• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Transformator Daya

2.3.6 Metode Dalam Penilaian Transformator Daya

Pada penulisan skripsi ini perlu memperhatikan konstruksi bagian-bagian dari transformator daya dalam penilaian sebagai acuan tahap awal dalam memperkirakan umur transformator ini, pemeriksaan dari konstruksi ini juga harus diperhatikan bagaimana kondisi fisik dari alat-alat tersebut.

Metode-metode untuk memantau transformator daya : [2,4]

1. Pengukuran faktor disipasi (tan δ) dan kapasitansi

Faktor disipasi faktor daya adalah sumber data yang penting untuk memantau kondisi bushing dan transformator.Pengujian ini dilakukan untuk menentukan kondisi isolasi kapasitif diantara ruang-ruang dan belitan yang berbeda.

2. Analisis gas terlarut atau Dissolved Gas Analysis (DGA)

Digunakan secara luas untuk mendeteksi gangguan awal pada transformator. Gas-gas utama yang dibentuk oleh penguraian minyak dan kertas yaitu terdiri dari hidrogen, metana, etana, etilen, asetil, karbon monoksida, karbon dioksida, oksigen, dan nitrogen.Gas-gas ini larut dalam minyak atau terkumpul diatasnya dan dianalisis oleh DGA.

3. Tahanan isolasi

Pengukuran ini mungkin adalah pengukuran yang paling sederhana dengan pengujian dilapangan tetapi juga bisa menentukan apakah keadaan objek yang diuji dalam keadaan buruk.

4. Arus bocor

Pengukuran arus bocor mempunyai pengujian rangkaian yang sama dengan pengukuran tahanan isolasi tetapi dengan tegangan yang jauh lebih

tinggi dan memiliki sensitivitas yang lebih tinggi akan memudahkan dalam mendeteksi kerusakan dan kegagalan isolasi.

2.3.7 Pemeliharan Tahunan Transformator Daya

Pemeliharaan adalah suatu kegiatan atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan menyakini bahwa peralatan dapat berfungsi sebagaimana fungsinya.

Tujuan utama dari pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi (Transformator Daya) diantaranya untuk :

1. Menjamin kontinyuitas penyaluran tenaga listrik 2. Meningkatkan reliability, availability, dan efficiency 3. Mempoerpanjang umur peralatan

4. Mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan pada perlatan listrik

5. Mengurangi waktu pemadaman listrik

Dalam menjaga efektivitas dan daya tahan pada peralatan sistem tenaga listrik khususnya transformator daya agar selalu bekerja dengan keadaan baik dapat dilakukan pemeliharaan transformator daya. Jenis-jenis pemeliharaan dibedakan menjadi : [5,13]

1. Pemeliharaan preventive (time base maintenance)

Pemeliharaan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan secara tiba-tiba dan untuk mempertahankan kemampuan kerja peralatan yang optimum sesuai dengan umur pakai teknisnya.

2. Pemeliharaan korektif (corrective maintenance)

Pemeliharaan ini dilakukan dengan terencana saat peralatan listrik mengalami kelainan atau kemampuan kerja pada saat menjalankan fungsinya.

3. Pemeliharan prediktif (conditional maintenance)

Pemeliharan ini dilakukan dengan cara memprediksi peralatan listrik apakah dan kapan kemungkinan peralatan tersebut menuju kerusakan dan kapan harus dilakukan pergantian alat.

4. Pemeliharaan darurat (breakdown maintenance)

Pemeliharan ini dilakukan setelah terjadi kerusakan mendadak atau secara tiba-tiba yang waktunya tidak tertentu

Daftar pemeriksaan pemeliharaan Transformator Daya dalam satu tahun meliputi : [12,13]

1. Diafragma

Diafragma dapat dibersihkan dan dilakukan pemeriksaan apa terjadi kebocoran atau tidak.

2. Tahanan pentanahan

Ukur dan periksan rangkaian pada tahanan pentanahan.Apabila ada aut yang kendor dapat diketatkan dan apabila tahanan nilanya berubah dapat diperbaiki.

