BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.2 Metode Pelaksanaan Rancang Bangun
Metode pelaksanaan rancang bangun dijelaskan dalam bentuk diagram alir seperti dibawah ini.
Gambar 3.1 diagram alir proses perancangan mesin stirling
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu yang digunakan selama penelitian ini adalah 74 hari, yaitu dimulai pada 15 Februari 2019 sampai 30 April 2019. Proses pengambilan data dilakukan di Laboratorium Foundri Departemen Teknik Mesin Uniersitas Sumatera Utara.
3.4 Alat dan Bahan
Berikut alat dan bahan ynag digunakan dalam pengambilan data.
3.4.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Akuisisi Temperatur
Data akuisisi temperatur merupakan alat yang digunakan untuk mencatat temperatur yang dibaca oleh thermocouple. Adapaun spesifikasi dari data akuisisi temperatur adalah sebagai berikut:
Model : Cole-parmer 18200-40 Input temperatur : 7 Channel
Frekuensi maksimum : 2 Hz (1 Sampel per detik) Konektivitas : USB
Input Range : 0,080 V (thermocouple : J,K,T,E,R,S,N atau B)
Tipe : 18200-40
Gambar 3.2 Data Akuisisi Temperatur
2. Termokopel
Termokopel digunakan untuk membaca temperatur pada beberapa bagian mesin stirling.
Berikut sepesifikasi Termokopel yang digunakan:
a. Termokopel tipe J
Jangkauan Pengukuran : -40o sampai 750oC
Toleransi : ± 0,75%
Gambar 3.3 Thermokopel Tipe J b. Termokopel tipe k
Jangkauan Pengukuran : -40o sampai 1350oC
Toleransi : ± 0,75%
Gambar 3.4 Thermokopel Tipe K
3. Timbangan
Alat ini digunakan untuk mengukur berat pembebanan pada mesin stirling Berikut spesifikasinya :
jenis : Digital
Jangkauan ukur : 0-50 kg
Gambar 3.5 Timbangan digital 4. Tachometer
Tachometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur kecepatan putar Berikut adalah spesikasinya :
Tipe : PLT200
Merk : Monarch Jenis : Infrared
Gambar 3.6 Tachometer 5. flow meter
Flow meter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur laju aliran massa fluida.
Berikut spesifikasi alat :
Jenis fulida : Cair
Satua ukur : LPM dan GPM
Jangkauan ukur : (0,18-1,8 LPM) / (0,5-5 GPM)
Gambar 3.7 Flow meter 3.4.2 Bahan
Berikut bahan-bahan yang digunakan dalam proses penelitian.
1. Pipa Stainless steel berdiameter 60 mm 2. Pipa Aluminium berdiameter 100 mm 3. Besi plat tebal 12 mm
4. Bearing 5. Air
6. Selang 8 mm
3.5 Komponen mesin stirling 3.5.1 silinder displacer
Silnder displacer terdiri dari dua bagian yang tersambung yaitu bagian silinder yang dibakar dan bagian yang di dinginkan.
1. silinder panas
Silinder panas berfungsi sebagai tempat masuknya panas pada mesin, pada silinder ini tejadi pembakaran secara eksternal pada ujung silinder.
Berikut gambar dan dimensi dari silinder displacer panas.
Gambar 3.8 Displacer panas Keterangan gambar :
Panjang : 180 mm
Dimaeter dalam : 50 mm Tebal dinding : 3 mm Dimater kuping : 120 mm Bahan : Stainless steel
2. silinder dingin
Displacer dingin ini berfungsi sebagai pendingin terhadap udara panas displacer yang akan di alirkan ke power piston. Semakin tinggi perbedaan temperatur yang diturunkan silinder ini maka semakin tinggi efisiensi dari mesin.
Berikut gambar dan desain dari displacer dingin.
