• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE KONTRASEPSI SEDERHANA

Dalam dokumen PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (Halaman 43-66)

PENDAHULUAN

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas. Metode kontrasepsi sederhana adalah suatu cara yang dapat dikerjakan sendiri oleh peserta keluarga berencana, tanpa pemeriksaan medis terlebih dahulu. Metode kontrasepsi sederhana dibagi menjadi 2, yaitu: metode kontrasepsi sederhana tanpa alat dan dengan alat.

KOMPETENSI DASAR

Diharapkan peserta didik dapat melakukan metode kontrasepsi sederhana secara benar dalam memberikan pelayanan kebidanan.

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

1. Diharapkan peserta didik dapat melakukan metode kontrasepsi sederhana tanpa alat dengan benar.

2. Diharapkan peserta didik dapat melakukan metode kontrasepsi sederhana tanpa alat dengan benar.

KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar 1 : Metode Kontrasepsi Sederhana tanpa Alat 1. Metode Kalender atau Pantang Berkala

a. Uraian Materi

Metode kalender atau pantang berkala adalah metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi. Manfaatnya adalah:

1) Kontrasepsi: sebagai alat pengendalian kelahiran dan mencegah kehamilan.

2) Konsepsi: dapat digunakan oleh para pasangan untuk mengharapkan bayi dengan melakukan hubungan seksual saat masa subur atau ovulasi untuk meningkatkan kesempatan bisa hamil (Mulyani dan Rinawati, 2013).

b. Petunjuk Praktikum

1) Perhatikan petunjuk pelaksanaan Prosedur

2) Lakukan prosedur pelaksanaan metode kontrasepsi kalender

c. Prosedur Pelaksanaan Penilaian :

0 Jika tidak dilakukan

1 Jika dilakukan tetapi kurang sempurna 2 Jika dilakukan dengan benar

Prosedur Pelaksanaan Metode Kontrasepsi Kalender: DAFTAR TILIK KONSELING KB KALENDER Nama :………. NIM :………. TOTAL SCORE :38 Nilai : Σ Score X 100 38

No Aspek yang dinilai Nilai

2 1 0

A. Sikap

1. Menyambut pasien dengan ramah 2. Teruji memperkenalkan diri.

3. Mempersilahkan duduk 4. Teruji menjaga privasi pasien. 5. Teruji menunjukkan rasa empati

Score : 10 B. Content / Isi

6. Menjelaskan tentang pengertian KB Kalender 7. Menjelaskan tentang cara kerja KB Kalender 8. Menjelaskan tentang efektifitas KB Kalender 9. Menjelaskan tentang keuntungan KB Kalender 10. Menjelaskan tentang kekurangan KB Kalender 11. Menjelaskan indikasi KB Kalender

12. Menjelaskan kontra indikasi KB Kalender 13. Menjelaskan cara menggunakan KB Kalender 14. Memberi kesempatan untuk bertanya

Score : 18 C. Tehnik

15. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. 1. Percaya diri. (suara jelas) 2. Menggunakan alat bantu.

3. Melakukan evaluasi.

4. Mendokumentasikan hasil. Score : 10

2. Metode Amenorea Laktasi (MAL) a. Uraian Materi

Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau minuman apapun lainnya. MAL efektif sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya. MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila:

1) Menyusui secara penuh (Full Breast Feeding), lebih efektif bila pemberian > 8x sehari

2) Belum haid

3) Umur bayi kurang dari 6 bulan (Arum dan Sujiyatini, 2011).

b. Petunjuk Praktikum

1) Perhatikan petunjuk pelaksanaan Prosedur

2) Lakukan prosedur pelaksanaan Metode Amenorea Laktasi (MAL)

c. Prosedur Pelaksanaan Penilaian :

0 Jika tidak dilakukan

1 Jika dilakukan tetapi kurang sempurna 2 Jika dilakukan dengan benar

Prosedur Pelaksanaan Metode Amenorea Laktasi (MAL): DAFTAR TILIK

KONSELING KB MAL

Nama :……….