3. Ratio belitan trafo

Ukur ratio belitan apa terjadi perubahan atau tidak.

4. Kekuatan dieletrik minyak Transformator

Uji kekuatan dieltrik minyak Transformator sesuai dengan standar yang digunakan.

5. Kadar asam pada minyak (Acidity), kekentalan minyak (Viscoscity), dan kadar air dalam minyak (Water Content) Transformator

Lakukan pada daftar pemeliharaan tersebut memenuhi standar yang ada atau sesuai dengan standar yang dipakai.

6. Warna minyak

Periksa dan uji minyak transformator apakah masih sesuai standar yang dipakai.

7. Kandungan gas dalam minyak

Lakukan pengujian gas tersebut dengan menggunakan DGA (Dissolved Gas Analysis).

8. Peralatan pengaman Transformator (Bucholz, Sudden Pressure, Rele Suhu, Jansen)

Bersihkan terminal-terminal dari debu, karat, oksidasai, dan beri vet pada bagian terminal, periksa seal pada lubang kabel, bersihkan rongga tempat sambungan kabel dari soket Sudden Pressuredan seal pada lubang kabel, uji alarm saat trip.

9. Body, Bushing Transformator Bersihkan dari debu dan karat.

10. Roda gigi On Load Tap Changer (OLTC)

Periksa, kencangkan mur, dan apabila perlu diberi pelumas pada roda gigi.

11. Baut terminal, baut bushing, baut body dan baut pentanahan Bersihkan dan kencangkan semuanya.

12. Spark gap dan Bushing sekunder dan primer

Periksa baut dan jarak Spark gap. Bila kendor kencangkan dan bilajarak berubah perbaiki.

13. Baut terminal pada panel ontrol dan panel proteksi Periksa baut apabila ada yang kedor dapat dikencangkan.

14. Tahanan isolasi, control mekanik, limit switch, indikator dari OLTC Ukur tahanan isolasi dan IP pada transformator. Uji control danlimit switch apakah bekerja normal dan ujiindikator OLTC sesuai posisinya atau tidak.

15. Tegangan tembus minyak

Uji tegangan tembus apakah masih sesuai standar atau tidak.

16. Pondasi

Periksa apakah ada keretakan atau perubahan kedudukan transformator atau tidak.Periksa isolasi antara tanki dengan pentanahanmasih baik (transformator memakai pengaman tangka.

5. BAB III

6. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian ini disimulasikan pada transformator daya di Gardu Induk GIS Glugur Medan yang beralamat di Jalan KL. Yos Sudarso (LR. XII Glugur), Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih tiga bulan.

3.2 Bahan dan Peralatan

Bahan yang digunakkan dalam penelitian ini adalah merek dan spesifikasi dari Transformator Daya yang terdapat pada Tabel 3.1 dan data-data beban harian selama satu tahun (tahun 2017).

Tabel 3.1 Spesifikasi transformator daya

Tragi GLUGUR

Gardu Induk GLUGUR

No. Trafo 3

Merk/Type UNINDO

Serial Number P060LEC676-05

Pabrik INDONESIA

Kapasitas 42/60 MVA

Ratio 150/20

Minyak Shell Diala S4 ZX-1

Pendingin ONAN/ONAF

Impedansi 12.50%

Tahun Pembuatan 2011 Tahun Pengoperasian 2012

3.3 Pelaksanaan Penelitian

Dalam melaksanakan perhitungan, dibutuhkan pengambilan data yang diperlukan terlebih dahulu. Kemudian data – data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dan dihitung untuk mendapatkan umur pakai dan nilai ekonomis transformator.

1. Pengumpulan Data

Melakukan studi pengumpulan data yang dibutuhkan dalam perhitungan, yaitu sebagai berikut :

• Data-data parameter transformator daya

• Data pertumbuhan beban selama satu tahun

• Data pembebanan transformator daya dan jenis pendingin yang digunakan

2. Melakukan analisis

Dari data yang telah diperoleh selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mengetahui susut umur (dari beban harian dan jenis pendingin) dan nilai ekonomis pemakaian dari transformator daya

3. Menarik Kesimpulan

Dari hasil pengambilan data dan perhitungan dapat ditarik kesimpulan susut umur transformator daya dengan beban harian dan jenis pendingin yang dipakai dan penurunan tingkat efisiensi karena berbagai faktor termasuk nilai ekonomis dari tranformator daya.