Gambar 3.9 Displacer dingin Keterangan gambar
Lapisan dalam
Panjang : 100 mm Diameter dalam : 50 mm Diameter luar : 56 mm
Bahan : Stainless steel Lapisan luar
Panjang : 100 mm Diameter dalam : 61 mm Dimaeter luar : 67 mm
Bahan : Aluminium
Lapisan luar
Lapisan dalam
3.5.2 Silinder Power
Power silinder berfungsi sebagai tempat power piston. Pada power silinder ini terjadi proses kompresi gas pada mesin stirling.
Gambar 3.10 Silinder power Keterangan gambar
Tinggi : 85 mm
Diameter dalam : 50 mm
Diameter luar : 56 mm
Bahan : besi curah
Diameter lubang tengah : 10 mm
3.5.3 Poros Engkol
Poros engkol berfungsi sebagai pusat gerak dari piston yang mengubah gerak translasi jadi gerak rotasi. Berikut gambar dan dimensi perancangan.
Gambar 3.11 Poros engkol Keterangan gambar
Lebar total : 180 mm
Diameter poros : 25 mm
Diameter balance : 100 mm Panjang lngkah power : 40 mm Panjang lanngkah dispalcer : 80 mm
Tebal balance : 10 mm
Diameter cank pin : 15 mm
Massa : 810 gram
3.5.4 Piston
Piston pada mesin stirling ini terdiri dari dua piston yaitu untuk power piston dan untuk displacer piston.
1. Piston displacer
Berikut gambar dan desain dari dispalcer piston.
Gambar 3.12 Piston displacer
Keterngan gambar
Panjang : 177 mm
Diameter dalam : 46 mm Diameter luar : 50 mm
Massa : 390 gram
Bahan : Besi
2. Piston power
Power piston sebagai piston daya dari mesin stirling. Piston ini bergerak akibat dari perbedaan tekanan dari piston displacer. Berikut gambar dan desain dari power piston.
Gambar 3.13 Piston power Keterangan gambar
Diameter : 50 mm
Bahan : Aluminium alloy Massa : 150 gram
3.5.5 Flywheel
Pada mesin stirling flywheel berfungsi sebagai penyimpan energi kinetik mesin stirling dan untuk mempertahankan mesin dapat terus berputar.
Gambar 3.14 Flywheel
Keterangan gambar Diameter : 240 mm Massa : 1760 gram Bahan : Besi
3.5.6 Dudukan Mesin
Dudukan ini digunakan sebagai tempat mesin untuk dirakit. Berikut adalah gambar dan rancangannya.
Gambar 3.15 Dudukan mesin Keterangan gambar
Panjang : 450 mm Lebar : 260 mm Tebal : 10 mm Bahan : Besi
3.5.7 Penutup Silinder Displacer
Penutup silinder displacer berfungsi sebagai penutup silinder sekaligus sebagai penyangga silinder.
Gambar 3.16 Penutup silinder displacer Keterangan gambar
Panjang : 34 mm
Diameter : 50 mm Diameter lubang
Poros : 10 mm Udara : 5 mm
Bahan : Aluminium
3.5.8 Connecting Rod Displacer
Part ini berfungsi untuk menghubungkan piston displacer dengan poros engkol
Gambar 3.17 Connecting rod displacer Keterangan gambar
Panjang : 100 mm
Tebal : 4 mm
Diameter lubang
Kecil : 8 mm Besar : 15 mm
Bahan : Besi
3.5.9 Connecting Rod Power
Part ini berfungsi untuk menghubungkan piston power dengan poros engkol.
Gambar 3.16 Connecting rod power
Keterangan gambar
Panjang : 105 mm
Tebal : 4 mm
Diameter lubang
Kecil : 8 mm Besar : 15 mm
Bahan : Besi
3.5.10 Batang
Batang ini berfungsi untuk menghubungkan piston displacer dengan connecting rod pada mesin stirling.