NIM :……….

No Aspek yang dinilai Nilai

2 1 0

A. Sikap

1. Menyambut pasien dengan ramah 2. Teruji memperkenalkan diri.

3. Mempersilahkan duduk 4. Teruji menjaga privasi pasien. 5. Teruji menunjukkan rasa empati

Score : 10 B. Content / Isi

6. Menjelaskan tentang pengertian MAL 7. Menjelaskan tentang cara kerja MAL 8. Menjelaskan tentang efektifitas MAL 9. Menjelaskan tentang keuntungan MAL 10. Menjelaskan tentang kekurangan MAL 11. Menjelaskan indikasi MAL

12. Menjelaskan kontra indikasi MAL 13. Menjelaskan cara menggunakan MAL 14. Memberi kesempatan untuk bertanya

Score : 18 C. Tehnik

15. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. 16. Percaya diri. (suara jelas) 17. Menggunakan alat bantu.

18. Melakukan evaluasi. 19. Mendokumentasikan hasil. Score : 10 TOTAL SCORE :38 Nilai : Σ Score X 100 38

3. Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) a. Uraian Materi

Suhu basal tubuh adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau dalam keadaan istirahat (tidur). Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas lainnya.

Tujuan pencatatan suhu basal untuk mengetahui kapan terjadinya masa subur (ovulasi). Suhu basal tubuh diukur dengan alat yang berupa thermometer basal. Thermometer basal ini dapat digunakan secara oral, per vagina, atau melalui dubur dan ditempatkan pada lokasi serta waktu yang sama selama 5 menit (Irianto, 2014).

b. Petunjuk Praktikum

1) Perhatikan petunjuk pelaksanaan Prosedur

2) Lakukan prosedur pelaksanaan Metode Suhu Basal Tubuh

c. Prosedur Pelaksanaan Penilaian :

0 Jika tidak dilakukan

1 Jika dilakukan tetapi kurang sempurna 2 Jika dilakukan dengan benar

Prosedur Pelaksanaan Metode Suhu Basal Tubuh: DAFTAR TILIK

KONSELING METODE SUHU BASAL TUBUH

Nama :……….

NIM :……….

No Aspek yang dinilai Nilai

2 1 0

A. Sikap

1. Menyambut pasien dengan ramah 2. Teruji memperkenalkan diri.

3. Mempersilahkan duduk 4. Teruji menjaga privasi pasien. 5. Teruji menunjukkan rasa empati

Score : 10 B. Content / Isi

6. Menjelaskan tentang pengertian KB Suhu Basal 7. Menjelaskan tentang cara kerja KB Suhu Basal 8. Menjelaskan tentang efektifitas KB Suhu Basal 9. Menjelaskan tentang keuntungan KB Suhu Basal 10. Menjelaskan tentang kekurangan KB Suhu Basal 11. Menjelaskan indikasi KB Suhu Basal

12. Menjelaskan kontra indikasi KB Suhu Basal 13. Menjelaskan cara menggunakan KB Suhu Basal 14. Memberi kesempatan untuk bertanya

Score : 18 C. Tehnik

15. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. 16. Percaya diri. (suara jelas) 17. Menggunakan alat bantu.

18. Melakukan evaluasi. 19. Mendokumentasikan hasil. Score : 10 TOTAL SCORE :38 Nilai : Σ Score X 100 38

4. Metode Lendir Serviks (Bilings) a. Uraian Materi

Metode Lendir Serviks atau metode ovulasi merupakan metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA) dengan cara mengenali masa subur dari siklus menstruasi dengan mengamati lendir serviks dan perubahan rasa pada vulva menjelang hari ovulasi (Mulyani dan Rinawati, 2013).

Pendefinisian kode penggunaan Metode Lendir Serviks: 1) Hari-hari kering: Setelah darah haid bersih, kebanyakan ibu

mempunyai 1 sampai beberapa hari tidak terlihat adanya lender dan daerah vagina terasa kering.

