• Tidak ada hasil yang ditemukan

INPUT  PROSES  OUT PUT

2. Metode Ceramah Plus

Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah mahasiswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Menurut sumber bacaan lain metode ceramah plus merupakan metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya.

Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus, yaitu :

a. Metode Ceramah Plus Tanya Jawab dan Tugas (CPTT)

Metode ceramah plus adalah metode mengajar ynag menggunakan lebih dari satu metode, dan metode ini merupakan sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah mahasiswa, yang pada umumnya mengkuti secara pasif. Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk penyampaian informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan buku dan alat bantu peraga.

Sedangakan Metode Ceramah Plus Tanya Jawab dan Tugas (CPTT) ini yaitu metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas. Metode ini idealnya dilakukan secara tertib, yaitu :

1. Penyampaian materi oleh penceramah.

2. Pemberian peluang bertanya jawab antara penceramah dan mahasiswa. 3. Pemberian tugas kepada mahasiswa.

Pada hakikatnya metode tanya jawab berusaha menanyakan apakah mahasiswa telah mengtahui fakta-fakta tertentu yang sudah diajarkan. Dalam hal lain mahasiswa juga bermaksud ingin mengetahui tingkat-tingkat proses pemikiran mahasiawa. Melalui metode tanya-jawab penceramah ingin mencari jawaban yang tepat dan faktual.

1.Tanya Jawab

Dalam penggunaan metode mengajar di dalam kelas, tidak hanya penceramah saja yang senantiasa berbicara seperti halnya dengan metode ceramah. melainkan

mencakup pertanyaan pertanyaan dan penyumbang ide-ide dari pihak mahasiswa. Sebelumnya penceramah menanyakan kepada mahasiswa, apakah mahasiswa tersebut sudah mengerti dengan materi yang telah diajarkan. Disini penceramah memberikan soal untuk diselesaikan.

2. Tugas

Penceramah memberikan tugas kepada mahasiswa untuk agar mahasiswa bisa memahami lebih lanjut terhadap materi yang telah disampaikan dan melatih mahasiswa untuk bisa menyelesaikan soal-soal lainnya.

Materi yang akan dipakai penulis untuk metode ceramah plus tanya jawab dan tugas nya apa? Dan jabarkan materi tersebut, sampaikan dengan komunikatif se-efisien mungkin dan se-efektif mungkin. Sehingga para peserta didik dapat memahami isi dari materi yang anda berikan. Dan jika penyampaian materi tersebut berhasil, maka para peserta didik akan terbuka mindset nya mengenai materi tersebut, dan kemungkinan besar mereka mendapatkan inspirasi dari keterbukaan mindsetnya itu sehingga timbul pertanyaan-pertanyaan dalam benak mereka yang membuat suasana Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ) menjadi aktif meskipun pada umumnya (seperti yang telah diulas pada CPTT di atas ) dalam metode ini membuat para peserta didik menjadi pasif, pasif disini mungkin hanya ketika pengajar sedang memberikan materi saja (ceramah).

b. Metode Ceramah Plus Diskusi dan Tugas (CPDT)

Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu: pengajar/penceramah menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan

diskusi, dan akhirnya pemberian tugas. 1. Metode Diskusi (Discussion Method)

Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation).

Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk : a. Mendorong mahasiswa berpikir kritis.

b. Mendorong mahasiswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.

c. Mendorong mahasiswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan masalah bersama.

d. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama.

Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :

a. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan b. Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan

pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik. c. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun

berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi ( Djamarah, 2000).

Kelemahan metode diskusi sebagai berikut : a. Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.

b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas. c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.

d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal ( Djamarah, 2000) 2. Tugas

Pengajar memberikan tugas kepada mahasiswa agar mahasiswa memahami lebih lanjut materi yang telah disampaikan dan melatih mahasiswa untuk bisa menyelesaikan soal” lainnya.

c. Metode Ceramah Plus Demonstrasi dan Latihan (CPDL)

Metode ini merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan (drill).

1. Metode Pembelajaran Demontrasi

Merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang pengajar atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.

Kelebihan Metode Demonstrasi :

a. Perhatian mahasiswa dapat lebih dipusatkan.

c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri mahasiswa.

Kelemahan Metode Demonstrasi :

a. Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan. b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.

c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.

2. Metode Latihan Keterampilan (Drill Method)

Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar, dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari mute/pernik-pernik.

Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut:

a. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.

b. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.

c. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.

Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut :

a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.

b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.

c. Kadang-kadang latihan tyang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.

d. Dapat menimbulkan verbalisme

Metode mengajar ceramah plus ini perlu dimiliki oleh pendidik dan dipraktikkan pada saat mengajar. Pendidik yang bijaksana dalam pelaksanaan pengajaran, selalu berfikir bagaimana murid-muridnya/mahasiswanya, mahasiswanya dapat mengerti apa yang disampaikan, apakah mahasiswanya mengalami proses belajar, apakah materinya sesuai dengan pemahaman dan kematangan anak, dan sebagainya. Pengajaran dengan metode yang efektif dan menyenangkan, akan menghasilkan tujuan pembelajaran yang optimal.

Kelebihan metode ceramah plus:

1. Kelas lebih aktif karena anak tidak sekedar mendengarkan saja.

2. Memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya sehingga pengajar mengetahui hal-hal yang belum dimengerti oleh mahasiswa.

3. Pengajar dapat mengetahui sampai sejauh mana penangkapan mahasiswa terhadap segala sesuatu yang diterangkan.

Kelemahan metode ceramah plus:

1. Dengan tanya-jawab kadang-kadang pembicaraan menyimpang dari pokok persoalan bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalam hal ini

sering tidak terkendalikan sehingga membuat persoalan baru. 2. Membutuhkan waktu lebih banyak.

3. Sistem pembelajaran si anak lebih ke arah hafalan (rote learning), sehingga akan kebingungan bila ditanya pengertian dan asal muasal suatu rumus

Dokumen terkait