Gambar 3.17 Batang Keterangan gambar
Panjang : 130 mm Diameter : 10 mm
3.6 Pengambilan Data
Berikut langkah-langkah pengambilan data pengujian.
1. Asembli, komponen atau bagian mesin yang sudah siap di produksi maka selanjutnya adalah proses asembli. Pada proses ini mesin akan di rakit sehingga akan terbentuk seperti gambar 4.1
2. pemasangan sensor dan alat ukur, Pada mesin stirling ini ada 6 sensor suhu yang terpasang, yaitu : Sensor udara dalam displacer, sensor udara dalam power piston, sensor fluida pendingin masuk, sensor fluida pendingin keluar, sensor panas api, dan sensor ruangan.
3. setelah proses pemasangan sensor suhu dan alat ukur sudah selesai dilaksanakan maka selajutnya adalah proses pembakaran dispalcer silinder.
4. proses penyalaan api untuk pembakaran silinder bersamaan dengan penyalaan semua alat ukur, seperti : termokopel, pompa fluida, kamera untuk memonitor putaran mesin.
5. Beberapa saat setelah pembakaran displacer piston maka diberikan dorongan awal pada flywheel untuk menjalanka mesin.
6. ketika mesin sudah mencapai putaran maksimum maka dilakukan pengujian torsi dengan beban bervariasi untuk menghitung daya mesin.
7. beban dan putaran yang dihasilkan mesin akan dicatat sebagai input untuk perhitungan
4.1 Asembling Mesin Striling
Gambar 4.1 Asembling mesin stirling
4.2 Data Hasil Penelitian
Data penelitian pada mesin stirling terbagi mesnjadi tiga yaitu data parameter mesin, data hasil pengujian degan menggunakan pendingin, dan data tanpa menggunakan pendingin sebagai berikut.
Poros engkol
Dudukan mesin
Flywheel
Silinder dingin displacer
Silinder Displacer
Penyangga displacer Conneting
road power piston
Kaki dudukan
mesin Selang sambungan
udara panas
a. data geometri mesin stirling
Tabel 4.1 Parameter mesin stirling
No Nama Simbol Satuan
1 Volume displacer VSE 157 cm3
2 Volume mati displacer VDE 9.81 cm3
3 Diameter silinder DE 50 mm
4 Panjang langkah LE 80 mm
5 Pajang langkah volume mati
dispalcer LDE 15 mm
6 Volume power piston VSC 78.5 cm3
7 Volume mati power piston VDC 3.92 m3
8 Diameter silinder DC 50 mm
9 Panjang langkah LC 40 mm
10 Pajang langkah volume mati
power piston LDC 2 mm
11 Sudut phasa dx 900
12 Tetapan gas konstan R 286,9 j/kg.k
13 Tekanan rata-rata Pmean 101,3 kpa
14 Dimaeter Flywheel r 25 mm
b. data hasil pengujian menggunakan pendingin
Tabel 4.2 Data pengujian menggunakan pendingin
Keterangan
c. pengujian tanpa menggunakan pendingin
Tabel 4.3 data pengujian tanpa menggunakan pendingin
Keterangan
4.3 Perhitunga Berdasarkan Analisis Schmidt 4.3.1 perhitungan volume kerja mesin stirling
a. Perhitungan volume untuk x = 00
VC= 151 𝑐𝑚
VC = 157 𝑐𝑚
VC = 157 𝑐𝑚
VC = 157 𝑐𝑚
4.3.2 Perhitungan tekanan, energi, dan daya yang dihasilkan mesin stirling dengan menggunakan pendingin.
Data perhitungan diambil dari tabel 4.2 sebagai berikut
• Rasio temperatur
t =
TC• Rasio volume mati kompresi XDC
=
𝑉𝐷𝐶• Mencari nilai B
B = √𝑡2+ 2(𝑡 − 1)𝑣 𝑐𝑜𝑠 𝑑𝑥 + 𝑣2− 2𝑡 + 1
= √0,332+ 2(0,33 − 1)0,5 𝑐𝑜𝑠 90 + 0,52 − 2(0,33) + 1 = 0,836
• C dirumuskan dengan persamaan
C = B S
= 0,836
1,919
=
0,435a. Tekanan mesin stirling
Berikut perhitungan tekanan mesin stirling berdasarkan sudut putar poros engkol.
