• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode dakwah yang diterapkan dipanti asuhan al-Hikmah ngaliyan semarang adalah sebagai berikut:

1. Metode teladan

Teladan adalah tingkah laku, cara berbuat dan berbicara akan ditiru oleh anak. Dengan teladan ini, tumbuhlah gejala identifikasi positif, yang berarti penyamaan diri dengan orang yang ditiru. Anak panti asuhan yang kurang menghargai pengasuh dan teman sepanti, kurang mampu menahan diri, kurang peka terhadap keadaan sekitar, dan kurang bisa berinteraksi dengan tamu yang mengunjungi panti asuhan atau masyarakat di sekitar panti seperti hanya bermain di lingkungan panti asuhan saja tidak mau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar panti asuhan.

Pengasuh memberikan teladan kepada agar dapat menghargai orang, dapat bersosialisasi dengan orang dan berakhlaqul karimah. Hal ini di tuturkan oleh KH Muzammil selaku pengasuh dan Citra Puji Utomo selaku pengurus pada wawancara tanggal 20 Juni 2019 bahwa:

KH Muzammil menuturkan bahwa:

“anak panti asuhan yang kurang dapat menghargai orang, bersosialisasi dan berakhlaqul karimah. Saya atasi dengan memberikan contoh baik pada anak-anak baik ketika berada dipanti mapun ketika diluar, baik di undangan dan acara lainya.”.

Citra Puji Utomo menuturkan bahwa:

“Anak asuh di barikan contoh teladan baik, lewat prilaku keseharian pengasuh, dan ustadz. Sehingga mulaiperlahan anak dapat berinteraksi dengan teman-temannya dengan baik, mulai dapat menghargai pengasuh, dan orang lain”.

Metode teladan sangatlah tepat digunakan ole pengasuh dan ustadz dalam mencegah terjadinya sikap yang tidak baik seperti berkata kotor, bertengkatar dengan temanya, kurang menghargai pengasuh dan lain

sebagainya. Hal ini senada di tuturkan oleh Arif Aditya dan Siti Zulaikah selaku anak asuh panti asuhan Al-Hikmahpada wawancara tanggal 20 Juni 2019:

Arif Aditya menuturkan bahwa:

“Abah dan ustadz selalu member contoh yang baik kepada kami, seperti solat berjamaah, berhubungan dengan tamu, dan saat menasehati kami. Selalu menggunakan kata-kata yang halus dan santu.Sehingga ketika dinasehati kami tidak merasa dimarahi”.

Siti Zulaikah menuturkan bahwa:

“Sejak saya masuk sampai sekarang abah memberi tauladan baik seperti berkata-kata baik dan bersikap sopan kepada masyarakat.Di contohkan abah ketika menghadiri undangan-undangan di luar pondok”.

Metode keteladanan mudah sangat efektif dipraktekkan karena mudah dipahami dan dapat secara langsung dipraktekkan oleh anak panti asuhan.Sehingga anak yang awal masuk sering berkata-kata kotor, bertengkar dengan temanya, kurang menghargai pengasuh mulai berangsur angur menyadari kesalahanya dan berubah menjadi semakin baik.

2. Metode nasehat

Metode nasihat direalisasikan setiap saat jika memang anak-anak perlu diberikan nasihat, mungkin karena berbuat kesalahan ataupun memang nasihat yang memberikan motivasi untuk anak-anak agar senantiasa berbuat kebaikan.Nasihat dilakukan memalui berbagai kegiatan seperti pengajina kitab, di dalamnya pasti mengandung nasihat yang bisa diambil pelajarannya karena setiap pengisi kajian pasti menyisipkan nasihat-nasihat dan tidak terlewat juga melalui kegiatan khitobah dan ketrampilan.

Nasihat digunakan lebih banyak pada permasalahan akhlaq anak yang kurang mandiri, merokok, membolos sekolah, berbohong pada pengasuh panti, keluar panti tanpa seijin pengasuh panti, berkata kotor, dan

bertengkar dengan temannya. Anak akan mendapatkan nasehat langsung dari pengasuh dan hukuman langsung dari pengasuh. Hal ini dituturkan oleh KH Muzammil selaku pengasuh dan Drs. Ahmad Sholeh selaku usatadz panti Al-Hikmah pada tanggal 20 Juni 2019:

KH Muzammil menuturkan bahwa:

“Nasehat disampaikan lewat pengajia rutin yang diadakan dan ketika anak tersebut membutuhkan nasihat baik ketika terkena masalah di dalam panti dan di luar panti.Ini merupakan wujud kepedulian saya sebgai orang tua mereka di sini, anak yang melanggar peraturan yang berat akan saya nasehati secara langsung dan lebih saya perhatikan di banding yang lain seperti merokok, bertengkar, keluar panti tanpa ijin dan lainya”.

Drs. Ahmad Sholeh menuturkan bahwa:

“Ustadz dan pengasuh memberikan nasihat baik secara langsung ketika anak terkena permasalahan, dan ketika pengajian.Ketika nak terkena masalah awal mulanya anak dinasehati oleh ustadz-uastadzah dahulu.Ketika masalahnya teratasi baru dinasehati oleh pengasuh”. Anak panti akan diberi teguran terlebih dahulu sebanyak tiga kali dan jika masih dilanggar maka kami baru akan memberikan hukuman. Selain itu pemberian hukuman kepada anak panti yang masih kecil hanya berupa nasihat/teguran. Apabila perbuatan anak panti sesuai dengan apa yang patut ia lakukan biasanya diberikan pujian dan apabila anak panti berprestasi di sekolah, maka diberikan imbalan berupa hadiah kepada anak yang berprestasi.

