• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. JENIS LAPORAN KASUS

studi kasus asuhan kebidanan komprehensif di wilayah kerja Puskesmas Kabir, dilakukan dengan menggunakan metode studi penelaah kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal disini dapat berarti satu orang ibu yang diberikan asuhan sejak masa kehamilan hingga KB dengan menggunakan metode studi deskriptif yaitu menggambarkan atau memotret masalah yang terjadi serta menyusun perencanaan perbaikan masalah tersebut (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini membahas tentang asuhan kebidanan komprehensif sepanjang daur reproduksi seorang wanita (Kehamilan, Persalinan, Nifas, BBL, KB) dengan menggunakan 7 langkah varney dan pendokumentasian catatan perkembangan menggunakan metode SOAP.

B. LOKASI DAN WAKTU 1. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan pengambilan data selama kasus berlangsung (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini dilakukan di Puskesmas Kabir Kecamatan Pantar

2. Waktu

Waktu adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data yang dibutuhkan selama kasus berlangsung (Notoatmodjo, 2012). Studi Kasus dilakukan pada april – Juni 2019

C. SUBYEK LAPORAN KASUS

. Dalam Studi kasus ini subyek yang diambil penulis adalah Ny. J.A GIIPIA0AHI umur 22 tahun usia kehamilan 36 minggu janin hidup, tunggal, letak kepala, intra uterin,keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik.

D. INSTRUMENT LAPORAN KASUS

Instrumen adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data, melalui kuisioner maupun formulir observasi (Notoatmodjo, 2012). Instrumen yang

digunakan adalah pedoman observasi, wawancara dan studi dokumentasi dalam bentuk format asuhan kebidanan.

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan : 1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden yang menjadi objek dalam penelitian ini (Setiawan, 2011).

a) Wawancara

Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara sesuai format asuhan kebidanan pada ibu selama masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana yang berisi pengkajian meliputi: anamnese identitas, keluhan utama, riwayat menstruasi, riwayat KB, riwayat obtetri yang lalu, riwayat penyakit dahulu, riwayat perkawinan dan riwayat psikososial.

b) Observasi

Metode pengumpulan data dilakukan melalui suatu pengamatan dengan menggunakan panca indra maupun alat sesuai dengan format asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB pada pemerikaan data objektif yang meliputi: pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer dan diperoleh dari data yang ada di tempat penulis(Setiawan, 2011). Dalam penulisan ini, data-data diperoleh dari instansi terkait (Puskesmas Kabir,Polindes Wailawar), pengambilan data dengan studi dokumentasi yaitu buku KIA, kartu ibu, register kohort, pemeriksaan USG dan pemeriksaan laboratorium.

F. TRIANGULASI DATA

Triangulasi data merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Pada kasus ini, penulis menggunakan triangulasi sumber data dengan kriteria: 1. Observasi

Uji validitas data dengan pemeriksaan fisik inspeksi (melihat), palpasi (meraba), auskultasi (mendengar), dan pemeriksaan penunjang.

2. Wawancara

Uji validitas dengan wawancara keluarga, pasien dan bidan. 3. Studi dokumentasi

Uji validitas data dengan menggunakan dokumen bidan yang ada yaitu buku KIA, kartu ibu dan register kohort.

G. ALAT DAN BAHAN

1. Alat dan bahan yang dilakukan untuk wawancara adalah format asuhan kebidanan yang terdiri dari format kehamilan, persalinan, nifas, BBL, dan KB.

2. Alat dan bahan yang dilakukan untuk studi kasus dokumentasi adalah buku KIA, kartu ibu dan register

3. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan observasi dan pemeriksaan fisik yaitu :

a. Kehamilan :

1) Timbangan berat badan 2) Alat pengukur tinggi badan 3) Pita pengukur lingkar lengan atas.

4) Alat pengukur tanda tanda vital : tensi meter, stetoskop, termometer, jam tangan.