• Untuk x = 1200
Berikut dibawah ini tabel perbandingan antara tekanan dan volume piston dengan menggunakan pendingin.
Tabel 4.4 perbandingan tekanan dan volume total dengan menggunakan pendingin.
Sudut putar (x)
Tekanan (P)
Volume (V)
0 153,86 kpa 52,98 cm3
30 159,788 kpa 54,38 cm3
60 137,39 kpa 97,48 cm3
90 107,69 kpa 170,73 cm3
120 85,16 kpa 254,48 cm3
150 71,47 kpa 326,32 cm3
180 64,81 kpa 366,98 cm3
210 63,82 kpa 365,57 cm3
240 68,26 kpa 322,47 cm3
270 79,10 kpa 249,23 cm3
300 98,18 kpa 165,47 cm3
330 126,00 kpa 93,63 cm3
360 153,86 kpa 52,98 cm3
Berikut dibawah ini adalah diagram P-V mesin stirling dengan mengunakan pendingin.
Gambar 4. 2 diagram P-V dengan menggunkan pendingin b. Energi yang dihasilkan mesin stirling
Indikator energi total dapat dihitung dari daerah ekspansi dan kompresi sebagai berikut.
• Indikator energi daerah ekspansi (We) WE = 𝑃𝑚𝑒𝑎𝑛𝑉𝑆𝐸 𝜋𝑐 sin 𝑎
• Indikator energi daerah kompresi Wc =
-
𝑃𝑚𝑒𝑎𝑛𝑉𝑆𝐸 𝜋𝑐𝑡 sin 𝑎c. Perhitungan indikator daya mesin stirling sebagai berikut.
Li = Win
= 2,69 J x 540 rpm/60
= 24,2 watt
4.3.3 Perhitungan tekanan, energi, dan daya yang dihasilkan mesin stirling tanpa menggunakan pendingin.
Data perhitungan diambil dari tabel 4.3 sebagai berikut
• Rasio temperatur t
=
TTCE
t
=
50,65+273561,87+273
=
0,38• Rasio volume
• Rasio volume mati kompresi XDC
=
𝑉𝐷𝐶= √0,382+ 2(0,38 − 1)0,5 𝑐𝑜𝑠 90 + 0,52 − 2(0,38) + 1 = 0,796
• C dirumuskan dengan persamaan
C = B S
= 0,812
1,95
=
0,404a. Tekanan mesin stirling
Berikut perhitungan tekanan mesin stirling berdasarkan sudut putar poros engkol.
P = 101,3 x 10
Tabel 4.4 perbandingan tekanan dan volume total tanpa menggunakan pendingin Sudut putar
(x)
Tekanan (P)
Volume (Vc)
0 149,42 kpa 52,98 cm3
30 153,86 kpa 54,38 cm3
60 134,11 kpa 97,48 cm3
90 107,44 kpa 170,73 cm3
120 86,53 kpa 254,48 cm3
150 73,53 kpa 326,32 cm3
180 67,15 kpa 366,98 cm3
210 66,29 kpa 365,57 cm3
240 70,78 kpa 322,47 cm3
270 81,45 kpa 249,23 cm3
300 99,72 kpa 165,47 cm3
330 125,25 kpa 93,63 cm3
360 149,42 kpa 52,98 cm3
Berikut dibawah ini adalah diagram P-V mesin stirling tanpa mengunakan pendingin.