3.4 Variabel yang diamati

Variabel-variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu :

 Parameter-parameter transformator daya

 Beban transformator daya dalam waktu 24 jam dan jenis pendingin yang digunakan

 Pertumbuhan beban dalam tahun 2017

3.5 Prosedur Penelitian

Gambar 3.1 Diagram satu garis penelitian

7. BAB IV

8. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Umum

Masa guna transformator dapat dihitung dengan menggunakan standar dari IEC/IEEE dan pertumbuhan beban tahunan dan jenis pendingin yang digunakan dari suatu transformator daya melalui beban harian yang didata. Untuk perhitungan menggunakan standar dari IEC/IEEE perhitungan sangat dipengaruhi temperatur hot-spot yang dimana temperatur hot-spot sangat dipengaruhi dari nilai suhu lingkungan (temperatur ambient) dan kenaikan minyak (top oil) tetapi dari keseluruhan faktor beban harian sangat berpengaruh dalam menentukan susut umur, maka dari itu harus meratakan beban harian yang ada sampai memperoleh beban rata-rata per bulan nya. Perhitungan pertama yang dilakukan harus meratakan beban harian selama per jam nya sehingga mendapat total beban harian perhari selama 1 bulan penuh, selanjutnya harus mengulangi perhitungan pada bulan-bulan berikutnya sampai mendapat perhitungan selama 1 tahun penuh (perhitungan per bulan dapat dilihat pada Tabel yang berada pada lampiran).

4.2 Perhitungan Menurut Standar IEC

Rata-rata perhitungan pada tanggal 1-31 Januari 2017 dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan rata-rata pada bulan lainnya dapat dilihat pada lampiran.

Contoh rata-rata pembebanan dalam satu bulan yang sudah dilakukan perhitungan (pada bulan Januari)

Tabel 4.1 Rata-rata pembebanan dalam satu bulan 6 Januari 144.1700 33.6895 10.2375 53.7083 7 Januari 143.0416 33.1020 10.0104 53.1458 8 Januari 145.6250 30.9062 9.5291 53.5625 9 Januari 146.3000 34.7917 10.3625 56.3750 10 Januari 146.3000 34.1833 10.0041 56.2291 11 Januari 146.6250 33.8895 10.0200 54.8333 12 Januari 146.5000 33.7562 10.2687 52.9583 13 Januari 146.4583 33.7395 10.2333 49.8700 14 Januari 147.2083 32.7895 9.9854 53.3125 15 Januari 148.7000 30.0229 8.7062 50.6458 16 Januari 146.1667 32.6541 9.9521 52.6041 17 Januari 146.4583 33.8958 24.0000 49.2916 18 Januari 146.5000 29.1145 8.8916 51.0000 19 Januari 147.0000 26.8270 8.0520 50.9583 20 Januari 148.9583 29.7479 8.7000 49.2916 21 Januari 148.7500 33.6700 10.3041 51.0000 22 Januari 148.2916 30.8425 8.7812 49..6250 23 Januari 146.2083 32.4062 9.9875 47.9167 24 Januari 146.8700 31.3291 9.9583 48.2708 25 Januari 147.4000 31.7229 10.1041 51.2917 26 Januari 146.5416 32.7020 10.1729 50.9583 27 Januari 146.3333 31.5541 9.3187 47.3333 28 Januari 148.8300 28.4270 8.2958 50.7708 29 Januari 151.8300 27.5895 7.9395 49.6042 30 Januari 149.4583 22.7500 6.6541 49.0833 31 Januari 148.0833 34.4625 7.9200 49.7292 Rata-rata 144.9067 30.4323 9.5380 49.8180

