua sampel
B = koefisien Bartlett
Nilai yang diperoleh dari perhitungan dikonsultasikan dengan tabel dengan
taraf kepercayaan dan dk = k – 1. Hipotesis yang diajukan: Ho :
Ha : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku Ho diterima (populasi homogen) jika hitung < tabel
Penelitian ini mengambil data hasil Ujian Akhir Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA dan dianalisis menggunakan Uji Bartlett. Hasil uji homogenitas populasi tersebut pada taraf signifikansi 5% dan dk = k – 1 = 8 diperoleh hitung = 8,490 < tabel = 15,507. Berdasarkan hasil analisis
tersebut maka Ho diterima artinya varians data hasil belajar antar sampel tidak berbeda nyata atau bersifat homogen. Perhitungan secara lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11.
3.8.2 Analisis Data Akhir
3.8.2.1 Analisis Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa
Untuk mengetahui nilai keterampilan proses sains siswa digunakan alat ukur yakni lembar observasi keterampilan proses sains. Pada lembar observasi keterampilan proses sains siswa terdapat rentang penilaian yakni dari skala 1 sampai 4 , ini digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains siswa yang tertuang dalam LKS eksperimen. Penilaian keterampilan proses sains siswa setiap indikatornya secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Aspek Keterampilan Proses Sains
Aspek KPS Penilaian
Mengobservasi Observasi Mengukur Observasi Menyusun hipotesis Lembar Kerja Siswa
Mengolah data Lembar Kerja Siswa Menginferensi Lembar Kerja Siswa Mengkomunikaasi Observasi
Untuk menghitung prosentase keterampilan proses sains pada lembar observasi dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
∑ ∑
Kriteria keterampilan proses sains siswa setelah melakukan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran PBL Berbasis Inkuiri dibedakan menjadi empat kategori:
81,00% – 100% = baik sekali 66,00% – 80,00% = baik 56,00% – 65,00% = cukup 40,00% – 55,00% = kurang
30,00% – 39,00% = sangat kurang (Arikunto, 2012: 281) 3.8.2.1.1 Uji Peningkatan Rata-rata Keterampilan Proses Sains Siswa
Uji peningkatan rata-rata keterampilan proses sains bertujuan untuk mengetahui besar peningkatan rata-rata keterampilan proses sains siswa awal
dengan keterampilan proses sains siswa akhir. Peningkatan rata-rata keterampilan proses sains siswa dapat dihitung menggunakan rumus normal gain sebagai berikut:
Keterangan:
= faktor gain
= skor rata-rata keterampilan proses sains awal (%) = skor rata-rata keterampilan proses sains akhir (%)
Kriteria faktor gain : Tinggi jika g ≥ 0,7 Sedang jika 0,7 > g≥ 0,3
Rendah jika g < 0,3 (Hake, 1998: 68) Perhitungan peningkatan rata-rata penguasaan konsep siswa selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 41.
3.8.2.2 Analisis Penguasaan Konsep
3.8.2.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis terdistribusi secara normal atau tidak. Untuk uji normalitas menggunakan data nilai posttest. Rumus yang digunakan adalah rumus Chi kuadrat yang dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal dari data yang telah terkumpul dengan kurva normal baku/standar. Hipotesis yang diajukan adalah:
Ho = data terdistribusi normal Ha = data tidak terdistribusi normal
Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-kuadrat dengan rumus:
∑
Keterangan:
= chi kuadrat
= frekuensi pengamat = frekuensi yang diharapkan
k = banyaknya kelas
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagi berikut:
1. Ho diterima jika dengan derajat kebebasan dk = k – 1.
Dan taraf signifikan 5% maka data terdistribusi normal.