2) Hari-hari subur: Ketika terobsesi adanya lender sebelum ovulasi, ibu dianggap subur, ketika terlihat adanya lender, walaupun jenis lendir yang kental dan lengket. Lendir subur yang basah dan licin mungkin sudah ada di serviks dan hari subur dimulai.

3) Hari puncak: hari terakhir adanya lendir licin dan ada perasaan basah (Irianto, 2014).

b. Petunjuk Praktikum

1) Perhatikan petunjuk pelaksanaan Prosedur

2) Lakukan prosedur pelaksanaan Metode Lendir Serviks

c. Prosedur Pelaksanaan Penilaian:

0 Jika tidak dilakukan

1 Jika dilakukan tetapi kurang sempurna 2 Jika dilakukan dengan benar

Prosedur Pelaksanaan Metode Lendir Serviks: DAFTAR TILIK

KONSELING METODE LENDIR SERVIKS

Nama :……….

NIM :……….

No Aspek yang dinilai Nilai

2 1 0

A. Sikap

1. Menyambut pasien dengan ramah 2. Teruji memperkenalkan diri.

3. Mempersilahkan duduk 4. Teruji menjaga privasi pasien. 5. Teruji menunjukkan rasa empati

Score : 10 B. Content / Isi

6. Menjelaskan tentang pengertian KB Lendir Serviks 7. Menjelaskan tentang cara kerja KB Lendir Serviks 8. Menjelaskan tentang efektifitas KB Lendir Serviks 9. Menjelaskan tentang keuntungan KB Lendir

Serviks

10. Menjelaskan tentang kekurangan KB Lendir Serviks

11. Menjelaskan indikasi KB Lendir Serviks

12. Menjelaskan kontra indikasi KB Lendir Serviks

13. Menjelaskan cara menggunakan KB Lendir Serviks 14. Memberi kesempatan untuk bertanya

Score : 18 C. Tehnik

15. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. 16. Percaya diri. (suara jelas) 17. Menggunakan alat bantu.

18. Melakukan evaluasi. 19. Mendokumentasikan hasil. Score : 10 TOTAL SCORE :38 Nilai : Σ Score X 100 38

5. Metode Symtotermal a. Uraian Materi

Metode Symtotermal adalah metode kontrasepsi yang dilakukan dengan mengamati perubahan lendir dan perubahan suhu badan tubuh. Kombinasi berbagai macam metode KB alamiah untuk menentukan masa subur atau ovulasi (Handayani, 2010).

Metode symtotermal memiliki manfaat sebagai alat kontrasepsi maupun konsepsi. Manfaat kontrasepsi; metode symtotermal digunakan sebagai alat kontrasepsi atau menghindari kehamilan dengan tidak melakukan hubungan seksual ketika berpotensi subur (pantang saat masa subur), sedangkan manfaat konsepsi; metode symtotermal digunakan sebagai konsepsi atau menginginkan kehamilan dengan melakukan hubungan seksual ketika berpotensi subur.

b. Petunjuk Praktikum

1) Perhatikan petunjuk pelaksanaan Prosedur

2) Lakukan prosedur pelaksanaan Metode Symtotermal

c. Prosedur Pelaksanaan Penilaian :

0 Jika tidak dilakukan

1 Jika dilakukan tetapi kurang sempurna 2 Jika dilakukan dengan benar

Prosedur Pelaksanaan Metode Symtotermal: DAFTAR TILIK

KONSELING METODE SYMTOTERMAL

Nama :……….

NIM :……….