Gambar 4.3 diagram P-V tanpa menggunakan pendingin b. Energi yang dihasilkan mesin stirling
Indikator energi total dapat dihitung dari daerah ekspansi dan kompresi sebagai berikut.
• Indikator energi daerah ekspansi (We) WE = 𝑃𝑚𝑒𝑎𝑛𝑉𝑆𝐸 𝜋𝑐 sin 𝑎
1+ √1− 𝑐2
WE = 101,3 x 10
3 x 157 x 10−6 𝜋 0,404 sin 19,91 1+ √1− 0,4042
WE = 3,58 J
• Indikator energi daerah kompresi Wc =
-
𝑃𝑚𝑒𝑎𝑛𝑉𝑆𝐸 𝜋𝑐𝑡 sin 𝑎1+ √1− 𝑐2
WC =
-
101,3 x 103 x 157 x 10−6 𝜋 0,404 𝑥 0,38 𝑥 sin 19,91 1+ √1− 0,4042
Wc = -1,36 J
• Energi total persatu siklus mesin dapat dihitung degan persamaan dibawah ini.
Wi = WE + Wc
Wi = 3,58 J + (-1,36 J) Wi = 2,22 J
c. Perhitungan indikator daya mesin stirling sebagai berikut.
Li = Win
= 2,22 J x 444 rpm/60
= 16,42 watt
4.4 Analisis Unjuk Kerja Mesin
Berikut adalah perhitungan kerja mesin berdasarkan putaran yang dihasilkan mesin.
Tabel 4.6 data hasil pengujian putaran mesin berdasarkan pembebanan No Massa
Perhitungan torsi dan daya mesin di ambil dari persamaan (2.5) dan (2.7) seperti dibawah ini
= 16,15 watt d. Untuk m = 1,9 kg
T = 1,9 kg x 9,82 m/s2 x 0,025
= 0,466 Nm
Wsha = 2π(353).0,36 Nm/60
= 17,23 watt e. Untuk m = 2,2 kg
T = 2,2 kg x 9,82 m/s2 x 0,025
= 0,54 Nm
Wsha = 2π(320).0,39 Nm/60
= 18,08 watt f. Untuk m = 3,1 kg
T = 3,1 kg x 9,82 m/s2 x 0,025
= 0,76 Nm
Wsha = 2π(293).0,39 Nm/60
= 23,33 watt
g. Untuk torsi maksimum didapat pada pembebanan m = 3,7 kg T = 3,7 kg x 9,82 m/s2 x 0,025
= 0,9 Nm
5.1 Kesimpulan
Berikut kesimpulan yang didapat dari rancang bangun mesin stirling tipe gamma berkapasits 157 ml dengan menggunakan pendingin cairan.
1. Model pendingin yang dirancang adalah pendingin dengan jenis aliran menyilang yang terletak di pangkal silinder displacer. Diameter aliran fluida masuk dan keluar adalah 8 mm. Ketebalan air yang menyelimuti silinder adalah 2,5 mm dengan panjang pendinginan adalah 90 mm.
2. Berikut dimensi yang yang diperoleh dari perancangan mesin berdasarkan analisis schimdt. Panjang silinder displacer adalah 280 mm dengan diameter dalam 50 mm, diameter luar 56 mm dan tinggi silinder dari alas adalah 200 mm. Panjang silinder power adalah 70 mm dengan diameter dalam 50 mm dan diameter luar 56 mm. Diameter piston displacer adalah 47 mm dengan Panjang langkah piston adalah 80 mm dan langkah mati atas sebesar 15 mm, diameter piston power adalah 50 mm dengan panjang langkah 40 mm dan langkah mati bawah 2 mm. Diameter crankshaft adalah 100 mm dengan diameter poros adalah 25 mm dan diameter cank pin 15 mm. Diameter flaywheel adalah 240 mm dengan massa 1760 gram. Panjang connecting rod displacer adalah 100 mm dan connecting rod power adalah 105 mm.