3. Metode latihan

Metode latihan adalah suatu metode pengajaran dengan jalan melatih anak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Pengasuh melatih anak asuh agar mampu menjalankan kewajibannya sendiri. Karena banyak anak panti asuhanyang tidak mandiri karena keadaan dirumah dan lingkungan yang tidak memaksa anak untuk mandiri.Anak dilatih dalam menjaga

kebersihan dan kerapian. Dengan memberikan latihan kepada anak asuh, maka anak asuhakan mandiri dengan memperhatikan hasil-hasil latihannya dan dapat memberi dorongan untuk melakukannya.Hal ini di tuturkan oleh KH Muzammil selaku pengasuh panti asuhan Al Hikmah pada wawancara pada tanggal 20 Juni 2019 bahwa:

“Sejak dari mulai memasuki lingkungan panti asuhan, anak sudah dilatih untuk mengerjakan segala tugasnya sendiri.Sehingga anak asuh belajar mandiri dengan pengalaman yang dialaminya sendiri.Banyak anak asuh yang awalnya kesulitan bahkan ada yang tidak betah karena harus mandiri.”

Pengasuh sengaja menerapkan metode latihan ini sejak dini kepada anak asuh agar anak asuh mempelajari kemandirian sejak dini dan tidak bergantung pada orang lain. Kegiatan dimulai bangun tidur, anak asuh membereskan tempat tidur sendiri, menyiapkan keperluan sekolah sendiri, mengerjakan PR sendiri, latihan khitobah, dan piket sendiri.Hal ini senada dituturkan oleh Arif Aditya dan Siti Zulaikah selaku anak asuh panti asuhan Al-Hikmah pada wawancara tanggal 20 Juni 2019:

Arif Aditya menuturkan bahwa:

“Sejak awal masuk panti saya sudah di wajibkan oleh bapak untuk belajat belatih mandiri mulai dari banguntidur sampai tidur lagi. Sehingga sampai sekarang dapat mengatur keperluan diri sendiri dan sedikit merepotkan pengurus dan bapak.”

Siti Zulaikah menuturkan bahwa:

“Dipanti keperluan pribadi dari mulai sekolah, dan kehidupan. Anak-anak di ajarkan untuk berlatih mandiri baik tugas seolah, keperluan mandi, piket bersih-bersih dan lain sebagainya”.

Metode latihan dilakukan sebagai wujud pembelajaran kepada anak untuk mandiri, dan mulai berfikir tanggung jawabnya terhadap diri sendiri dan orang lain.anak asuh pelan-pelan dilatih untuk memenuhi kewajibanya dananak asuh yang belum mampu mengerjakan tugas sendiri, masih perlu dibantu dalam mengerjakan tugasnya. Namun kemanpuan anak asuh terus

meningkat dan lebih baik jika dibandingkan dengan saat awal datang ke panti asuhan.

4. Metode pembiasaan

Metode pembiasaan adalah sebuah cara yang dilakukan untuk membiasakan anak untuk berfikir dan bertindak dengan tingkat kemampuannya. Hal ini karena dengan pembiasaan, maka kemandirian dan sikap pada diri anak akan terbentuk. Hal ini dituturkan oleh KH Muzammil selaku pengasuh panti asuhan Al Hikmah pada wawancara pada tanggal 20 Juli 2019 bahwa:

“Setelah dilatih anak mulai dibiasakan untuk melakukan sesuatu secara mandiri. Sehingga anak dapat berkembang secara positif dan anak mulai dapat berfikir dewasa karena tanggung jawabnya mulai sedikit-sedikitberikan kepada anak tersebut. Anak kurang mandiri di biasakan untuk mengurus keperluan dirinya sendiri, dihindarkan dari merokok, pengawasan saat sekolah agar tidak membolos, dan membiasakan sikap baik lainya”.

Hal ini senada dengan yang dituturkan oleh Fadli royan dan Puput Permata sari selaku anak panti asuhan pada wawancara tanggal 20 Juni 2019 :

Fadli royanmenuturkan bahwa:

“Dipanti asuhan saya dibiasakan untuk berkata-kata baik, menghargai orang lain, mengurus keperluan pribadi baik sekolah maupun keperluan mandi dan lainya”.

Puput Permata sarimenuturkan bahwa:

“Ketika berangkat sekolah kami dibiasakan untuk bersalaman dan meminta ijin berangkat sekolah seingga kita dapat terlihat kalau berangkat sekolah atau tidak.

Kemandirian anak asuh dapat dimiliki apabila anak asuh sudah melakukan aktifitasnya sendiri tanpa meminta bantuan kepada orang lain. Kebiasaan ini sudah menjadi bagian dari pribadinya yang harus dilakukan.

Dalam penggunaanmetode pembiasaan ini pengasuh menggunakan dua cara, yakni cara langsung dantidak langsung. Cara langsung yang digunakan meliputi keteladanan, nasehat,perintah atau anjuran. Adapun cara tidak langsung meliputi adanya pengawasan,larangan, dan hukuman yang diberikan kepada anak asuh.

D. Faktor Pendukung Dan Penghambat Metode Dakwah Dalam Mengatasi