2. Ha diterima jika dengan derajat kebebasan dk = k – 1,
dan taraf signifikan 5% maka data tidak terdistribusi normal. (Kariadinata & Abdurahman, 2012: 178)
3.8.2.2.2 Uji Perbedaan Rata-Rata Nilai Pretest Penguasaan Konsep Hipotesis yang diajukan dalam uji perbedaan rata-rata adalah
Ho : µ1 = µ2 (Tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai pretest penguasaan konsep
siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen)
Ha : µ1 ≠ µ2 (Terdapat perbedaan rata-rata nilai pretest penguasaan konsep siswa
pada kelas kontrol dan kelas eksperimen)
̅ ̅ √
dengan
dk = n1 + n2– 2 Jika data homogen
dk = n1– 1 atau dk = n2– 1 Jika data tidak homogen
(Sugiyono, 2010: 138 – 139) Keterangan:
̅ = nilai rata-rata kelas eksperimen ̅ = nilai rata-rata kelas kontrol
s = simpangan baku
n1 = banyaknya subyek kelas eksperimen
n2 = banyaknya subyek kelas kontrol
= varians nilai pretest kelas eksperimen = varians nilai pretest kelas kontrol
Kriteria pengujiannya adalah pada taraf signifikansi 5% dengan dk sesuai ketentuan, Ho diterima jika thitung < ttabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran 33.
3.8.2.2.3 Uji Perbedaan Rata-Rata Nilai Posttest Penguasaan Konsep Hipotesis yang diajukan dalam uji perbedaan rata-rata adalah
Ho : µ1 = µ2 (Tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai posttest penguasaan konsep
siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen)
Ha : µ1 ≠ µ2 (Terdapat perbedaan rata-rata nilai posttest penguasaan konsep siswa
Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan rumus sebagai berikut: ̅ ̅
√
dengan
dk = n1 + n2– 2 Jika data homogen
dk = n1– 1 atau dk = n2– 1 Jika data tidak homogen
(Sugiyono, 2010: 138 – 139) Keterangan:
̅ = nilai rata-rata kelas eksperimen ̅ = nilai rata-rata kelas kontrol
s = simpangan baku
n1 = banyaknya subyek kelas eksperimen
n2 = banyaknya subyek kelas kontrol
= varians nilai posttest kelas eksperimen = varians nilai posttest kelas kontrol
Kriteria pengujiannya adalah pada taraf signifikansi 5% dengan dk sesuai ketentuan, Ho diterima jika thitung < ttabel. Perhitungan selengkapnya dapt dilihat
pada Lampiran 34.
3.8.2.2.4 Uji Signifikansi Perbedaan Rata-rata Nilai Penguasaaan Konsep Siswa Hipotesis yang diajukan dalam uji signifikansi perbedaan rata-rata adalah Ho : µ1 ≤ µ2 (nilai rata-rata posttest penguasaan konsep kelas eksperimen lebih
kecil atau sama dengan nilai rata-rata posttest penguasaan konsep kelas kontrol)
Ha : µ1 > µ2 (nilai rata-rata posttest penguasaan konsep kelas eksperimen lebih
besar dari nilai rata-rata posttest penguasaan konsep kelas kontrol) Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
̅ ̅ √
dengan
dk = n1 + n2– 2 Jika data homogen
dk = n1– 1 atau dk = n2– 1 Jika data tidak homogen
(Sugiyono, 2010: 138 – 139) Keterangan:
̅ = nilai rata-rata kelas eksperimen ̅ = nilai rata-rata kelas kontrol
s = simpangan baku
n1 = banyaknya subyek kelas eksperimen
n2 = banyaknya subyek kelas kontrol
= varians nilai posttest kelas eksperimen = varians nilai posttest kelas kontrol
Kriteria pengujiannya adalah pada taraf signifikansi 5% dengan dk sesuai ketentuan, Ho diterima jika thitung < ttabel. Perhitungan selengkapnya dapt
dilihat pada Lampiran 35.
3.8.2.2.5 Uji Peningkatan Rata-rata Penguasaan Konsep Siswa
Uji peningkatan rata-rata penguasaan konsep bertujuan untuk mengetahui besar peningkatan rata-rata penguasaan konsep siswa awal dengan penguasaan
konsep siswa akhir. Peningkatan rata-rata penguasaan konsep siswa dapat dihitung menggunakan rumus normal gain sebagai berikut:
Keterangan:
= faktor gain
= skor rata-rata penguasaan konsep awal (%) = skor rata-rata penguasaan konsep akhir (%)
Kriteria faktor gain : Tinggi jika g ≥ 0,7 Sedang jika 0,7 > g≥ 0,3
Rendah jika g < 0,3 (Hake, 1998: 68) Perhitungan peningkatan rata-rata penguasaan konsep siswa selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 36.
61