• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka

2) Metode Latihan

Menurut Mosston ( 1994: 32 ), gaya latihan adalah pelimpahan keputusan tertentu dari guru kepada siswa dalam tugas – tugas latihan yang telah didemonstrasikan sebelumnya. Dalam gaya latihan ini, ada beberapa keputusan sebelum pertemuan berlangsung yang dipindahkan dari guru ke siswa. Sasaran gaya ini berbeda dengan gaya komando dalam hubungannya dengan perilaku guru dan peranan siswa. Sasaran yang berhubungan dengan tugas penampilan adalah berlatih tugas – tugas yang diberikan sebagaimana telah didemonstrasikan dan dijelaskan sebelumnya; tugas penampilan yang telah diberikan; lamanya waktu berkaitan dengan kecakapan penampilan; memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang hasil pembelajaran yang diberikan oleh guru dalam berbagai bentuk.

Peranan guru disini sedikit berubah dari gaya komando yaitu guru memberikan kesempatan siswa untuk bekerja sendiri; memberikan balikan secara pribadi kepada siswa; guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyesuaikan diri dengan peranan mereka, sedangkan peranan siswa dalam gaya ini adalah membuat keputusan selama kegiatan berlangsung mengenai sikap; postur; tempat; urutan pelaksanaan tugas; waktu memulai dan berhenti; memprakarsai pertanyaan – pertanyaan; kecepatan dan irama tugas. Anatomi dari gaya latihan guru membuat keputusan mengenai penyampaian tugas dengan peragaan dan penjelasan selama pra pertemuan; pada saat pertemuan pelaksanaan tugas dan keputusan ada pada siswa; dan keputusan pada pasca pertemuan tergantung pada guru melalui hasil pengamatan penampilan siswa dan penilaian. Pergeseran keputusan ini memberi peranan dan tanggung jawab baru kepada siswa. Peranan baru siswa, keputusan – keputusan dan peranan guru harus dijelaskan di kelas karena perubahan dari perintah ke latihan maka siswa perlu memahami peranan mereka dan diyakinkan oleh guru. Pembelajaran ini bisa menimbulkan ketegangan dan kadang – kadang ketidakpastian, sehingga harus

diusahakan arah siswa merasa nyaman dengan tanggung jawab dari mereka. Dengan demikian mereka berkesempatan untuk menyesuaikan diri dengan peran baru mereka. Inti dari metode ini adalah waktu yang diberikan pada siswa untuk melaksanakan tugas sendiri. Waktu yang ada oleh guru digunakan untuk memberikan umpan balik untuk semua siswa secara individu.

Pemilihan pokok bahasan atau desain yang dapat dipakai dalam gaya latihan adalah tugas – tugas tetap yang dapat dilaksanakan menurut suatu model khusus dan dapat dinilai dengan kriteria yang besar tentang hasil yang dicapai atau diperoleh. Dalam merencanakan pelajaran dalam gaya latihan guru dapat membuat kertas tugas untuk meningkatkan efisiensi pembelajaran. Kertas tugas dapat didesain untuk ditempelkan di dinding atau dibuat untuk masing – masing siswa. Fungsi kertas tugas tersebut adalah : a, membantu siswa mengingat tugasnya atau apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. b, mengurangi pengulangan penjelasan dari guru. c, menagajar siswa tentang bagaimana mengikuti tanggung jawab tertulis untuk menyelesaikan tugas – tugas. d, guna mencatat kemajuan siswa untuk penilaian. e, mengurangi kesempatan mengabaikan peragaan dan penjelasan oleh siswa dan kemudian guru harus menyisihkan waktu lagi untuk mengulangi penjelasan yang telah diberikan. Manipulasi siswa dengan cara ini mengurangi interaksi guru dalam meningkatkan tanggung jawab dan mengarahkan perhatian siswa kepada keterangan dari kertas tugas yang harus diselesaikan.

Adapun desain kertas tugas berisi tentang keterangan yang diperoleh mengenai apa yang harus dilakuakan dan bagaimana melakukannya dengan berfokus pada tugas, memberi arah bagi siswa dalam melaksanakan tugas dan kriteria yang didasarkan atas hasil yang dapat diketahui dan dapat dilihat oleh siswa pada lembaran tugas. Kemudian guru mendapat rencana keseluruhan pelajaran. Apabila kertas tugas telah terinci tugas – tugas bagi siswa, maka rencana pelajaran yang akan diberikan oleh guru tentang semua keterangan yang diperlukan untuk memimpin kelas. Komponen – komponen rencana pelajaran terdiri dari : rencana, tanggal, waktu, nama semua harus jelas. Tekanan pelajaran

harus disebutkan semua kegiatan yang akan diajarkan dan peralatan, yaitu semua yang diperlukan dalam pelajaran.

