• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PELAKSANAAN PROGRAM

Dalam BAB II ini berisi tentang metode intervensi sosial, pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan kerangka teoritis atas pelaksanaan KKN.

BAB III: Kondisi Desa Lontar, Kampung Selatip Kecamatan Kemiri Dalam BAB III ini berisi tentang sejarah singkat Desa Lontar Kampung Selatip, letak geografis, struktur penduduk serta sarana dan prasarana. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi secara keseluruhan mengenai Desa Lontar.

BAB IV: Deskripsi Hasil Pelayanan dan Pemberdayaan

Dalam BAB IV ini berisi tentang kerangka permasalahan, bentuk dan hasil kegiatan pelayanan dan pemberdayaan pada masyarakat, faktor-faktor pencapaian hasil. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang uraian program kerja selama KKN secara detail baik berupa pelayanan maupun pemberdayaan untuk masyarakat Desa Lontar.

BAB V: Penutup

Dalam Bab V ini berisi tentang kesimpulan dan rekomendasi. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum hasil program KKN yang telah dilaksanakan serta memberikan rekomendasi bagi pemerintah setempat juga bagi tim KKN selanjutnya yang akan mengadakan KKN di Desa Lontar.

Epilog

Bagian terakhir ini berisi kesan-kesan dari masyarakat Desa Lontar dan anggota kelompok KKN Al-Musyarokah yang telah melaksanakan KKN.

11 BAB II

METODE PELAKSANAAN PROGRAM A. Metode Intervensi Sosial

KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang telah diselenggarakan oleh PPM (Pusat Pengabdian Masyarakat) yang mewajibkan mahasiswa dan mahasiswi melakukan pengabdian kepada masyarakat atau disebut juga pekerja sosial di sebuah desa yang telah ditentukan sebelumnya. Pekerja sosial adalah mereka yang berprofesi dan dapat membuat perubahan di lingkungan sekitar maupun perubahan pada masyarakat.

Intervensi sosial merupakan segala upaya-upaya perubahan yang ditandai oleh situasi dan pola perilaku tertentu, dan mempengaruhi fungsi sosial orang didalam mewujudkan perubahan yang diinginkan. Metode intervensi sosial (metode perubahan sosial terencana) dalam ilmu kesejahteraan sosial pada dasarnya dapat dikelompokkan antara lain berdasarkan level intervensinya atau berdasarkan fokus kelompok sasaran intervensi.2 Metode intervensi merupakan metode yang digunakan oleh kelompok KKN kami dalam melaksanakan program-program yang kami telah buat. Tahapan intervensi sosial pada komunitas lokal antara lain sebagai berikut:

1. Tahap persiapan yaitu tahap persiapan petugas dan persiapan lapangan Yaitu persiapan petugas, dengan cara menyamakan persepsi antar anggota kelompok sebagai pelaku perubahan. Sementara, untuk persiapan lapangan adalah dengan melakukan studi kelayakan terhadap daerah atau desa yang akan menjadi sasaran serta menjalin hubungan baik dengan warga desa yang menjadi sasaran pemberdayaan.

2. Tahap Assesment

Yaitu mengidentifikasi masalah dan menganalisis kebutuhan. Tahap ini dilakukan dengan menggunakan teknik SWOT dan melibatkan masyarakat secara aktif agar dapat merasakan masalah yang terjadi untuk ditindaklanjuti.

2Cepi Yusrun Alamsyah, Praktik Pekerjaan Sosial Generalis. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), h. 166.

12 | Sharing is Caring for Selatip

3. Tahap Perencanaan Alternatif Program

Yaitu tahapan dalam mendiskusikan kegiatan atau program apa saja yang tepat dilaksanakan pada saat itu. Dalam hal ini petugas bertindak sebagai fasilitator yang membantu masyarakat.

4. Tahap Pemformulasian Rencanna Aksi

Tahap ini pelaku perubahan membantu menentukan program mana yang akan mereka prioritaskan terlebih dahulu. Selain itu, pelaku perubahan dibutuhkan maasyarakat untuk memformulasikan gagasan mereka dalam bentuk tertulis.

5. Tahap Pelaksanaan (Implementasi) Program

Tahap ini merupakan tahap paling krusial dalam proses pengembagan masyarakat. Dalam upaya melaksanakan program pengembangan masyarakat, peran masyarakat sebagai kader diharapkan dapat menjaga kelangsungan program yang telah dikembangkan.

6. Tahap Evaluasi Proses dan Hasil Perubahan

Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas terhadap program yang sedang berjalan pada pengembangan masyarakat sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga yang bertindak dalam melakukan pengawasan internal.

7. Tahap Terminasi

Tahap ini merupakan tahap dimana sudah selesainya hubungan secara formal dengan komunitas sasaran tahapan diatas merupakan tahapan siklikal yang dapat berputar seperti suatu siklus guna mencapai perubahan yang lebih baik.3

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat

Dalam pelaksanaannya, metode yang digunakan adalah metode problem solving sebagai dasar metode penelitian kami selama melakukan penelitian di sana.

Pendekatan Problem Solving Approach yaitu sebuah metode pembelajaran yang berupaya membahas permasalahan untuk mencari

pemecahan atau jawabannya.4 Problem solving merupakan suatu

keterampilan yang meliputi kemampuan untuk mencari informasi,

3Isbandi Rukminto Adi, Kesejahteraan Sosial: Pekerjaan Sosial, Pembangunan sosial, dan

Kajian Pembangunan (Jakarta: Rajagrafindo Persada), h. 206.

4Eva Nugraha, Panduan Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PpM 2016 (Ciputat: PPM UIN Jakarta, 2016), h. 23.

Sharing is Caring for Selatip | 13 menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan kemudian, mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang dicapai dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat.5

Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir sebab, dalam problem solving dapat menggunakan metode lain yang dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.6

Problem solving adalah metode yang mengajarkan penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan pada terselesaikannya suatu masalah secara menalar.7 Problem solving yaitu memecahkan suatu masalah yang menghasilkan suatu solusi atas permasalahan yang dihadapi dengan terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan berdasarkan data dan informasi yang akurat melalui suatu proses intelektual dan profesional.8

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan problem solving, kami melakukan tahapan-tahapan yang terjadi di tempat pelaksanaan kegiatan KKN PpMM, yaitu Kampung Selatip. Pertama-tama kami melakukan identifikasi masalah dengan melakukan survei dan mewawancarai melalui beberapa tokoh masyarakat untuk mengumpulkan data seputar permasalahan yang sedang terjadi. Setelah data diperoleh kami membentuk strategi atau program kerja untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan berbagai rencana tersebut kami melakukan penggolongan untuk memilih rencana apa saja yang tepat dan mampu kami lakukan selama berada di desa. Dengan itu, kami melakukan pengalokasian sumber daya yang kami miliki. Baik sumber daya manusia, material dan pengalokasian waktu.

5Supri Yanto, “Problem Solving”, diakses pada 27 September 2016 dari: http://www.kompasiana.com/dahlan83/problem-solving_5517c5ef81331127699de3b1.

6Syaiful Bahri D. dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Riena Cipta, 2006), h. 92.

7Gulo, Metode Penelitian (Jakarta: PT Grasindo, 2002), h. 66.

14 | Sharing is Caring for Selatip

“Hadapilah semua yang ada. Setidaknya

kita berusaha. Berhasil atau gagal urusan

15

Dokumen terkait