No Aspek yang dinilai Nilai

2 1 0

A. Sikap

1. Menyambut pasien dengan ramah 2. Teruji memperkenalkan diri.

3. Mempersilahkan duduk 4. Teruji menjaga privasi pasien. 5. Teruji menunjukkan rasa empati

Score : 10 B. Content / Isi

6. Menjelaskan tentang pengertian KB Symtotermal 7. Menjelaskan tentang cara kerja KB Symtotermal 8. Menjelaskan tentang efektifitas KB Symtotermal 9. Menjelaskan tentang keuntungan KB Symtotermal 10. Menjelaskan tentang kekurangan KB Symtotermal 11. Menjelaskan indikasi KB Symtotermal

12. Menjelaskan kontra indikasi KB Symtotermal 13. Menjelaskan cara menggunakan KB Symtotermal 14. Memberi kesempatan untuk bertanya

Score : 18 C. Tehnik

15. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. 16. Percaya diri. (suara jelas) 17. Menggunakan alat bantu.

18. Melakukan evaluasi. 19. Mendokumentasikan hasil. Score : 10 TOTAL SCORE :38 Nilai : Σ Score X 100 38

6. Metode Coitus Interuptus a. Uraian Materi

Coitus interuptus atau senggama terputus adalah metode keluarga berencana alamiah, dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum mencapai ejakulasi (Lusa, 2010). Tujuan coitus interuptus adalah mencegah sperma tidak masuk ke dalam vagina, maka tidak ada pertemuan antara sperma dan ovum, dan kehamilan dapat dicegah. Ejakulasi di luar vagina untuk mengurangi kemungkinan air mani mencapai rahim (Choyriati, 2014).

Tingkat kegagalannya sangat tinggi dibanding dengan pemakaian kondom. Hal ini dikarenakan sebelum ejakulasi sudah ada sejumlah sel benih spermatozoa yang ukurannya sangat renik menitik di mulut vagina yang menerobos keluar dari penis. Sperma yang setitik saja sudah cukup untuk membuahkan kehamilan (Nadesul, 2009).

b. Petunjuk Praktikum

1) Perhatikan petunjuk pelaksanaan Prosedur 2) Lakukan prosedur pelaksanaan Coitus Interuptus

c. Prosedur Pelaksanaan Penilaian :

0 Jika tidak dilakukan

1 Jika dilakukan tetapi kurang sempurna 2 Jika dilakukan dengan benar

Prosedur Pelaksanaan Coitus Interuptus: DAFTAR TILIK

KONSELING METODE COITUS INTERUPTUS

Nama :……….

NIM :……….

No Aspek yang dinilai Nilai

2 1 0

A. Sikap

1. Menyambut pasien dengan ramah 2. Teruji memperkenalkan diri.

3. Mempersilahkan duduk 4. Teruji menjaga privasi pasien. 5. Teruji menunjukkan rasa empati

Score : 10 B. Content / Isi

6. Menjelaskan tentang pengertian KB Coitus Interuptus 7. Menjelaskan tentang cara kerja KB Coitus Interuptus 8. Menjelaskan tentang efektifitas KB Coitus Interuptus 9. Menjelaskan tentang keuntungan KB Coitus

Interuptus

10. Menjelaskan tentang kekurangan KB Coitus Interuptus

11. Menjelaskan indikasi KB Coitus Interuptus

12. Menjelaskan kontra indikasi KB Coitus Interuptus 13. Menjelaskan cara menggunakan KB Coitus Interuptus 14. Memberi kesempatan untuk bertanya

Score : 18 C. Tehnik

15. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. 16. Percaya diri. (suara jelas) 17. Menggunakan alat bantu.

18. Melakukan evaluasi. 19. Mendokumentasikan hasil. Score : 10 TOTAL SCORE :38 Nilai : Σ Score X 100 38

Kegiatan Belajar 2 : Metode Kontrasepsi Sederhana dengan Alat 1. Kondom

a. Uraian Materi

Kondom merupakan selubung/sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat berhubungan. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang digulung berbentuk rata. Standar kondom dilihat dari ketebalannya, yaitu 0,02 mm.

Manfaat kontrasepsi kondom terbagi dua, yaitu manfaat secara kontrasepsi dan non kontrasepsi.

