• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Keluarga berencana (kb) 1. Pengertian

3. Metode keluarga berencana

a. Metode sederhana 1) Tanpa alat

a) KB alamiah

(1) Metode kalender

Menentukan waktu ovulasi dari data haid yang dicatat selama 6-12 bulan terakhir.

Teknik metode kalender seorang wanita menentukan masa suburnya dengan:

(a) Mengurangi 18 hari dari siklus haid terpendek untuk, menetukan awal dari masa suburnya.

(b) Mengurangi 11 hari dari siklus haid terpanjang, untuk menentukan akhir dari masa suburnya (Hartanto, 2004: 47-48).

(2) Metode suhu badan basal

Menjelang ovulasi suhu basal tubuh akan turun dan kurang lebih 24 jam setelah ovulasi suhu basal akan naik lagi sampai lebih tinggi daripada suhu sebelum ovulasi. Suhu basal diukur setiap hari pada waktu pagi segera setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas. Dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual sampai terlihat suhu tetap tinggi tiga hari (pada waktu pagi) berturut-turut. Panjang siklus haid yang teratur ialah 28-30 hari, dengan melihat tanda-tanda premenstruasi maka saat ovulasi dapat diperkirakan (Sulistyawati, 2013: 51).

Teknik metode suhu badan basal:

(a) Menggunakan termometer khusus dengan kalibrasi yang diperbesar (basal termometer), meskipun termometer biasa dapat juga dipakai. (b) Waktu pengukuran harus pada saat yang sama

setiap pagi dan setelah tidur nyenyak sedikitnya 3-5 jam. Serta masih dalam keadaan istirahat mutlak.

(c) Pengukuran dilakukan secara: oral (3 menit), rektal (1 menit), vaginal (Hartanto, 2004: 48). (3) Metode lendir serviks

Perubahan siklus dari lendir serviks yang terjadi karena perubahan kadar estrogen.

Teknik metode lendir serviks:

Abstinens dimulai pada hari pertama diketahui adanya lendir setelah haid dan berlanjut sampai dengan hari ke empat setelah gejala puncak (Hartanto, 2004: 50-52).

(4) Metode sympto termal

Metode ini dengan menentukan masa subur dengan mengamati suhu tubuh dan lendir serviks. (a) Setelah darah haid berhenti, hubungan seksual

dapat dilakukan pada malam hari pada hari kering dengan selang sehari selama masa tak subur. Ini adalah aturan selang hari kering atau sama dengan metode lendir serviks.

(b) Masa subuh mulai ketika ada perasaan basah atau munculnya lendir, ini adalah aturan yang sama dengan metode lendir serviks, yaitu pantangan melakukan hubungan seksual sampai masa subur berakhir.

(c) Pantang melakukan hubungan seksual sampai hari puncak dan aturan perubahan suhu telah terjadi.

(d) Apabila aturan ini tidak mengidentifikasi hari yang sama sebagai hari akhir masa subur, maka ikuti aturan yang mengidentifikasi masa subur yang paling panjang (Sulistyawati, 2013: 54).

b) Coitus interruptus

Coitus interruptus adalah suatu metode kontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intra-vaginal. Ejakulasi jauh dari genitalia eksterna wanita.

(1) Keuntungan:

(a) Tidak memerlukan alat/murah (b) Tidak menggunakan zat-zat kimiawi (c) Selalu tersedia setiap saat

(d) Tidak mempunyai efek samping (2) Kerugian:

(a) Angka kegagalan cukup tinggi

(b) Kenikmatan seksual berkurang bagi suami-istri, sehingga dapat mempengaruhi kehidupan perkawinan (Hartanto, 2004: 58).

2) Dengan alat a) Kondom

(1) Kondom untuk pria: merupakan bahan karet (lateks) poliuretan (plastik), atau bahan sejenis yang kuat, tipis, dan elastis. Benda tersebut ditarik menutupi penis yang sedang ereksi untuk menapung semen selama ejakulasi dan mencegah sperma masuk ke dalam vagina.

a) Keuntungan: murah, mudah didapat, tidak memerlukan pengawasan, dan mengurangi kemungkinan penularan penyakit kelamin.

b) Efek samping: pada sejumlah kecil kasus terdapat reaksi alergi terhadap kondom karet (Sulistyawati, 2013: 56).