5) Pita sentimeter atau metline

6) Untuk Auskultasi : Doppler, jeli, tissue. 7) Jam tangan yang ada detik

8) Hb sahli 9) Mikroskop b. Persalinan :

1) Saft 1 (Partus Set)

a) Klem tali pusat 2 buah b) Gunting tali pusat 1 buah c) Gunting episiotomy 1 buah d) ½ kocher 1 buah

e) Benang / penjepit tali pusat 1 buah f) Handscoon steril 2 pasang

h) Tempat berisi obat (oxytocin,lidoqain,aquades,vit k, salep

Mata)

i) Com berisi air DTT dan kapas sublimat j) Corentang dalam tempat

k) Funandoscop/dopler dan pita cm

l) Disposable 1cc, 3cc, dan 5 cc ( 1 buah ) 2) Saft II ( Heacting set)

a) Nalfuder 1 buah b) Benang heacting c) Gunting benang 1 buah

d) Pinset anatomis dan cirurgis 1 buah e) Jarum otot dan kulit

f) Handscoon 1 pasang g) Kasa secukupnya h) Penghisap lendir i) Tempat plasenta j) Air clorin 0,5 % k) Tensi meter

l) Tempat sampah tajam, medis dan non medis. 3) Saft III

a) Cairan infuse, infuse set, abocath, plester, kasa b) Pakaian ibu dan bayi

c) Celemek, penutup kepala, masker, kacamata, sepatu both d) Alat resusitasi.

c. Nifas :

a) Tensimeter b) Stetoskop c) Thermometer

d) Jam tangan yang ada detik e) Buku catatan dan alat tulis f) Kapas DTT dalam com

g) Bak instrument berisi hanscoond h) Larutan klorin 0,5 %

i) Air bersih dalam baskom

j) Kain, pembalut, dan pakaian dalam ibu yang bersih dan kering d. Bayi Baru Lahir :

a) Selimut bayi b) Pakaian bayi c) Timbangan bayi d) Alas dan baki e) Bengkok f) Bak instrument g) Stetoskop

h) Handscoon 1 pasang i) Midline

j) Kom berisi kapas DTT k) Thermometer

l) Jam tangan

m) Baskom berisi klorin 0,5% n) Lampu sorot.

H. ETIKA PENULISAN

Etika adalah peristiwa interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan falsafah moral, sopan santun, tata susila, budi pekerti. Penelitian kasus adalahpenelitian yang dilaksanakan dengan metode ilmiah yang telah teruji validitas dan reliabilitas. Penulisan akan dibenarkan secara etis apabila penulisan dilakukan seperti 3 hal diatas. Dalam menuliskan laporan kasus juga memilki masalah etik yang harus diatasi adalah inform consent, anonymity dan confidentialit.

1. Inform Consent

Inform consent adalah suatu proses yang menunjukkan komunikasi yang efektif antara bidan dengan pasien dan bertemunya pemikiran tentang apa yang dilakukan terhadap pasien (Pusdiklatnakes, 2013).

2. Anonymity

Sementara itu hak anonymity dan confidentiality didasari hak kerahasiaan. Subyek penelitian memiliki hak untuk ditulis atau tidak ditulis namanya atau anonym dan memiliki hak berasumsui bahwa data yang dikumpulkan akan dijaga kerahasiaanya. Laporan kasus yang akan dilakukan, penulis menggunakan hak

inform consent serta hak anonymity dan confidentiality dalam penulisan studi kasus (Pusdiklatnakes, 2013).

3. Confidentiality

Sama halnya dengan anonymity, confidentiality adalah pencegahan bagi mereka yang tidak berkepentingan, yang ingin mengetahui secara umum data, hak dan kerahasiaan klien. Seseorang dapat mencapai informasi secara umum apabila telah disebutkan atau telah mendapat perijinan dari pihak yang berkaitan. Manfaat confidentiality adalah menjaga kerahasiaan secara menyeluruh untuk menghargai hak-hak pasien (Pusdiklatnakes, 2013).

BAB IV