1) Manfaat kondom secara kontrasepsi antara lain: a) Efektif bila pemakaian benar.

b) Tidak mengganggu produksi ASI. c) Tidak mengganggu kesehatan klien. d) Tidak mempunyai pengaruh sistemik. e) Murah dan tersedia di berbagai tempat.

f) Tidak memerlukan resep dan pemeriksaan khusus. 2) Manfaat kondom secara non kontrasepsi antara lain:

a) Peran serta suami untuk ber-KB. b) Mencegah penularan PMS. c) Mencegah ejakulasi dini.

d) Mengurangi insidensi kanker serviks. e) Adanya interaksi sesama pasangan.

f) Mencegah imuno infertilitas (Depkes RI, 2004).

b. Petunjuk Praktikum

1) Perhatikan petunjuk pelaksanaan Prosedur

c. Prosedur Pelaksanaan Penilaian :

0 Jika tidak dilakukan

1 Jika dilakukan tetapi kurang sempurna 2 Jika dilakukan dengan benar

Prosedur Pelaksanaan Metode Kontrasepsi Kondom: DAFTAR TILIK

KONSELING METODE KONTRASEPSI KONDOM

Nama :……….

NIM :……….

No Aspek yang dinilai Nilai

2 1 0 A. Sikap

1 Menyambut pasien dengan sopan dan ramah. 2 Memperkenalkan diri pada pasien

3 Mempersilakan pasien duduk.

4. Menunjukkan rasa empati pada pasien. 5. Menjaga privasi pasien.

Score : 10 B. Content / Isi

6. Menjelaskan prosedur pelaksanaan kepada pasien 7 Menyiapkan alat yang diperlukan secara ergonomis 8 Mencuci tangan.

9 Berikan kondom pada klien

10 Tanggal kedaluarsa diperhatikan, tahan 5 tahun bila disimpan dengan baik.

11 Menjelaskan cara pakainya saat penis ereksi sebelum dimasukkan ke dalam vagina

12 Peganglah ujung kondom dan sarungkan pada ujung penis

13 Tarik kondom sampai pangkal penis 14 Setelah ejakulasi, sementara penis masih

ereksi,keluarkan penis dari vagina sambil memgang pangkal kondom, sehingga tidak terjadi tumpahan semen 15 Lepaskan kondom tanpa menumpahkan sperma atau

16. Jepit bagian kondom yang mengandung sperma 17. Buang kondom setelah mengikatnya/membungkusnya

dengan kertas dan masukkan dalam tempat sampah. 18. Setiap kondom dipakai satu kali (habis pakai),siapkan

yang baru untuk setiap senggama

19. Jangan disimpan ditempat panas dan tertekan (agar tidak lembek dan bocor)

20. Jangan memakai baby oil karena bisa melembekkan dan dapat bocor tapi spermiside dan air ludah malah dapat dipakai untuk pelumas.

21. Mencuci tangan Score : 32 C. Tehnik

22. Melaksanakan tindakan secara sistematis.

23. Melaksanakan tindakan secara aseptik dan antiseptik. 24. Percaya diri.

25 Tanggap terhadap reaksi klien.

26. Mendokumentasikan hasil tindakan yang telah dilakukan. Score : 10 TOTAL SCORE : 52 Nilai : Σ Score X 100 52 2. Diafragma a. Uraian Materi

Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks/karet yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum melakukan hubungan seksual dan menutupi serviks. Jenisnya adalah flat-spring (lembar logam gepeng), coil-spring (kawat lengkung) dan arching-spring (pegas logam kombinasi) (Handayani, 2010).

Manfaat diafragma sebagai kontrasepsi dan non kontrasepsi. 1) Kontrasepsi

a) Tidak menimbulkan efek samping

d) Efektif bila digunakan dengan benar e) Tidak mengganggu produksi ASI f) Hanya dipakai saat diperlukan

2) Non kontrasepsi: sebagai perlindungan terhadap PMS (Paramita, 2012).

b. Petunjuk Praktikum

1) Perhatikan petunjuk pelaksanaan Prosedur

2) Lakukan prosedur pelaksanaan Metode Kontrasepsi Diafragma

c. Prosedur Pelaksanaan Penilaian :

0 Jika tidak dilakukan

1 Jika dilakukan tetapi kurang sempurna 2 Jika dilakukan dengan benar

Prosedur Pelaksanaan Metode Kontrasepsi Diafragma: DAFTAR TILIK

KONSELING METODE KONTRASEPSI DIAFRAGMA

Nama :……….

