• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PELAKSANAAN PROGRAM A. Metode Intervensi Sosial

Dalam dokumen Bagoang Menginspirasi (Halaman 33-37)

Metode intervensi sosial adalah salah satu metode yang kami gunakan dalam melaksanakan kegiatan KKN, intervensi sosial dapat diartikan sebagai cara atau strategi untuk memberikan bantuan langsung kepada masyarakat dengan tujuan kesejahteraan bagi masyarakat tersebut. Seperti yang disebutkan Dwi Heru Sukoco dalam bukunya :

“Intervensi sosial merupakan metode yang digunakan dalam praktik di lapangan pada bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial”1 Metode intervensi sosial ini kami lakukan dengan tujuan untuk dapat memperbaiki fungsi sosial masyarakat, menurut Jukman Iskandar, kesejahteraan masyarakat dapat lebih mudah dicapai ketika fungsi sosial seseorang berfungsi dengan baik.2 Maka dari itu kami menggunakan metode intervensi sosial dalam kegiatan KKN ini dengan tujuan mengatasi masalah kesejahteraan sosial masyarakat, salah satu cara dalam metode intervensi sosial yang kami lakukan adalah pendekatan kepada kepala desa, kepala dusun, tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Beberapa metode intervensi sosial menurut Adi Isbandi Rukminto dalam bukunya yang digunakan KKN BARAKAT kepada warga Desa Bagoang adalah sebagai berikut :3

1. Studi Pustaka dan Data Sekunder

Melakukan upaya mempelajari dokumen-dokumen terkait masyarakat setempat berupa laporan-laporan pembangunan, profil daerah, laporan-laporan program pengembangan masyarakat yang sudah pernah dilakukan di lokasi sasaran oleh community worker sebelumnya. Atau juga

1 Dwi Heru Sukuco, Profesi Pekerjaan Sosial dan Proses Pertolongannya (Bandung: STKS Press, 2011), h. 67.

2 Jusman Iskandar, Beberapa Keahlian Penting dalam Pekerjaan Sosial (Bandung: STKS, 1994), h. 89.

3 Isbandi Rukminto Adi, Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat sebagai

dilakukan dengan menelusuri data-data statistik yang dimiliki oleh instansi, departemen, lembaga penelitian, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), atau sumber-sumber lainnya. Melihat data yang ada di desa setempat.

2. Metode Delbecq-Nominal Group

Metode ini pada dasarnya adalah metode nominal group process, namun lebih dikenal dengan nama salah seorang pengembangnya yaitu Delbecq. Metode ini lebih efisien dan efektif untuk menjaring informasi tentang masalah masyarakat dan membuat prioritas masalah. Perlu dicatat bahwa metode ini bukan memecahkan masalah tapi untuk indentifikasi masalah dan menyusun prioritas masalah.

3. Metode Curah Pendapat

Bentuk sebuah kelompok diskusi dengan mengajak orang-orang yang dianggap paham dan mengerti tentang kondisi masyarakat Bagoang, dusun 02 sebagai partisipan. Mereka diberi kebebasan untuk memberikan pendapat, pandangan, dan apa saja dari mereka.

4. Focus Grup Dicussion (FGD)

Metode ini diadaptasi dari satu metode pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif. Metode ini ada kemiripan dengan metode curah pendapat, namun ada beberapa perbedaan yang bisa kita pahami dari tahapan pelaksanaan berikut:

1) Membentuk kelompok dengan 7-12 orang. Jangan kurang dari tujuh agar diskusi lebih dinamis, tapi jangan juga lebih dari 12 orang supaya mudah diarahkan dan tidak gaduh. Anggota kelompok ditetapkan secara kolektif berdasarkan pengetahuan mereka tentang komunitas. Seperti dari unsur RT, RW, tokoh masyarakat, atau kader ibu-ibu, pemuda, majlis ta'lim, pengurus masjid, dan lain sebagainya.

2) Mulai proses diskusi dengan mengajukan satu pertanyaan utama yang bersifat umum.

3) Buat laporan data mentah berdasarkan hasil diskusi dengan kelompok yang sedang berjalan

4) Buat laporan kesimpulan akhir dengan menganalisis laporan data mentah dari masing-masing putaran diskusi. Hasil analisis inilah yang dijadikan sebagai kesimpulan untuk mengembangkan program intervensi dalam pengembangan masyarakat.

B. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat

Dalam melaksanakan kegiatan KKN ini pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah yang ada adalah pendekatan problem solving. Menurut Marzano problem solving adalah salah satu bagian dari proses berpikir yang berupa kemampuan untuk memecahkan persoalan.4 Cara kerja dalam menggunakan pendekatan ini adalah dengan metode yang telah dijelaskan di atas yakni nominal group process dan metode Delbecq.

Metode ini meliputi beberapa tahapan. Menurut J. Dewey dalam metode problem solving meliputi beberapa tahapan yakni: 1) merumuskan masalah, 2) menelaah masalah, 3) mengumpulkan dan mengelompokkan data, 4) menentukan penyelesaian masalah. Dengan melakukan metode ini diharapkan masalah yang ada di desa bisa terselesaikan dengan baik.5

Dengan adanya beberapa permasalahan yang ada di Desa Bagoang Kecamatan Jasinga seperti dalam bidang keagamaan anak-anak di masyarakat Desa Bagoang, Dusun 02 kurang mempedulikan bacaan karena kurang yang fasih serta hukum tajwid yang kurang diperhatikan, serta masih menggunakan metode yang lama. Kami membuat penyelesaian dengan membantu tenaga pengajar untuk mengajar anak-anak agar bacaan al-Qur‟annya lebih baik dengan metode yang modern.

Pada bidang pendidikan, anak-anak kurang bersemangat dalam belajar karena merasa bosen dengan metode mengajar yang adakan oleh sekolah. Maka kami mencoba membantu tenaga pengajar di sana dengan mengajar anak-anak menggunakan beberapa metode yang bisa di masukkan dalam metode belajar,

4 Robert J. Marzano. et al., Dimension of Thinking: A Framework for Curriculum and

Instruction, (Viginia: Association for Supervision and Cu rriculum Development, 1988)

h, 98.

seperti belajar sambil bermain, mengadakan bimbingan belajar secara fokus ke setiap masing-masing anak.

Pada bidang kesehatan dan kebersihan lingkungan. Permasalahan dalam bidang ini di antaranya

1. Masyarakat Desa Bagoang, Dusun 02 kurang memperhatikan kebersihan lingkungan. Mereka membiarkan sampah hingga menumpuk di selokan, bahkan membuang sampah di sungai hingga menyebabkan penyumbatan. Cara penyelesaiannya adalah dengan mengadakan kerja bakti dan memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahaya dari sampah. Bahkan kurangnya pengadaan air bersih untuk kehidupan masyarakat sehari hari, sehingga masyarakat untuk MCK nya di tempat selokan sekitar.

2. Banyak anak anak yang memiliki potensi yang bersaing, sehingga kami mengadakan festival anak saleh yang berisi lomba-lomba untuk membangun kreativitas anak dan pengalaman percaya diri mereka.

BAB III

KONDISI DESA BAGOANG KECAMATAN JASINGA

Dalam dokumen Bagoang Menginspirasi (Halaman 33-37)