• Tidak ada hasil yang ditemukan

II.1 Sistem Informasi

II.1.5 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Di dalam tahap pendekatan sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut :

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

II.5.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan penulis dalam perancangan Aplikasi ini adalah metodologi pengembangan Sistem Sekuensial Linier (Pressman,1997) yaitu pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial, sistem sekuensial linier melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai

berikut :

1. Rekayasa dan pemodelan sistem / informasi

Karena perangkat lunak merupakan bagian dari sebuah sistem, maka kerja dimulai dengan membangun syarat dari semua elemen sistem dan mangalokasikan beberapa subset dari kebutuhan ke perangkat lunak tersebut. Pandangan sistem ini penting ketika perangkat lunak harus berhubungan dengan elemen-elemen yang lain seperti perangkat lunak, manusia dan database. Rekayasa dan analisis sistem menyangkut pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis serta desain tingkat puncak. Rekayasa informasi mencakup juga pengumpulan kebutuhan pada tingkat bisnis strategis dan tingkat area bisnis.

2. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan , khususnya pada perangkat lunak. Untuk mamahami sifat program yang akan dibangun, perekayasa perangkat lunak harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan antarmuka (interface ) yang diperlukan.

3. Disain

Disain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda yaitu struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dan detail prosedural ( algoritma ). Proses desain menterjemahkan syarat atau kebutuhan ke dalam sebuah representasi perangkat lunak yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan kode. 4. Pembuatan Program

Disain harus diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca. Langkah pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat diseleseikan secara mekanis.

5. Pengujian

Proses ini berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional yaitu mengarahkan

pengujian untuk menentukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan. 6. Pemeliharaan

Perangkat lunak akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelanggan. Perubahan akan terjadi karena kesalahan-kesalahan ditentukan, karena perangkat lunak harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan-perubahan di dalam lingkungan eksternalnya, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau untuk kerja. Pemeliharaan perangkat lunak mangaplikasi lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi.

II.5.3. Alat Bantu Analisis 1. DiagramUse Case

Menurut Whitten dan Bentley (2007), diagram use casedigunakan untuk menggambarkan relasi antara sistem, sistem eksteral dan pengguna dengan kasus yang disesuaikan dengan langkah-langkah yang ditentukan. DiagramUse case merupakan cara yang tepat untuk menggambarkan interaksi yang jelas antara sistem dengan pengguna.

2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram kontek member gambaran tentang keseluruhan sistem.Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus-putus). Dalam diagram kontek hanya ada satu proses, tidak boleh ada store dalam diagram kontek (Al-Bahra, 2005).

a) Diagram kontek meliputi sejumlah karakteristik penting sistem, yaitu : Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana system melakukan komunikasi (sebagai terminator).

b) Data masuk, data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus dproses dengan cara tertentu.

c) Data keluar, data yang dihasilkan sistem dan diberikan kedunia luar.

d) Penyimpanan data (Storage), digunakan secara bersama antara sistem dengan terminator.

e) Batasan (Boundary), antara sistem dengan lingkungan luar. 3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) menurut Jogiyanto (2005) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi berupa lingkaran dan anak panah untuk menggambarkan arus dari data sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (Structured Analysis and Design).Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.

Simbol yang digunakan di DFD menurut Jogiyanto (2005) dimaksudkan untuk mewakili:

1) Kesatuan Luar

Kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output. Kesatuan luar dapat disimbolkan dengan sustu notasi kotak dan dapat diberi identifikasi dengan huruf kecil di ujung kiri.

2) Arus data

Arus Data (data flow) menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Arus data diberi simbol suatu anak panah dan sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai suatu arti.

3) Proses

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul. 4) Simpanan Data

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa sebagai berikut :

a. Suatu sistem atau database di sistem komputer. b. Suatu arsip atau catatan manual.

d. Suatu tabel acuan manual. e. Suatu tabel agenda atau buku.

Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horisontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.

4. Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses (Al-Bahra, 2005).Kamus data memuat hal-hal sebagai berikut :

1) Nama Arus Data

Nama arus data berfungsi untuk memberikan penjelasan lebih kepada yang membaca DAD tentang suatu arus data tertentu dan dapat langsung mencarinya dengan mudah di kamus data.

2) Alias

Alias atau nama lain dari data dapat ditulis bila ada. Untuk menyatakan nama lain dari suatu data elemen atau data store yang sebenarnya sama dengan data elemen atau data store yang telah ada. Alias terjadi karena kurang kondisi antara beberapa analisis sistem.

3) Arus Data

Arus data menunjukkan darimana data mengalir dan kemana data menuju.berfungsi untuk memudahkan mencari arus data di DAD.

4) Atribut

Atribut adalah field-field yang terdapat pada entitas tabel.Untuk menghindari redudansi dalam database.

5. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan proses menciptakan perancangan untuk basis data yang akan mendukung operasi dan tujuan perusahaan (Connolly dan Begg,2002). Dalam merancang suatu basis data, digunakan metodologi-metodologi yang membantu dalam tahap perancangan basis data. Metodologi perancangan adalah pendekatan struktur dengan menggunakan prosedur, teknik, alat, serta bantuan dokumen untuk membantu dan memudahkan dalam proses perancangan. Dengan menggunakan teknik metode disain ini dapat membantu dalam merencanakan, mengatur, mengontrol, dan mengevaluasi database development project (Connolly dan Begg,2002).

Proses dalam metodologi perncangan dibagi menjadi tiga tahap : 1. Conseptual Database Design

Conceptual database design adalah proses membangun suatu model berdasarkan informasi yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi, tanpa pertimbangan perencanaan fisik (Connolly dan Begg,2002).

Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD (McFadden dan Hoffer, 1994).

Entity Relation Diagram (ERD) merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan

hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol (McFadden dan Hoffer, 1994).

Komponen ERD menurut McFadden dan Hoffer (1994) terdiri dari :  Entitas

Entitas adalah sekumpulan objek atau suatu yang dapat dibedakan secara unik.

 Relasi

Suatu hubungan yang terjadi adtara satu entitas dengan satu entitas lain atau lebih.

 Atribut

Atribut berfugsi sebagai pembentuk karakteristik yang melekat ada setiap entitas.

Dalam kasus penelitian ini terdapat sebuah gerunds. Gerunds (associative entity) adalah suatu relasi many-to-many yang menjadi entitas dengan relasi yang memiliki kardinalitas one-to-many(McFadden dan Hoffer, 1994).Dalam sebuah ERD terkadang juga ditemukan sebuah grup berulang (repeating groups). Grup berulang adalah sekumpulan dua atau lebih atribut multivalue yang secara logika berrelasi (McFadden dan Hoffer, 1994). Biasaya grup berulang tersebut akan dihapus kemudian dibentuk entitas baru yang memiliki relationship dengan entitas tempat grup berulang dihapus.

Simbol-simbol yang digunakan dalam entity relation diagram (ERD) (McFadden dan Hoffer, 1994) adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2 Simbol-simbol dasar ERD(McFadden dan Hoffer, 1994)

Gambar 2.3Relationship Cardinality(McFadden dan Hoffer, 1994)

2. Logical Database Design

Logical database designadalah roses pembuatan suatu model informasi yang digunakan pada perusahaan berdasarkan pada model data yang spesifik, tetapi tidak tergantung dari Database Management System (DBMS)yang khusus dan pertimbangan fisik lain (Conolly dan Begg, 2002).

DBMS adalah software yang memungkinkan pemakai untuk mendefinisi, membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke basis data (Connolly dan Begg, 2002). Fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh DBMS antara lain :

2. Memperbolehkan user untuk menambah , mengubah, dan menghapus serta mengambil data dari basis data.

3. Menyediakan kontrol akses ke basis data. Seperti security, integrity, concurrency control, recovery control system dan user-accessible catalog. Membuat dan memvalidasi local logical data model untuk setiap pandangan. Bertujuan untuk membuat local logical data model dari local conceptual data model yang mempresentasikan pandangan khusus dari perusahaan dan memvalidasi model tersebut untuk menjamin kebenaran strukturnya (dengan menggunakan teknik normalisasi) dan menjamin bahwa model tersebut mendukung kebutuhan transaksi.

Menurut Conolly dan Begg (2002), normalisasi merupakan suatu teknik untuk menghasilkan suatu relasi yang sangat diperlukan dimana kebutuhan datanya diberikan oleh perusahaan. Dalam proses normalisasi membutuhkan beberapa tahap untuk dapat diimplementasikan. Tahap-tahap normalisasi (Conolly dan Begg,2002) adalah :

a. Bentuk tidak normal (UNF)

Merupakan bentuk normalisasi dimana terdapat tabel yang memiliki satu atau lebih data yang berulang.

b. Bentuk normal pertama (1NF)

Merupakan bentuk normalisasi dimana data yang dikumpulkan menjadi satu field yang sifatnya tidak akan berulang dan tiap field mempunyai satu nilai.

c. Bentuk normal kedua (2NF)

Merupakan bentuk normalisasi dimana field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pada suatu primary key.

d. Bentuk normal ketiga (3NF)

Merupakan bentuk normalisasi dimana tidak ada field yang bukan primary key tergantung transitive kepada primary key.

e. Bentuk BCNF (Boyce-Codd Normal Form)

Merupakan bentuk normalisasi dimana jika dan hanya jika setiap determinant adalah candidate key.

3. Physical Database Design

Physical database design adalah suatu proses untuk menghasilkan gambaran dari implementasi basis data pada tempat penyimpanan, menjelaskan dasar dari relasi, organisasi file dan indeks yang digunakan untuk efisiensi data dan menghubungkan beberapa integrity constraints dan tindakan keamanan (Connolly dan Begg,2002).

Dokumen terkait