Nim :……….

No Aspek yang dinilai Nilai

2 1 0 A. Sikap

1 Menyambut pasien dengan sopan dan ramah. 2 Memperkenalkan diri pada pasien

3 Mempersilakan pasien duduk.

4. Menunjukkan rasa empati pada pasien. 5. Menjaga privasi pasien.

Score : 10 B. Content / Isi

6. Menjelaskan prosedur pelaksanaan kepada pasien. 7 Menyiapkan alat yang diperlukan secara ergonomis. 8 Kosongkan kandung kemih

10 Pastikan difragma tidak berlubang/bocor

11 Oleskan spermiside,krim,atau jelly pada kap diafragma 12 Mengatur posisi untuk pemasangan : satu kaki diangkat

keatas kursi atau dudukan toilet, atau sambil berbaring atau sambil jongkok.

13 Lebarkan kedua bibir vagina

14 Masukkan diafragma ke dalam vagina jauh kebelakang, dorong bagian depan pinggiran atas dibalik tulang pubis 15. Masukkan jari kedalam vagina sampai menyentuh serviks,

sarungkan karetnya dan pastikan serviks telah dilindungi. 16. Diafragma dipasang sampai 6 jam sebelum berhubungan

seksual dan bisa bertahan didalam sampai 6 jam setelah hubungan seksual

17. Mengangkat dan mencabut diafragma dengan menggunakan jari telunjuk dan tengah.

18. Cuci dengan sabun dan air, keringkan sebelum disimpan kembali

19. Mencuci tangan . Score : 28

C. Tehnik

20. Melaksanakan tindakan secara sistematis.

21. Melaksanakan tindakan secara aseptik dan antiseptik. 22. Percaya diri.

23. Tanggap terhadap reaksi klien.

24. Mendokumentasikan hasil tindakan yang telah dilakukan. Score : 10 Total Score : 48 Nilai : Σ Score X 100 48 3. Spermisida a. Uraian Materi

Spermisida adalah zat-zat kimia yang kerjanya melumpuhkan di dalam vagina sebelum spermatozoa bergerak ke dalam traktus

Macam-macam spermisida: 1) Jelly 2) Cream 3) Busa 4) Supositoria b. Petunjuk Praktikum

1) Perhatikan petunjuk pelaksanaan Prosedur

2) Lakukan prosedur pelaksanaan Metode Kontrasepsi Spermisida

c. Prosedur Pelaksanaan Penilaian :

0 Jika tidak dilakukan

1 Jika dilakukan tetapi kurang sempurna 2 Jika dilakukan dengan benar

Prosedur Pelaksanaan Metode Kontrasepsi Spermisida: DAFTAR TILIK

KONSELING METODE KONTRASEPSI SPERMISIDA

Nama :……….

Nim :……….

No Aspek yang dinilai Nilai

2 1 0 A. Sikap

1 Menyambut pasien dengan sopan dan ramah. 2 Memperkenalkan diri pada pasien

3 Mempersilakan pasien duduk.

4. Menunjukkan rasa empati pada pasien. 5. Menjaga privasi pasien.

Score : 10 B. Content / Isi

6. Menjelaskan prosedur pelaksanaan kepada pasien. 7 Menyiapkan alat yang diperlukan secara ergonomis. 8 Mencuci tangan.

9 Insersi kontrasepsi jelly setelah dikemas ke dalam aplikator

sampai penuh 10 Masukan ke dalam vagina sampai mendekati serviks

11 Tekan alat pendorong sampai jelly keluar, tidak perlu menunggu kerja krim

12 Aplikator/pendorong harus dicuci dengan sabun dan air sesuai pencegahan infeksi untuk alat-alat tiriskan dan keringkan

