• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

K. Metode Penanaman Nilai

Menurut Nurjannah Rianie yang mengutip perkataan Abdurrahman Saleh Abdullah dikatakan bahwasanya ada beberapa metode dalam melaksanakan pendidikan secara umum, artinya bukan metode khusus untuk melaksanakan penanaman nilai, akan tetapi metode yang bisa digunakan pada semua macam pendidikan. Metode tersebut adalah:

1. Metode Cerita dan ceramah

Metode ini ini dilakukan dengan cara menjelaskan terlebih dahulu materi yang ingin disampaikan kepada siswa. Kemudian dilanjut dengan menceritakan sebuah kejadian yang berhubungan erat dengan materi tersebut. Cerita yang diangkat bisa berupa cerita yang ada di dalam al-Qur‟an, kisah Nabi dan Rasul, cerita sejarah Negara dan lain sebagainya.

Tujuan dari metode ini adalah untuk memberikan dorongan psikologis kepada peserta didik.86 Dengan diceritakan sebuah kisah siswa akan mengerti bagaimana sebuah teori tersebut sebelum siswa tersebut mempraktekkannya.

2. Metode Diskusi

Metode ini dilakukan dengan cara mengelompokkan siswa kemudian siswa diajak untuk mengajukan sebuah pertanyaan dan siswa yang lainnya diajak untuk menjawab pertanyaan yang ada. Untuk batasan pertanyaan dan jawaban ditentukan oleh moderatos atau guru.

Dalam Metode ini pertanyaan yang diajukan mengandung suatu masalah dan tidak bisa terselesaikan hanya dengan satu jawaban saja.87 Artinya harus ada beberapa redaksi dari siswa yang lain yang memberikan ulasan jawaban kemudian dirangkum menjadi sati kesimpulan.

3. Metode Tanya Jawab dan Dialog

Metode ini dilakukan dengan penyampaian pembelajaran dengan guru mengajukan pertanyaan dan pelajar atau siswa menjawabnya atau berdialog dengan cara saling bertukar fikiran.88 Sebelum dimulai metode ini, biasanya Guru memberikan tugas kepada siswa agar belajar di rumah dan

86 Nurjannah Rianie, Pendekatan Dan Metode Pendidikan Islam (Sebuah Perbandingan Dalam

Konsep Teori Pendidikan Islam Dan Barat). Jurnal: Management of Education, Volume 1, Issue 2,

ISSN 977-2442404. Hlm : 112

87 Ibid,

ketika di kelas guru mengawali dengan pemberian materi dan dilanjut dengan metode tadi.

4. Metode Perumpamaan atau Metafora

Pengertiannya yakni penjelasan konsep-konsep abstrak dengan makna-makna kongkrit memberi gambaran yang jelas bagi peserta didik.89 Dalam menggambarkan konsep abstrak, guru boleh menggunakan gambar biasa seperti peta jika pada pelajaran geografi, bisa pula menggunakan video simulasi kepada siswa, dan yang terakhir bermain simulasi bersama siswa.

5. Metode Hukuman dan Ganjaran

Hukuman adalah metode kuratif artinya tujuan hukuman untuk memperbaiki peserta didik dan bukan untuk balas dendam, hukuman baru digunakan apabila metode yang lainnya tidak berhasil, sebelum dijatuhi hukuman peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk memperbaiki dirinya, hukuman yang dijatuhkan kepada peserta didik, hendaknya dapat dimengerti oleh peserta didik, sehingga ia sadar akan kesalahannya.90 Akan tetapi, bukan hanya ketika melaksanakan kesalahan saja yang diberi ganjaran, ketika siswa melakukan tugas dengan baik maka juga harus diberikan ganjaran yang baik pula.