Diameter selang adalah 8 mm. Ruang kerja mesin adalah 460 mm x 260 mm x 300 mm. Tebal plat penyangga dan alas adalah 12 mm. Dengan demikian dimensi mesin stirling yang dirancang cukup kecil untuk diaplikasikan ke pekerjaan sehari-hari.
3. Performa mesin yang didapat ketika mesin menggunakan pendingin air, yaitu pada putara mesin rata-rata adalah 540 rpm dengan suhu rata-rata ekspansi 694,05 0C dan suhu rata-rata kompresi 48,29 0C. sedangkan tanpa
menggunakan pendingin diperoleh putaran mesin rata-rata 444 rpm dengan suhu rata-rata ekspansi 561,870C dan suhu rata-rata kompresi 50,650C.
Berdasarkan analisis schmidt daya yang dibangkitkan pada putaran rata-rata penggunaan pendingin air adalah sebesar 24,2 watt sedangkan tanpa menggunakan pendingin daya yang dibangkitkan pada putaran rata-rata mesin adalah sebesar 16,42 watt. Berdasarkan pengukuran torsi yaitu sebesar 0,761 Nm pada putaran 293 rpm dengan suhu displacer 595,610C dan suhu kompresi 37,360C diperoleh daya mesin sebesar 23,33 watt. Dengan penambahan pendinginan terhadap displacer silinder dapat dilihat bahwa performa mesin stirling semakin meningkat.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk melanjutkan penelitian ini adalah
1. Memaksimal rancangan pada displacer silinder sehingga tidak ada terjadi kebocoran kompresi
2. Pemilihan bahan yang lebih kuat dan tahan panas terhadap penutup displacer
3. Penggantian selang penghubung silinder displacer dan silinder power 4. Membuat sistem sirkulasi pelumasan otomatis
5. Memaksimalkan rancangan silinder displacer panas sehingga proses kehilangan panas dapat dikurangi dan penggunaan bahan bakar lebih maksimal.
for a small design of renewable resource model. Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science, 8(2), 350-359.
[2] Yerbury, A., Coote, A., Garaniya, V., dan Yu, H. (2016). Design of a solar stirling engine for marine and offshore applications. Int. J.
Renewable Energy Technology,
7(1).
[3] Erin Eppart. 2011. Study of Cross-flow Cooling Effects in a Stirling Engine Heat Exchanger. Tesis. Universitas Arizona.
[4] G. Walker. (1980). Stirling Engine. Calendron press. Universitas Oxford.
[5] Bauer R. (2009). The Stirling Engine: The 'Cyclical Life' of an Old Technology. International Committee for the History of Technology, 15.
[6] Andreas Wagner. 2008. Calculations and experiments on y-type Stirling engines. Tesis. Universitas Walles.
[7] Cengel, Y. A., dan Boles, M. A. 2015. Thermodynamic An Engineering Approch, eight edition. New York: McGraw-Hill Education.
[8] L. W. Rosenegger. 1973. Design And Development Of A Rotary Stirling Cycle Engine. Tesis. Universitas McGill Montreal.
[9] Walker G., Senft J.R., (1985). Thermodynamics of the Stirling Cycle. Free Piston Stirling Engines. Berlin: Springer-Verlag.
[10] Hirata Koichi. Bekkome Home Page. Schmidt Theory for Stirling Engines.