13 Untuk memudahkan pembersihan alat, pisahkan bagian-bagiannya jangan berbagi aplikator dengan orang lain 14 Sediakan extra pengadaan jelly

15. Mencuci tangan . Score : 20

C. Tehnik

16 Melaksanakan tindakan secara sistematis.

17. Melaksanakan tindakan secara aseptik dan antiseptik. 18. Percaya diri.

19. Tanggap terhadap reaksi klien.

20. Mendokumentasikan hasil tindakan yang telah dilakukan. Score : 10 TOTAL SCORE : 40 Nilai : Σ Score X 100 40 4. Cap Serviks a. Uraian Materi

Cap serviks merupakan kontrasepsi wanita, terbuat dari bahan latex, yang dimasukkan ke dalam liang kemaluan dan menutupi leher rahim (serviks). Efek sedotan menyebabkan cap tetap nempel di leher rahim. Cap serviks berfungsi sebagai barier (penghalang) agar sperma tidak masuk ke dalam rahim sehingga tidak terjadi kehamilan. Setelah berhubungan cap serviks tidak boleh dibuka minimal selama 8 jam. Agar efektif, cap serviks biasanya dicampur pemakaiannya dengan jeli spermisidal

b. Petunjuk Praktikum

1) Perhatikan petunjuk pelaksanaan Prosedur

2) Lakukan prosedur pelaksanaan Metode Kontrasepsi Cap Serviks

c. Prosedur Pelaksanaan Penilaian:

0 Jika tidak dilakukan

1 Jika dilakukan tetapi kurang sempurna 2 Jika dilakukan dengan benar

Prosedur Pelaksanaan Metode Kontrasepsi Cap Serviks: DAFTAR TILIK

KONSELING METODE KONTRASEPSI CAP SERVIKS

Nama :……….

Nim :……….

No Aspek yang dinilai Nilai

2 1 0 A. Sikap

1 Menyambut pasien dengan sopan dan ramah. 2 Memperkenalkan diri pada pasien

3 Mempersilakan pasien duduk.

4. Menunjukkan rasa empati pada pasien. 5. Menjaga privasi pasien.

Score : 10 B. Content / Isi

6. Menjelaskan prosedur pelaksanaan kepada pasien. 7 Menyiapkan alat yang diperlukan secara ergonomis. 8 Kosongkan kandung kemih

9 Mencuci tangan.

10 Pastikan cap serviks tidak berlubang/bocor

12 Mengatur posisi untuk pemasangan : satu kaki diangkat keatas kursi atau dudukan toilet, atau sambil berbaring atau sambil jongkok.

13 Lebarkan kedua bibir vagina

14 Masukkan cap serviks ke dalam vagina jauh kebelakang, dorong bagian depan pinggiran atas dibalik tulang pubis 15. Masukkan jari kedalam vagina sampai menyentuh serviks,

sarungkan karetnya dan pastikan serviks telah dilindungi. 16. Cap serviks dipasang sampai 6 jam sebelum berhubungan

seksual dan bisa bertahan didalam sampai 6 jam setelah hubungan seksual

17. Mengangkat dan mencabut cap serviks dengan menggunakan jari telunjuk dan tengah.

18. Cuci dengan sabun dan air, keringkan sebelum disimpan kembali

19. Mencuci tangan . Score : 28

C. Tehnik

20. Melaksanakan tindakan secara sistematis.

21. Melaksanakan tindakan secara aseptik dan antiseptik. 22. Percaya diri.

23. Tanggap terhadap reaksi klien.

24. Mendokumentasikan hasil tindakan yang telah dilakukan. Score : 10

Total Score : 48

Nilai : Σ Score X 100 48

Dalam dokumen PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (Halaman 43-66)

Dokumen terkait