• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pembelajaran Picture and Picture

Dalam dokumen PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PICTURE AN (Halaman 31-35)

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Metode Pembelajaran Picture and Picture

Metode pembelajaran berkaitan erat dengan proses belajar mengajar di dalam kelas. Belajar adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan mengasah keterampilan. Menurut Dessy Anwar belajar adalah berusaha, berlatih untuk mendapat pengetahuan1. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri sehingga siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar2. Menurut Gagne belajar terdiri dari 3 komponen penting yaitu kondisi eksternal, kondisi internal, dan hasil belajar3. Seorang guru memiliki peranan penting dalam merubah perilaku siswa dalam belajar. Menurut Dimyati & Mudjiono guru memliki peranan penting dalam sebuah proses pembelajaran, yaitu:(1) membuat desain pembelajaran secara tertulis, lengkap dan menyeluruh; (2) meningatkan diri untuk menjadi seorang guru yang berkepribadian utuh; (3) bertindak sebagai guru yang mendidik; (4) meningkatkan profesionalitas keguruan; (5) Melakukan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi siswa, bahan belajar, dan kondisi sekolah setempat. Penyesuaian tersebt dilakuakan untuk peningkatan mutu belajar; (6) dalam berhadapan dengansiswa, guru

1 Anwar, Dessy. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.(Surabaya: PT Amelia, 2002) Hlm. 79

2

Ibid. Hlm. 7 3 Ibid. Hlm. 10

berperan sebagai fasilitas belajar, pembimbing belajar, dan pemberi balikan belajar, dengan adanya peran-peran tersebut, maka sebagai pembelajar guru adalah pembelajar sepanjang hayat4.

Menurut Slameto dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan5. Dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan dalam belajar, guru harus mampu untuk menyampaikan materi dengan baik melalui metode pembelajaran yang diterapkan.

Metode pembelajaran merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi proses pembelajaran di dalam kelas. Jika metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang baik dan monoton maka hal tersebut akan memengaruhi siswa. Siswa menjadi tidak tertarik dan kemudian tidak mendengarkan materi yang sedang dijelaskan oleh guru. Menurut Slameto guru yang mengajar hanya dengan menggunakan metode ceramah saja membuat siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif dan hanya mencatat saja6. Metode pembelajaran yang bervariasi akan menghasilkan kegiatan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Mengajar yang efektif adalah mengajar yang dapat membawa siswa belajar dengan efektif pula. Maka dari itu menurut Slameto untuk melaksanakan mengajar yang efektif diperlukan syarat-syarat, yaitu: (1) belajar secara aktif baik mental atau fisik; (2) guru harus mempergunakan banyak metode pada waktu mengajar; (3) motivasi; (4) kurikulum yang seimbang; (5) guru mrmpertimbangkan perbedaan individual; (6) perencanaan sebelum mengajar; (7) guru mampu menciptakan suasana yang demokratis7.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa metode pembelajaran memang sangat penting dalam sebuah proses pembelajaran. Guru harus mampu menggunakan metode 4 Ibid. Hlm. 37 5 Ibid. Hlm. 97 6 Ibid. Hlm. 65 7 Ibid. Hlm. 93

pembelajaran se-inovatif dan se-kreatif mungkin sehingga materi pembelajaran akan mampu diserap dengan baik oleh siswa dan proses pembelajaran akan menjadi lebih bermakna. Salah satu metode pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran adalah metode picture and picture. Menurut Fauzi, dkk picture and picture merupakan pembelajaran kooperatif yang menggunakan media gambar sehingga dapat menarik perhatian siswa serta dapat membangun motivasi siswa dalam belajar8. Dalam proses pembelajaran, metode picture and picture adalah metode belajar yang menggunakan gambar yang akan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan yang logis9. Langkah-langkah pembelajaran picture and picture seperti yang dikemukakan oleh Suprijono adalah sebagai berikut:

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

Pada tahap ini, guru diharapkan menyampaikan kompetensi dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian, peserta didik dapat mengukur sampai sejauh mana kompetensi yang harus mereka kuasai. Disamping itu, guru juga harus menyampaikan indikator-indikator ketercapaian kompetensi tersbut untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik untuk mencapainya.

b. Guru menyajikan materi sebagai pengantar.

