• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Metode Pendidikan Islam

Metode berasal dari dua perkataan yaitu metha yang artinya adalah ”melalui”

dan hodos yang berarti ”jalan” atau “cara”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode adalah suatu jalan atau cara yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Adapun istilah metodologi berasal dari kata metoda dan logi. Logi berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti “akal” atau “ilmu”. Jadi metodologi artinya ilmu tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.24

Ada pula yang mengatakan bahwa metode adalah suatu cara untuk menemukan, menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin ilmu

22

H,.Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara 1991), h. 183 23

Zakiyah Daradjat,Opcit, h. 32 24

tersebut. Ada pula yang mengatakan metode adalah suatu jalan untuk mencapai suatu tujuan, hal ini senada dengan penjelasan pada paragraf kedua. Jalan untuk mencapai tujuan itu bermakna ditempatkan pada posisinya sebagai suatu cara untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan ilmu atau tersistematisasikannya suatu pemikiran.

Dalam bahasa Arab kata metode diungkapkan dalam berbagai kata. Terkadang digunakan kata Atthariqah, Manhaj, dan Alwashilah. Thariqah berarti jalan, Manhaj

berarti sistem, dan Washilah berarti perantara atau mediator. Dengan demikian kata yang paling dekat dengan metode adalah kata Thariqah. Karena sebagaimana dijelaskan pada awal pargraf secara bahasa metode adalah suatu jalan untuk mencapai suatu tujuan.25

Dengan pendekatan kebahasaan tersebut nampak bahwa metode lebih menunjukkan kepada jalan, dalam arti jalan yang bersifat non fisik. Yaitu jalan dalam bentuk ide-ide yang mengacu pada cara menghantarkan seseorang untuk mencapai pada tujuan yang ditentukan.

Secara terminologi atau istilah metode bisa membawa pada pengertian yang bermacam-macam, yaitu ada kognitifnya seperti tentang fakta-fakta sejarah, syarat-syarat sah shalat, ada juga aspek afektifnya seperti penghayatan pada nilai-nilai dan akhlak, dan ada juga aspek psikomotorik seperti praktek shalat, haji dan sebagainya.26

25

Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 2012) cet.ke-6, h. 89 26

Sedangkan pendidikan Islam dalam arti sempit, adalah bimbingan yang dilakukan seseorang yang kemudian disebut pendidik., terhadap orang lain yang kemudian disebut peserta didik. Terlepas dari apa dan siapa yang membimbing, yang pasti pendidikan diarahkan untuk mengembangkan manusia dari berbagai aspek dan dimesnsinya, agar ia berkembang secara maksimal

Pendidikan dalam arti umum mencakup segala usaha dan perbuatan dari generasi tua untuk mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya, kecakapannya, serta keterampilannya kepada generasi muda untuk memungkinkannya melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan bersama, dengan sebaik-baiknya.27

Penulis menyimpulkan bahwa, metode pendidikan Islam adalah suatu jalan atau cara untuk mencapai tujuan pendidikan melalui aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadi.

Oleh karena itu dalam pandangan filosofis pendidikan, metode merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang mempunyai fungsi ganda yaitu: bersifat polipragmatis dan monopragmatis. Polipragmatis berarti metode memiliki kegunaan yang serba ganda, misalnya suatu metode tertentu pada satu kondisi tertentu dapat digunakan untuk membangun atau memperbaiki sesuatu. Sebaliknya monopragmatis yaitu mengandung satu macam kegunaan untuk satu macam tujuan.28

Dengan demikian metode tersebut memiliki posisi penting dalam mencapai tujuan. Metode adalah cara yang paling cepat dan tepat dalam memperoleh tujuan

27

Andewi Suhartini, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, h. 4

28

yang diinginkan. Jika metode dapat dikuasi maka akan memudahkan jalan dalam mencapai tujuan dalam pendidikan Islam.

Adapun metode yang dapat digunakan untuk pendidikan Islam diantaranya:

a. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah, suatu cara pengajian atau penyampaian informasi melalui penuturan secara lisan oleh pendidik kepada peserta didik. Prinsip dasar metode ini terdapat di dalam Al-Qur‟an. Firman Allah

SWT ,

Artinya: “Sesungguhnya kami turunkan Al-Qur‟an dengan bahasa Arab, mudah-mudahan kau mengerti maksudnya. Kai riwayatkan (ceritakan) kepadamu sebaik-baik cerita dengan perantara Al-Qur‟an yang kami wahyukan ini, padahal sesungguhnya adalah engkau dahulu tidak mengetahui (orang yang lalai). (Q.S. Yunus : 23)

b. Metode Tanya Jawab

Metode Tanya jawab ialah suatu cara dimana seorang guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada murid tentang pelajaran yang telah diajarkan atau bacaan yang telah mereka baca. Sedangkan murid memberikan jawaban berdasarkan fakta.29

c. Metode Diskusi

Adalah suatu cara penyajian/ penyampaian bahan pembelajaran dimana pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik/membicarakan dan menganalisis secara ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat

29

kesimpulan atau menyusun berbagai alternative pemecahan atas suatu masalah.30

d. Metode Pemberian Tugas

Ialah suatu cara mengajar dimana seorang guru memberikan tugas-tugas tertentu kepada murid-murid, sedangkan hasil tersebut diperiksa oleh guru dan murid mempertanggung jawabkan

e. Metode Demonstrasi

Ialah suatu cara mengajar dimana guru mempertunjukkkan tentang proses sesuatu, atau pelaksanaan sesuatu sedangkan murid memperhatikannya31

f. Metode Kerja Kelompok

Ialah suatu cara mengajar dimana guru membagi murid-muridnya ke dalam kelompok belajar tertentu dan setiap kelompok diberi tugas-tugas tertentu dalam rangkai mencapai tujuan pembelajaran.32

g. Metode kisah

Ialah suatu cara mengajar dimana guru memberikan materi pembelajaran melalui kisah atau cerita

h. Metode Amsal

yaitu guru menyampaikan materi pembelajaran dengan membuat suatu perumpamaan. 30 Opcit, Ramayulis, h.283 31 Opcit, Ramayulis, h.284 32 Opcit, Ramayulis, h.285

i. Metode Targhib dan Tarhib

yaitu cara mengajar dimana guru memberikan materi pembelajaran dengan mengunakan ganjaran terhadap kebaikan dan hukuman terhadap keburukan agar peserta didik melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan.33

Jelasnya adalah, semua metode yang telah dijelaskan tersebut, tidaklah terlepas dari peran Al-Quran yang memberikan gambaran kepada pendidik untuk menggunakan berbagai macam metode dalam pendidikan, terutama dalam pendidikan Islam. Mungkin kita semua akan bertanya pada diri kita sendiri tentang metode tersebut, apakah dalam Al-Quran dijelaskan tentang metode untuk pendidikan umum?

Dalam hal ini penulis mengatakan, bahwa pada dasarnya semua metode yang digunakan dalam pendidikan baik Islam atau umum tidaklah terlepas dari metode yang telah disampaikan dalam Al-Quran. Hanya saja dalam prakteknya berbeda. Karena setiap pendidik memiliki karakter yang berbeda dalam menyampaikan metode pendidikan, walaupun metode tersebut sama.

Dokumen terkait