• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PELAKSANAAN PROGRAM

dalam pemberdayaan masyarakat yang akan dilakukan dalam menjalankan program di Desa Kemiri selama KKN.

BAB III Kondisi Desa Kecamatan Kemiri, pada bab ini penulis menjelaskan tentang sejarah singkat Desa Kemiri, letak geografis, struktur penduduk, tingkat pendidikan, mata pencaharian, serta sarana dan prasarana di Desa Kemiri. Dalam bab ini, membantu penulis mengetahui demografi keadaan Desa Kemiri agar lebih mudah mencari permasalahan dan cara menyelesaikannya.

BAB IV Deskripsi Hasil Pelayanan dan Pemberdayaan, pada bab ini penulis menjelaskan tentang deskripsi hasil pelayanan dan pemberdayaan masyarakat, bentuk dan hasil kegiatan pelayanan pada masyarakat, bentuk dan hasil kegiatan pemberdayaan pada masyarakat serta faktor-faktor pencapaian hasil.

BAB V Penutup, Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan rekomendasi terhadap kegiatan KK N di Desa Kemiri.

EPILOG, Bagian ini berisi tentang kesan masyarakat sekitar atas pelaksanaan KKN-PpMM di Desa Kemiri serta penggalan kisah inspiratif dari anggota KKN SERDADU 182.

12 | S E R D A D U M e n g a b d i d i B u m i K e m i r i

“Bangsa yang tidak percaya akan kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri

sebagai suatu bangsa yang MERDEKA,” -Ir.Soekarno-

-13

BAB II

METODE PELAKSANAAN PROGRAM A. Metode Intervensi Sosial

Desa Kemiri merupakan lokasi kami dalam mengabdikan diri selama KKN berlangsung. Dalam hal ini, banyak permasalahan dari segala aspek yang kami hadapi di sana mulai dari ekonomi, sosial, lingkungan, dan sebagainya. Tugas kami di sini adalah membantu dalam memberikan solusi serta memecahkan masalah yang selama ini belum terselesaikan. Untuk membantu dalam menyesaikan permasalahan yang ada di Desa Kemiri yaitu dengan metode intervensi sosial.

Metode Intervensi Sosial menurut Miftachul Huda adalah suatu upaya untuk memperbaiki keberfungsian sosial dan kelompok. Sasaran perubahan dalam hal ini yaitu individu, keluarga, dan kelompok.1 Dengan definisi tersebut kita dapat mengetahui bahwa dalam proses mengubah dan mengembalikan fungsi sosial yang sesungguhnya dari sebuah individu maupun kelompok dalam masyarakat dapat menggunakan metode intervensi sosial.

Pendapat lain mengenai intervensi sosial diutarakan oleh Isbandi Rukminto Adi yaitu perubahan yang terencana yang dilakukan oleh pelaku perubahan (agent of change) terhadap berbagai sasaran perubahan (target of change) yang terdiri dari individu, keluarga, dan kelompok kecil (level mikro), komunitas dan organisasi (level mezzo) dan masyarakat yang lebih luas, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, negara, maupun tingkat global (level makro)2.

KKN SERDADU bertugas sebagai agen perubahan yang diharapkan dapat mengembalikan fungsi sosial yang berada pada level mikro, level mezzo dan makro. Namun apabila sebuah perubahan terjadi pada masyarakat bukan tidak lain karena fungsi sosial mereka sudah berfungsi dengan baik sehingga mereka bisa mencapai kesejahteraan.

1Miftachul Huda, Pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan Sosial (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 40.

2 Isbandi Rukminto Adi, Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h. 49.

14 | S E R D A D U M e n g a b d i d i B u m i K e m i r i

Menurut Edi Suharto terdapat tiga level dalam pelaksaan metode intervensi sosial yaitu3 :

1. Intervensi mikro adalah keahlian pekerja sosial untuk mengatasi masalah yang dihadapi individu dan keluarga. Masalah sosial yang ditangani umumnya berkenaan dengan problema psikologis seperti, stres dan depresi, hambatan dengan relasi, penyesuaian diri, kurang percaya diri, keterasingan (kesepian).

2. Intervensi mezzo adalah untuk mengatasi masalah yang dihadapi kelompok dan organisasi. Metode utama yang biasa diterapkan dalam setting mezzo ini adalah terapi kelompok (groupwork) yang di dalamnya melibatkan berbagai teknik pemulihan seperti socialization group, self help group, recreative group.