Rata-rata pembebanan dalam satu tahun (Januari 2017-Desember 2017) dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Daftar rata-rata pembebanan dalam satu tahun

Bulan KV MW MVAR Top Oil

(oC)

Ambient (oC) Januari 144.9067 30.4323 9.5380 49.8180 28.6000 Februari 146.5930 31.9338 9.5757 52.0695 29.0000 Maret 144.5774 34.8809 10.1532 54.0784 28.6000 April 144.2513 34.3932 10.1830 55.4426 30.0000

Mei 143.1811 35.3003 9.8913 54.9839 29.3000

Juni 144.0312 34.3478 9.9684 57.0742 30.4000

Juli 142.4719 34.7680 10.1249 56.2197 29.3000 Agustus 142.4988 36.3922 10.3517 55.4258 31.3000 September 146.4481 34.5263 10.2349 52.5790 29.4000 Oktober 144.9552 35.9619 9.8688 55.7556 29.7000 November 146.1333 30.1624 8.6531 54.9931 28.7000 Desember 143.2567 29.2636 8.0868 63.1300 30.3000 Rata-rata 144.4421 33.5302 9.7192 55.1308 29.5917

4.2.1 Menentukan Nilai Hot-spot

Pertama kali dalam menentukan susut umur harus menentukan nilai hot-spot menggunakan rumus pada persamaan 2.4 :

𝜃 = 𝜃𝐴+ ∆𝜃𝑇𝑂+ ∆𝜃

Untuk mencari nilai ∆𝜃𝑇𝑂 kita dapat menggunakan rumus :

∆𝜃𝑇𝑂 = 𝜃𝑇𝑂− 𝜃𝐴

Dari Tabel 4.2 terlihat nilai suhu lingkungan dan suhu top oil pada bulan Januari maka dapat diperoleh:

∆𝜃𝑇𝑂= 49,8180 oC – 28,6oC = 21,218 oC

Selanjutnya dapat menentukan nilai ∆𝜃 dengan menggunakan rumus persamaan 2.5 :

∆𝜃 = 𝐻 𝑥𝑔 𝑥 𝐾2𝑚

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan standar IEC 60076 nilai faktor hot-spot sesuai dengan ketentuan adalah 1,3. Dalam menentukan nilai g dapat melalu pengurangan antara temperatur low voltage dan temperatur oli sehingga pada bulan Januari didapat nilai g = 3,96. Nilai K sendiri didapat dari pembagian antara suplai beban dengan rating beban. Nilai akhir dari nilai hot-spot bulan Januari 2017 dapat dihitung dengan persamaan 2.4 :

𝜃 = 𝜃𝐴 + ∆𝜃𝑇𝑂+ ∆𝜃

𝜃 = 28,6oC + 21,218oC + 1,86oC 𝜃 = 51,67oC

Untuk perhitungan nilai hot-spot pada bulan-bulan selanjutnya dapat dilihat pada Table 4.3.

Tabel 4.3 Hasil perhitungan nilai Hot-spot dalam satu tahun

Bulan Beban

4.2.2 Menentukan Umur dari Transformator Daya

Dalam penentuan umur transformator terlebih dahulu dapat menghitung nilai faktor percepatan masa guna (𝐹𝐴𝐴) untuk beban dan temperatur yang berubah-ubah. Sebagai contoh dapat melakukan perhitungan pada bulan Januari 2017 dengan menggunakan persamaan 2.6, maka diperoleh nilai 𝐹𝐴𝐴 :

𝐹𝐴𝐴 = 𝑒(110+27315000 𝜃ℎ+27315000)

𝐹𝐴𝐴 = 𝑒(110+27315000 51,678+27315000 )

𝐹𝐴𝐴= 0,0008

Dari hasil perhitungan 𝐹𝐴𝐴 selama satu tahun maka akan dapat mencari nilai ekivalen kumulatif (𝐹𝐸𝑄𝐴) selama satu tahun yang hasilnya seperti terdapat pada Tabel 4.4 dengan menggunakan persamaan 2.7 :