(2) Kondom wanita: terbuat dari lapisan poliuretan tipis dengan cincin dalam yang fleksibel dan dapat digerakkan pada ujung yang tertutup yang dimasukkan ke dalam vagina, dan cincin kaku yang lebih besar pada ujung terbuka dibagian depan yang tetap berada diluar vagina dan terlindungi introitus (Sulistyawati, 2013: 58-59).

b) Kimiawi

Spermisida vaginal adalah zat-zat kimia yang kerjanya melumpuhkan spermatozoa di dalam vagina sebelum spermatozoa bergerak ke dalam traktus genitalia interna.

(1) Keuntungan: a) Aman

b) Sebagai kontrasepsi pengganti/cadangan untuk wanita dengan kontra indikasi pemakaian pil oral, IUD dan lain-lain.

c) Efek pelumasan pada wanita yang mendekati menopause di samping efek proteksi terhadap

d) Tidak memerlukan supervisi medik. (2) Kerugian:

(a) Angka kegagalan relatif tinggi

(b) Harus digunakan segera sebelum senggama, bahkan spermisid vaginal yang perlu waktu 5-30 menit agar spermisidnya sudah bekerja, sehingga mengganggu pasangan tersebut.

(c) Karena harus diletakkan dalam-dalam/tinggi di vagina, ada wanita yang segan untuk melakukannya.

(d) Harus diberikan berulang kali untuk senggama yang berturut-turut.

(e) Dapat menimbulkan iritasi atau rasa panas/terbakar pada beberapa wanita (Hartanto, 2004: 88).

b. Metode modern

1) Kontrasepsi hormonal a) Per-oral (pil)

(1) Jenis:

(a) Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.

(b) Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.

(c) Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam tiga dosis yang berbeda, dengan tablet tanpa hormon aktif.

(2) Cara kerja:

(a) Menahan ovulasi (b) Mencegah implantasi

(c) Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma.

(d) Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula.

(3) Manfaat:

(a) Memiki efektifitas yang tinggi apabila digunakan setiap hari.

(b) Risiko terhadap kesehatan sangat kecil. (c) Tidak mengganggu hubungan seksual.

(d) Suklus haid menjadi teratur, jumlah darah haid berkurang, dan

(e) Tidak terjadi nyeri haid.

(f) Dapat digunakan jangka panjang selama masih ingin

(g) Menggunakannya untuk mencegah kehamilan (Sulistyawati, 2013: 67-68).

(4) Keuntungan:

(a) Bila diminum pil sesuai dengan aturan dijamin berhasil 100%

(b) Dapat dipakai pengobatan terhadap beberapa masalah: ketegangan menjelang menstruasi, perdarahan menstruasi yang tidak teratur, nyeri saat menstruasi, pengobatan masalah mandul. (c) Pengobatan penyakit endometriosis.

(d) Dapat meningkatkan libido. (5) Kerugian:

(a) Harus minum pil secara teratur.

(b) Dalam waktu panjang dapat menekan fungsi ovarium.

(c) Penyulit ringan (berat badan bertambah, rambut rontok, tumbuh akne, mual sampai muntah)

b) Suntik (injeksi) (1) Jenis:

a) DMPA (Depot medroxyprogesterone asetat) = depo provera diberikan sekali setiap 3 bulan dengan dosis 150 mg.

b) NET-EN (Norethindrone enanthate) = Noristerat diberikan setiap 8 minggu sekali untuk 6 bulan pertama, kemudian selanjutnya sekali setiap 12 minggu dengan dosis 200 mg.

(2) Kontra indikasi suntikan: a) Kehamilan

b) Karsinoma payudara c) Karsinoma traktus genitalia d) Perdarahan abnormal uterus (3) Efek samping:

a) Gangguan haid, ini yang paling sering terjadi dan yang paling mengganggu

b) Berat badan yang bertambah c) Sakit kepala

d) Pada sistem kardio vaskuler efeknya sangat sedikit, mungkin ada sedikit peninggian dari kadar insulin dan penurunan HDL kolesterol (Hartanto, 2004: 163 & 169).

c) Susuk/Implant (1) Jenis:

(a) Norplant: terdiri atas 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm dengan diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36 mg levonorgestrel. Lama kerjanya 5 tahun.

(b) Implanon: terdiri atas satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.