Pada tahap ini, guru telah menciptakan momentum awal pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran dapat dimulai dari sini. Pada tahap inilah, guru harus berhasil memberi motivasi pada beberapa peserta didik yang masih kemungkinan masih belum siap.

c. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.

8 Fauzi,dkk. Penerapan Metode Pembelajaran Picture and Picture Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Biologi Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 14 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 3 No. 2 Hlm. 72-78. http://eprints.uns.ac.id. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2015

Pada tahap ini, guru menyajikan gambar dan mengajak peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang di tunjukkan. Dengan gambar, pengajaran akan hemat energi, dan peserta didik juga akan lebih mudah memahami materi yang akan di ajarkan, dalam perkembangan selanjutnya guru dapat memodifikasi gambar atau menggantinya dengan video atau demontrasi kegiatan tertentu. d. Guru menunjuk atau memanggil peserta didik secara bergantian untuk memasang atau

mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.

Pada tahap selanjutnya, guru menunjuk atau memamnggil peserta didik secara bergantian untuk memasang gambar-gambar secara berurutan dan logis, guru juga bisa melakukan inovasi, karena penunjukan secara langsung kadang kurang efektif, sebab peserta didik cenderung merasa tertekan. Salah satu caranya adalah dengan undian, sehingga peserta didik merasa memang harus benar-benar siap untuk menjalankan tugas yang diberikan. e. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.

Bab ini mengharuskan guru untuk menanyakan kepada peserta didik tentang alasan atau dasar pemikiran di balik urutan gambar yang disusunnya. Setelah itu, peserta didik bisa di ajak untuk menemukan rumus, tinggi, jalan cerita, atau tuntutan kompetensi dasar berdasarkan indikator-indikator yang ingin di capai. Guru juga bisa mengajak sebanyak mungkin peserta didik untuk membantu sehingga proses diskusi menjadi semakin menarik. f. Dari alasan atau urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep atau materi yang sesuai

dengan kompetensi yang ingin di capai.

Berdasarkan komentar atau penjelasan atas urutan gambar-gambar guru bisa mulai menjelaskan lebih lanjut sesuai dengan kompetensi yang ingin di capai. Selama proses ini guru harus memberi penekanan pada ketercapaian kompetensi tersebut. Disini, guru bisa

mengulangi, menuliskan, atau menjelaskan gambar-gambar tersebut agar peserta didik mengetahui bahwa sarana tersebut penting dalam pencapaian kompetensi dasar dan indikator-indikator yang telah di tetapkan.

g. Kesimpulan atau rangkuman.

Diakhir pembelajaran, guru dan peserta didik saling berefleksi mengenai apa yang telah dicapai dan di lakukan. Hal ini di maksudkan untuk memperkuat materi dan kompetensi dalam ingatan peserta didik10.

Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka dari itu, perlu perencanaan yang matang untuk dapat menggunakan suatu metode pembelajaran agar hasilnya bisa maksimal. Menurut Hamdani, model pembelajaran picture and picture memiliki kelebihan dalam penerapannya, yaitu: (1) guru lebih mengetahui kemampuan tiap-tiap siswa; dan (2) melatih siswa untuk berpikir logis dan sistematis11. Namun terdapat beberapa kekurangan yang dimiliki model picture and picture yaitu: (1) memakan banyak waktu; (2) munculnya kekhawatiran terjadinya kekacauan di kelas; (3) beberapa siswa enggan bekerja sama; (4) membutuhkan dukungan fasilitas sekolah yang cukup memadai.

Dalam dokumen PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PICTURE AN (Halaman 31-35)

Dokumen terkait