Stirling engine home page [online]. Diakses pada tanggal 17 januari 2019. Dari :http://www.bekkoame.ne.jp/~khirata/academic/indexe.htm [11] Moran, Michael J., Shapiro, Howard N., dkk. 2014. Fundamental of
Engineering Thermodynamics. eight editon. Hoboken: John Wiley &
Sons, Inc. All rights reserved
LAMPIRAN 1
DATA HASIL PENGUJIAN
Waktu
13.00 505 692,84 43,09 26 33,02
13.20 487 691,13 42,96 26 33,21
13.40 492 678,82 43,66 26 33,25
14.00 491 682,19 43,74 26 33,18
14.20 496 692,38 43,65 26 33,16
14.40 500 708,01 43,87 26 33,21
15.00 503 710,42 44,06 26 33,24
15.20 520 717,59 44,19 26 33,22
15.40 525 725,21 44,44 26 33,1
16.00 518 731,88 44,54 26 33,18
16.20 516 721,92 45,06 26 33,28
16.40 508 719,80 45,33 26 33,17
17.00 520 698,98 45,39 26 33,21
17.20 561 675,98 45,57 26 33,28
17.40 565 669,29 46,44 26 33,46
18.00 552 675,81 46,21 26 33,78
18.20 565 671,81 45,54 26 33,65
18.40 567 666,34 46,01 26 33,6
19.00 567 664,75 47,30 26 33,52
19.20 566 668,10 48,96 26 33,39
19.40 555 675,72 50,20 26 33,32
20.00 564 684,92 49,06 26 32,87
20.20 561 696,12 49,67 26 31,79
20.40 545 704,4825 49,6794 26 32,3466
21.00 541 708,22 49,97 26 32,17
21.20 527 710,6105 50,2042 26 32,059
21.40 578 713,7394 50,3184 26 33,5143
22.40 550 715,1595 50,6058 26 32,1008
23.00 542 706,64 50,43 26 32,28
23.20 553 696,3806 50,9586 26 32,5374
23.40 546 691,7756 50,5717 26 32,298
24.00 538 693,5635 50,6837 26 32,3994
24.20 545 693,9383 50,8119 26 32,3778
24.40 585 693,48 51,48 26 32,09
25.00 561 694,259 51,0916 26 32,2804
25.20 551 695,0573 51,7117 26 32,0493
25.40 548 697,6786 51,6154 26 32,1425
26.00 545 696,5566 51,769 26 32,3012
26.20 542 693,2166 51,296 26 32,3404
26.40 528 689,833 51,3652 26 32,2983
27.00 516 689,3196 51,1177 26 32,3304
27.20 546 689,4478 51,4474 26 32,286
27.40 564 692,5122 51,7216 26 32,0844
28.00 577 691,3638 52,0999 26 32,2961
2.20 568 686,8474 51,9817 26 32,3885
28.40 553 684,4569 53,2626 26 32,5773
29.00 535 685,6198 53,993 26 32,7397
29.20 551 687,3545 52,6621 26 32,7103
Waktu
21.40 439 514,0247 46,0002 32
22.00 452 501,3736 46,083 32
22.20 454 494,5197 46,341 32
22.40 455 494,4564 46,7224 32
23.00 440 499,2004 47,0243 32
23.20 392 504,5406 47,2675 32
23.40 437 511,8618 46,9416 32
24.00 440 520,0365 47,6088 32
24.20 431 527,2129 48,0921 32
24.40 428 529,8492 48,5575 32
25.00 442 529,0093 48,7313 32
25.20 435 526,9319 48,8294 32
25.40 430 528,8032 49,1506 32
26.00 419 531,2444 49,0017 32
26.20 417 532,8146 49,1774 32
26.40 419 534,9163 49,2177 32
27.00 418 517,0642 49,3045 32
27.20 437 494,2092 49,4181 32
27.40 456 482,0237 49,5564 32
28.00 470 478,9344 49,6461 32
