• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A Lokasi Dan Waktu Penelitian

Dalam dokumen s pgsd kelas 1101494 chapter2 (Halaman 31-36)

1. Lokasi Penelitaian

Tempat penelitian dilakukan di SDN Cilengkrang yang berada dikecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Penelitian dilakukan di sekolah tersebut didasarkan pada keadaan siswa yang sudah dapat dipahami peneliti. Selain itu, alasan utamanya melakukan penelitian di SDN Cilengkrang, terutama terdapat pada kelas IV karena terdapat masalah dalam proses pembelajaran yang harus segera ditindak, masalah yang diasakan pemeliti adalah adanya pembelajaran yang kurang memotivasi siswanya karena tidak adanya media yang diguunakan pada saat pembelajaran berlangsung.

2. Waktu Penelitian

Waktu lama penelitian yaitu kurang lebih selama lima bulan, yaitu bulan Desember samapi Mei 2015

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Cilengkrang yang berjumlah 41 siswa, terdiri dari siswa 26 laki-laki dan 15 siswa perempuan.

Adapun alasan memilih kelas IV SDN Cilengkrang Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang sebagai sekolah yang di jadikan Penelitian adalah sebagai berikut.

1) Tingkat kemampuan siswa yang masih rendah dalam pembelajaran, itu lah yang membuat hasil belajar siswa menjadi rendah terutama jika dilihat dari hasil tes yang seharusnya sesuai dengan yang diharapkan oleh guru, yaitu

memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan oleh guru kelas IV.

2) Peneliti sudah mengenal siswa dan mengajar di SDN Cilengkrang C. Metode Dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian adalah proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan intensif. Karakter formal dan intensif karena mereka terikat dengan aturan, urutan, maupun cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Intensif dengan menerapkan ketelitian dan ketepatan dalam melakukan proses penelitian agar memperoleh hasil yang dapat dipertanggung jawabkan, memecahkan problem malalui hubungan sebab dan akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang sama dan hasil sama.

Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian tindakan kelas.

Wardhani dan Wihardir (2008,hlm.15) menjelaskan bahwa ―penelitian tindakan

kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar

siswa meningkat‖.

Sejalan dengan pendapat Selanjutnya Wiriaatmadja (2005,hlm. 13) menjelaskan bahwa

―Penelitian tindakan kelas, bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.‖

Dalam penelitian ini pun pelaksanaannya seperti yang dijelaskan oleh Wardhani dan Wihardir, yaitu guru melakukan penelitian dengan menggunakan media pembelajaran yang berupa Board of Indonesian Cultural Diversity

peninggalan sejarah pada proses pembelajaran untuk memperbaiki hasil belajar pada materi Menghargai Keragaman suku bangsa dan budaya setempat. Lalu setelah itu melihat pengaruh dari penggunaan media tersebut.

2. Desain Penelitian

Adapun desain penelitian ini mengacu pada desain penelitian yang dilakukan oleh Menurut Wiriaatmadja (2009, hlm 66) bahwa tahap-tahap penelitian tindakan kelas dalam model spiral Kemmis & Mc. Taggart sebagai berikut:

a) rencana (plan) b)tindakan (act)

c) observasi/pengamatan (observe) d)refleksi (reflect)

Alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas setiap siklus dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

Gambar 3.1

Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005. hlm 66)

Alur yang ada pada Gambar 3.1 yang dimulai dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, kemudian mengadakan perencanaan kembali. Model Spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart, dilakukan secara berulang-ulang sampai perencanaan yang telah dirancang sudah mencapi target yang diinginkan. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga tahap pada satu siklus, apabila dalam tindakan kelas ini ditemukan kekurangan dan tidak terciptanya target yang telah

ditentukan, maka ini ditemukan dan tidak tercapainya target yang telah ditentukan.

Aktivitas penelitian tindakan kelas yang diawali dari tahap perencanaan

(Plan) dalam kegiatan perencanaan tersebut peneliti melakukan rencana yang akan

dikaji dan yang akan dijadikan dalam pelaksanaan, seperti merancang RPP, instrumen kinerja guru, aktivitas siswa, catatan lapangan dan komponen yang menunjang dalam pembelajaran.

Kemudian setelah dilakukannya tahap perencanaan lanjut ke tahap tindakan (Action), tindakan yang dilakukan yaitu dengan cara melaksanakanpelaksanaan yang sebelumnya telah dirancang, pada tahap ini guru sudah tidak canggung dalam melaksanakan proses pembelajaran karena sudah dirtencanakan sebelumnya. Disini guru dapat menggunakan metode dan media yang sudah dipersiapkan dalam perencanaan. sejalan dengan pendapat Arikunto

(dalam Hanifah, 2014, hlm. 19) bahwa ‗pada tahap ke-2 dari penelitian tindakan kelas adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi data penerapan isi

rancangan, yaitu mengenakan tindakan kelas‘

Pada tahap pengamatan (Observe), pelaksanaan tindakan berlangsung dengan cara observasi dengan maksud untuk mengetahui bagaimana kinerja guru dan aktivitas siswa, hasil dari observasi mengenai kinerja guru dan aktivitas siswa . Kemudian hasil dari observasi tersebut dijadikan bahan untuk mengukur keberhasilan tindakan. Dalah tahap observasi ini peneliti dibantu guru untuk mengukur sejauh mana peningkatan kinerja guru dan aktivitas siswa.

Pada tahap refleksi (Reflect) yaitu, berdasarkan hasil observasi tersebut maka dilakukan refleksi atau tindakan yang akan dilakukan untuk tindakan selanjutnya.

Jika hasil refleksi adanya tindakan yang harus diperbaiki atas tindakan yang telah dilakukan, maka bukan hanya sekedar untuk mengulang apa yang yang telah dilakukan melainkan harus dilakukan perbaikan. Demikian seterusnya sampai

masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.

Dalam penjelasan diatas mengeni penelitian media Board of indonesian

cultural diversity yang menggunakan metode Problem Solving ini dibuat untuk

melengkapi tindakan penelitian yang akan dilakukan pada proses pembelajaran.

D. Prodesur penelitian

Penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian suatu masalah pada suatu masalah pada suatu kelas melalui sistem daur ulang dari berbagai kegiatan. Adapula tahap-tahapan seperrti mengamati dan melakukan tindakan, merencanakn kemudian mereflekasikan , mengamati dan menilai kemudian tindakan seterusnya. Setiap siklus terjadi pada satu pertemuan dalam penelitian ini terjadi tempat tahap penelitian yaitu perencana, pelaksanaan, obervasi, refleksi. :

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah: a) Guru mempersiapkan RPP.

b) Guru mempersiapkan LKS.

c) Guru mempersiapkan alat evaluasi.

d) Guru mempersiapkan media Board of indonesian cultural diversity

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Adapun pelaksanaan penelitian tersebut terangkum dalam langkah-langkah pembelajaran berikut ini :

Langkah-langkah Pembelajaran dengan Menggunakan

Media Board of indonesian cultural diversity Melaui Metode Problem Solving

Kegiatan Awal (10 menit)

No Kinerja Guru

1. Guru Semua siswa berdo‘a menurut agama dan keyakinan

masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran) 2. Guru mengecek tentang kehadiran siswa.

3. Guru melakukan apersepsi materi pembelajaran

4. Guru membagi siwa dibagi menjadi 6 kelompok Kegiatan Inti (55 menit)

Dalam dokumen s pgsd kelas 1101494 chapter2 (Halaman 31-36)

Dokumen terkait