(c) Jadena dan indoplant: terdiri atas 2 batang yang berisi 75 mg levonorgestrel dengan lama kerjanya 3 tahun.

(2) Cara kerja:

(a) Lendir serviks menjadi kental.

(b) Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi.

(c) Mengurangi transportasi sperma.

(d) Menekan ovulasi. (Sulistyawati, 2013: 81) (3) Keuntungan:

(a) Dipasang selama 3-5 tahun (b) Kontrol medis ringan

(c) Dapat dilayani didaerah pedesaan (d) Penyulit medis tidak terlalu tinggi (e) Biaya murah

(4) Kerugian:

(a) Menimbulkan gangguan menstruasi, yaitu tidak mendapat menstruasi dan terjadi perdarahan yang tidak teratur.

(b) Berat badan bertambah

(c) Menimbulkan akne, ketegangan payudara (d) Liang senggama terasa kering (Manuaba, 2010:

603). 2) IUD/AKDR

a) Cara kerja:

(1) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi

(2) Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.

(3) AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi.

(4) Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.

b) Keuntungan:

(1) Sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi

(2) Sangat efektif, 0,6-0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan)

(3) Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)

(4) Tidak mempengaruhi hubungan seksual

(5) Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A)

(6) Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI c) Kerugian:

(1) Efek samping yang umum yaitu perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan (spotting) antarmenstruasi, saat haid lebih sakit.

(2) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS

(3) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan. (4) Perempuan dengan penyakit radang panggul terjadi

sesudah dengan penyakit IMS memakai AKDR dapat memicu infertilitas.

(5) Harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu, atau dapat dilakukan pemeriksaan sendiri dengan memasukkan jarinya ke dalam vagina untuk memastikkan benangnya masih ada (Biran dkk, 2012: MK-80 – MK-82).

c. Metode operasi

1) Tubektomi/Metode Operasi pada Wanita (MOW)

Tubektomi pada wanita adalah setiap tindakan dilakukan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan orang yang bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi. Kontrasepasi ini hanya digunakan untuk jangka panjang,

walaupun kadang-kadang masih dapat dipulihkan kembali seperti semula.

a) Cara tubektomi dapat dibagi atas beberapa bagian antara lain:

(1) Saat operasi

Tubektomi dapat dilakukan pasca keguguran, pasca persalinan, masa interval sesudah keguguran tubektomi dapat langsung dilakukan.

Tubektomi pasca persalinan sebaiknya dilakukan dalam 24 jam atau selambat-lambatnya 48 jam setelah persalinan. Tubektomi yang dilakukan lewat dari 48 jam pasca persalinan akan dipersulit oleh adanya edema yuba, infeksi, dan kegagalan. Edema tuba akan berkurang setelah hari ke-7 sampai 10 pasca persalinan, tubektomi yang dilakukan setelah hari itu akan lebih sulit dilakukan karena alat-alat genitalia telah menyusut dan mudah berdarah (Sulistyawati, 2013: 113-114).

(2) Cara mencapai tuba: (a) Laparatomi (b) Laparatomi mini (c) Kolpotomi posterior (d) Laparoskopi

(3) Cara penutupan tuba (a) Cara pomeroy (b) Cara kroner (c) Cara irving

(d) Pemasangan cincin falope (e) Pemasangan klip

(f) Elektro koagulasi dan pemutusan tuba 2) Vasektomi/Metode Operasi pada Pria (MOP)

Kontrasepsi mantap pria atau vasektomi merupakan suatu metode kontrasepsi operatif minor pada pria yang sangat

aman, sederhana dan sangat efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan tidak memerlukan anestesi umum.

a) Keuntungan:

(1) Efektif, dan sederhana

(2) Aman, morbiditas rendah dan hampir tidak ada mortalitas

(3) Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit

(4) Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anestesi lokal saja.

(5) Biaya rendah. b) Kerugian:

(1) Diperlukan suatu tindakan operatif

(2) Bisa terjadi komplikasi seperti perdarahan atau infeksi (3) Kontap-pria belum memberikan perlindungan total

sampai semua spermatozoa, yang sudah ada di dalam sistem reproduksi distal dari tempat oklusi vas deferens, dikeluarkan.

(4) Problem psikologis yang berhubungan dengan perilaku seksual mengkin bertambah parah setelah tindakan operatif yang menyangkut sistem reproduksi pria (Hartanto, 2004: 307-308).

Dokumen terkait