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan 𝐹𝐴𝐴 dan 𝐹𝐸𝑄𝐴

Dari Tabel 4.4 dapat dilihat nilai ekivalen komulatif (𝐹𝐸𝑄𝐴) selama satu

Dari perhitungan sebelumnya dapat menentukan nilai pengurangan nilai masa guna dengan menggunakan persamaan 2.8 diketahui bahwa transformator daya telah 5 tahun digunakan yang berarti sudah 43.800 jam sedangkan masa guna normal isolasi adalah 180.000 maka dari itu masa guna transformator daya 3 pada Gardu Induk GIS Glugur adalah 136.200, maka perhitungan loss of life dari transformator daya :

Setelah mendapat % masa guna dari transformator daya yang telah digunakan selama 5 tahun, maka sisa umur dari transformator daya tersebut :

𝑈𝑛 = (100% − 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑔𝑢𝑛𝑎) × (𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 − 𝑛)

𝑈𝑛 = (100% − 0.157321 %) × (180.000 − 43.800)

𝑈𝑛 = 99.84% × 136.200

𝑈𝑛= 135.982,08 jam = 15,52306 = ±16 tahun

4.3 Perhitungan Umur dengan Jenis Pendingin yang Digunakan Sesuai Standar IEEE

Dari data yang diperoleh data-data untuk mencari umur dari jenis pendingin yang dipakai yaitu :

• Kenaikan temperature rata-rata kumparan : 65 oC

• Kenaikan top oil transformator (∆𝜃𝑏𝑟) : 55.1 oC

• Kenaikan rata-rata minyak (∆𝜃𝑊𝑂) : 21 oC

• Perbandingan rugi berbeban dan tanpa beban : 4.095

Pertama harus mencari berapa nilai pembebanan yang dibebankan pada transformator dengan persamaan 2.16 :

K = 𝑆

𝑆𝑟 = 90%

100% = 0.9

Selanjutnya dapat menghitung nilai kenaikan temperature Hot-spot (∆𝜃𝑐𝑟) dan kenaikan temperature top oil dengan persamaan 2.17 dan 2.18

∆𝜃𝑐𝑟 = ∆𝜃𝑏𝑟+ 1.1 ∆𝜃𝑊𝑂

Menghitung kenaikan top oil pada waktu t setelah pemberian beban dapat digunakan dengan rumus pada persamaan 2.21 :

∆𝜃𝑜𝑛 = ∆𝜃𝑜 (𝑛 − 1) + (∆𝜃𝑏− ∆𝜃𝑜 (𝑛 − 1) �1 − 𝑒𝜏𝑡

=

50 (45.58 – 50) (1 - 𝑒−1/3)

= 48.58

Menghitung selisih hot-spot dan top oil dapat menggunakan rumus pada persamaan 2.20 :

∆𝜃𝑡𝑑 = (∆𝜃𝑐𝑟− ∆𝜃𝑏𝑟) 𝐾2𝑦 = ( 78.2 – 55.1) 0.92(0.8) = 23.1 × 0.844

= 19.49

Kenaikan temperature hot spot pada waktu tertentu dapat dicari dengan rumus pada persamaan 2.22 :

𝜃𝑐 = 𝜃𝑎+ ∆𝜃𝑜𝑛+ ∆𝜃𝑡𝑑

= 29.59 + 48.74 + 19.49 = 97.8

Perhitungan laju penuaan thermal relatif dapat menggunakan rumus pada persamaan 2.23 :

V = 10(𝜃𝑐−𝜃𝑐𝑟)/19,93 = 10(97.8−98)/19,93

= 10(−0.01) = 0.97

Perhitungan pengurangan umur transformator menggunakan rumus yang terdapat pada persamaan 2.27 :

L =

Perhitungan sisa umur transformator daya dapat dihitung menggunakan rumus pada persamaan 2.25 :

n = 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 (𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)−𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 (𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛) 𝑠𝑢𝑠𝑢𝑡 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑡𝑜𝑟 (𝑝.𝑢)

