• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Data yang dikumpulkan dalam penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan teknik wawancara langsung kepada para peternak yang sudah dipilih secara acak pada KPSBU, yang menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.

Penelitian ini dilakukan di Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU), yang beralamat di Kompleks Pasar Panorama Lembang, Kecamatan

Lembang, Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa di wilayah Lembang banyak muncul tempat wisata yang

memungkinkan mempengaruhi produksi hasil peternakan dibandingkan dengan koperasi-koperasi peternak yang wilayahnya tidak dipenuhi wisata keluarga.

Data sekunder merupakan data yang digunakan sebagai pelengkap data primer. Data sekunder ini meliputi data produksi, luas lahan, serta data lainnya yang berkaitan dengan penelitian. Data sekunder dikumpulkan dari

literatur-literatur yang relevan seperti buku, media elektonik internet, serta dinas atau instansi terkait yang berkaitan seperti Dinas Pertanian dan

Peternakan, Badan Pusat Statistik, serta instansi lain yang dapat mendukung ketersediaan data penelitian.

Responden yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pihak internal organisasi KPSBU Lembang. Pihak internal meliputi peternak sapi, karyawan, atau anggota dari KPSBU Lembang. Populasi untuk analisis pendapatan peternak yaitu seluruh peternak sapi perah yang aktif sebagai anggota Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) yang berada diBandung Utara, Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung yang berjumlah 4.089 peternak. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan

menggunakan metode proporsional acak sederhana (proportional random sampling). Penentuan jumlah sampel mengacu pada (Sugiarto, 2003), dengan rumus :

n = NZ²S²

Nd² + Z²S² Keterangan:

n = Jumlah sampel N = Jumlah rumah tangga

Z = derajat kepercayaan ( 90 % = 1,645) S² = Varian sampel (5% = 0,05)

d = derajat penyimpangan (5% = 0,05)

Jadi jumlah sampel yang diambil sebagai sumber untuk analisis pendapatan pada KPSBU sebanyak 54 orang. Distribusi sampel pada Kabupaten Bandung sebanyak 14 orang, Kabupaten Bandung Utara sebanyak 24 orang dan Kabupaten Bandung Barat sebanyak 16 orang, didapat secara

proporsional dengan mengacu pada metode perhitungan Nasir (1998), yang secara rinci dapat dilihat pada Tabel 5 hasil perhitungan.

Keterangan :

Ni= Jumlah sampel setiap kelompok

Ni = Jumlah populasi masing-masing kelompok N = Jumlah seluruh populasi

N = Jumlah seluruh sampel

Tabel 5. Perhitungan jumlah sampel setiap wilayah

Wilayah Jumlah peternak Jumlah sampel

Bandung Barat 1.154 16

Bandung Utara 1.868 24

Kab. Bandung 1.067 14

Total 4.089 54

B. Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

Penjelasan mengenai definisi operasional dan variabel pengukuran perlu dibuat untuk menghindari kekeliruan dalam pembahasan hasil penelitian ini. Penjelasan tersebut diuraikan sebagai berikut,

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dari suatu kegiatan yang berkaitan dengan tujuan jangka panjang, pendayagunaan dan alokasi sumberdaya untuk mencapai tujuan tersebut.

Ternak sapi perah adalah ternak sapi yang dapat memproduksi susu melebihi kebutuhan anaknya dan dapat mempertahankan produksi susu sampai jangka waktu tertentu walaupun anaknya sudah disapih atau lepas susu.

Biaya Produksi adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk memproduksi susu sapi perah, terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel diukur dalam satuan rupiah (Rp/Tahun).

Biaya tetap adalah jumlah uang yang dikeluarkan langsung di dalam kegiatan produksi yang jumlahnya tidak berubah-ubah dalam periode tertentu. Terdiri dari biaya air, biaya listrik, biaya peralatan dan perlengkapan diukur dalam satuan rupiah (Rp/Tahun).

Biaya variabel adalah sejumlah uang yang digunakan dalam kegiatan produksi yang jumlahnya berubah sesuai pemakaian dalam waktu tertentu. Terdiri dari biaya pakan dan tenaga kerja.

Biaya Pakan adalah sejumlah uang yang digunakan untuk membeli pakan, namun pada hal ini peternak sudah disediakan oleh koperasi dalam bentuk pakan konsentrat, dan hijauan.

Biaya Tenaga Kerja adalah jumlah uang yang dikeluarkan oleh

peternakkepada pekerja, kegiatannya terdiri dari pembersihan kandang sapi yang dilakukan pada waktu tertentu, pencarian hijauan dan lain sebagainya diukur dalam satuan rupiah (Rp/Hari).

Penerimaan adalah hasil atau manfaat yang diperoleh dari penjualan output utama (jumlah produksi susu) dan output sampingan (penjualan pedet jantan, penjualan jantan, dan penjualan karung bekas pakan, dan penjualan kotoran), diukur dalam satuan rupiah (Rp/Tahun).

Pedet adalah anak sapi yang baru lahir sehingga mencapai umur delapan bulan. Sapi Laktasi adalah sapi betina dewasa yang sedang berproduksi atau menghasilkan susu.

Produksi susu adalah jumlah susu yang dihasilkan oleh sapi laktasi (liter/Hari).

Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (sperma atau semen) yang telah dicairkan (diencerkan) dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebutinsemination gun.

Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) adalah bentuk analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki suatu wilayah atau kegiatan yang

kemudian digunakan untuk membentuk strategi pengembangan dari kegiatan tersebut.

Analisis Faktor internal adalah suatu analisis yang mengidentifikasi faktor- faktor strategis dari dalam unit usaha sapi perah pada Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara yang mempengaruhi jalannya usaha ternak sapi perah baik

faktor yang menguntungkan (kekuatan ataustrengths)maupun faktor yang merugikan (kelemahan atauweaknesses).

Analisis Faktor eksternal adalah semua faktor yang mempengaruhi

kelangsungan unit usaha sapi perah yang berasal dari luar KPSBU, seperti peluang/kesempatan yang dimiliki dan ancaman.

Strength(S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.

Weakness(W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.

Opportunity(O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.

Threat(T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa depan.

Pendapatan usahatani adalah penerimaan yang diperoleh petani setelah dikurangi biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Dokumen terkait