3. Intervensi makro adalah untuk mengatasi masalah yang dihadapi komunitas, masyarakat, dan lingkunganya (sistem sosialnya), seperti kemiskinan, keterlantaran, ketidakadilan sosial, dan eksploitasi sosial. Adapun tiga metode utama dalam pendekatan makro adalah pengembangan masyarakat (community development), manajemen pelayanan kemanusiaan (human service management), dan analisis kebijakan sosial (social policy analysis).

Kajian objek mendasar dari sasaran perubahan kami lihat dari dasar terlebih dahulu, seperti individu, baik yang terdapat pada keluarga maupun kelompok. Apabila kita ingin melakukan perubahan yang besar maka harus di mulai dari yang paling dasar. Dengan melakukan pendekatan kepada individu, maka akan lebih mudah dalam menjalin komunikasi dan dapat menggali data serta permasalahan yang dihadapinya.

Tidak selalu masalah yang mereka hadapi, terkadang kebutuhan-kebutuhan lain yang belum tersedia dalam desa tersebut menjadi hal yang harus dipecahkan, seperti sarana dan prasarana yang belum lengkap. Di sinilah dengan adanya KKN sebagai pihak ketiga yang mencoba untuk mencari jalan keluar dan mengupayakan berbagai hal agar masalah tersebut terselesaikan. Tentu saja semua proses dalam menuju perubahan sudah terencana dengan matang dengan adanya program kerja yang pada nantinya

3 Edi Suharto, Pekerja Sosial di Dunia Industri: Corporate Social Reponsibility (Bandung: Refika Aditama, 2007), h. 4.

S E R D A D U M e n g a b d i d i B u m i K e m i r i | 15 para peserta KKN realisasikan dalam lingkungan Desa Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang.

B. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu kewajiban yang ditetapkan oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada akhir semester 6 memasuki semester 7. Dalam program ini mahasiswa diharuskan untuk turun langsung ke dalam desa-desa yang tersebar di wilayah Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bogor, dan Kota Tangerang Selatan. Tidak hanya itu saja, tetapi mahasiswa juga harus ikut serta berbaur dengan para masyarakat sehingga bisa mengetahui dan menganalisa apa saja fenomena yang terjadi bahkan masalah-masalah yang sudah ada di desa-desa itu. Hal ini dilakukan agar mahasiswa dapat bersosialisasi di lingkungan masyarakat dan dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Salah satu kelompok KKN yang berasal dari UIN Syarif Hidayatullah yang menjalankan pengabdian masyarakat ini adalah kelompok KKN SERDADU dengan nomor kelompok 182. Kelompok kami melakukan pengabdian di Desa Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang. Setelah sempat melakukan observasi sederhana untuk mengetahui karateristik Desa Kemiri, maka kelompok kami menemukan adanya kesenjangan sosial antara Sumber Daya Alam. Kondisi desapun sangat jauh dari kondisi perkotaan yang modern dengan perkembangan komunikasi dan teknologi, masyarakat desa yang masih berpikiran kuno menjadikan masalah yang harus diselesaikan. Maka dengan ini kelompok kami memutuskan untuk memecahkan masalah yang terjadi di Desa Kemiri dengan Problem Solving.

Problem Solving adalah suatu proses dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan masalah sesuai informasi yang akurat, sehingga dapat menarik kesimpulan yang cermat dan tepat.4 Dalam pemecahan masalah di Desa Kemiri, kelompok kami menggunakan problem solving karena dirasa cocok dengan keadaan yang terdapat di Desa Kemiri. Hal ini

16 | S E R D A D U M e n g a b d i d i B u m i K e m i r i

bertujuan agar kegiatan mahasiswa terfokus untuk mengatasi masalah tertentu dan untuk mencapai target tertentu5.

Fokus dan pencapaian target yang dilakukan antara lain:

1. Mengembangkan potensi SDA atau SDM yang terdapat di Desa Kemiri. 2. Memberi masukan dan bantuan kepada masyarakat desa terhadap

masalah-masalah yang terjadi di Desa Kemiri.

3. Menyediakan fasilitas yang sebelumnya dirasa kurang di Desa Kemiri atau bahkan mungkin tidak dimiliki sebelumnya.

5Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Pedoman Kuliah Kerja Nyata Universitas Siliwangi Periode II Tahun Akademik 2011/2012,

17

Dokumen terkait