= 20.5−5 0.983

= 15.76 = ±16 tahun

4.4 Perhitungan Nilai Ekonomis Menurut Metode Nilai Tahunan

Tahap pertama dalam perhitungan metode ini dapat melakukan perhitungan untuk mencari pertumbuhan beban degan menggunakan persamaan 2.10 :

Dari data yang diamati pada transformator daya 3 maka dapat diasumsikan :

• Beban puncak tahunan per unit : 1.06 p.u

• kenaikan rata-rata minyak pada beban nominal (𝜃𝑛) : 54.074 oC

• perbandingan antara keadaan sesungguhnya dengan batas kenaikan tertinggi pada beban 𝜃(𝑓𝑙) : 0.85

• perbandingan rugi berbeban dan tanpa beban : 4.095

• faktor pertumbuhan beban tahunan : 1.08

• kenaikan temperature saat beban puncak (𝜃𝑜) : 53 oC

• kenaikan temperature terpanas minyak (𝜃𝑔) : 50 oC

• rasio kerugian beban dengan kerugian (Q) : 3

• Asumsikan pertumbuhan beban setahun (r) : 8%

Untuk mencari nilai TB harus menggunakan persamaan 2.12 :

𝛥𝜃𝑢 = 0.85 × 54.0742 × �1.062 × 4.095 + 1 4.095 + 1 �

0.8

= 45.963× 1.078 = 49.58oC 𝛥𝜃ℎ = 𝜃𝑔 × 𝑃1.6

= 50 + 1.061.6 = 54.88oC

Dalam mencari nilai T dapat menggunakan persamaan (2.13) :

T = 𝜃𝑜 + 𝜃𝑔

= 53oC + 50oC = 103oC

TB = 𝛥𝜃𝑢 + 𝛥𝜃ℎ+ T

= 49.58oC + 54.88oC + 103oC

= 207.46oC

Dalam mencari nilai 𝑇𝑇 (suhu total) maka kita harus memulai menghitung dengan persamaan 2.14:

𝛥𝜃𝑜 = 𝜃(𝑓𝑙) × 𝜃𝑛 × �𝑃2 × 𝑄 + 1 𝑄 + 1 �

0.8

= 0.85 × 54.0742 × �1.062 × 3 + 1

3 + 1 �

0.8

= 45.963× 1.073

= 49.34oC

TT = 49.34oC + 54.88oC + 103oC = 207.22oC

Dengan menggunakan harga TB dan TT yang telah didapat diatas maka dapat dimasukkan ke persamaan 2.11 :

Ar = log 𝑅𝐵

log 𝑅 × 𝑙𝑜𝑔−1�6250 �𝑇𝐵1𝑇𝑇1��

= log 1.08

log 1.06× 𝑙𝑜𝑔−1�6250 �207.461207.221 ��

= 1.32 × 0.922

= 1.21

Selanjutnya masukan persamaan 2.15 untuk menghitung EL :

𝐸𝐿 = 𝑁 𝑁𝐶 × 𝐴𝑟

𝐸𝐿 = 20 5 × 1.21

= 3.28

Jadi, perkiraan umur transformator menurut perhitungan : Perkiraan umur = EL × 𝑛

= 3.28 × 4.559

= 14,9838 tahun = ±15 tahun

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil perhitungan dari data beban harian yang diambil di Gardu Induk GIS Glugur pada transformator 3 nilai penurunan masa guna transformator daya adalah 0.157321% per tahun atau diperkirakan umur transformator daya dapat digunakan selama 16 tahun kedepan, sedangkan hasil perhitungan menggunakan jenis pendingin yang dipakai (ONAN/ONAF) didapat pengurangan umur sebesar 0.983 pu atau didapat sisa umur transformator daya dapat digunakan 16 tahun kedepan.

2. Berdasarkan hasil perhitungan dalam mencari nilai ekonomis pada transformator daya 3 di Gardu Induk GIS Glugur dengan kenaikan pertumbuhan beban selama 1 tahun (8%) diperoleh umur ekonomis transformator daya adalah 15 tahun.