28.20 454 482,9262 50,0221 32
28.40 452 490,7898 50,5292 32
29.00 454 499,0913 50,587 32
29.20 338 511,1486 50,6548 32
29.40 356 521,6982 49,8352 32
30.00 493 534,8388 50,2782 32
30.20 479 552,707 50,8839 32
31.20 476 570,9803 51,1835 32
31.40 465 569,7578 50,9967 32
32.00 449 564,8486 51,4668 32
32.20 466 564,4462 51,3815 32
32.40 460 565,5286 51,5887 32
33.00 447 571,5463 51,5041 32
33.20 444 577,4432 51,2998 32
33.40 438 582,1357 51,3963 32
34.00 441 586,1396 51,3005 32
34.20 446 590,5245 51,0764 32
34.40 441 595,4858 51,0256 32
35.00 434 598,6779 50,9917 32
35.20 351 600,6458 50,9762 32
35.40 295 602,6171 50,2761 32
36.00 438 602,7259 50,4213 32
36.20 432 602,8442 50,6583 32
36.40 432 604,8098 50,7584 32
37.00 432 606,3961 50,7337 32
37.20 421 605,6794 50,91 32
37.40 417 600,3311 50,773 32
38.00 419 593,9146 50,7697 32
38.20 425 589,9402 50,8578 32
38.40 424 590,9478 50,9946 32
39.00 451 594,6456 50,819 32
39.20 454 601,5594 50,9438 32
39.40 454 604,2296 51,0333 32
40.00 448 603,3657 51,1637 32
LAMPIRAN 2
GAMBAR RANCANGAN MESIN STIRLING
450
10
130
pandangan samping pandangan depan
Asembling
TITLE:
REVISION DO NOT SCALE DRAWING
DATE SIGNATURE NAME
DEBUR AND BREAK SHARP EDGES FINISH:
UNLESS OTHERWISE SPECIFIED:
DIMENSIONS ARE IN MILLIMETERS SURFACE FINISH:
TOLERANCES:
LINEAR:
ANGULAR:
CHK'D DRAWN
106
15
100
10
200
250 20
40
P. depan P. atas
30
P. kiri
TITLE:
REVISION DO NOT SCALE DRAWING
DATE SIGNATURE NAME
DEBUR AND BREAK SHARP EDGES FINISH:
UNLESS OTHERWISE SPECIFIED:
DIMENSIONS ARE IN MILLIMETERS SURFACE FINISH:
TOLERANCES:
LINEAR:
ANGULAR:
APPV'D CHK'D DRAWN
179
26
68 10 R5
P. depan
4
P. atas
15
P. bawah
82,13
P. kiri
TITLE:
REVISION DO NOT SCALE DRAWING
DATE SIGNATURE NAME
DEBUR AND BREAK SHARP EDGES FINISH:
UNLESS OTHERWISE SPECIFIED:
DIMENSIONS ARE IN MILLIMETERS SURFACE FINISH:
TOLERANCES:
LINEAR:
ANGULAR:
CHK'D DRAWN
14
P. depan 2 10
P. kiri
TITLE:
REVISION DO NOT SCALE DRAWING
DATE SIGNATURE NAME
DEBUR AND BREAK SHARP EDGES FINISH:
UNLESS OTHERWISE SPECIFIED:
DIMENSIONS ARE IN MILLIMETERS SURFACE FINISH:
TOLERANCES:
LINEAR:
ANGULAR:
APPV'D CHK'D DRAWN
8
5 75
6
P. depan
80
P. atas
56 50
70
P. bawah
TITLE:
REVISION DO NOT SCALE DRAWING
DATE SIGNATURE NAME
DEBUR AND BREAK SHARP EDGES FINISH:
UNLESS OTHERWISE SPECIFIED:
DIMENSIONS ARE IN MILLIMETERS SURFACE FINISH:
TOLERANCES:
LINEAR:
ANGULAR:
APPV'D CHK'D DRAWN
3
12 8
5 45
P. depan P. atas
TITLE:
REVISION DO NOT SCALE DRAWING
DATE SIGNATURE NAME
DEBUR AND BREAK SHARP EDGES FINISH:
UNLESS OTHERWISE SPECIFIED:
DIMENSIONS ARE IN MILLIMETERS SURFACE FINISH:
TOLERANCES:
LINEAR:
ANGULAR:
CHK'D DRAWN