89 Ibid, Hlm : 113

Pada tulisan yang dikemukakan oleh Abdurrahman An-Nahlawi yang juga dikutip oleh Nurjannah Rianie disebutkan bahwasanya ada beberapa metode pendidikan yang yang berdasarkan metode Al-Qur‟an dan Hadits yang dapat menyentuh perasaan. Diantaranya adalah :

1. Metode Hiwar (Percakapan) Qur‟ani dan Nabawi

Pengertiannya adalah percakapan silih berganti antara dua pihak atau lebih mengenai suatu topik, dan sengaja diarahkan kepada suatu tujuan yang dikehendaki oleh pendidik.91 Tujuan dari guru bermacam-macam, ada sekitar 5 jenis hiwar yang diterangkan oleh Abdurrahman An-Nahlawi kelima hiwar tersebut memiliki pengertian tersendiri.

Pertama adalah Hiwar Khitabi, merupakan dialog yang diambil dari dialog antara Tuhan dengan hamba-Nya. Kedua Hiwar Washfi, yaitu dialog antara Tuhan dengan malaikat atau dengan makhluk gaib lainnya. Yang Ketiga Hiwar Qishashi terdapat dalam al-Qur'an, yang baik bentuk maupun rangkaian ceritanya sangat jelas, merupakan bagian dari Uslub kisah dalam Al-Qur'an. Yang keempat Hiwar Jadali adalah hiwar yang bertujuan untuk memantapkan hujjah atau alasan baik dalam rangka menegakkan kebenaran maupun menolak kebatilan. Yang kelima Hiwar Nabawi adalah hiwar yang

digunakan oleh Nabi dalam mendidik sahabat-sahabatnya.92 Itulah macam-macam hiwar yang dimaksud oleh abdurrahman An-Nahlawi.

2. Metode Kisah Qur‟ani dan Nabawi

Penyajian bahan pembelajaran yang menampilkan cerita-cerita yang terdapat dalam al-Qur‟an dan Hadits Nabi SAW.93 Metode ini merupakan cara yang efektif untuk memberikan penyentuhan hati melewati kisah seperti perjuangan Nabi Ibrahim.

3. Metode Amtsal (perumpamaan) Qur-‟ani

Penyajian bahan pembelajaran dengan mengangkat perumpamaan yang ada dalam al-Qur‟an.94 Dalam hal ini bisa diberikan contoh apa saja akan tetapi dikaitkan denga tema dalam pembelajaran di kelas.

4. Metode keteladanan

Pada dasarnya, siswa tidak hanya belajar memahami pelajaran yang telah disampaikan oleh guru kepada siswa ,akan tetapi juga melihat kebiasaan guru dan mencontoh kebiasaan tersebut. Oleh karena itu, guru harus memberikan teladan yang baik karena guru adalah panutan siswa.

92 Ibid

93 Ibid,

5. Metode Pembiasaan

Inti dari pembiasaan ini adalah pengulangan, jadi sesuatu yang dilakukan peserta didik hari ini akan diulang keesokan harinya dan begitu seterusnya.95 Metode pembiasaan ini biasanya dilakukan ketika ada suatu program yang harus dijalankan setiap harinya sehingga membutuhkan engulangan terus-menerus.

6. Metode Ibrah dan Mau‟izah

Metode Ibrah adalah penyajian bahan pembelajaran yang bertujuan melatih daya nalar pelajar dalam menangkap makna terselubung dari suatu pernyataan atau suatu kondisi psikis yang menyampaikan manusia kepada intisari sesuatu yang disaksikan, yang dihadapi dengan menggunakan nalar. Sedangkan metode Mau‟izah adalah pemberian motivasi dengan menggunakan keuntungan dan kerugian dalam melakukan perbuatan.96 Bisa dikatakan metode ibrah merupakan pelatihan untuk menggunakan kemampuan berfikirnya dalam berkreasi, sedangkan metode Mau‟izah adalah menerangkan sesuatu dengan mengambil sisi positif dan negatif suatu perkara.

95 Ibid, Hlm : 114

7. Metode Targhib dan Tarhib

Metode Targhib adalah penyajian pembelajaran dalam konteks kebahagian hidup akhirat. Tarhib adalah penyajian bahan pembelajaran dalam konteks hukuman akibat perbuatan dosa yang dilakukan.97 Proses ini bertumpu pada kehidupan sesudah dunia atau istilahnya adalah alam akhirat.

Dokumen terkait