3. Pergantian transformator daya dapat dilakukan sebelum nilai umur yang ditentukan yaitu 16 tahun (tahun 2033) maksudnya pada nilai ekonomis yang sudah didapat yaitu 15 tahun (tahun 2032) PLN dapat melakukan perancanaan persiapan dalam pergantian transformator.

4. Pada umur lebih dari 15 tahun (tahun 2032), transformator daya 3 yang terdapat di Gardu Induk GIS Glugur akan mengalami nilai penuran tingkat efisiensi karena berbagai faktor salah satu nya harus banyak mengalami pemeliharaan yang dapat memakan banyak biaya.

5.2 Saran

1. Penelitian dapat dilakukan dengan objek yang berbeda yaitu transformator distribusi.

2. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dapat melakukan perhitungan rata-rata beban selama lebih dari satu tahun.

DAFTAR PUSTAKA

1. Adipriyatna, Anggi. Studi Perkiraan Umur Transformator Distribusi 160 kVA Menggunakan Metode Tingkat Tahunan pada PT.PLN (PERSERO) APJ Cirebon. Cirebon : Teknik Elektro Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon.

2. Akolkar, Sonali dan Bansidhar Kushare. Remaining Life Assessment of Power Transformer. India : Electrical Engineering Department, K.K.W.I.E.E & r, Nashik.

3. Tobing, Bonggas L. 2012. Peralatan Teganggan Tinggi. Jakarta : Erlangga.

4. B. Yunus, C. Yusuf, A.. Faruk, A. Guizde. 2011.An Assessment on Aging Model of IEEE/IEC Standards for Natural and Mineral Oil-Immersed Transformer.IEEE International Conference on Dielectric Liquids.

5. Fahnani, Gunara. Analisis Pengukuran dan Pemeliharaan Transformator Daya Gardu Induk 150 kV Srondol. Semarang : Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

6. Harlow, James. 2012. Electric Transformer Engineering, Third Edition.Penerbit : CRC, Press.

7. IEC. 2015. “International Standard 60076-7. Power Transformator-part 7“Loading guide for-immeresed power transformers”. IEC.

8. IEEE Guide for Loading Mineral Oil- Immersed Transformers and Step-Voltage Regulator. IEEE Std C57.91™-2011 (Revision of IEEE Std C57.91-1995).

9. Kodoati, Krestovel Alvian, Fielman Lisi dan Marthinus Pakiding. 2015.

Analisa Perkiraan Umur Transformator. Manado : Jurusan Teknik Elektro-FT UNSRAT.

10. Gianto, Adhie Satrya, Chairul Gagarin Irianto dan Darto Gianto. 2015.

Perhitungan penurunan Umur Transformator Akibat Pengaruh Suhu Lingkungan. Jakarta : Jurusan Teknik Elektro Teknologi Industri, Universitas Trisakti.

11. W.G Hurley and W.H Wolfle. 2013. Tranformers and Inductors for Power Electronics(Theory, design, and application).

12. PT. PLN (Persero). 2014. Buku Pedoman Pemeliharaan Transformator Tenaga. Jakarta : PT. PLN (Persero).

13. Rahmat, Matul. 2009. Pemeliharaan Transformator Tenaga. Jakarta : Pusat Pendidikan dan Pelatihan.

14. Mohammad R. Meshkatoddini. 2008. Aging Study and Lifetime Estimation of Transformers Mineral Oil. Iran : Shahid Abbaspour Power and water University Of Technology.

15. Sigid, Purnama. 2011. Analisa Pengaruh Pembebanan Terhadap Susut Umur Transformator Tenaga (Studi Kasus Trafo GTG PLTGU Tambak Lorok Semarang. Semarang : Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

16. IEEE. 1995. Guide for Loading Mineral-Oil Immersed Transformers.

IEEE StdC57.91-1995 (Revision of IEEE Std C57.91-1981)

17. Juniar, Ingrid. 2017. Analisis Pengaruh Pembebanan Terhadap Masa Guna Transformator Daya 275/150 kV (Aplikasi pada Gardu Induk Binjai).

Medan. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

Dokumen terkait