Strategi guru dalam mengatasi kekurangan yang ada dalam setiap metode mengajar adalah memberi tanggapan dan dukungan kepada siswa yang berprestasi rendah dan tinggi tanpa ada perbedaan. Disamping itu para guru akan menjadi peka terhadap cara – cara mengajar yang akan membuat siswa bisa memahami tugas – tugas belajar yang diberikan dapat berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Tabel 1. Perbandingan antara Gaya Komando dan Gaya Latihan menurut Mosston 1994

No. Sudut Pandang Gaya Komando Gaya Latihan 1. 2. 3. 4. Tugas guru Posisi guru Pengambilan keputusan KBM Keseragaman siswa

Guru memberi instruksi kepada siswa untuk melakukan setiap gerakan yang telah didemonstrasikan sebelumnya.

Guru berada pada suatu tempat saja pada waktu mengajar.

Semua keputusan tergantung kepada guru sebelum pelaksanaan dan sesudah pelaksanaan mengajar.

Keseragaman dan penampilan yang sinkron.

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan latihan sendiri.

Guru tidak harus dalam posisi yang tetap selama melakukan episodenya.

Guru melibatkan siswa dalam rangka mengambil keputusan selama latihan atau pembelajaran.

Keseragaman dan penampilan kurang.

5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Waktu Perilaku siswa Kedisiplinan dan keamanan Semangat siswa Kreatifitas siswa Kesempatan untuk berinteraksi dengan siswa lain. Sifat intruksi guru Kesesuaian Efisien. Mempertahankan standar estetika. Terkontrol. Terjadi peningkatan semangat kelompok. Terbatas. Kurang. Cenderung kaku.

Metode ini lebih cocok

Kurang efisien.

Standar estetika kurang diperhatikan. Kurang terkontrol. Semangat kelompok kadang – kadang terabaikan karena kepentingan individu. Siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kreatifitas sesuai kemampuannya masing – masing. Lebih banyak. Mudah dimengerti.

metode dengan siswa

diajarkan kepada siswa pemula yang belum mengetahui tentang keterampilan tehnik dasar sepakbola.

siswa yang telah mengetahui tentang keterampilan tehnik dasar sepakbola.

c. Tujuan Pembelajaran

Dari beberapa faktor penting yang ada, untuk mewujudkan pengajaran yang sukses adalah adanya perumusan tujuan. Tujuan pengajaran saling berkaitan dengan beberapa bagian dalam proses pengajaran. Menurut Rusli Lutan ( 2000: 8 ) kaitan antara tujuan meliputi materi, metode dan evaluasi “. Berikut ini disajikan bagan kaitan antara, metode dan evaluasi sebagai berikut :

Gambar 1. Bagan Kaitan antara Tujuan, Materi, Metode dan Evaluasi

Tujuan pengajaran sering diabaikan oleh seorang guru, padahal tujuan merupakan sesuatu yang menjadi sasaran yang dikehendaki dalam suatu proses pembelajaran. Selain itu ada diantara tujuan yang tidak terlaksana dalam waktu seketika, sebab memerlukan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu seorang guru perlu menjelaskan tujuan itu kepada siswa sehingga dapat memahaminya.

Tujuan Metode /Gaya Mengajar Substansi Tugas Ajar Proses Belajar Mengajar Evaluasi

Untuk mencapai tujuan pengajaran, siswa harus aktif dalam pelaksanaan tugas – tugas ajar. Guru berfungsi merencanakan tugas ajar, semakin giat para siswa melaksanakan tugas ajar, semakin besar kemungkinannya tujuan pengajaran akan tercapai.

Sebagai tolok ukur pengajaran yeng berhasil adalah meningkatnya penguasaan keterampilan yang dipelajari. Dalam hal ini dapat dilihat dari evaluasi yang dilakukan oleh guru. Melalui evaluasi ini akan diketahui sampai sejauh mana keberhasilan tujuan pengajaran yang telah dilakukan oleh guru.

3. Kelincahan

Dokumen terkait